Home / Rumah Tangga / Mendadak Jadi Ibu Tiri / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Mendadak Jadi Ibu Tiri: Chapter 21 - Chapter 30

37 Chapters

Bab 20

"Mami Dena pulang!!" seru Dena dengan penuh kebahagiaan. Dia berjalan masuk dengan menggandeng tangan Darren.Mungkin karena ini tempat baru jadi Darren agak sedikit merasa takut dia menarik tangan Dena berusaha agar perempuan itu tak masuk.Merasakan tarikan di tangannya Dena menghentikan langkahnya, "Ada apa?" berjongkok di depan Darren.Darren diam namun dia menggeleng, "Tenang saja ini rumah Oma dan Opa" ucapnya berusaha menenangkan putra sambungnya itu."Oma dan Opa itu Mama dan Papanya Mama. Sama seperti Darren yang punya Papa dan Mama, Mama pun juga punya dan ini rumah Papa dan Mamanya Mama" jelas Dena terperinci."Jadi Darren gak perlu takut mereka gak gigit kok" lalu dia tertawa kecil dengan leluconnya itu."Bukankah Darren pernah bertemu dengan mereka? itu lohh saat di bandara. Darren ingat tidak?" "Darren ingat" "Darren masih ingat rupanya. Mereka baikkan gak gigit?" bocah kecil itu mengangguk."Kalau begitu bisa kita masuk sekarang kita obati dulu luka Darren?" lagi-lag
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bab 21

Di sebuah hotel.Di sebuah kamar hotel seorang pria duduk di atas ranjang punggungnya bersandar ke kepala ranjang dengan setengah badan tertutupi selimut putih tebal. Dari arah kamar mandi terdengar suara gemericik air pertanda ada seseorang di dalam sana.Benda pipih di tangan pria itu bergetar sebuah panggilan dari nomor asing tertera di layar namun dia langsung mematikannya begitu saja tanpa berniat mengangkat. Kembali benda pipih di tangannya itu bergetar dengan nomor yang sama dan lagi pria itu mematikan sambungan telfonnya.Dan untuk ketiga kalinya pun tetap sama seperti sebelum-sebelumnya. Pria itu mematikannya kembali namun kali ini sebuah makian demi menjelaskan betapa kesalnya dia meluncur mulus dari mulutnya,, "Sialan ganggu aja!" Ceklek,, Bertepatan dengan itu pintu kamar mandi terbuka menampilkan seorang wanita mengenakan handuk kimono dan handuk kecil di kepala."Sayang kenapa wajah kamu kok cemberut begitu?" ucapnya begitu lembut.Dia berjalan melenggak-lenggokka
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Bab 22

Sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan rumah berlantai 2 bersebelahan dengan mobil merah. Rupanya pengemudi mobil itu adalah Dena.Tatapannya teralihkan ke teras rumah. Keningnya otomatis berkerut melihat seorang wanita yang sangat dia kenali,, "Mau apa dia di sini?" gumamnya.Namun dia tak memperdulikan keberadaannya dengan santai keluar mobil. Lanjut berlari kecil mengitari mobil menuju pintu samping kemudi. Dibukanya pintu tersebut terpampang seorang bocah kecil tengah tertidur pulas di atas kursi.Atika yang melihat kedatangan Dena lantas bangun dari duduknya. Wajahnya menyiratkan akan kekesalan.Dena perlahan melepaskan sabuk pengaman yang membelit perut Darren lalu membawa putra sambungnya itu ke dalam dekapannya."Enghh,," lenguhan kecil keluar dari bibir mungil bocah itu."Hussstt ini Mama Sayang" ucap Dena lembut sembari mengelus punggung kecilnya. Darren akhirnya kembali tertidur, nyaman di pelukan Dena.Perempuan itu pun membawa Darren berjalan ke teras rumah membuka
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

