Home / Romansa / TERPASUNG CINTA PALSU / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of TERPASUNG CINTA PALSU: Chapter 21 - Chapter 30

39 Chapters

BAB 21. H-1 PERNIKAHAN.

Merri duduk di ujung ranjang menunggu kedatangan dokter Dante yang akan menjemputnya di kamar hotel yang telah diubah menjadi kamar pengantin. Kamar penuh bunga melati dan mawar merah di ranjang beralaskan seprei merah muda serta memenuhi karpet merah .Pintu kamar pengantik diketuk perlahan, sosok yang ditunggu muncul dari balik pintu, “Mas Dante….” Gumam Merri pelan, suaranya nyaris lirih seperti bisikan terdengar di telinganya.“Merri…”Merri menatap sosok yang sebentar lagi akan menjadi miliknya , matanya bersinar melihat dokter Dante mengenakan jas pengantin terlihat gagah, mendekati ranjang kemudian duduk di samping Merri.“Merri , aku minta maaf tidak bisa mendampingimu seumur hidup kita,”kata dokter Dante penuh penyesalan.Merri mengangkat wajahnya, matanya yang bersinar tiba-tiba meredup, “Mengapa kamu minta maaf, acara pernikahan kita belum berlangsung.” Jawab Merri dengan suara bergetar. Ada ketakutan di dalam hatinya mengapa dokter Dante minta maaf dengan nada penuh p
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

BAB 22. PERNIKAHAN.

Dokter Dante akan menggeliatkan tubuhnya sesuatu beban berat menindis tubuhnya, hawa dingin AC merayap perlahan ke tubuh polos dokter Dante, menyentak kesadaran dokter Dante. Tubuhnya terasa kaku dan lelah, matanya mengerjap beberapa kali mencoba menyesuaikan diri dengan ruangan yang remang-remang,matanya terasa berat . Aroma khas rumah sakit menyeruak ke hidungnya, tangannya menyentuh tubuh yang terbaring di atas tubuhnya yang seperti dirinya tanpa sehelai kainpun menutupi dirinya. Jantungnya berdetak kencang, aliran darahnya serasa membeku.Otak dokter Dante cepat bekerja mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi semalam. Samar-samar dokter Dante teringat meskipun harus menyatukan kepingan memori agar hadir di pikirannya, akhirnya ingatannya kembali menjadi rangkaian yang eksotik apa yang telah mereka lakukan semalam.“Oh.. My .. God!” seru dokter Dante.Tubuh polos yang terbaring di atas tubuhnya bergerak pelan, menatapnya penuh kebahagiaan,”Semalam terasa seperti surga.” B
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

BAB 23. BERHARAP ADA KEAJAIBAN

Pada umumnya setiap orang merancang masa depan demi meraih kebahagiaan. Demikian pula halnya dengan Merri, langkah hidup yang dibuatnya per etape.Menurutnya hidup adalah sebuah pilihan tinggal mana yang akan dipilih. Jika perkawinan telah sah di mata hukum dan resepsi pernikahan berjalan lancar, Merri akan menentukan langkah selanjutnya dengan dokter Dante, hidup bersama dokter Dante. Jika dokter Dante melepaskan dokter Anjel, Merri mengampuni dokter Dante , menghapus semua masa lalu dokter Dante, mengajak dokter Dante menghubungi romo Pramudya mohon perkawinannya disahkan dengan sakramen Perkawinan.Merri ragu menerima sakramen perkawinan pada awal pernikahannya, ada ketakutan pernikahannya tidak berlangsung lama karena ada dokter Anjel di hidup dokter Dante. Di ruang pengakuan dosa, Merri mengatakan bahwa dia tidak ingin ada anak dalam pernikahannya, terbayang ekspresi wajah Romo Pramudya,” Menunda punya anak?” tanya Romo Pramudya. “Tidak Romo, saya tidak ingin ada anak mengingat m
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

