Home / Romansa / Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai: Chapter 191 - Chapter 200

206 Chapters

Bab 191

Tiba di sekolah Elsa.Clara mendengar suara Bella, "Tante Clara."Clara menoleh dan Bella berlari ke arahnya serta berkata, "Tante, tadi malam ibuku suruh aku bawakan roti untuk Tante, tapi Tante nggak ada di rumah, jadi aku bawa pulang lagi roti itu."Clara hendak berbicara. Elsa tidak tahu Clara telah pindah sejak lama. Mendengar ucapan Bella, dia mendengus dan berkata, "Omong kosong. Mamaku jelas ada di rumah kemarin."Bella menggaruk kepalanya, "Ah? Yang benar? Terus kenapa..."Tepat saat Clara hendak berbicara, guru Elsa memanggilnya, "Bu Clara."Clara berkata, "Bu Siska."Bu Siska meminta Elsa dan Bella untuk masuk terlebih dahulu, karena dia ingin mengatakan sesuatu kepada Clara.Elsa dan Bella masuk lebih dulu.Bu Siska kemudian berkata kepada Clara, "Minggu depan ada kegiatan orang tua-anak di sekolah. Apa ibu sudah tahu?"Clara menggelengkan kepalanya, "Saya belum tahu."Elsa tidak memberitahunya.Bu Siska berkata, “Ini…”Dia sebenarnya sudah bisa menebaknya, tetapi masih ing
Read more

Bab 192

Clara membawa laptopnya dan bersama Dylan pergi ke rumah Prof Nian untuk makan bersama.Setelah makan, Prof Nian bantu periksa jurnal yang ditulisnya.Saat itu sudah larut malam, ketika dia masuk ke mobil dan hendak pulang, bibinya Arini menelepon.Intinya adalah dia sudah memesan tiket liburan kapal pesiar untuk besok, rencananya bawa kedua anaknya berlayar.Tapi sesuatu terjadi di rumah orang tuanya, jadi dia harus kembali dan tidak dapat temani anak-anak.Clara mendengarkan dan berkata, "Oke, Bi. Kebetulan besok aku ada waktu luang. Aku antar mereka ke sana."Tidak lama setelah dia menutup telepon, ponselnya berdering lagi.Kali ini, Dani yang menelepon.Clara menjawab panggilan itu dan berbicara lebih dulu, "Maaf, kalau ini soal Tania, aku ada urusan mendadak besok, jadi nggak bisa pergi bareng kalian."Dani tidak menutup telepon, tetapi bertanya, "Apa aku boleh tahu kenapa?" Dia berkata, "Tania pengen banget bertemu denganmu besok."Tidak ada yang perlu disembunyikan, jadi Clara
Read more

Bab 193

Sandy dan Rana datang dan bertanya pada Tania apa dia ingin bermain di seluncuran air.Setelah menatap seluncuran air berwarna-warni tak jauh dari situ, dia mengangguk cepat.Seluncuran air di kapal pesiar berada di dalam ruangan dengan sumber air panas, jadi tidak akan dingin bahkan di musim hujan sekalipun.Faktanya, baik orang dewasa maupun anak-anak dapat bermain di seluncuran air itu.Namun, biasanya ini memang dunia untuk para remaja dan anak-anak.Clara dan Dani berseluncur beberapa kali dan merasa bosan.Tetapi, Tania, Sandy dan Rana bermain seakan tidak ada bosannya.Clara duduk di samping dan berendam air panas.Pada saat itu, Dani memberinya minuman.Clara menerimanya, "Terima kasih."Dani duduk tidak jauh darinya, "Sama-sama."Lalu dia bertanya, "Berapa umur mereka?""Sandy berumur enam belas tahun, Rana sekarang empat belas tahun.""Kamu sering ajak mereka main?"Clara menggelengkan kepalanya, "Iya, dulu gitu, tapi akhir-akhir ini aku sibuk kerja, jadi nggak punya banyak w
Read more

