“Tumben kamu main kesini,” kata Dewi ketika melihat Indah berkunjung ke rumahnya.“Iya, Mbak.” Indah menjawab dengan pelan.“Sama siapa?”“Sendirian.”“Gimana kabar orang tuamu? Sehat?”“Alhamdulillah, Mbak.”“Anakmu, siapa namanya? Kelas berapa sekarang?”“Andre, Mbak. Sudah jelas enam. Fania baru lima tahun.”“Sebentar lagi mau SMP ya?” “Iya, Mbak.”“Kok diajak ngobrol terus, mau minum apa?” tanya Dewi.“Air putih saja, Mbak.” Dewi pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke dapur untuk mengambil air putih. “Silahkan diminum, hanya air putih saja,” kata Dewi sambil menyodorkan gelas berisi air putih.“Nggak apa-apa, Mbak. Terima kasih.” Indah mengambil gelas itu dan meminumnya. Ia tampak deg-degan karena mau mengabarkan sesuatu.“Mbak, aku datang kesini ada tujuannya. Ada sesuatu yang mau aku sampaikan,” kata Indah membuka pembicaraan.“Oh, apakah ada sesuatu yang serius?” tanya Dewi.Indah mengangguk, kemudian matanya berkaca-kaca.“Mbak, aku hamil.”Dewi kaget mendengar u
Last Updated : 2025-03-26 Read more