BAB 24. MALAPETAKA

Jenazah Pak Andrew Kristanto terbaring kaku di dalam peti jenazah di rumah duka rumah sakit. Para pelayat datang menyatakan simpati dan rasa duka. Pak Andrew Kristanto semasa hidupnya tidak saja dikenal sebagai pengusaha yang sukses juga sebagai pengusaha yang murah hati. Pak Andrew diam-diam memberikan santunan, beasiswa bahkan dana kepada orang yang membutuhkan . Termasuk salah satu penyandang dana di beberapa panti asuhan, rumah jompo dan tempat ibadah.Merri menatap jenazah papanya, membelai tangannya yang mengatup memegang Rosario ,’Papa meninggal karena ulahku, satu hal yang melegakan hatiku papa memaafkanku. Papa terlihat tenang dan bahagia banget, ada seyum bahagia seolah menemui seseorang,’ Batin Merri.Ibu Anna terlihat sedih, jemarinya yang gemetar sering menghapus airmata yang akan jatuh.Tubuhnya terlihat lemah, seolah tak sanggup menopang tubuhnya, sesekali ibu Anna terlihat terhuyung, Merri yang duduk di sebelahnya memeluknya, ibu Anna ingin menolak tangan yang akan m
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

BAB 25. “ITU KARMA PAPAMU!”

Kepergian papanya, diusir dari rumah sendiri, mamanya yang harus menjalani operasi sedang dana yang dimilikinya tidak cukup seakan mimpi buruk yang menakutkan daripada mimpinya gagal menikah dengan dokter Dante.Merri berharap semoga mimpi buruknya segera berakhir, tapi yang dihadapi bukan mimpi buruk tapi kenyataan yang harus dihadapinya .“Aku harus kuat!Tuhan akan menolongku.” Suara bagaikan bisikan keluar dari mulut Merri ketika sadar dari pingsannya.“Dia sadar dok,” seru suara lembut seorang perawat.“Cek, tekanan darahnya.”suara bariton seorang dokter.Merri pelan-pelan membuka matanya, dilihatnya empat pasang mata menatapnya ,”Mana mama?”“Ibu mbak sudah dioperasi.Operasi berjalan lancar, sekarang ada di ruang pemulihan.” Jawab dokter.“Terimakasih Tuhan . Terima kasih dokter.” Ucap Merri.“Terima kasih kepada bapak yang mewakili mbak menandatangani persetujuan operasi dan membayar biaya operasi.”Seru dokter .“Oom Sebastian?” Tanya Merri ragu-ragu.“Hum, nama lengkapnya Dragnar
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

BAB 26. PRIA MISTERIUS

“Itu karma Papamu! “ terus terngiang di telinga Merri sepanjang perjalanan kembali ke rumah sakit. Nada suara Oom Sebastian yang dingin, tajam seolah mengejek, bibirnya tersenyum sinis ,menusuk di telinga Merri. “Apa yang telah papa lakukan sehingga Oom Sebastian mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati? Apakah papa telah berlaku tidak jujur, apakah papa telah mengambil hak saudara-saudaranya atau merampas harta yang seharusnya milik saudara-saudaranya? Memang kehidupan saudara-saudara papa tidak semewah kehidupan kami.Ishh.. jangan berpikir negatif tentang papa.” Merri bergumul dengan pikirannya.Sampai di rumah sakit, Merri berpesan kepada Stella dan Grace,”Apa yang keluar dari mulut Oom Sebastian sebaiknya jangan kalian simpan, anggap saja kalian tidak pernah mendengar. Hum..jangan juga katakan kepada mamaku.”Stella dan Grace mengangguk , Stella kemudian menatap Merri,”Aku rasa Oom Sebas mengeluarkan kata itu karena ada dendam di hatinya.”“Aku juga tidak tahu ,aku r
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

BAB 27. SIAPAKAH KAMU?

Merri tercenung di samping ranjang mamanya terbaring di ruang IGD, mamanya sudah sadar tapi tatapan matanya kosong, tidak ada ekspresi di wajah mamanya. “Ma.. mengapa mama bisa jatuh?” tanya Merri. Mamanya hanya menatap Merri ,tidak mengerti apa yang dikatakan Merri. “Dok.. katanya mama sudah sembuh, diperbolehkan pulang hari ini tapi kok tiba-tiba mama jatuh? Tidak mungkin kan mamaku menjatuhkan dirinya, pasti fisiknya masih lemah!” Kata Merri dengan nada protes. “Hasil pemeriksaan ibu Anna semuanya baik, tekanan darahnya normal demikian juga detak jantungnya. Luka hasil operasi juga sudah menunjukkan kemajuan, kami pikir untuk selanjutnya bisa rawat jalan saja.” Jawab dokter berusaha sabar mendengar protes Merri. “Ma..kasih respons dong!Jangan bikin Merri cemas.” Ucap Merri sambil mengelus lengan mamanya.Mamanya hanya menatapnya, kemudian membaringkan tubuhnya di ranjang lalu memejamkan matanya. “Mbak, sebaiknya mamanya istirahat di rumah sakit . Apakah ada berita yang me
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

BAB 28. SIAPAKAH DIA ?

