All Chapters of Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan : Chapter 51 - Chapter 60

76 Chapters

051.

Hari terasa berlalu dengan cepat. Pesta pernikahan Aisyah dan Galih rupanya akan di langsungkan hari ini. Semua orang sedang bersibuk ria menyiapkan diri untuk datang ke hotel, tempat acara akan di laksanakan. Renira sedari tadi bolak balik ke kamarnya dan kamar Aisyah untuk melihat kesiapan sang menantu. Saat ini, Aisyah sedang di rias oleh MUA kondang dari Jawa Timur. Renita benar-benar di bikin pangkling dengan kecantikan menantunya itu. Jika biasanya Aisyah cantik natural hanya dengan polesan lipstik nude di bibirnya, kini Aisyah tampak sangat cantik dan elegan dengan riasan ala barbie look. Hidungnya yang mancung membuat wanita itu benar-benar mirip sekali dengan barbie. “Masya Allah... Kak Rosa emang the best! Hasil riasannya selalu keren! Gak sia-sia dari Malang sampai ke Batang kalau sebagus ini...” puji Renita dengan mata berbinar-binar sembari berdecak kagum. “Duh, Bu Renita bisa aja. Ini kan karena menantu lbu juga memang cantik, makanya jadinya sangat cantik.” Jelas s
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

052.

Mau sekuat apa pun Rian bersikeras untuk masuk, tetapi pada akhirnya ia tetap kalah. Galih sudah memberi arahan pada tim penjaga untuk tidak memberi akses masuk pada siapa pun yang tidak membawa kartu undangan. “Syah... Aku masih berharap ini hanya mimpi buruk, Syah...” Tubuh Rian mulai lelah karena sedari tadi menunggu di depan gerbang. Penampilannya saat ini acak-acakan. la bahkan rela bolos kerja demi menemui Aisyah. Penyesalan saat ini bergulung-gulung dalam relung dadanya. Andai saat itu ia tidak menuruti keinginan Indri, mungkin saat ini dirinyalah yang berbahagia di dalam sana bersama wanita pujaannya. Penyesalan tiada guna itu terus menghinggapi hati pria itu. Rian berdiri sembari menatap ke arah gedung yang masih penuh dengan tamu undangan. Di lihat dari luar saja terlihat jelas bahwa pestanya sangat meriah, apalagi jika masuk ke dalam. Lagi, Rian menghela napas berat. Rian tahu ini adalah wedding dream Aisyah yang dulu pernah ia bantah. 'Nggak usah aneh-aneh lah,
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

053.

Di tengah kondisi Syahnaz yang sedang hamil, ia justru mengerjakan semua pekerjaan rumah seharian ini. “Mama kamu keterlaluan banget, Mas. Remuk badanku mengerjakan semua pekerjaan rumah seharian ini!” Syahnaz mendengkus kesal. la merasa di perlakukan layaknya babu di rumah sang suami. “Lho, bukannya kamu sendiri yang ingin mengerjakan pekerjaan rumah? Mama kan cuma bilang kalau pembantu sedang cuti karena di rumahnya ada hajatan,” Jawab Arman sama sekali tak merasa kasihan pada istrinya yang tengah mengandung buah hati pria itu. Entah mengapa, sejak mengetahui peringai buruk Syahnaz, cinta yang tadinya menggebu mendadak melebur begitu saja. “lya... Tapi kenapa Mama lama sekali perginya? Aku kira Mama cuma pergi sampai sore, tahunya sampai malam begini!” ujar Syahnaz bersungut-sungut. Arman menghela napas panjang, “Huft... Kan Mama perginya ke Batam, dia menghadiri resepsi pernikahan sepupu kamu itu,” ucap Arman membuat mata Syahnaz membelalak. “Maksud kamu pesta pernikaha
last updateLast Updated : 2025-03-30
Read more

054.

