Share

Bab 23

Penulis: annauthor
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-06 17:27:20

Malam hari tiba Deva beserta keluar kecilnya harus menghadiri makan malam bersama di rumah Opa dan Oma pria itu.

Kini Dena tengah bersiap-siap. Memang yahh perempuan itu ribet sama seperti Dena kali ini. Baju satu lemari dia keluarkan ditaruh semuanya di atas ranjang.

"Mas aku harus pakai apa?" ucapnya frustasi.

"Pakai yang santai saja lagian ini cuman makan malam biasa"

"Ishh gak bisa gitu ini pertama kalinya aku datang ke acara keluarga besar kamu jadi harus pakai terbaik, harus tampil yang terbaik" Dena lantas berlari ke meja riasnya memulai make up.

"Terserah kamu saja tapi jangan lama-lama sebentar lagi kita sudah harus berangkat!"

"Ihh sabar dong jangan buru-buru gitu nanti dandanan ku jadi jelek. Gimana kalau keluarga kamu ngomongin aku di belakang? ihh ternyata istrinya Deva jelek ya orangnya" ucap Dena memperagakan ibu-ibu tukang julid, memonyong-monyongkan mulut.

"Siapa yang berani bilang seperti itu orang kamu cantik kok?" ucap Deva dengan wajah datar.

Namun walaupun d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 24

    Suasana di ruang tamu terasa begitu canggung nan tegang setelah kehadiran Atika sedangkan sang pelaku malah bersikap biasa-biasa saja seakan tak terjadi apa-apa. "Mas Deva" wanita itu langsung menghampiri Deva begitu sampai di ruang tamu,, memegang tangan pria itu.Deva merasa risih sontak saja dia menyentak tangan Atika beralih menggenggam tangan Dena sembari merapatkan tubuh keduanya.Mendapati perlakuan sang suami yang seperti itu Dena membeku di tempat sembari memperhatikan tangan mereka yang tengah bertaut.Ada luapan perasaan bahagia saat melihat tautan tangan mereka.Gila kalau sikap Mas Deva terus-terusan seperti ini tak butuh waktu lama kemungkinan dirinya akan jatuh cinta dengan lelaki itu,, ucap Dena dalam hati.Atika terlihat malu setelah kejadian barusan, mengusap tengkuk mengalihkan pandangan ke arah lain.Tante Rumi menghampiri Atika memegang tangannya,, "Atika selamat datang ya di rumah ini" ujar Tante Rumi menyambut wanita muda itu.Yahh memang hanya Tante Rumi sa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-11
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 25

    "Mas aku mau menidurkan Darren dulu" ucap Dena begitu mereka memasuki rumahnya."Iya" jawab Deva singkat.Dena bergegas berlalu dari hadapan sang suami ke kamar putra sambungnya itu.Sampai di kamar bocah 5 tahun itu Dena dengan hati-hati meletakkan Darren yang tengah tertidur di gendongannya ke atas tempat tidur."Enggh Mama" dia terbangun mengucek-ngucek mata dengan tangannya."Hussstt iya Sayang Mama ada di sini Darren tidur lagi ya" "Mama Darren mau tidur bareng Mama" pintanya."Darren mau tidur bareng Mama?" tanya Dena kaget.Dirinya gak mimpikan? putra sambungnya itu mau tidur bareng dia? ini kemajuan yang sangat pesat Darren mau dekat dengannya."Bolehkan Ma?" "Boleh, boleh dong Sayang. Mama bakal tidur di sini bareng Darren ya, Mama bakal temani Darren tidur" ucapnya bersemangat. "Emm... Peluk Mama" pinta lelaki kecil itu begitu manja."O-ohh iya" Dena segera naik ke atas tempat tidur lalu memeluk putra sambungnya itu,, "Sudah sekarang Darren tidur lagi ya" Akhirnya tak bu

