Home / Rumah Tangga / Mendadak Jadi Ibu Tiri / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Mendadak Jadi Ibu Tiri: Chapter 11 - Chapter 20

25 Chapters

Bab 10

"Akhhh,," lagi dan lagi Deva merasakan sakit perut segera dia berlari menuju kamar mandi untuk menuntaskan hajatnya.Dena bersedekap dada duduk di atas ranjang melihat suaminya itu bolak-balik ke kamar mandi.Masa habis makan nasi kuning di pinggir jalan Mas Deva langsung kena diare sih? perasaan dirinya sering makan di pinggir jalan aman-aman aja tuh sehat walafiat,, bingung Dena.Ceklek.Deva keluar dari kamar mandi sambil memegangi perutnya."Mas kamu gak apa-apa?" Dena ikut meringis melihat suaminya kesakitan. Dia tau bagaimana rasanya diare dan itu sakit banget terus lemes."Perut saya sakit" setelah mengatakan itu Deva kembali berlari ke kamar mandi.Dena bangun dari duduknya mendekati kamar mandi mengetuk pintu, "Mas kamu gak apa-apa perlu ke rumah sakit gak?" tanyanya."Ga-gak usah" jawab Deva dari dalam."Mas keluar dulu ayo ke rumah sakit aja dari pada kamu terus-terusan seperti ini!"Tak ada jawaban dari dalam membuat Dena makin khawatir.Jangan-jangan Mas Deva pingsan lag
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 11

Hari ini adalah hari kepulangan Deva dan Dena dari bulan madu,, bulan madu yang gagal maksudnya.Usai Deva keluar dari rumah sakit mereka benar-benar tak kemana-mana dan hanya ada di hotel,, pemulihan pria itu.Kini pesawat mereka sudah mendarat di kota kelahiran.Deva dan Dena turun dari pesawat membawa koper masing-masing. Di lobby bandara kedua keluarga besar menjemput mereka.Kesenangan Dena langsung melepaskan tangannya dari koper begitu saja berlari menuju sang Mami, "Mami!!" Di belakangnya Deva hanya geleng-geleng kepala melihat koper Dena tergeletak mengenaskan ditinggal pemiliknya. Dia pun mengambil koper itu jadi kini Deva membawa satu koper dimasing-masing tangan lalu menghampiri keluarganya."Mami kangen!" Dena memeluk sang ibunda erat."Astaga Dena kamu itu sudah menjadi seorang istri bisa gak sih dewasa sedikit?!" omel ibu dua anak itu."Emangnya kenapa sih Dena gak boleh manja-manja lagi sama Mami? Dena kan masih putri Mami. Emang Dena bukan putri Mami lagi?""Sampai
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 12

Dena benar-benar melakukan perannya sebagai seorang istri,, pagi-pagi bangun memasak untuk anak dan suaminya."Jujur ini aku kan gak bisa masak ya kenapa aku sok ngide banget mau masak segala" gumam Dena menatap isi kulkas yang dia biarkan terbuka.Dia menggaruk kepalanya yang tak gatal,, "Haduhh gimana ini?" bingungnya."Buat masakan yang simpel aja deh,, emm apa ya?" berpikir keras, "Nasi goreng?""Oke sebagai permulaan kita masak nasinya dulu" "Emm tapi dimana berasnya ya?" Dena membuka satu persatu lemari dapur demi mencari tempat penyimpanan beras.Maklum dia baru di rumah ini jadi masih belum tak dimana letak-letaknya."Ahh ini dia!" serunya."Untuk tiga orang berapa banyak berasnya?" beberapa kali Dena mengambil beras memasukkan ke dalam sebuah wadah,, "Segini cukup kali ya" "Tinggal dicuci" lantas dibawanya wadah berisi beras itu ke wastafel,, "Ini cucinya pakai sabun gak ya?" "Emm biar lebih bersih kita pakaikan sabun" ucapnya sambil tersenyum lebar."Kasih yang banyak
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 13

