Home / Pendekar / Raja Agung Nayaka Manggala / Kabanata 11 - Kabanata 20

Lahat ng Kabanata ng Raja Agung Nayaka Manggala : Kabanata 11 - Kabanata 20

73 Kabanata

Bab 11 Hadangan Gentala dan Teman-temannya

Beberapa anak muda tengah berkumpul dengan bersantai. "Gentala ." panggil seseorang yang berlari kearah beberapa anak muda tersebut. Salah satu anak muda dengan ikat kepala berwarna merah, menoleh kearah suara berasal. "Ada apa teriak teriak begitu." tanyanya "Aku ada berita besar untukmu."ujar orang yang berteriak memanggil tadi. "Berita apa?" Gentala Surendra mengorek telinganya lalu meniup kotoran "Anak itu kembali hidup dan kembali kemari." "Anak?" Gentala Surendra mengerutkan keningnya ***** Nayaka Manggala dan Batari Candawani sampai di gerbang masuk Perguruan Cakra Kembar. Batari Candawani menunjukan plat murid miliknya pada penjaga gerbang masuk sekte. "Masuk!" Giliran Nayaka Manggala yang hendak masuk namun dihadang dua tombak yang menyilang di depannya. Langkah Nayaka Manggala terhenti. Ia menatap dingin pada kedua penjaga tersebut. "Mana pla
last updateHuling Na-update : 2025-03-09
Magbasa pa

Bab 12 Kediaman Penatua Kedua

"Apa kamu tidak kenal dengan mereka?" lirik Batari Candawani "Tidak!" jawab Nayaka Manggala "Benarkah?" Tatap tajam Batari Candawani yang tidak percaya, "mereka sepertinya mengenalmu dengan sangat baik. Tetapi kenapa kamu tidak?" Nayaka Manggala tak menjawab. Ia menunjukan ekspresi wajah yang biasa saja seolah ia memang tak mengenal mereka. "Baiklah kalo kamu tak mau bilang. Itu juga bukan urusanku. Tetapi yang baru kamu hajar tadi adalah Gentala Surendra, anggota keluarga Surendra . Mereka takkan tinggal diam dipermalukan seperti ini. Berhati hatilah dimasa depan." "Ya." Setelah beberapa saat, mereka akhirnya tiba di sebuah kediaman yang cukup luas. Sebuah altar dengan lantai dari bagu tersusun rapi dan beberapa pohon asem yang mengitari altar tersebut. Lalu ada sebuah bangunan berlantai dua dengan gaya klasik beratap berundak seperti menara "Ini adalah kediaman dari sesepuh Perguruan Cakra
last updateHuling Na-update : 2025-03-10
Magbasa pa

Bab 13 Ujian dari Penatua Kedua

Beberapa putaran keduanya beradu serangan.Bruakk!Nayaka Manggala terdorong mundur kembali' dengan memegang dadanya.Uhuk!Ia memuntahkan seteguk darah dari mulutnya. Lalu mernyeka sudut bibirnya. Sorot matanya dingin , tanpa kepanikan sama sekali.Wardhana yang melihat respon dari Nayaka Manggala cukup terkejut.'Sorot mata dingin dengan tidak menunjukann keraguan, kepanikan dan ketakutan sedikitpun. Dia tidak takut sama sekali mesipun berhadapan dengan orang yang ranahnya dua kelas diatasnya. Dia bertarung seolah mempertahankan hidupnya. Jadi begitu, itu alasan dia bisa membunuh Gumilar Seno, mungkinkah dia seorang jenius?' gumam Wardhana "Kenapa guru menyerang Nayaka Manggala?" tanya Batari Candawani panik "Kamu kenal dengan dia?" tanya balik Batari Candawani "Kenal kak. Dia penolongku!""Penolongmu? Apa maksudmu? Ceritakan pada kakak!""Sebenarnya dia..."Bruak!Srak!!!Nayaka Manggala kembali terdorong mundur beb
last updateHuling Na-update : 2025-03-11
Magbasa pa