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 26

    Buk,,,Atika melempar tasnya asal ke arah atas sofa tepat di sebelah Sherly tengah duduk.Hah,, Kemudian dia pun juga melemparkan dirinya sebelah tasnya tergeletak.Sherly hanya menoleh sekilas pada kakaknya lalu kembali fokus dengan ponsel di tangannya."Gue tebak lo gagal lagi" ucap Sherly dengan mata masih fokus menatap layar ponselnya."Diam deh jangan bacot!" ngegas Atika sambil menatap sinis adiknya itu.Disusul suara tawa Sherly terdengar menggema di ruang tamu tersebut, "Kok ngegas sih" "Bacot, gue bilang diem ya diem!!" bentaknya kesal."Cihh,," Sherly berdecih sinis, "Lo sih bodoh" cemoohnya.Tanpa mereka sadari sedari tadi pertengkaran mereka disaksikan oleh seorang wanita paruh baya dari arah dapur namun bukannya berusaha melerai dia hanya diam menikmati pertengkaran mereka sambil tersenyum misterius."Bagus" gumamnya.Kembali ke Sherly dan Atika di ruang tamu. "Bisa gak sih lo jangan bacot?!" bentak Atika menatap kesal adiknya itu, "Lagian ini masih permulaan sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 27

    Pagi hari. Keluarga kecil beranggotakan tiga orang itu kini tengah duduk di meja makan, melaksanakan sarapan. Dena mulai mengambilkan makanan bagi sang suami lalu memberikan pada pria itu,, "Ini Mas makanannya" "Hmm,," Bergantian dia juga mengambil makanan untuk si kecil imut, Darren. "Ini makanannya Sayang" ditaruhnya piring dengan isi nasi beserta lauknya di depan Darren. "Mama aku mau disuapin" pinta Darren dengan puppy eyesnya. "Bo,," "Darren makanlah sendiri kamu kan punya tangan!" potong Deva memberi perintah. Dena menoleh menatap sinis suaminya itu,, "Kenapa sih Mas aku juga gak masalah kok menyuapi Darren?" "Dena jangan terlalu memanjakan dia!" "Emangnya kenapa aku manjain anak aku sendiri, kamu ada masalah?" "Dia cuman anak sambung kamu!" ucap Deva menekan setiap ucapannya. Deg,, Dena terdiam hatinya sakit mendengar ucapan sang suami walaupun itu memang kenyataannya. "Aku tau" ucap Dena kemudian dengan menunduk sedih. "Memang kalau Darren cu

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 28

    Waktu hampir memasuki waktu istirahat namun Deva masih sibuk dengan pekerjaannya, tumpukan dokumen terlihat di depannya.Tiba-tiba suara keributan terdengar di depan ruangannya dan hal itu sukses membuat Deva terganggu.Ceklek,, Tetiba pula pintu ruangannya dibuka tanpa diketuk terlebih dahulu.Siapa sih orang tak sopan ini,, batin Deva kesal."Mas,," panggil si pembuat keributan itu.Dahi Deva mengerut mengetahui siapa pembuat keributan itu,, "Sherly!" panggilnya.Dan ternyata dia adalah Sherly mantan adik ipar Deva."Maaf Pak ibu ini memaksa untuk masuk" ucap sekretaris Deva."Kamu keluarlah Novia biarkan saja dia di sini!" perintah Deva."Baik Pak" sebelum pergi sekretaris Deva itu sedikit membungkukkan badan ke arah sang atasan."Ada keperluan apa kamu ke sini Sherly?" tanya Deva begitu mereka hanya berdua di dalam ruangan pria itu.Dengan senyuman termanisnya Sherly berjalan mendekati mantan kakak iparnya itu,, "Tadaaaa,," ucapnya sembari memamerkan tas bekal di tangannya,, "A

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 29

    Dena meraih kunci mobil gegas berjalan menuju pintu rumah sembari menempelkan ponsel di telinga."Mas aku yang jemput Darren ya hari ini" ternyata dia menghubungi sang suami untuk memberitahukan bahwa hari ini dirinyalah yang akan menjemput anak mereka.Tut... Kemudian Dena pun menutup panggilan setelah mendapat persetujuan dari suaminya.Usai masuk mobil pun melaju meninggalkan halaman rumah menembus jalanan menuju sekolah sang putra sambung....Sewaktu mobil Dena tiba di sekolah bertepatan pula dengan sebuah mobil merah yang terlihat familiar juga tiba, berhenti tepat di belakang mobil Dena.Kedua pintu mobil terbuka secara bersamaan, secara bersamaan pula turun dua orang perempuan dari dalamnya.Kemudian tanpa sengaja tatapan mereka bertemu."Kamu,," ucap mereka berbarengan. Setelah itu mereka saling melengos, sudah seperti musuh saja."Mendingan kamu pulang sekarang dehh Darren akan pulang dengan aku" ucap Atika membuka suara duluan."Hahaha,, kita lihat saja siapa yang bakal D

