Mengambil ponsel, aku menelepon Kenzio. Hanya menunggu beberapa detik, aku mendengar suaranya.“Zio, ini gue Fai.”“I know, gue nggak delete nomer lo kok.”Aku tertawa. “Kali lo lagi nggak fokus.”“Tumben lo nelfon gue? Kenapa, Fai?”“Zio, gue lagi di Jakarta sekarang. Gue mau konsultasi sama lo tapi gue nggak bisa ke Bali. Jadi via phone aja ya.”“Serius amat, kenapa sih? Gue juga lagi di Jakarta.”Ini yang namanya kebetulan yang sangat kebetulan. Di saat aku butuh, Kenzio ternyata berada tidak jauh dariku.“Kalo lo lagi nggak sibuk gue mau ketemu. Gue mau minta bantuan lo mengurus perceraian Cataleya.”Kenzio terdiam beberapa jenak. Mungkin sedang mencerna kata-kataku.“Ini yang lo maksud Cataleya cewek lo dulu?”“Yeah, dia. Leya mau cerai sama suaminya.”“Terus apa hubungannya sama lo? Kenapa lo yang repot?” Kenzio terheran-heran.“Soalnya dia bakal nikah sama gue.”“Fai, lo?”“Iya, sama gue, Zio. Lo nggak salah dengar. Ceritanya panjang. Makanya gue mau ketemu langsung sama lo. Bi
Last Updated : 2025-03-05 Read more