Lahat ng Kabanata ng Raja Agung Nayaka Manggala : Kabanata 41 - Kabanata 50

Sesepuh Wardhana terkejut mendengar permintaan tersebut. Ia segera melirik pada Nayaka Manggala yang ekspresi wajahnya biasa saja.Batari Candawani juga terkejut dengan hal itu.."Merekrut Nayaka Manggala? Apa alasanmu berkata begitu?" tatap Sesepuh Wardhana "Kurasa kamu belum tahu." Sesepuh Gantari semakin tersenyum lebar." Nayaka Manggala kemari dan tunjukkan apa yang kamu bisa lakukan."Nayaka Manggala menghampiri mereka berdua."Memangnya apa yang bisa ia lakukan?" tanya Sesepuh Wardhana "Anak ini adalah seorang alkemis.!"Deg!"Haaa?" Sesepuh Wardhana terkejut.Sesepuh Gantari sudah menduga jika tetua kedua tidak mengetahui akan hal tersebut. "Nayaka Manggala coba murni kan pil tertinggi yang kamu bisa lakukan!" suruh Sesepuh Gantari Nayaka Manggala mengerutkan keningnya dengan bingung, namun ia segera melakukan apa yang disuruh tersebut. Segera Nayaka Manggala melakukan pemurnian pil di tepi altar sembari di perhatika

Srak!Batari Candawani keluar dari semak belukar dengan telah berganti pakaian. Ia menatap pada adik juniornya yang sedang duduk sembari bersandar pada batang pohon. "Apa kita akan pergi sekarang?" tanya Batari Candawani "Sebelum itu aku ingin kamu mengetahui jika di dalam perjalanan ini kita akan melewati banyak sekali rintangan termasuk sergapan dari binatang iblis dengan tingkat yang berbeda-beda. Jika kamu memang ingin bertambah kuat maka selesaikan rintangan itu dengan tanganmu sendiri." jawab Nayaka Manggala "Aku memang bertekad seperti itu, tetapi untuk hal yang seperti tadi itu sangat mengejutkan.""Seperti yang aku bilang padamu jika kemampuanmu bertarung secara nyata itu sangat minim. Dengan pelatihan ini Seharusnya kemampuan bertambah tetapi itu juga tergantung dengan tekadmu dalam berlatih."Batari Candawani mengepalkan tangan ada yang kuat ia telah bertekad untuk bertambah kuat selama pelatihan. Mendengar cara menjadi kuat dari Nayaka Manggal

Duar!!Ledakan besar terjadi akibat benturan serangan di langit.Wuz!Daryamojo memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melancarkan serangan pada Gatawati .Jurus Telapak Tangan Darah! Wuz!Serangan tersebut melesat ke arah Gatawati . Kepulan asap menghalangi pandangan, Gatawati terkejut dengan serangan tersebut. Namun ia bergegas membuat perisai dengan bilah pedang tenaga dalam yang mengelilinginya.Teknik Pedang Awan, Jurus Lingkar Cakrawala!Bang!Bang!Perisai pedang berputar berbenturan dengan serangan telapak tangan yang datang."Hanya segini saja? Lemah!"Hup!Duar!Serangan Daryamojo berhasil dipatahkan.Wuz!Gatawati melesat dengan cepat menerjang kearah Daryamojo dengan melakukan serangan cepat. Teknik Pedang Awan, Jurus Tusukan Berputar!Kumpulan pedang berputar dengan cepat menusuk kedepan seperti sebuah bor.Seni beladiri telapak penghancur!Bang!Serangan pedang dan telapak tan

Beberapa saat kemudian, kelompok Danartama sampai di tempat yang mereka dua sebagai tempat beristirahatnya tetua mereka yang tadi melarikan diri."Sepertinya habis ada pertempuran di sini. Dari semua jejak yang ada, sepertinya tetua bertarung dengan seseorang.""Itu benar, ini adalah bekas pertarungan yang belum lama terjadi. Tetapi kita tadi tidak melihat Gatawati. Sangat tidak mungkin jika ia yang melakukannya karena dia pasti akan melakukan serangan yang besar mengingat dendam yang ia miliki.""Jadi siapa yang melawan sesepuhh? Dan dimana sesepuh berada?"Danartama memperhatikan jejak pertarungan yang ada di sekitarnya."Dengan keadaan tertua yang terluka para seperti itu, apa kalian berpikir jika anak tadi mampu membunuhnya?" tanya Danartama tiba tiba Sontak saja keempat orang lainnya terkejut dengan pertanyaan tersebut. Mereka langsung menatap pada Danartama ."Bocah tadi hanya berada di ranah pengumpulan tenaga dalam bintang 6, sangat mustahil j

Mendengar provokasi dari Nayaka Manggala tersebut. Danartama bertambah marah sembari mengeluarkan tenaga dalam miliknya."Benar-benar mengejutkan bocah sepertimu mampu bertahan sampai sejauh ini. Tetapi pertarungan sebenarnya baru saja akan dimulai!" ujar Danartama Tubuh Danartama diselimuti tenaga dalam . Setelahnya dengan cepat ia menerjang ke arah Nayaka Manggala .Sementara itu Nayaka Manggala tidak hanya diam saja, ia menerjang ke arah Danartama .Duar!Bentrokan dari keduanya membuat ledakan besar. Bang! Bang!Setelah ledakan terjadi keduanya saling bertukar serangan beberapa putaran. Klang! Klang!Suara bentrokan pedang terdengar. Krak!Nayaka Manggala dan Danartama saling berhadapan dengan tatapan yang tajam. Kedua belah pedang saling bersinggungan satu sama lain membuat suara derita."Mengagumkan melihatmu bisa mengimbangiku! Tetapi aku baru akan saja mulai serius?" ujar Danartama "Berhentilah ngoc