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 30

    "Dena saya pulang!" seru Deva begitu langkah kakinya membawanya memasuki rumah.Dari arah berlawanan nampak Dena berjalan mendekat berhenti di depan sang suami, sigap mengambil tas kerja dan juga jasnya.Bibirnya terkatup rapat tak mengatakan sepatah kata apapun kemudian langsung berlalu memasuki kamar begitu saja."Dia masih marah ya? saya kira sudah tidak marah lagi setelah tadi siang telfon ternyata masih marah toh" gumamnya."Hah, saya harus apa agar Dena tak marah lagi?" gumamnya lagi.Kemudian Deva mengikuti langkah sang istri memasuki kamar mereka.Saat masuk Dena yang semula duduk di sofa tengah sibuk dengan ponsel di tangannya sontak bangkit lalu berjalan keluar dari kamar.Dia tengah menghindari Deva."Hahhh,,," helaan nafas kasar otomatis keluar dari bibir Deva.Rasanya gelisah melihat istrinya tengah marah seperti itu tetapi dia juga bingung sebenarnya apa kesalahannya sampai-sampai membuat istrinya semarah itu? Deva memijit keningnya yang tiba-tiba terasa pening....

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 31

    Pintu kayu besar dengan ukiran-ukiran mewah itu terbuka."Ahh kenyang, makanan malam ini enak banget" desah Dena sembari mengelus perut ratanya.Mereka baru pulang dari makan malam, mereka habis makan di restoran all you can eat di salah satu mall.Bagaimana gak kenyang orang dia saja tadi ambil daging sampai 10 piring, belum lagi desert dan yang lainnya, ucap Deva dalam hati tak berani dia mengucapkannya secara langsung bisa ngambek nanti istrinya.Secara tidak langsung dia mengatai istrinya itu rakus.Yahh memang,, mana semua yang dia ambil habis lagi katanya sayang mereka sudah bayar masa gak dihabiskan."Saya mau menidurkan Darren dulu" bocah kecil itu tertidur saat perjalanan pulang."Hmm,," Deva lantas berlalu menuju kamar sang putra meletakkan perlahan putranya itu di atas tempat tidur.Usai menidurkan sang putra Deva pun kembali ke kamarnya dan sang istri.Saat masuk pandangannya langsung disuguhkan istrinya yang tengah melakukan skincare rutin malamnya.Dengan sambil curi-cur

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27

Bab terbaru

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 43

    Lusa kemarin, di mall.Sherly tengah berjalan-jalan hanya sendiri, me time. Asik berbelanja namun sesuatu hal mengalihkan pandangan matanya."Dena? itu Dena?" "Lalu pria itu?" Senyuman Sherly terbit begitu lebar, "Ahh rasa-rasanya Tuhan tengah berpihak ke gue""Dulu gue mergokin Kak Atika sekarang Dena. Memang Mas Deva itu ditakdirkan untuk gue" Buru-buru Sherly memfoto mereka berdua yang tengah saling berhadapan, saling melempar senyuman....Pemandangan di depannya mengingatkan dia akan kejadian lusa kemarin, yahh tempatnya pun sama di mall ini juga dengan waktu yang hampir sama pula."Itu Dena? dia ke mall dengan pria itu lagi? mana dia?"Tuhan benar-benar lagi berpihak sama gue. Akhirnya gue bisa mergokin Dena lagi dengan pria lain. Jalan gue untuk bersama Mas Deva sepertinya terbuka amat lebar, pikir Sherly."Lohh itu,," ...Di depan rumah Dena dan Deva.Tok tok tok...Pintu utama rumah Dena dan Deva diketuk seseorang, seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik diu

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 42

    Kemarin sore, kamar Sherly. Sepanjang hari Sherly begitu gelisah. Setelah pulang usai mengikuti Deva dia tak keluar kamar, berdiam diri di balkon sampai sore. "Sialan gue jadi harap-harap cemas begini" umpatnya. Setelah itu dia bangun dari duduknya melangkah memasuki kamar, melangkah ke arah ranjang duduk di atasnya. Tangannya bergerak membuka laci nakas samping tempat tidurnya, bagian paling bawah lalu mengeluarkan sesuatu dari sana. Sebuah ponsel berwarna hitam layarnya pun sudah pada retak di beberapa bagian. Kalian pasti merasa anehkan masa seorang Sherly yang high class, sosialita punya ponsel dengan layar yang sudah pada retak begitu? Yahh itu memang bukan ponselnya. Flashback on. 5 tahun yang lalu,, Sherly dengan santai mengendarai mobil kesayangan, musik favorit mengalun merdu menemani perjalanan. Sesaat set