Bab 194

Clara berkata, "Sampai jumpa."Setelah itu, dia pergi tanpa ragu.Setelah sampai di Kediaman Keluarga Hermosa, Clara naik ke kamarnya, dan Rana bergosip dengan Nenek Hermosa tentang apa yang terjadi hari ini.Nenek Hermosa sangat terkejut saat mengetahui orang yang membuat janji dengan Clara sebenarnya adalah Dani.Lagi pula, Dani dan Edward adalah teman sejak kecil, dan Clara tidak pernah akrab dengannya sebelumnya, jadi kenapa mereka tiba-tiba...Bagas berkata, "Pantesan aku heran kenapa Keluarga Nainggolan tiba-tiba berinisiatif ajak kerja sama beberapa waktu lalu, dan dia juga sangat baik padaku akhir-akhir ini. Ternyata..."Arini berkata, "Berarti itu beneran?"Nenek Hermosa yang lebih mengerti Clara, berkata, "Clara belum resmi cerai. Aku rasa dia nggak punya niat seperti itu. Biarkan saja semua berjalan secara alami dan jangan terlalu ikut campur.""Iya."Keesokan harinya, Clara terbangun di rumah Keluarga Hermosa dan baru saja selesai sarapan ketika ponselnya berdering.Panggil
Read more

Bab 195

Elsa tidak ada di sana, jadi Clara tersenyum dan berkata, "Kami akan segera cerai."Ibunya Bella sebenarnya sudah bisa menebaknya. Karena Clara punya seorang putri, tapi dia selalu tinggal sendirian di seberang rumahnya...Terlebih lagi, Clara tidak datang ke pertemuan orang tua-guru sebelumnya. Sebaliknya, yang datang adalah wanita lain yang seksi dan cantik.Edward mengambil inisiatif untuk menyapa orang itu, "Halo."Ibunya Bella berkata, “Halo.”Edward bertanya, "Apa kalian saling kenal?"Dia menanyakan pertanyaan ini kepada Ibunya Bella, namun setelah selesai berbicara dia melihat ke arah Clara.Clara tidak ingin memperhatikannya dan tidak menjawab. Ibunya Bella berkata, "Clara dan aku tetangga."Melihat suasana antara Clara dan Edward tidak baik, dan Clara tampaknya tidak ingin memperhatikan Edward, ibunya Bella pun segera cari alasan untuk pergi.Edward berkata, "Sepertinya kamu akrab dengan tetangga barumu."Tapi Clara menundukkan kepalanya untuk melihat ponselnya, mengabaikanny
Read more

Bab 196

Elsa dengan gembira berlari ke arah Clara dan melakukan tos dengannya, "Ma, kita menang!"Clara tos dengannya, "Iya."Edward juga berjalan ke arahnya, "Kamu sudah rekam?""Sudah." Kata Clara dan langsung mengirimkan video itu kepadanya.Setelah memainkan permainan ‘merebut kursi’, permainan berikutnya adalah balap roda putar.Aturan permainannya adalah empat keluarga membentuk satu kelompok, dan semua anggota memutar sambil berjalan di roda untuk bergerak maju. Tim yang mencapai garis akhir terlebih dahulu akan menang.Edward menatap Clara dan bertanya, "Kau yang main ya?"Elsa juga mengangguk, "Mama yang main sama aku."Clara tidak keberatan, "Oke."Saat permainan hendak dimulai, Clara melihat tasnya dan berhenti sejenak. Pada saat itu, Edward mengulurkan tangan padanya, "Biar aku pegang.""Terima kasih."Clara menyerahkan tasnya padanya.Bagi pasangan lainnya, adalah hal yang umum bagi sang suami untuk membantu istrinya membawakan tasnya.Tetapi untuk mereka, ini adalah pertama kalin
Read more

Bab 197

Edward bertanya lagi, "Kamu atau aku yang main?"Clara memandang Elsa, "Elsa, pilih siapa yang main.""Ayah." Elsa berkata, "Mama nggak bisa main basket, tapi Ayah sangat pandai."Clara bisa bermain basket.Akan tetapi, dia tidak mengatakannya.Karena Elsa sudah membuat keputusannya, dia berkata, "Kamu yang main."Edward berkata, "Oke."Matahari semakin terik, dan suhu di luar pun meningkat drastis. Edward melepas mantel hitam panjangnya dan menyerahkannya padanya, "Bantu aku pegang."Clara terdiam.Dia mengambilnya dan menaruhnya di rumput di sampingnya.Edward terdiam menyaksikannya.Sebelah alisnya terangkat, namun dia tidak mengatakan apa pun.Saat permainan hendak dimulai, dia tiba-tiba berkata padanya, "Nanti kalau rekam video, ikuti gerakan kami, jangan cuma berdiri di sana."Clara berkata, “Iya.”Aturan Permainan Semut Menggiring Bola adalah pada awalnya, orang tua menarik lingkaran dengan tali dan berjalan maju, lalu menggiring bola di dalam lingkaran. Ketika sampai ke titik a
Read more

