Semua Bab Terjerat Hasrat dan Obsesi Tuan Kendrick: Bab 21 - Bab 30

45 Bab

Bab 21

Evan membawa Serena ke ruangan Kendrick, meskipun Julian sudah mencegahnya tapi Evan nekat menerobos masuk. “Kakak selalu memperlakukannya seperti ini. Apa salah Serena sampai dia harus menerima semua ini?” Suara Evan memecah keheningan di ruangan itu, penuh dengan kemarahan yang ditahan-tahan.Suasana semakin tegang. Serena berdiri di tengah-tengah ruangan seperti boneka, tidak tahu harus berkata apa. Matanya menatap Evan yang tampak berusaha membelanya, tetapi dia tahu itu tidak akan mempan di hadapan Kendrick.“Pak Evan...” Serena membuka mulutnya pelan, mencoba menengahi, tetapi sebelum dia bisa melanjutkan, suara Kendrick memotongnya.“Diam, Serena!” Kendrick menegaskan kalimatnya, nadanya dingin dan tajam. “Kamu tidak perlu membela diri saat ini.”Evan menatap Kendrick dengan tajam, langkahnya maju mendekat ke arah kakaknya. “Kak Kendrick, ini sudah keterlaluan. Serena tidak salah dalam hal ini. Kalau ada yang harus diselidiki, fokuslah pada masalah sebenarnya, bukan mencari ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Bab 22

Keesokan harinya, Kendrick mengadakan rapat dadakan. Serena duduk di sudut ruangan, merasa gelisah. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi setiap kali Kendrick mengadakan rapat seperti ini, ia selalu merasa takut. Kendrick masuk ke ruangan dengan langkah tegas, diikuti oleh Julian yang membawa sebuah map tebal. Semua orang di ruangan itu langsung diam, menunggu apa yang akan dikatakan oleh Kendrick.“Serena,” panggil Kendrick tiba-tiba, membuat Serena tersentak. “Kamu tahu kenapa Saya memanggilmu ke sini?”Serena menggeleng pelan. “Tidak, Pak.”Kendrick menatapnya sejenak sebelum beralih ke Clara, Miska, dan Icha yang duduk di sisi lain ruangan. “Tapi Saya yakin mereka tahu.”Clara mencoba tersenyum, tetapi senyumnya terlihat kaku. “Pak Kendrick, saya tidak mengerti apa yang Anda maksud.”“Oh, kamu tidak mengerti?” Julian berjalan mendekati Clara, meletakkan map yang dibawa Julian di atas meja. “Mungkin itu bisa membantumu mengingat.”Ia membuka map itu, mengeluarkan foto-foto d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya

Bab 23

Malam itu, Serena akhirnya tiba di mansion dengan perasaan campur aduk. Hujan deras yang mengguyur kota sepanjang hari membuat udara terasa dingin, menyisakan jejak embun di dedaunan di sekitar taman mansion. Nadia sudah menunggunya di dekat pintu masuk, seperti biasa. Gadis itu menyambutnya dengan senyum hangat.“Selamat datang kembali, Nona. Apa Anda mau teh hangat?” Nadia bertanya. Serena tersenyum kecil. “Boleh.”Nadia mengangguk, wajahnya penuh perhatian. “Baiklah Nona, saya akan segera mengantarnya ke kamar.”Serena mengangguk. “Terima kasih, Nadia.”Ia berjalan menuju kamarnya di lantai tiga dengan langkah perlahan. Malam ini, ia merasa sedikit lebih tenang, tetapi pikirannya masih dipenuhi bayangan dari apa yang terjadi selama rapat tadi. Penyelidikan Julian, bukti yang diajukan Kendrick, dan keterlibatan Rachel tumpang tindih di dalam pikirannya. Setelah melewati semua itu, ia ingin malam ini berlalu tanpa gangguan.Suara ketukan terdengar, “Masuk aja Nadia.”Nadia pun langs
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