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 41

    "Bye anak Mama, semangat sekolahnya ya" seperti biasa, rutinitas setiap pagi. Dena akan mengantarkan anak serta suaminya memulai rutinitasnya, kerja dan sekolah."Bye Mama,," "Hati-hati ya Mas bawa mobilnya" tak lupa menyalami tangan sang suami."Hmm,, ingat jangan keluar rumah tanpa izin Mas apalagi sampai bertemu dengan teman SMA kamu itu!!" "Ihh apaan sih orang aku ketemu dia juga gak sengaja kok" "Terus kenapa juga kamu gak bilang sama Mas kalau habis bertemu dia?" "Aku lupa,," "Dasar pikun" tuk,, mengetok pelan dahi Dena."Ihh Mas Deva" wajah Dena berubah cemberut. Yahh walaupun sebenarnya gak sakit sama sekali sih. Cup,, "Mas berangkat ya" "Iya,," usai mobil sang suami tak lagi terlihat setelah belok ditikungan, tubuh Dena segera luruh ke lantai.Masih belum terbiasa dengan ciuman kening sebelum berangkat yang suaminya lakukan.Dena menutup mukanya dengan telapak tangan lalu berteriak sekencang-kencangnya,, "Akhhh,," Sukses membuatnya men-salting,, ...Di perusahaan,

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 40

    "Mas kamu sudah pulang?" sapaan penuh keceriaan dari Dena saat menyambut kepulangan sang suami depan pintu. Namun,, raut cerianya sirna usai mendapatkan respon dingin dari Deva."Hmm,," berdehem pelan lantas berlalu melewatinya begitu saja.Badannya berputar mengikuti arah sang suami pergi."Ihh Mas Deva kenapa sih?" gumamnya usai tak mendapati batang hidung suaminya lagi."Balik ke setelan awal, " kesalnya, memutar bola mata malas. Kemudian ikut naik ke lantai atas, menaiki tangga, memasuki kamar mereka berdua.Tiba di kamar batang hidungnya tak terlihat hanya terdengar suara gemericik air dari kamar mandi. Langkahnya yang santai membawanya ke arah ranjang, duduk di atasnya menyandarkan setengah badannya ke kepala ranjang.Ting.Suara ponsel Deva berbunyi tanda ada sebuah pesan masuk. Ponsel pria itu tepat di sebelah Dena, di atas nakas.Awalnya dia berusaha cuek namun sesaat setelah suara notifikasi pesan berbunyi kembali rasa penasaran Dena mencuat, berakhir dia curi-curi pand

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 39

    Di basement perusahaan."Lohh Mas Deva,," matanya reflek mengikuti pergerakan kedua pria yang baru saja melewati depan mobilnya., "Mas Deva dan asistennya mau kemana kenapa kelihatan buru-buru sekali?"Sherly, belum benar-benar pergi meninggalkan lingkungan perusahaan pria itu terbukti dia masih berada di sana dan mengetahui kepergian pria itu dan asistennya."Apa gue ikutin aja ya?" berpikir sejenak akhirnya mobil wanita itu pun maju, mengikuti mobil Deva yang dikendarai sang asisten....Perlahan Sherly memberhentikan mobilnya tat kala melihat mobil Deva juga berhenti, memarkirkannya tak jauh dari mobil Deva yang tengah parkir juga."Ini di mana sih?" di depan sana terlihat Deva dan asistennya turun lalu berjalan memasuki sebuah gang kecil. Sontak saja Sherly pun mengikutinya lagi, seperti tadi.Dari jarak aman terus mengikuti mantan kakak iparnya itu.Jalanan becek, penuh lumpur karena jalannya memang pure dari tanah."Sebenarnya Mas Deva mau kemana sih sampai melewati jalanan jel

