Semua Bab Dalam Genggaman Tiran Tampan: Bab 41 - Bab 50

60 Bab

Bab 41 Manusia Biasa

Di ruang rapat utama, seorang manajer pemasaran berdiri dengan gugup. Tangannya berkeringat saat memegang laporan yang baru saja dipresentasikannya. Dante duduk di ujung meja panjang, jemarinya mengetuk-ngetuk permukaan kaca dengan ritme lambat—pertanda buruk.“Ini hasil kerja kalian selama sebulan terakhir?” Suara Dante dingin, tanpa emosi. Tapi cukup tajam untuk membuat semua orang di ruangan menahan napas.Manajer itu menelan ludah. “Kami mengalami sedikit penurunan angka, tapi—”Dante melempar dokumen itu ke meja dengan keras. Membuat kertas-kertas berhamburan. “Penurunan?” Dia tertawa kecil, sinis. “Sejak kapan aku membayar kalian untuk ‘penurunan’?” tekannya.Tak ada yang berani berbicara. Kehe
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-09
Baca selengkapnya

Bab 42 Pernikahan Bisnis

Valeria Hudson duduk di belakang meja kerjanya yang luas. Jari-jarinya yang ramping membolak-balik halaman proposal pernikahan bisnis yang baru saja dirancangnya. Senyum puas tersungging di bibirnya setelah mendengar laporan dari Lawrie.“Jadi, Dante benar-benar sudah tidak mengejar wanita itu lagi?” tanya Valeria, meskipun dia sudah tahu jawabannya.Lawrie mengangguk. “Benar, Nyonya. Dari sumber yang dapat dipercaya, Tuan Dante telah kembali fokus pada pekerjaannya. Beliau tidak terlihat lagi mendekati Isabella Monaghan atau melakukan suatu urusan yang berkaitan dengan wanita itu,”Valeria bersandar di kursi dengan ekspresi puas. Dia mengangkat cangkir teh yang baru saja dituangkan oleh pelayan, menyeruputnya dengan anggun. “Bagus. Su
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-09
Baca selengkapnya

Bab 43 Keberanian

Angin malam berhembus lembut saat Belle keluar dari toko bunga, mengunci pintu dengan satu tangan. Sementara tangannya yang lain sibuk menggenggam tas kecil. Cahaya lampu jalan berpendar temaram di trotoar, membingkai siluet seorang pria yang berdiri bersandar di mobil sport hitam yang diparkir tak jauh darinya."Eddie," panggil Belle. Sedikit terkejut melihatnya sudah menunggu di sana."Kau lambat sekali," ujar Eddie sambil membuka pintu untuk Belle."Aku harus memastikan semuanya beres sebelum pergi," balas Belle sambil masuk ke dalam mobil."Baiklah, nona pekerja keras,” tukas Eddie, mencubit lembut hidung Belle. “Kali ini, aku yang akan membuat malammu menyenangkan,"Mobil melaju dengan kecepatan sedang, menyu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

Bab 44 Dante Hudson

Belle tengah sibuk merapikan rangkaian bunga mawar putih ketika sinar matahari sore menyelinap melalui jendela besar tokonya. Hari ini toko cukup ramai. Seorang pelanggan baru saja pergi setelah membeli buket besar untuk ulang tahun istrinya. Dan Belle masih harus merangkai beberapa pesanan lainnya untuk dikirim keesokan hari. Tangannya cekatan mengikat pita satin pada buket peony merah muda ketika sesuatu di meja kasir menarik perhatiannya. Sebuah ponsel hitam. Jantungnya berdebar pelan. Itu adalah ponsel yang diberikan Dante. Belle menggigit bibir, jari-jarinya terhenti di atas pita satin yang belum dia ikat.Tanpa sadar, tangannya terulur meraih ponsel itu. Dia menggenggamnya erat, merasakan dinginnya casing metalik di kulitnya. Sebagian kecil dalam dirinya berkata bahwa mungkin Dante mengirim sesuatu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

Bab 45 Pria Berbahaya

Fabian yang menunggu Dante di dalam mobil hitam mewah yang terparkir tak jauh dari sana, langsung turun dan membuka pintu untuk tuannya. Tanpa sepatah kata, Dante melangkah masuk ke dalam mobil.Fabian masuk ke kursi pengemudi, menatap Dante melalui kaca spion. "Kita kembali ke kantor, Tuan?"Dante menatap lurus ke depan dengan tatapan tajam. “Tidak. Hari ini hari pertemuanku dengannya,”Fabian hanya mengangguk dan menyalakan mesin mobil. Dengan satu gerakan halus, mobil melaju meninggalkan toko bunga itu.Fabian melirik Dante melalui kaca spion dengan ragu. "Tuan, apakah Anda yakin ingin menemui Evelyn Sinclair sekarang?"Dante menyandarkan punggung pada jok mobil, menatap kosong ke luar jendela. Pikirannya masih
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