Setelah insiden nasi goreng keasinan akhirnya keluarga kecil itu makan diluar, Deva yang menyarankan sekalian mengantarkan Darren sekolah. Makan sudah mengantarkan Darren juga sudah tinggal kedua pengantin baru itu pulang kembali ke rumah. Sampai rumah Deva segera menuju ruang kerja guna memeriksa dokumen yang urgent. Dena sendiri duduk di depan televisi nonton acara yang menurutnya seru tapi tak ada yang seru terlihat dari Dena yang terus mengganti channel televisi. "Hah gak ada tontonan seru bosen banget" desahnya lesu. Televisi dia matikan menyandarkan punggungnya ke sandaran ke sofa di belakangnya. "Enaknya ngapain ya bosen banget?" gumamnya seraya berpikir keras. Saking kerasnya dia berpikir diantara alisnya sampai berubah cekung. "Bikin kue?" tanyanya pada diri sendiri. Dena menggeleng-gelengkan kepala,, "Ohh tentu tidak aku gak bisa buat kue" pertanyaannya itu langsung dipatahkan olehnya sendiri. "Aishh aku harus melakukan apa ya?" Dena mondar-mandir macam setr
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Bab 14

Saat ini tepat di depan Dena berdiri seorang wanita dengan pakaian modis menenteng sebuah tas branded di tangan."Mau cari siapa Mbak?" tanya Dena."Siapa yang kamu panggil Mbak emang saya Mbak kamu, dasar jalang?!" bentak wanita itu dengan wajah kesal.Apasih orang dirinya tanya baik-baik jawabnya ngegas lagian dirinya cuman salah panggil emang gak bisa bicara baik-baik? lagian sepertinya umurnya lebih tua darinya wajar dong ia panggil Mbak,, batinnya kesal."Mau cari siapa Tante?" menatap malas wanita di depannya itu."kamu!" bentaknya keras seraya menunjuk ke wajah Dena,, "Dasar, gak diajarin sopan santun ya sama orang tua kamu?!" "Ehh Tante jangan bawa-bawa orang tua saya ya!!" seru Dena tak terima."Cihh saya gak ada urusan dengan kamu minggir kamu pembantu baru ya di sini?!" Mulut Dena reflek menganga,, "Apa?!" Orang secantik aku dikata pembantu? benar-benar ini Tante mulutnya minta dicabein kayaknya."Siapa yang Tante bilang pembantu?" seru Dena tak terima."Dena kenapa ribu
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 15

Deva turun dari lantai atas, Darren berada di dalam gendongan pria itu tengah memeluk lehernya."Darren!!" Atika menyongsong maju mendekat ke Darren rupanya si kecil takut sehingga memeluk leher Deva makin erat menyembunyikan wajahnya ke leher sang Papa."Papa" cicitnya."Tidak apa-apa itu Mama Atika, Mama Darren juga" Langkah Atika terhenti melihat ketakutan putra kandungnya. Wajahnya berubah sedih.Atika kembali menunjukkan senyum walaupun hatinya sakit sebab anak kandungnya sendiri takut dengannya. Namun mengingat memang saat itu dia berpisah dengan Deva tat kala umur Darren masih 1 tahun jadi wajar bocah itu tak mengenalinya dan bahkan takut dengannya."Mama mau ajak Darren ke time zone lohh Darren mau gak?" ucapnya begitu lembut agar Darren tak lagi takut."Darren lagi ditanya itu sama Mama jangan sembunyi gini mau gak diajak ke time zone?!" dengan lembut pria itu menarik tangan sang putra agar melepaskan pelukannya."Ayo coba lepas dulu!" "Papa" cicit Darren mengangkat wajah
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 16

Sampai di mall mereka segera menuju time zone yang berada di lantai 5 mall ini, tujuan utama mereka ke mall kan memang untuk mengajak Darren ke time zone.Dan demi mendekatkan Darren dengan sang Ibu kandung Deva menyuruh anaknya itu berjalan beriringan dengan Atika, menggandeng tangan wanita itu. Yahh walaupun diawal tadi mereka susah payah membujuk Darren karena bocah kecil itu tak mau tapi pada akhirnya dia mau juga.Deva dan Dena sendiri berjalan di belakang mereka dengan Dena yang menggandeng lengan Deva.Dia harus menjaga betul-betul suaminya,, itu kata Dena.Soalnya ada wanita yang sangat berpotensi mengambil suaminya,, ada di depan mereka."Tumben kamu terus menggandeng lengan saya mana erat banget lagi? jangan bilang kamu sudah jatuh cinta sama saya?"Dih pede mampus ini orang,, pikir Dena namun dia memilih untuk tidak mengutarakannya."Karena aku harus menjaga kamu Mas" dia memilih menjawab seperti itu."Maksudnya? emang saya anak kecil perlu dijaga segala?""Bukan karena kam
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 17