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 38

    Ting.Kaki panjang Deva melangkah melewati pintu lift berjalan lurus menuju ruangan kerjanya."Novia,,"Melihat kedatangan sang atasan sekretaris wanita itu bergegas bangkit dari duduknya, "Pak anda ada tamu,," memotong ucapan atasannya.Sontak dahi Deva mengerut, "Tamu? pagi-pagi begini? siapa?" tanyanya menuntut."Emm,, Bu Sherly" jawab Novia ragu."Sherly?" alisnya makin mengerut."Benar Pak" "Ada apa dia pagi-pagi begini sudah datang kemari?" gumam Deva bertanya-tanya pada dirinya sendiri."Baiklah,," Deva ingin melangkah meninggalkan depan meja Novia namun urung,, "Oh ya,, buatkan minuman dan panggilkan Yono suruh dia ke ruangan saya!" "Baik Pak" Kemudian kaki pria itu kembali bergerak,, melangkah memasuki ruangannya."Sherly,,," panggilnya begitu memasuki ruangan.Gegas mantan adik ipar Deva itu memutar badan, dari yang tengah memandang pemandangan lalu lintas di bawah sana beralih memandang mantan kakak iparnya itu."Mas Deva,," panggilnya dengan senyum sumringah.Senyumnya

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 37

    Suasana kamar Deva dan Dena terlihat begitu berantakan, pakaian berceceran di lantai.Pasangan suami istri muda itu nyenyak dalam tidurnya tak terganggu walaupun matahari telah naik ke permukaan.Dan tak berapa lama, yang pertama bangun adalah Dena. Mata wanita itu perlahan terbuka lalu mengerjap pelan beberapa kali."Jam berapa ini?" ucapnya dengan suara parau karena baru bangun tidur.Dena ingin bangun namun tak jadi karena dia merasakan badannya pada sakit semua, "Akhh tubuhku kenapa sakit semua ya?" Tiba-tiba tubuhnya terasa membeku sekelebat ingatan tentang kejadian tadi malam melintas di otaknya."Ak,,," reflek dia menutup mulutnya sendiri menggunakan kedua telapak tangan, matanya melotot menatap tak tentu arah.Selepas itu dia mengacak-acak rambutnya, "Apa yang terjadi tadi malam itu beneran?" tanyanya tak percaya.Lantas dia menatap sekeliling kamarnya yang sungguh berantakan, piyama yang tadi malam dia kenakan kini telah tergeletak begitu saja di atas lantai."Jadi,, aku

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 36

    Sampai jam 11 malam Deva masih betah duduk di ruangannya di perusahaan, seperti tak ada niatan untuk kembali ke rumah.Dia bukan lagi kerja melainkan hanya melamun di depan kaca besar yang menampilkan pemandangan jalanan kota tempat tinggalnya. Dan karena hal itu pula Yono sebagai asisten pribadi Deva turut serta tak pulang ke rumahnya.Dia ada di ruangan Deva menemani pria itu. Namun dimanakah dia? dia tengah tertidur di atas sofa sambil mengorok.Groookkkkkk,,, Suara ngorok Yono menyentak Deva dari lamunannya saking kencangnya.Pria itu menoleh ke belakang menatap kesal asisten pribadinya itu."Yono!!" seru Deva.Walaupun suara Deva terdengar keras menyerukan namanya tak membuat tidur Yono terganggu.Malah suara mengorok yang keluar dari mulut pemuda itu semakin kencang."Dia pikir ruangan ini rumahnya apa" kesal Deva.Deva berbalik berjalan mendekati sofa tempat Yono tidur lalu menggoyangkan bahu pemuda itu, membangunkannya."Yono,," Enghhhh,,, Bukannya bangun Yono malah hanya

  • Mendadak Jadi Ibu Tiri   Bab 35

    Di kawasan perkantoran, gedung-gedung pencakar langit berdiri kokoh menjulang tinggi, saling berlomba-lomba siapakah yang menjadi paling tinggi.Di salah satu ruangan gedung pencakar langit tersebut bertuliskan ruangan meeting. Seorang pria tengah fokus menatap asisten manager keuangan di depan tengah mempresentasikan laporan keuangan bulan ini.Kemudian beralih pada laporan keuangan berbentuk dokumen di tangannya.Ting.Ponsel di sebelah tangan Deva tetiba berdenting tanda ada sebuah pesan masuk. Awalnya Deva hanya melirik sebentar, berniat mencuekinya karena itu juga bukan pesan dari sang istri melainkan pesan dari nomor asing,, entah nomor siapa itu.Namun tiba-tiba sebuah pesan dari nomor asing tersebut kembali masuk membuat Deva akhirnya agak sedikit penasaran tentang identitas sang pemilik nomor.Tangannya terulur meraih ponsel, "Nomor ini,,?" ucapnya dengan kening berkerut, "Terlihat familiar,," lanjutnya bergumam.Ada 2 pesan, lantas Deva pun membukanya. Orang asing terseb

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status