Bab 14 Kecurigaan

Wardhana dan Batari Cendanatari terkejut mendengar permintaan dari Batari Candawani yang begitu tiba tiba tersebut."Menjadi murid?" Wardhana menyipitkan matanyaBatari Cendanatari mengerutkan keningnya dengan agak mengendurkan otot-otot wajahnya, "Candawani ! Apa yang kamu katakan? Orang jahat dan licik seperti dia bisa saja membunuhmu jika kamu lengah sedikit saja? Tapi kamu ingin menjadikannya adik seperguruanmu?"Batari Candawani menatap pada kakaknya. "Kakak, dia menyelamatkan ku, tanpanya aku sudah mati ditangan orang itu, Aku berhutang budi padanya.""Aku tahu kamu berhutang budi padanya. Tetapi kamu bisa membalas jasanya dengan hal lain, tidak dengan cara ini." Batari Cendanatari memegang pundak adiknya dengan agak mencengkram keras.Batari Cendanatari berharap adiknya bisa mengerti betapa bahayanya jika bersama dengan Nayaka Manggala yang begitu mencurigakan."Kakak aku sudah membuat keputusan!" tegas Batari Candawani Wardhana menatap
last updateHuling Na-update : 2025-03-11
Magbasa pa

Bab 15 Menjual Hasil Buruan

Nayaka Manggala duduk di atap bangunan penginapan. Ia bisa melihat pemandangan kota Kediri saat malam hari. Kebetulan bulan juga sedang purnama. Kita jadi lebih terang dengan cahaya tersebut."Perguruan Cakra Kembar, salah satu faksi aliran kebenaran. Sebenarnya mengumpulkan kekuatan tidak harus bergabung dengan perguruan lemah seperti ini. Namun aku perlu informasi yang banyak. "Selain itu aku juga yakin jika perguruan ini punya barang bagus seperti tempat pelatihan khusus atau sejenisnya. Sebaiknya aku memanfaatkan mereka saja dengan pura pura bergabung dengan mereka.... Namun...."Nayaka Manggala beralih dengan merebahkan tubuhnya di atap bangunan dengan menyilangkan tangannya dia belakang kepala sebagian bantal."Faksi aliran kebenaran, aku harus berhati hati dengan kekuatanku. Jika sampai mereka menyadari aku adalah seniman beladiri iblis. Masalah akan runyam dan aku akan menjadi target mereka. Kecuali disaat terdesak. Aku takkan menggunakan kekuatan as
last updateHuling Na-update : 2025-03-12
Magbasa pa

Bab 16 Murid Sesepuh Lainnya

Seorang wanita masuk kedalam Pasar Weling dengan begitu sombong. Beberapa orang yang berpapasan dengannya langsung membuka jalan dengan tak berani menatap wajahnya.Wanita tersebut terus berjalan masuk sampai langkahnya terhenti begitu melihat dua orang di di depan meja pelayan.Setelah memperhatikan beberapa saat, ia mengenali keduanya. Namun yang menjadi fokusnya adalah Nayaka Manggala .Seketika tangannya mengepal dengan rahang yang mengeras. Ia sempet mendengar kabar soal Gentala Surendra yang terluka akibat bertemu dengan budaknya yang kembali dan melukainya.Segera ia menghampiri Nayaka Manggala ."Hei bukankah kamu tukang sapu di kediaman tetua ketiga? Apa yang kamu lakukan di sini?" Nayaka Manggala dan Batari Candawani menoleh kearah suara. Mereka melihat seorang wanita yang menghampiri mereka dengan berkacak pinggang."Tukang sapu?" pekik Batari Candawani Nayaka Manggala memperhatikan wanita tersebut. Ia merasa mengenalinya dari ingata
last updateHuling Na-update : 2025-03-12
Magbasa pa

Bab 17 Perekrutan Murid Perguruan Cakra Kembar

Sebuah telapak tangan raksasa perwujudan tenaga dalam melesat kearah kelima orang tersebut."Hanya inikah yang kamu punya? Benar benar sampah!" cibir salah satu murid.Nayaka Manggala tiba-tiba bergerak kesamping dengan cepat. Nafasnya menghilang secara tiba tiba.Bang!Duar!Serangan Nayaka Manggala dengan mudah dihancurkan.Namun hal itu menimbulkan asap dan debu yang membuat pandangan jadi terganggu."Sial dia menggunakan debu untuk mengelabuhi kita!""Apa dia kabur?""Pengecut!""Nayaka Manggala ! Jangan membunuh mereka!" seru Batari Candawani "Apa?"Wuz!Brakk!Tiba Nayaka Manggala muncul di belakang salah satu orang dengan melesatkan bogem mentahnya tepat pada kepala samping orang tersebut.Orang tersebut panjang terlempar hingga menghantam dinding bangunan di sampingnyaUgh!"Apa?"Srat!Argh!Salah satu orang mengerang sakit setelah telinganya di potong."Hei apa yang terjadi _!"Tiba
last updateHuling Na-update : 2025-03-13
Magbasa pa