Keesokan harinya... Galih dan Aisyah tengah bersiap menuju bandara. Suasana rumah terasa sedikit ramai, tetapi hangat. Aisyah, dengan senyum penuh semangat, menggenggam tangan Galih erat dan berusaha menenangkan diri. ini pertama kalinya wanita itu akan naik pesawat. Perasaan campur aduk tak bisa ia sembunyikan. “Mas, kamu udah siap kan?” Tanya Aisyah sambil menatap Galih yang tengah memasukkan barang ke dalam koper terakhir mereka. Galih tersenyum kecil, matanya lembut menatap istrinya, “Sudah, Sayang... Kamu gimana? Masih deg-degan ya?” Aisyah mengangguk seraya tersenyum kecil, “Iya, Mas. Belum pernah naik pesawat soalnya, ada sedikit takut gitu rasanya.” Ungkap Aisyah, seumur hidup baru kali ini ia akan naik pesawat. Galih mengusap punggung tangan istrinya pelan, “Jangan khawatir, Sayang. Mas bakal selalu ada di samping kamu. InsyaAIIah semua akan aman...” Ucap Galih menenangkan sang istri. Aisyah mengangguk, meski hatinya masih di penuhi rasa kecemasan yang luar biasa. Tak
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

055.

Syahnaz, wanita yang sedang mengandung dengan usia kehamilan tiga bulan itu, seharian ini merajuk lantaran Arman belum bisa menuruti keinginan yang di inginkan Syahnaz.Setelah mendengar Aisyah di ajak bulan madu ke London, tentu saja hati Syahnaz terbakar cemburu. la merasa di atas Aisyah dari segi mana pun. Namun, mengapa malah Aisyah yang mendapatkan semua keberuntungan tersebut.“Pokoknya aku mau kita juga bulan madu, Mas! Gak ada alasan bayi atau apa pun. Bahkan bayi ini senang kalau di ajak papa mamanya jalan-jalan,” Pinta Syahnaz sedikit memaksa, membuat Arman mengembuskan napas berat.“Tapi, cutiku sudah habis kemarin, Naz. Nggak mungkin aku minta cuti lagi!” Tolak Arman mencoba mencari alasan yang masuk akal.“Ish, kamu gak ada effort sama sekali, Mas. Harusnya sebelum kita nikah, kamu sudah merencanakan ini semua dong,” Syahnaz kembali mencebik kesal.“Hmm ... nanti aja ya, weekend kita jalan-jalannya,” ucap Arman.Kepala Arman terasa sedikit berat, sehingga malas untuk ribu
last updateLast Updated : 2025-04-01
Read more

056.

Pesawat mendarat di Bandar Udara Heathrow (LHR)...Mata Aisyah melebar, menatap ke luar jendela dengan penuh takjub. Hatinya berdebar-debar, karena ia tahu ini adalah awal dari perjalanan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.“Mas... Kita beneran di London sekarang??” bisiknya pelan, seakan tak percaya.Galih yang sedang mengamati ponselnya untuk memastikan rencana perjalanan mereka, tersenyum dan mengangguk, “Iya, Sayang... Selamat datang di London. Gimana rasanya akhirnya sampai di sini?” Tanyanya lembut.Aisyah menarik napas panjang, kemudian tersenyum lebar, “Rasanya aku seperti mimpi, Mas... Mimpi yang sangat indah. Tak pernah sekali pun membayangkan aku akan ke luar negeri. Jangankan luar negeri, luar kota aja aku jarang banget.” Ungkap Aisyah masih tak menyangka, saat ini dirinya sudah tiba di London.Galih tertawa kecil dan menggenggam tangan istrinya dengan lembut, “Mas janji... Nanti Mas akan sering membawa kamu dan anak-anak keliling luar negeri...” Ujarnya.Bibir mung
last updateLast Updated : 2025-04-02
Read more

057.

Setelah menghabiskan beberapa waktu menikmati keramaian Piccadilly Circus, mereka memutuskan untuk berjalan santai menuju Covent Garden. Di sana, mereka menikmati pertunjukan jalanan yang unik, mulai dari musik hingga aksi sulap yang membuat Aisyah terus terkagum-kagum.“Mas, mereka hebat banget! Aku belum pernah lihat hal kayak gini,” Aisyah tertawa riang, tepuk tangannya tak berhenti setiap kali ada aksi baru yang memukau.Galih tersenyum melihat kebahagiaan istrinya yang terpancar jelas. “Iya, orang-orang di sini memang kreatif. Dan aku senang bisa lihat kamu sebahagia ini, Sayang...” Ungkap Galih.Aisyah mengapit lengan Galih, menempelkan kepalanya ke bahu suaminya dengan lembut. “Aku bahagia banget, Mas. Semua ini berkat kamu...” “Kamu layak dapetin ini semua sayang...” jawab Galih, suaranya hangat dan lembut. “Mas cuma ingin kamu bahagia. Itu saja yang penting buat Mas...”Perjalanan hari pertama mereka berakhir di tepi Sungai Thames, di mana mereka duduk di bangku taman sambil
last updateLast Updated : 2025-04-03
Read more

058.

