Julian duduk di kursi kebesarannya, memikirkan Amber dan Clara. Dia merasa sulit untuk mendekati Amber, tetapi juga memahami bahwa Amber sulit dijangkau karena tekanan yang diberikan Clara padanya. Pria tampan itu memikirkan situasinya dengan hati-hati. Julian tidak bisa langsung menegur Clara, karena itu akan terlihat aneh. Lagi pula, dia khawatir pada Clara akan mengadu ke ayahnya, dan berdampak membatalkan persetujuan proyek yang sedang berjalan. Julian masih membutuhkan Clara, meskipun dia mengakui bahwa dia tidak bisa lepas dari bayang-bayang Amber.Julian menghela napas. “Apa yang seharusnya aku lakukan sekarang, Mark?” tanyanya pada sang asisten, di kala kebingungan melanda. “Tuan, saya memiliki ide,” ucap Mark tiba-tiba, saat sesuatu ide muncul di benaknya. Kening Julian mengerut dalam. “Ide apa, Mark?” “Begini, Tuan, bagaimana kalau Anda menemui si kembar saja?” usul Mark sambil menunjukkan foto si kembar yang Amber antarkan ke tempat penitipan anak.Julian terdiam di kal
Last Updated : 2025-03-03 Read more