"Bagaimana kamu berhasilkan mendekati Deva?" tanya Mama Tiwi alias Mama kandung Atika kepo.Atika tak berkata apapun namun dari wajahnya sudah terlihat jelas bahwa dia gagal."Pasti gagal itu" ucap Sherly dengan nada ejekan.Adik satu-satunya Atika itu tersenyum mengejek matanya fokus menatap televisi yang tengah menayangkan sebuah drama di depannya."Apa maksud lo?" sentak Atika tak terima apalagi setelah melihat ekspresi adiknya itu."Tapi benarkan yang gue katakan? lo gagal" Atika bungkam karena memang yang dikatakan Sherly benar adanya."Tuhkan lo diem berarti tebakan gue benar" ucapnya memberi pernyataan bukan lagi pertanyaan."Benar Tik kamu gagal?" Mama Tiwi menarik bahu sang putri mengarahkan pandangannya pada beliau."A-aku bukannya gagal,,""Terus apa, belum berhasil gitu maksud lo?" "Iya!" "Alahh bullshit ngaku aja kalau memang lo gagal udahlah nyerah aja sampai kapanpun lo gak akan bisa mendapatkan Mas Deva kembali" "Jaga ucapan lo gue yakin bisa mendapatkan Mas Deva
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Bab 18

"Dena lain kali jangan berbicara seperti itu pada Atika, bagaimanapun dia adalah Mama kandungnya Darren kalau dia mau ke sini ya biarkan saja" "Kok kamu jadi belain dia terus mojokin aku begini?" Dena merasa tak terima karena secara gak langsung Deva memojokkannya."Bukan begitu,," "Halahh bilang saja kamu masih cinta sama dia,, masih sayang sama dia? kenapa gak balikan? kenapa kamu malah mau dijodohkan dengan aku?" "Dena tunggu!! kenapa jadi merembet kemana-mana sih bukannya saya sudah bilang kemarin, saya dan Atika itu hanyalah masa lalu" "Terserah,,"Ada apa sih kok Mama denger dari luar kalian lagi ribut ya?" suara Mama Kumala terdengar memotong ucapan Dena."Mama!" panggil Deva, "Mama kok ke sini pagi-pagi gini?" lanjutnya bertanya."Memangnya kenapa Mama gak boleh ke sini?" "Gak bukan itu maksud Deva. Jelas boleh Ma" "Ini kalian kenapa Mama dengar dari luar kok kalian sepertinya ribut? selesaikan masalah dengan kepala dingin jangan sampai pertengkaran kecil jadi besar!!"
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

Bab 19

Sebuah mobil berwarna hitam terlihat mengebut di jalan raya kecepatannya di atas rata-rata menyalip ke kanan ke kiri macam pembalap profesional. Rupanya yang berada di dalam mobil adalah Dena. Perempuan yang baru menikah itu tanpa pandang bulu mengklakson setiap kendaraan yang menghalangi jalannya. Bahkan tak jarang dia mendapat makian akibat ulahnya itu. Tidak, bukan ingin menjadi jagoan namun ini urgent. Secepat mungkin dia harus sampai di sekolahan Darren putra sambungnya itu. Tadi dia tengah asik bermain ponsel namun tiba-tiba sebuah telfon masuk yang ternyata dari sang suami,, mengabarkan bahwa Darren berantem di sekolah mengharuskan orang tua datang ke sekolah dan kebetulan juga suaminya itu harus ke luar kota mendadak. Dan di sinilah Dena,, Akhirnya setelah hampir 15 menit berkendara dengan kecepatan yang sangat ekstrim mobil yang Dena kendarai telah tiba di depan sekolah sang putra sambung. Dia langsung turun berlari tanpa tentu arah karena dia juga gak tau harus
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
PREV
123
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status