Bab 198

Wajar jika anak dekat dengan ayahnya.Selain itu, dia juga memperhatikan ketika orang tua lain melihat istri atau suami mereka bermain dengan anak-anak mereka, mereka akan tertawa atau bertepuk tangan jika mereka bersenang-senang, dan akan jadi cemas jika mereka tidak bermain dengan baik.Jadi satu keluarga itu selalu punya hati yang sama.Tapi Clara, meskipun dia tersenyum di wajahnya saat bersama anaknya dan bermain, dia tetap memberi orang lain perasaan ada sesuatu yang beda.Seolah-olah ada pemisahan antara dia dan suami serta anaknya.Namun, mengingat kembali pertemuan orang tua dan guru terakhir, putri Clara dan wanita itu jelas sangat dekat. Wajar saja jika Clara sekarang tidak bisa lagi mengurus suami dan putrinya.Siapa yang akan merasa nyaman jika anak mereka sendiri jadi dekat dengan seorang pelakor dalam pernikahan mereka?Memikirkan hal itu, dia merasa Clara pasti sangat sedih.Tetapi ketika dia melihat Clara, dia tidak tahu gimana cara menghiburnya.Clara melihat rasa kas
Read more

Bab 199

Clara berkata, "Kalian makan berdua saja, aku nggak ikut."Elsa berkata, "Hah? Mama nggak ikut?""Iya." Dia menyentuh kepala Elsa dengan lembut, "Mama pergi dulu, kalian nikmati makanannya.""Iya."Clara tersenyum, tidak berkata apa-apa lagi, berbalik dan pergi tanpa menoleh ke belakang.Edward menatapnya dari belakang, dan tidak mencoba membujuknya untuk tetap tinggal. Sebaliknya, dia berkata pada Elsa, "Ayo kita pergi.""Iya."Begitu dia masuk ke dalam mobil, ponsel Edward berdering.Itu panggilan dari Nenek Anggasta.Begitu dia mengangkat telepon, Nenek Anggasta menggertakkan giginya dan berkata, “Kamu buka proyek untuk Keluarga Gori dan Keluarga Sanjaya di perusahaan kita?”Edward berkata “Iya.” lalu tersenyum, "Nenek baru tahu?""Kamu!" Nenek Anggasta jadi semakin marah, "Apa maksudmu? Apa kamu mau ceraikan Clara?"Kalau tidak, dia tidak akan melakukannya secara terang-terangan.Dia sudah berani memasukkan Keluarga Gori dan Keluarga Sanjaya ke dalam bisnis Keluarga Anggasta, dia t
Read more

Bab 200

"Ya, memang ada yang keberatan, tapi itu nggak akan berdampak banyak." Pak Alden berkata, "Perusahaan punya proyek yang bagus, dan pemegang saham lainnya tentu ingin mengatur orang-orang mereka sendiri untuk mengerjakannya. Pak Edward jarang atur hal-hal ini sendiri, jadi nggak mungkin orang lain menentang setelah beliau mengatur orang-orang pilihannya untuk ambil alih suatu pekerjaan. Apalagi, kedua keluarga itu memang cukup mampu dan mematuhi aturan, jadi dampak keseluruhannya nggak akan terlalu besar."Dylan terdiam.Dia tidak ingin mendengarkan lagi dan berkata, "Oke, kalau gitu saya nggak ganggu waktumu bersama keluarga lagi. Kita bisa makan bersama lain kali saat senggang."Pak Alden berkata, “Oke, oke.”Setelah Pak Alden pergi, Dylan berkata pada Clara, "Ayo kita juga masuk."Clara berkata, "Ayo."Setelah makan dan kembali ke kantor, tak lama kemudian mereka diberi tahu bahwa Doni ada di sana.Clara dan Dylan masih belum punya rencana untuk menemuinya.Tapi Doni tidak pergi. Sor
Read more
PREV
1
...
161718192021
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status