Bab 24

“Mama.”Suara Kendrick membuat Teresa menoleh, “Apa yang Mama lakukan disini?”“Dimana wanita itu?”“Wanita siapa?”“Mama mendengar dari Evan jika kamu memiliki wanita di rumah.”Mendengar ucapan Teresa membuat Kendrick tertawa. “Dan Mama langsung percaya begitu saja? Apa dia mengatakan itu karena Mama tidak merestui dia dekat dengan Serena?”Tebakan Kendrick tentu saja benar seratus persen membuat Teresa tidak berkutik. Mata Teresa menyisir setiap sudut, mencari tanda-tanda keberadaan orang lain. Ruangan itu tampak steril, tidak ada barang pribadi yang terselip atau sembunyi. Hanya furnitur klasik yang teratur rapi dan seprai putih yang terlipat sempurna di atas tempat tidur.Terasa kecewa, Teresa menghela napas panjang. "Evan, kau benar-benar membuatku terbakar jengkel," gumamnya pelan. Evan sebelumnya dengan yakin berkata bahwa Kendrick menyembunyikan seorang wanita di mansion ini, tapi kenyataannya tidak ada siapa-siapa.Dinding-dinding kamar itu berbisik hampa, seolah-olah menert
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

Bab 25

Kendrick terbangun tengah malam dengan suara dering telepon yang tidak berhenti. Dia langsung meraih ponselnya dan menjawab panggilan itu, berusaha untuk tidak membangunkan Serena yang tidur di sampingnya."Ya?" Kendrick berkata, dengan suara yang sedikit kasar.Di seberang telepon, Julian, asisten Kendrick, berkata, "Maaf, Tuan. Saya memiliki kabar buruk. Ada masalah di Italia."Kendrick langsung duduk tegak, dengan perhatian yang penuh. "Apa yang terjadi?" dia bertanya.Julian menjelaskan, "Serangan semalam itu belum selesai, Tuan. Perusahaan di Italia terbakar."Kendrick merasa marah dan frustasi. Dia tidak bisa mempercayai bahwa hal seperti ini bisa terjadi. "Bagaimana bisa ini terjadi?" dia bertanya, dengan suara yang meninggi.Julian menjelaskan, "Api itu segera dipadamkan, tapi kerusakan sudah terjadi. Kami sedang menyelidiki penyebabnya."Kendrick mengambil napas dalam-dalam, berusaha untuk mengendalikan emosinya. Dia tahu bahwa dia harus tetap tenang dan berpikir jernih untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

Bab 26

Serena duduk nyaman di dalam mobil, merasa puas dengan perawatan yang dia lakukan di salon. Dia tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres.Candra, memandang ke kaca spion dan melihat sebuah mobil yang mengikuti mereka. Dia tidak memberitahu Serena atau Nadia tentang hal ini, karena dia tidak ingin membuat mereka khawatir.Sebaliknya, Candra segera memberi kode kepada bodyguard yang berada di mobil lain untuk mengecoh mobil yang mengikuti mereka. Bodyguard itu segera memahami kode tersebut dan mulai melakukan manuver untuk mengalihkan perhatian mobil yang mengikuti.Candra terus memantau situasi tersebut, siap untuk mengambil tindakan jika diperlukan. Dia tidak ingin Serena atau Nadia terlibat dalam situasi yang tidak aman.Sementara itu, Serena tidak menyadari apa yang sedang terjadi.***Mobil mewah itu berhenti di depan sebuah mansion yang besar dan mewah. Serena melihat sekeliling dan merasa bahwa mansion itu tidak familiar baginya."Kita sudah tiba, Nona," Nadia, maid pri
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

Bab 27

Kendrick duduk di atas tempat tidur, wajahnya tidak menunjukkan rasa sakit meskipun dia baru saja mengalami luka tusuk. Dokter pribadinya sedang mengobati luka tersebut dengan hati-hati."Tidak terlalu dalam, tapi tetap harus diobati dengan baik," dokter itu berkata, sambil membersihkan luka dengan antiseptik.Kendrick tidak mengeluarkan suara, dia hanya menatap dokter itu dengan tenang. Julian berdiri di sampingnya, wajahnya menunjukkan kekhawatiran.Setelah selesai diobati, dokter itu membalut luka Kendrick dengan perban. "Anda harus istirahat beberapa hari, dan tidak boleh melakukan aktivitas yang berat," dokter itu berkata.Kendrick mengangguk, wajahnya masih tenang. Julian membantu dokter itu mengumpulkan peralatan medisnya, kemudian mereka berdua keluar dari kamar Kendrick."Pastikan Tuan Kendrick istirahat dengan baik," dokter itu berkata kepada Julian sebelum mereka berdua keluar dari kamar.Julian mengangguk, kemudian menutup pintu kamar Kendrick, membiarkannya istirahat deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Bab 28