Bab 23

Malam hari tiba Deva beserta keluar kecilnya harus menghadiri makan malam bersama di rumah Opa dan Oma pria itu.Kini Dena tengah bersiap-siap. Memang yahh perempuan itu ribet sama seperti Dena kali ini. Baju satu lemari dia keluarkan ditaruh semuanya di atas ranjang. "Mas aku harus pakai apa?" ucapnya frustasi."Pakai yang santai saja lagian ini cuman makan malam biasa" "Ishh gak bisa gitu ini pertama kalinya aku datang ke acara keluarga besar kamu jadi harus pakai terbaik, harus tampil yang terbaik" Dena lantas berlari ke meja riasnya memulai make up."Terserah kamu saja tapi jangan lama-lama sebentar lagi kita sudah harus berangkat!" "Ihh sabar dong jangan buru-buru gitu nanti dandanan ku jadi jelek. Gimana kalau keluarga kamu ngomongin aku di belakang? ihh ternyata istrinya Deva jelek ya orangnya" ucap Dena memperagakan ibu-ibu tukang julid, memonyong-monyongkan mulut."Siapa yang berani bilang seperti itu orang kamu cantik kok?" ucap Deva dengan wajah datar.Namun walaupun d
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 24

Suasana di ruang tamu terasa begitu canggung nan tegang setelah kehadiran Atika sedangkan sang pelaku malah bersikap biasa-biasa saja seakan tak terjadi apa-apa. "Mas Deva" wanita itu langsung menghampiri Deva begitu sampai di ruang tamu,, memegang tangan pria itu.Deva merasa risih sontak saja dia menyentak tangan Atika beralih menggenggam tangan Dena sembari merapatkan tubuh keduanya.Mendapati perlakuan sang suami yang seperti itu Dena membeku di tempat sembari memperhatikan tangan mereka yang tengah bertaut.Ada luapan perasaan bahagia saat melihat tautan tangan mereka.Gila kalau sikap Mas Deva terus-terusan seperti ini tak butuh waktu lama kemungkinan dirinya akan jatuh cinta dengan lelaki itu,, ucap Dena dalam hati.Atika terlihat malu setelah kejadian barusan, mengusap tengkuk mengalihkan pandangan ke arah lain.Tante Rumi menghampiri Atika memegang tangannya,, "Atika selamat datang ya di rumah ini" ujar Tante Rumi menyambut wanita muda itu.Yahh memang hanya Tante Rumi sa
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Bab 25

"Mas aku mau menidurkan Darren dulu" ucap Dena begitu mereka memasuki rumahnya."Iya" jawab Deva singkat.Dena bergegas berlalu dari hadapan sang suami ke kamar putra sambungnya itu.Sampai di kamar bocah 5 tahun itu Dena dengan hati-hati meletakkan Darren yang tengah tertidur di gendongannya ke atas tempat tidur."Enggh Mama" dia terbangun mengucek-ngucek mata dengan tangannya."Hussstt iya Sayang Mama ada di sini Darren tidur lagi ya" "Mama Darren mau tidur bareng Mama" pintanya."Darren mau tidur bareng Mama?" tanya Dena kaget.Dirinya gak mimpikan? putra sambungnya itu mau tidur bareng dia? ini kemajuan yang sangat pesat Darren mau dekat dengannya."Bolehkan Ma?" "Boleh, boleh dong Sayang. Mama bakal tidur di sini bareng Darren ya, Mama bakal temani Darren tidur" ucapnya bersemangat. "Emm... Peluk Mama" pinta lelaki kecil itu begitu manja."O-ohh iya" Dena segera naik ke atas tempat tidur lalu memeluk putra sambungnya itu,, "Sudah sekarang Darren tidur lagi ya" Akhirnya tak bu
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

Bab 26

Buk,,,Atika melempar tasnya asal ke arah atas sofa tepat di sebelah Sherly tengah duduk.Hah,, Kemudian dia pun juga melemparkan dirinya sebelah tasnya tergeletak.Sherly hanya menoleh sekilas pada kakaknya lalu kembali fokus dengan ponsel di tangannya."Gue tebak lo gagal lagi" ucap Sherly dengan mata masih fokus menatap layar ponselnya."Diam deh jangan bacot!" ngegas Atika sambil menatap sinis adiknya itu.Disusul suara tawa Sherly terdengar menggema di ruang tamu tersebut, "Kok ngegas sih" "Bacot, gue bilang diem ya diem!!" bentaknya kesal."Cihh,," Sherly berdecih sinis, "Lo sih bodoh" cemoohnya.Tanpa mereka sadari sedari tadi pertengkaran mereka disaksikan oleh seorang wanita paruh baya dari arah dapur namun bukannya berusaha melerai dia hanya diam menikmati pertengkaran mereka sambil tersenyum misterius."Bagus" gumamnya.Kembali ke Sherly dan Atika di ruang tamu. "Bisa gak sih lo jangan bacot?!" bentak Atika menatap kesal adiknya itu, "Lagian ini masih permulaan sekarang
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