Bab 46 Kebencian Vicky

Sofia—asisten Evelyn, berdiri dengan ekspresi serius. Di tangannya terdapat sebuah folder hitam tebal berisi informasi yang baru saja dikumpulkan tentang Dante Hudson.“Ini semua tentang Dante Hudson, dan wanita yang Anda tanyakan, Nyonya” ucap Sofia sambil menyerahkan folder itu pada Evelyn.Evelyn menerima folder tersebut dan membukanya dengan penuh rasa ingin tahu. Matanya tajam menelusuri setiap lembar informasi yang telah dikumpulkan Sofia.“Isabella Monaghan … “ Evelyn membaca nama itu dengan nada meremehkan. “Si gadis toko bunga yang berhasil membuat pria seperti Dante Hudson jatuh cinta?”Sofia mengangguk pelan. “Sepertinya Dante Hudson terobsesi padanya. Berdasarkan catatan yang berhasil saya kumpulkan, Dant
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

Bab 47 Ada di Hidupnya

Dante melangkah keluar dari Dominion Club, menyusul Eddi yang keluar lebih dulu. Udara malam yang dingin menyambut mereka. Tetapi ketegangan di antara dua pria itu jauh lebih menusuk.Dante berhenti di tangga depan club, menyalakan rokoknya dengan gerakan santai, tetapi matanya tetap tajam seperti biasa."Jadi ... dia benar-benar calon istrimu?" tanya Eddie tanpa basa-basi, matanya menatap lurus ke depan.Dante menghela napas pelan, menghembuskan asap rokoknya ke udara. "Valeria yang mengatur ini. Aku hanya mengikutinya,”Eddie mendengus sinis. “Mengikuti? Sejak kapan kau menuruti ucapan Valeria?” ejeknya. Dante menegang. Mata gelapnya beralih ke Eddie dengan tatapan tajam, tetapi Eddie tidak gentar. M
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

Bab 48 Jatuh Cinta

Eddie bersandar di ambang pintu toko bunga milik Belle, memperhatikan wanita itu yang sibuk merangkai bunga. Jari-jari Belle yang lentik dengan cekatan memilih kelopak demi kelopak, mengatur warna, tekstur, dan aroma dengan keahlian yang membuat Eddie terpesona.Cahaya matahari sore membiaskan sinar keemasan yang membingkai sosok Belle dengan indah. Eddie merasa hatinya menghangat hanya dengan melihat Belle begitu damai di tengah kesibukannya.“Kenapa kau terus menatapku seperti itu?” tanya Belle tanpa menoleh.Eddie tersenyum kecil, lalu mendekat. “Karena aku suka melihatmu bekerja. Kau terlihat... hidup,”Belle terkekeh pelan, tapi wajahnya sedikit memerah. “Aku hanya merangkai bunga, Eddie,”
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

Bab 49 Pelarian

“Tidak!” Belle berkata dengan suara bergetar. “Kau … kau sudah milik orang lain. Aku tidak mungkin—”"Siapa yang memberitahumu?" sambar Dante, cukup terkejut."Apakah itu penting?" Belle menatapnya penuh luka. "Kau pikir aku ini apa? Tempat pelarian saat kau bosan dengan wanita kaya pilihan keluargamu?"Dante mendekat, tetapi Belle melangkah mundur.“Kau salah paham,” terang Dante."Tidak ada yang perlu dijelaskan," Belle memotong. “Harusnya memang sejak awal aku mengerti, dunia kita terlalu berbeda,”Dante terdiam. Rahangnya mengeras menahan emosi yang bergejolak. Sementara Belle menahan air matanya yang hampir jatuh.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

Bab 50 Pernikahan Bisnis

"Belle, kau sakit?" tanya Emily khawatir.“Tidak, Mom... Aku hanya... lelah,” jawab Belle dengan suara parau. Dia tidak ingin bangun. Tidak ingin menghadapi dunia setelah kejadian semalam.Ibunya membuka pintu dan melangkah masuk. Dengan lembut, Emily duduk di tepi ranjang dan mengelus rambut putrinya."Kau tidak perlu memaksakan diri untuk ke toko hari ini," ucap Emily lembut. "Kalau kau butuh waktu untuk sendiri, istirahatlah," Meski tidak terlalu tahu apa yang terjadi, namun Emily bisa menebak jika ini ada hubungannya dengan kisah cinta anaknya.“Terima kasih, Mom,” bisik B
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status