Nadia berlari ke kamar Serena dan membangunkannya dengan lembut. Nadia mengetuk pintu kamar Serena, berharap Serena segera bangun. Dia tak berani masuk begitu saja ke kamar Serena. Suara ketukan itu membuat Serena terbangun, dia malas Serena pun terduduk. “Masuklah Nadia, ada apa?” tanya Serena dengan mata yang masih terpejam. "Maaf, Nona Serena. Saya harus membangunkan Anda. Tuan Kendrick akan datang dan dia terluka."Serena membuka matanya dengan terkejut dan memandang Nadia dengan mata yang masih mengantuk. "Apa? Tuan Kendrick terluka? Seberapa parah lukanya?"Nadia menggelengkan kepala. "Saya tidak tahu, Nona. Pak Julian hanya mengatakan bahwa Tuan Kendrick terluka dan membutuhkan perawatan. Tapi jika Pak Julian mengatakannya, maka kemungkinan luka itu cukup parah."Serena langsung panik dan melompat dari tempat tidurnya. Dia berlari ke lemari pakaian dan mengambil lingerie yang biasa dikenakan ketika Kendrick bersamanya. Dia berganti pakaian dengan cepat dan mengenakan jubah un
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Bab 29

Serena turun dari taxi dan berjalan ke arah lobby gedung kantor. Dia bergabung dengan karyawan lain yang menunggu di depan lift. Mereka semua berbicara dengan pelan dan menunggu lift tiba.Tiba-tiba, Kendrick muncul dari pintu masuk lobby. Para karyawan langsung menoleh dan membungkukkan badannya sebagai tanda hormat. Serena pun melakukan hal yang sama, membungkukkan badannya dan menundukkan kepala.Namun, Kendrick tidak memperhatikan karyawan lain, matanya langsung tertuju pada Serena. Dia memandang Serena dengan intens, seolah-olah tidak bisa lepas dari pandangannya.Julian, menyadarkan Kendrick bahwa pintu lift sudah terbuka. "Tuan Kendrick, lift sudah siap," kata Julian.Kendrick akhirnya melepaskan pandangannya dari Serena dan memasuki lift khusus bersama dengan Julian. Lift tersebut langsung tertutup dan meninggalkan para karyawan yang masih membungkukkan badannya.Dia benar-benar tidak terlihat kesakitan. Batin SerenaSerena dan karyawan lain pun masuk ke lift, menunggu pintu l
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

Bab 30

“Ibumu itu belum mati, bukan?” Pertanyaan Leo membuat darah Serena naik, mata Serena memerah menatap ke arah Leo. “Karena jika mati maka aku gagal mendapatkan lima miliar,” sambung Leo membuat Serena mengerutkan alisnya. “Aku mendapatkan sumsum tulang yang cocok, dan Tuanmu mau membayar lima milyar tanpa negosiasi lagi.”“Kamu gila!”“Kenapa? Tuan Kendrick saja tidak masalah, kenapa kamu marah,” ucap Leo dengan entengnya. “Berhenti mendapatkan uang dari memanfaatkanku, Leo!”Leo tertawa melihat Serena yang marah, dia begitu puas melihat ekspresi Serena. Serena akan membuka mulut lagi tetapi tiba-tiba pintu lift terbuka membuat dia mengurungkan niatnya. Apalagi terlihat Evan yang berdiri tak jauh dari sana, dan Evan melihat mereka. Leo langsung keluar dari lift meninggalkan Serena, Evan pun langsung menghampiri Serena. Dia masuk ke dalam lift setelah Leo pergi. “Apa yang terjadi?” tanya Evan dengan panik. “Tidak ada, Pak Evan,” jawab Serena berbohong dan Evan bisa melihatnya jelas
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status