Bab 27

Pagi hari. Keluarga kecil beranggotakan tiga orang itu kini tengah duduk di meja makan, melaksanakan sarapan. Dena mulai mengambilkan makanan bagi sang suami lalu memberikan pada pria itu,, "Ini Mas makanannya" "Hmm,," Bergantian dia juga mengambil makanan untuk si kecil imut, Darren. "Ini makanannya Sayang" ditaruhnya piring dengan isi nasi beserta lauknya di depan Darren. "Mama aku mau disuapin" pinta Darren dengan puppy eyesnya. "Bo,," "Darren makanlah sendiri kamu kan punya tangan!" potong Deva memberi perintah. Dena menoleh menatap sinis suaminya itu,, "Kenapa sih Mas aku juga gak masalah kok menyuapi Darren?" "Dena jangan terlalu memanjakan dia!" "Emangnya kenapa aku manjain anak aku sendiri, kamu ada masalah?" "Dia cuman anak sambung kamu!" ucap Deva menekan setiap ucapannya. Deg,, Dena terdiam hatinya sakit mendengar ucapan sang suami walaupun itu memang kenyataannya. "Aku tau" ucap Dena kemudian dengan menunduk sedih. "Memang kalau Darren cu
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Bab 28

Waktu hampir memasuki waktu istirahat namun Deva masih sibuk dengan pekerjaannya, tumpukan dokumen terlihat di depannya.Tiba-tiba suara keributan terdengar di depan ruangannya dan hal itu sukses membuat Deva terganggu.Ceklek,, Tetiba pula pintu ruangannya dibuka tanpa diketuk terlebih dahulu.Siapa sih orang tak sopan ini,, batin Deva kesal."Mas,," panggil si pembuat keributan itu.Dahi Deva mengerut mengetahui siapa pembuat keributan itu,, "Sherly!" panggilnya.Dan ternyata dia adalah Sherly mantan adik ipar Deva."Maaf Pak ibu ini memaksa untuk masuk" ucap sekretaris Deva."Kamu keluarlah Novia biarkan saja dia di sini!" perintah Deva."Baik Pak" sebelum pergi sekretaris Deva itu sedikit membungkukkan badan ke arah sang atasan."Ada keperluan apa kamu ke sini Sherly?" tanya Deva begitu mereka hanya berdua di dalam ruangan pria itu.Dengan senyuman termanisnya Sherly berjalan mendekati mantan kakak iparnya itu,, "Tadaaaa,," ucapnya sembari memamerkan tas bekal di tangannya,, "A
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Bab 29

Dena meraih kunci mobil gegas berjalan menuju pintu rumah sembari menempelkan ponsel di telinga."Mas aku yang jemput Darren ya hari ini" ternyata dia menghubungi sang suami untuk memberitahukan bahwa hari ini dirinyalah yang akan menjemput anak mereka.Tut... Kemudian Dena pun menutup panggilan setelah mendapat persetujuan dari suaminya.Usai masuk mobil pun melaju meninggalkan halaman rumah menembus jalanan menuju sekolah sang putra sambung....Sewaktu mobil Dena tiba di sekolah bertepatan pula dengan sebuah mobil merah yang terlihat familiar juga tiba, berhenti tepat di belakang mobil Dena.Kedua pintu mobil terbuka secara bersamaan, secara bersamaan pula turun dua orang perempuan dari dalamnya.Kemudian tanpa sengaja tatapan mereka bertemu."Kamu,," ucap mereka berbarengan. Setelah itu mereka saling melengos, sudah seperti musuh saja."Mendingan kamu pulang sekarang dehh Darren akan pulang dengan aku" ucap Atika membuka suara duluan."Hahaha,, kita lihat saja siapa yang bakal D
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more
PREV
1234
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status