All Chapters of Rahasia Panas Cinta Terlarang: Chapter 51 - Chapter 60

61 Chapters

Kebenaran Terungkap

Namun Nathan sama sekali tak mau melihat wajah Reva yang begitu sembab dan matanya yang bengkak. Ia yang di penuhi dengan emosi hanya mau meluapkan segala emosinya tanpa mau mendengar penjelasan Reva."Mas, aku di jebak. Aku tidak melakukannya dengan Pak Aaris, sungguh aku tidak memberikan kehormatanku sama pak Aaris," ucap Reva berusaha menjelaskan."Oohh jadi cowok itu mantan bosmu!! Kalau kamu tidak melakukannya kenapa seluruh tubuhmu bau dengan parfumnya!!" Nathan berlalu menuju sepeda motornya tanpa mau mendengar penjelasan kekasihnya."Mas, dia memang memaksaku tetapi demi Allah dia tak jadi mengambil kehormatanku. Aku berani bersumpah, mas Nathan, aku mohon percayalah sama aku." "Mas Nathan!!!" teriak Reva saat Nathan benar-benar meninggalkannya."Mas Nathan kenapa kamu nggak percaya sama aku, vidio itu pasti cuma diambil adegan yang penting saja. Yang lainnya pasti sudah di edit-edit dan di potong. T
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Menolak Perjodohan

"Kamu masih mau mengelak, mau saya beberkan kelakuan kamu. Iya!!" Aaris berucap dengan tegas membuat Nita terdiam."Kamu pikir perbuatanmu bakal aman seperti sebelum-sebelumnya, enak saja. Saya justru tertipu olehmu, orang yang tak bersalah dan bekerja dengan sungguh-sungguh malah saya pecat tetapi saya malah memelihara manusia sepertimu!!""Ini kamu lihat sendiri kelakuan kamu!!" imbuh Aaris memperlihatkan rekaman cctv di handphonenya dimana Nita sedang bereaksi.Wajah Nita merah padam saat dirinya terciduk, kini ia tidak bisa mengelak lagi."Sial, sejak kapan di ruangan-ruangan itu ada cctv-nya," batin Nita."Sekarang, kamu pergi dari sini. Mulai hari ini saya pecat kamu!! Apa perlu kamu di seret oleh mereka agar kamu cepat keluar!!" Aaris merasa muak melihat sandiwara Nita wanita kepercayaan papanya itu. Ia juga tak mau memberi uang pesangon apapun karena kesalahan Nita menurutnya sangat fatal, selain mencuri s
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Membuat Perhitungan

Erina kesal setengah mati dengan kelakuan putra bungsunya, ia segera menelfon bodyguard nya."Hallo, Bejo, kamu ikuti kemana pun perginya Aaris. Laporkan apa saja yang dia lakukan dan cari tahu siapa saja yang di temui, dia baru keluar rumah. Cepat segera ikuti dia sebelum kehilangan jejak," perintah Erina.Setelah mendapat balasan dari bodyguardnya Erina mematikan sambungan telvonnya dan menghampiri dimana sang suami berada.****Aaris pergi ke kosan Reva, ia berharap malam ini Reva sudah kembali dan dia akan meminta maaf.Aaris meminta pak Beni untuk memanggilkan Reva dan menemuinya di samping rumah Bu Sarah. Aaris duduk di sebuah gazebo sembari menunggu gadis yang selama beberapa pekan ini menghantui pikirannya."Maaf, Den, Reva nggak mau turun." Pak Beni merasa tak enak karena t
last updateLast Updated : 2025-04-15
Read more

Menemui Reva

Siang hari Erina mengunjungi kediaman Sarah, mobilnya terparkir di halaman kosan."Pak, saya mau bertemu dengan gadis yang bernama Reva. Dia ngekos di sini kan??" tanya Erina dengan wajah datarnya kepada pak Beni setelah dirinya turun dari mobil.Setiap ada tamu di kosan lelaki maupun perempuan Pak Beni lah yang mengurusi."Iya, Bu. Mau saya antar atau panggilkan Reva kemari??" tanya pak Beni."Antarkan saya ke kamarnya saja," balas Erina."Baiklah, Bu, mari saya antarkan." Pak Beni berjalan terlebih dahulu sedangkan Erina mengekornya di belakang."Semalam anaknya yang kekeh bertemu Reva, sekarang Ibunya. Ada hubungan apa Reva dengan keluarga pak Jimmy??" Batin pak Beni bertanya-tanya namun ia tak berani mengungkapkan.Tok...!!Tok....!!
last updateLast Updated : 2025-04-15
Read more

Nasib Reva

"Aku cuma bentar doang kok, Kak, aku cuma mau tanya tentang anak kosan Kakak yang namanya Bulan. Kakak, tahu kan kalau Aaris satu bulan lagi akan bertunangan sama Cintya?? Bulan berusaha mendekati dan merayu Aaris sehingga Aaris tergoda dan hampir membatalkan pertunangannya. Aku tadi sudah mengusirnya, aku mohon sama Kakak kalau sampai nanti malam Reva belum pergi dari sini, Kakak usir dia atau kabari aku biar aku beri dia pelajaran yang lebih keras lagi." Erina sengaja mengarang cerita."Astaghfirullah, tapi kayaknya Reva itu gadis baik-baik dan polos. Kamu kenapa tega main usir aja, dia udah bayar uang sewa buat sebulan ini loh kan kasihan," balas Sarah merasa ragu dan iba kepada Reva."Kakak ini dari dulu nggak pernah berubah ya, selalu iba dan mudah percaya dengan tampang orang. Justru yang terlihat polos itulah Monster, Kak, seperti contohnya almarhum suami Kakak tuh, wajah aja yang kelihatan alim nyatanya pemb
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more