Merri mulai menyadari ada sesuatu yang salah dengan mamanya, setiap Merri memanggilnya ,”Mama.., aku Merri,” Mamanya hanya menatap dengan tatapan kosong , lalu bertanya,”Siapa kamu, mana anakku,”“Ma, yang sedang bicara dengan mama, Merri , anaknya mama…”“Merri…?” teriak ibu Anna, seperti ada yang dicari, matanya melihat kemana-mana dengan liar.Merri yang duduk di sampingnya tidak dikenalnya, Merri hanya mampu menahan tangisnya kemudian menekan tombol untuk memanggil perawat.“Sus, mengapa mamaku tidak mengenal saya?” Tanya Merri frustasi.“Saya panggil dokter untuk periksa apa yang menyebabkan ibu Anna tidak mengenal mbak Merri,”ujar suster lalu pergi meinggalkan Merri sendiri di kamar.Tidak lama dokter datang, memeriksa kepala ibu Anna,”Benjolan di kepala penyebab benturan keras yang dialami ibu Anna.” Ujar dokter lalu memandang ibu Anna,”Apakah ibu bisa melihat saya?” Tanya dokter.Ibu Anna yang berbaring hanya menatap dokter dengan tatapan kosong, tanpa ekspresi.“Sementara s
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

BAB 29. PERTEMUAN

Merri menatap keluar jendela mobil mengagumi bangunan rumah di kawasan perumahan elite terkenal prestisius, rumahnya mewah-mewah ,hadir dengan pilar-pilar tinggi, nuansa Eropa yang elegan,tempat hunian para bigboss dan konglomerat.Rumah Merri juga terletak di perumahan elite tapi tidak ada nilai prestisius seperti perumahan yang terpampang di depan matanya. ‘Harganya pasti selangit,disamping eklusif ada nilai-nilai tambahan yakni berkualitas tinggi, nilai lingkungan bermerek dan nilai kehormatan . Perumahan yang dihuni mereka yang mempunyai nilai keuangan yang tak terhitung jumlahnya ,para kalangan terhormat, artis papan atasMobil Alphard berhenti di depan rumah besar, sekretaris yang menjemputnya ternyata bukan pria tampan, pria berumuran empat puluhan, tinggi, wajahnya lumayan, tidak seperti si tampan yang selalu tersenyum, sikapnya dingin dan professional. Dengan langkah tegas mengantar Merri masuk ke dalam rumah yang bagaikan istana.“Mbak Franka, sampaikan ke bigbos
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

BAB 30. KESEPAKATAN

Merri keluar dari ruang pertemuan dengan kesal, “Mau menikah untuk mendapatkan keturunan. Pasti bukan satu anak tapi beberapa anak, memangnya aku mesin pencetak anak?” gumamnya sambil menghentakkan kakinya.Tiba-tiba sosok wanita tinggi tegap menghalangi langkah Merri, “Perintah pak Dragnar, mbak sebaiknya membaca dulu draft kesepakatan.”“Perintah?” Merry mendengus.” Saya bukan pegawainya, dia tidak berhak memerintah saya.” Kata Merri mendorong wanita tinggi tegap itu. Dengan gaya yang gesit wanita itu menangkap tangan Merri dan mengunci gerakannya hingga Merri tak bisa berkutik.“Maafkan saya mbak Merri, mohon jangan melawan keinginan pak Dragnar.”Ujar wanita itu dengan nada rendah tapi tegas tetap mengunci tubuh Merri.“Miss Franka, lepaskan dia!”Terdengar suara bariton menggema di ruang tamu.Wanita tinggi tegap itu bernama Franka melepaskan pegangannya membiarkan Merri mengurut pergelangan tangannya.Kursi roda dengan penumpangnya Dragnar Braspati mendatangi Merri yang masih sibuk
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more
PREV
1234
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status