“Candu banget ya, Mas... sampai-sampai bikin lututku geter seperti ini?” cetus Aisyah membuat Galih seketika menyemburkan tawa. Galih mencubit gemas pipi istri cantiknya itu. Permainan menyenangkan itu pun tak dapat lagi di hindari. Mereka sama-sama kembali mereguk manisnya cinta yang sedang bermekaran di hati. Tak ada paksaan karena keduanya melakukan dengan penuh cinta dan kasih sayang. Indah dan penuh kenikmatan. Setiap sentuhan yang di berikan Galih membuat Aisyah nyaman dan merasakan sensasi yang luar biasa. °°°°° Setelah kurang lebih lima hari berada di London, Aisyah benar-benar sangat puas. Semua tempat favorit di London sudah mereka jelajahi bersama. Tak terhitung juga berapa kali Aisyah keramas di sana. Terkadang Aisyah tertawa sendiri saat mengingat betapa beringasnya ia dan sang suami ketika berada di dalam kamar hotel. Dunia seolah tak mengizinkan pasangan suami istri baru itu menyia-nyiakan sedetik pun kesempatan bagi Galih dan Aisyah. “Bismillah... Pulang ke Indone
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

059.

“Habis aja sudah untung, dia kok suruh kita nambah, rada-rada temenmu itu, Mas,” timpal Aisyah. Sejak tadi ia hanya diam menyimak obrolan dua lelaki di depannya. “Dia memang sangat loyal, Sayang. Gak jauh beda sama aku. Besok kita ke rumahnya ya, kamu kenalan sama istrinya biar bisa saling kenal.“ Pinta Galih. Aisyah mengangguk. Mereka pun mulai makan satu persatu menu yang tersedia. “Keknya kita makan yang mau di makan dulu aja deh, Mas. Jangan di cicip semua ya. Sisanya nanti di bungkus aja, karena sepertinya gak bakalan habis soalnya.” “lya, sayang. Kamu pilih aja mana yang mau di makan sama yang mau di bawa pulang.” Aisyah tersenyum, lalu dengan atusias ia mengambil flying chiken satu ekor yang sering ia lihat di konten mukbang para konten kreator. “Biar aku potekin, Sayang. Ini panas soalnya.” Senyum Aisyah seketika merekah saat Galih dengan sigap memotek ayam satu ekor itu untuk diirinya. Galih tampak juga kepanasan, tetapi ia berhasil memotek dua paha dan dua sayap agar
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

060.

Sementara itu, kini Herman kembali ke rumah dengan langkah gontai. la tak berhasil bertemu dengan keponakannya itu, gagal juga mendapatkan alamat rumah Aisyah. “Misterius sekali si Galih itu, Pak! Rumah saja sampai di rahasiakan!” gerutu Rina ikut kesal saat mendengar cerita suaminya. “lya, Bu. Mana Aisyah sekarang sedang bulan madu di London. Dia gak tau apa kita di sini kesusahan cari uang, dia malah enak-enakan menghamburkan uang!” “Harusnya dia kasih oleh-oleh untuk lbu, Pak. Barang-barang di London itu terkenal bagus-bagus, Pak. Duh... Kapan lbu bisa kesana ya, Pak?” Ungkap Rina, sembari membayangkan keindahan Kota London. Herman seketika menatap sinis wajah istrinya. “Boro-boro ke London! Buat makan aja kita susah, Bu!” sentak Herman, tak ingin Rina bermimpi terlalu jauh. Rina tidak terima di bentak. “Lho, kok Bapak bentak aku? Harusnya sebagai kepala rumah tangga Bapak itu kerja! Cari uang yang banyak buat nyenengin istri! Jangan cuma bisanya minta jatah sama marah-marah s
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more
PREV
1
...
345678
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status