Gelandangan

"Masa Reva seperti itu, dia kan kelihatan baik dan polos." Agung tak percaya."Justru gitu, Bro, yang kelihatan alim dan polos tuh sebenarnya suhu," sahut Rendi dengan tertawa."Masalahnya tuh, Nathan udah ngerasain Reva apa belum?? Kalau udah yang sudah lah biarin aja tinggal cari yang lain. Cewek kalau udah keluar rumah tuh emang begitu jadi liar," timpal Thomas."Kalau belum gimana?? Nat, gimana elo udah nyicicpi Reva apa belum??" tanya Panji menghadapkan kamera hp pada wajahnya."Belum lah, gue kan nggak mau ngerusak Reva. Gue maunya jagain dia ntar kalau udah nikah saat malam pertama bakal terasa sepesial, eehh dia malah udah ngamar duluan sama orang yang baru di kenal, gue nggak nyangka ternyata dia cewek murahan." Nathan masih saja berasumsi sendiri."Yaah sayang banget, Bro, jaman sekarang tuh susah nya
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more

Bertemu

Di bawah kolong jembatan, di emperan bangunan begitu banyak orang-orang yang meringkuk kedinginan."Apa aku istirahat saja ya seperti mereka, apa kota jakarta emang begini orang-orang yang nggak punya tempat tinggal akan tidur di sembarang tempat??" gumam Reva dengan geleng-geleng kepala.Reva tak menyangka bisa melihat orang-orang gelandangan secara nyata. Sebutan gelandangan ia dengar dari nonton sinetron di televisi kini ia bahkan bisa melihat dengan nyata.Reva berhenti di emperan toko yang sudah tutup ia mengambil selimut dari dalam tasnya dan menggelarnya untuk alas tidur. Tak lupa ia juga memakai mukena untuk selimut karena ia tak tahan dengan hawa dingin. Tasnya ia gunakan untuk bantal, perut yang keroncongan ia abaikan ia sudah ingin tidur agar esok hari ia bisa mencari kosan dengan bekal uang yang di bawanya.Mood Reva benar-benar hancur, saat ia keluar dari
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more

Pesan Aaris

"Reva sangat mencintaimu, maka dari itu saya tak mau memaksakan perasaan saya. Saya lihat kamu orang yang tulus maka dari itu saya akan ikhlas melepas Reva dan tidak akan mengganggu hubungan kalian lagi." Nathan terdiam, ia mendengarkan setiap ucapan yang keluar dari mulut Aaris."Reva wanita yang baik, dia tidak gila harta meski saya sudah menawarinya sebuah ikatan pernikahan dan menjamin hidupnya. Dia lebih mencintai lelaki tulus sepertimu, pesan saya jangan pernah sia-siakan Reva. Karena wanita seperti dia sangat langka di dunia ini," ucap Aaris sebelum akhirnya ia segera membuka pintu mobilnya."Terima kasih atas bantuannya, kalau kamu mau imbalan atau butuh pekerjaan temui saja saya di restoran bakso dua putra." Aaris akhirnya benar-benar masuk ke dalam mobil dan melaju meninggalkan Nathan.Nathan sendiri merasa sangat menyesal karena telah menyebut Reva wanita murahan. Ia bimbang harus mempercayai ucapan pak Beni atau Aa
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more

Takdir dan Rezki Reva

"Apa boleh mengganggu waktunya sebentar?? Sebelumnya kita berkenalan dulu ya, kami berdua pegawai di studio itu. Kami semua nggak sengaja melihat elo jalan ke arah penjual es dan kami sih benar-benar takjub melihat postur tubuh yang profesional padahal elo nggak dandan kan??" tanya seorang wanita pegawai studio itu."Iya, aku nggak dandan sama sekali. Memangnya kenapa??" tanya Reva merasa heran sembari memperhatikan kedua orang itu berbicara."Nah, nggak dandan aja cakep kek gini. Bos kami namanya kak Valen, dia sudah melihat dan tertarik buat jadiin elo talent di sini. Kalau boleh tahu elo dari asalnya dari mana?? Tebakan gue elo dari kampung ya??" tanya seorang lelaki dengan tersenyum ramah.Reva mengangguk, "Benar, Kak, aku dari kampung. Maksudnya apa ya, talent apa??""Dugaan kami tepat banget, nanti kalau elo udah di make over pasti jadi glow up parah. Y
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

Menemukan Reva

Seto memang baik dan perhatian, meski penampilan sedikit feminim namun ia ramah kepada setiap talent. Reva melihat setiap talent dan pegawai di studio itu ramah dan baik, ia yakin pasti akan betah kerja di tempat itu."Pokoknya makasih nasehatnya, makasih supportnya ya, Kak," ujar Reva."Sama-sama, pokoknya kalau ada apa-apa elo telfon gue aja. Elo save aja nomer gue, dan elo harus belajar bahas gaul biar nyambung kalau ngomong sama talent-talent lainnya," balas Seto."Maaf, Kak, aku nggak punya hp. Tas aku tadi pagi di copet sama preman, ada uang dan hpnya," ujar Reva."Ya ampun, miris sekali nasib elo. Ya udah gue kasih hp gue satunya, tapi bekas gue dan masih bagus kok, elo beli aja kartu baru. Nanti kalau gaji elo udah cair elo bisa beli hp mata empat biar tambah terlihat keren." Seto menyodorkan sebuah miliknya untuk Reva.
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status