Mata Nathan langsung membelalak. Rahangnya mengeras seketika.. “Apa?” suaranya rendah, hampir seperti bisikan marah yang tertahan.Rachel mengangguk lemah, air matanya kembali jatuh. “Dia bebas, Nath… Karena kejahatannya tidak besar. Saat aku mendengar nama itu dari Tante Laela, aku mencoba mengabaikannya, meyakinkan diriku kalau dia tidak akan melakukan hal seperti itu dulu. Aku tidak mungkin bertemu lagi dengannya, jadi aku masih aman. Tapi aku tetap ketakutan. Setiap malam aku mimpi buruk, aku merasa seperti dia ada di sekitarku, mengawasiku… Dan kamu, kamu selalu tidak ada di sampingku. Sampai aku merasa frustrasi sendiri,” gumam Rachel. “Aku paham, aku mengerti, kamu sedang bekerja. Kamu punya tanggung jawab di maskapai sebagai seorang pilot. Aku sadar, kamu tidak sepenuhnya milikku, tapi aku tetap ketakutan dan terlalu mengharapkanmu. Maafkan aku… “Nathan mengepalkan tangannya, mencoba menahan gejolak kemarahan yang semakin membara di dadanya. “Kenapa kamu tidak memberitahuku
Last Updated : 2025-04-02 Read more