Bab 18 Seleksi Murid Baru

Di bangunan tinggi yang mengelilingi altar tersebut. Banyak orang yang telah hadir. Jejeran dari para sesepuh Perguruan Cakra KembarKetua Perguruan Cakra Kembar, Darma Tungga. Ia duduk dengan di kanan kirinya ada para sesepuh perguruan mulai dari Daryanta, Wardhana, Wiratma, Abisatya dan Ishwar.Selain itu di bangunan lainnya ada keluarga Surendra yang di wakili sesepuh ketiga mereka Barata Surendra dan keluarga Seno yang di wakili sesepuh kedua mereka, Wiyasa.Selain mereka beberapa kepala keluarga kecil dan orang orang terpandang hadir disana.Gong!Bunyi gong di pukul dengan keras menjadi tanda jika perekrutan murid akan dimulai.Seorang pria paruh baya naik keatas panggung yang telah mereka sediakan. Menghadap pada para calon murid perguruan yang telah berkumpul.Tangannya diangkat lebar seraya berseru dengan lantang."Selamat datang di Perguruan Cakra Kembar. Saya Wardoyo akan menjadi pemimpin pada perekrutan kali ini."Saya selaku perwa
last updateHuling Na-update : 2025-03-13
Magbasa pa

Bab 19 Pertarungan yang Adil

Wuz! Dengan cepat Wandra Seno menerjang kearah Nayaka Manggala .Nayaka Manggala mengambil ancang ancang dengan tinju yang juga dia siapkan."Haaa! Rasakan ini!" Wandra Seno menerjang dengan tinjunya yang berselimut tenaga dalam .Nayaka Manggala membalas dengan hal yang sama.Bang!Bentrokan kedua serangan terjadi.Krak!Argh!Pertahankan tenaga dalam pada tinju Wandra Seno mulai retak. Tangannya juga mulai terasa sakit.'Bagaimana bisa dia sekuat ini! Apa aku akan kalah?'Nayaka Manggala menghentakkan kakinya dengan kuat di lantai antar.Brak!Bruak!Duar!Tinju Wandra Seno kalah telak, tangannya patah dengan tinju yang melesat menghantam tubuhnya.UghWing!!Brakk!Tubuh Wandra Seno terbang dengan cepat kearah dinding pembatas antara altar dan bangunan tinggi yang mengelilinginya. Wandra Seno menghantam dinding dengan sangat keras. Bahkan sampai membekas.Ugh.Orang orang terkejut melih
last updateHuling Na-update : 2025-03-14
Magbasa pa

Bab 20 Menghancurkan Pusat Tenaga Dalam

Pertarungan selanjutnya. Nayaka Manggala vs Giyanta Seno.Kekeke.....Giyanta Seno naik ke arena pertarungan dengan terkekeh. Ia memandang pada Nayaka Manggala yang juga naik ke arena.Ekspresi wajah Nayaka Manggala sama sekali tidak berubah. Masih saja datar dengan sorot mata yang tajam. "Bagus juga kamu bisa sampai disini. Aku tidak menyangka jika tukang sapu sepertimu lolos terus menerus. Tetapi keberuntunganmu sudah habis!" cibir Giyanta Seno Tak ada respon dari Nayaka Manggala . Ia kembali melihat pecundang lainnya selain Daneswara.'Benar benar melelahkan. Seharusnya seteleh ini masih ada satu babak lagi. Apa aku sudahi saja sampai disini? Tetapi orang yang ada di depanku ini rasanya menyebalkan.' gumam Nayaka Manggala Pengawas pertarungan melihat kedua peserta yang sudah siap."Pertarungan dimulai!"Wuz! Giyanta Seno tidak membuang waktu. Ia langsung menerjang kearah Nayaka Manggala ."Rasakan seranganku!"Beberapa belat
last updateHuling Na-update : 2025-03-14
Magbasa pa
PREV
123456
...
8
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status