Semua Bab Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkan: Bab 71 - Bab 80

174 Bab

Bab 71

Keesokan paginya, Kieran terbangun lebih awal dari biasanya. 'Pagi itu terasa berbeda.'Semua yang ia lihat, semua yang ia rasakan, begitu terang, begitu jelas. Ia tidak tahu apa yang telah mengubah perasaannya dalam semalam, tetapi satu hal yang pasti: 'Clara.'Sejak malam itu, pembicaraan mereka yang penuh dengan ketegangan dan harapan, sesuatu dalam dirinya berubah. Kieran menyadari bahwa meskipun ia selalu berfokus pada tujuan besar dan kesuksesannya, 'Clara adalah pusat hidupnya yang sesungguhnya.'Tanpa menunggu lebih lama, ia bangun, berpakaian rapi, dan keluar menuju ruang makan. Clara sudah ada di meja makan, duduk dengan secangkir kopi di tangannya. 'Dia tampak lebih tenang dibandingkan malam sebelumnya, tetapi Kieran tahu—ketenangannya adalah hasil dari pertimbangan yang mendalam.'"Selamat pagi," kata Kieran lembut, berjalan mendekat. Clara hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Namun, senyumnya tidak menghilangkan kegalauan di matanya."Selamat pagi, Kieran," jawab Cl
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

Bab 72

Keesokan harinya, suasana di kantor terasa sedikit lebih ringan daripada biasanya. Kieran memasuki ruang kerjanya dengan senyuman tipis di wajahnya, meskipun di dalam hatinya, ia tahu bahwa tugas berat menanti. 'Langkah-langkah kecil yang telah ia ambil untuk memperbaiki hubungannya dengan Clara, meskipun penting, bukanlah jaminan bahwa semuanya akan berjalan mulus.'Pekerjaan tetap menuntut perhatian, dan meskipun ia berusaha menyeimbangkan waktu, 'Kieran tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa beberapa masalah dalam hidupnya tidak bisa diselesaikan hanya dengan niat baik.' Beberapa hal membutuhkan lebih dari sekadar usaha, mereka membutuhkan perubahan mendalam dalam cara pandangnya terhadap hidup.Di sisi lain, 'Clara' juga merasakan perasaan yang lebih ringan, meskipun masih ada ketidakpastian yang menggantung di kepalanya. 'Dia ingin percaya pada Kieran, tetapi keraguan tetap ada.'Setiap kali mereka berbicara, ia merasa lebih dekat dengan pria itu, tetapi tetap ada rasa takut
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

Bab 73

Hari-hari setelah pertemuan itu berjalan dengan lambat. 'Kieran dan Clara berusaha menjalani kehidupan mereka dengan langkah yang hati-hati, seperti berjalan di atas jembatan yang rapuh, penuh ketegangan, tetapi juga harapan.'Mereka tidak terburu-buru, berusaha untuk menghargai setiap momen yang mereka miliki, tanpa menuntut terlalu banyak satu sama lain.Di pagi hari, 'Clara mulai merasakan adanya perubahan dalam dirinya.'Keputusannya untuk memberi kesempatan pada Kieran sepertinya mulai menggerakkan sesuatu yang baru dalam hatinya. Namun, ia tahu bahwa 'tidak semua masalah bisa diselesaikan dalam semalam.'Masih ada banyak hal yang perlu mereka bicarakan, banyak hal yang perlu dipahami satu sama lain.Hari itu, mereka duduk bersama di ruang tamu, hanya berdua. Kieran yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya kini meluangkan waktu untuk Clara, memastikan bahwa hari itu mereka tidak terganggu oleh apapun."Apa yang kamu pikirkan, Clara?" Kieran bertanya lembut, matanya memandang Cl
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

Bab 74

Hari-hari yang penuh ketegangan itu mulai berlalu. Kieran dan Clara kini merasa sedikit lebih tenang, meskipun keduanya tahu bahwa perjalanan mereka masih jauh. 'Mereka sudah membangun fondasi baru, namun di balik itu, masih ada bayang-bayang ketakutan yang kadang menghantui mereka.'Bagaimanapun, masa lalu yang penuh luka tidak mudah dilupakan.Clara mulai merasa sedikit lebih nyaman dengan langkah yang mereka ambil. Kieran benar-benar menunjukkan usaha untuk memperbaiki dirinya, untuk lebih hadir dalam hidupnya, dan hal itu membuat Clara merasa dihargai. Namun, ada saat-saat ketika rasa cemas datang begitu saja, menghampiri tanpa peringatan.'Hari itu, Clara sedang bekerja di kantor, duduk di meja kerjanya yang dipenuhi dengan dokumen-dokumen penting.'Suasana di ruangannya tampak seperti biasa, sibuk, namun di dalam dirinya, ada sesuatu yang berbeda. 'Ada perasaan yang menggelisahkan, seolah ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

Bab 75

Malam itu, Clara duduk di ruang tamunya yang tenang. 'Lampu-lampu kota yang terlihat dari jendela besar di ruang tamu menyala lembut, namun hati Clara terasa gelap dan sepi.' Kieran telah pergi selama dua minggu. Dua minggu yang terasa seperti dua bulan. Setiap malam, ia duduk sendiri, merasakan kekosongan yang begitu mendalam.Di telepon, mereka terus berkomunikasi, tetapi rasanya jauh berbeda. Suara Kieran, yang dulu terasa begitu akrab dan menenangkan, kini terasa seperti suara dari kejauhan. Keduanya berusaha keras menjaga hubungan mereka tetap hidup, namun Clara mulai merasa bahwa ada sesuatu yang hilang. 'Mereka berbicara hampir setiap malam, tetapi setiap percakapan itu tidak bisa menggantikan kehadiran fisik Kieran di sampingnya.' Clara menatap layar ponselnya, berpikir sejenak.' Kieran mengirimkan pesan terakhirnya: "Aku rindu kamu, sayang. Setiap detik tanpa kamu terasa lama. Aku akan kemba
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

Bab 76

Clara tidak bisa tidur malam itu. 'Malam semakin larut, namun matanya tetap terbuka, memandangi langit-langit kamar yang gelap.' Rasa khawatir dan cemas semakin menguasai dirinya. 'Meskipun ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja, kenyataan semakin membuatnya merasa semakin terasing.'Jarak antara dirinya dan Kieran seakan semakin lebar.Di balik semua pesan dan percakapan telepon, Clara merasa ada yang kurang. Ada kekosongan yang semakin sulit diabaikan. 'Ia merasa seperti berada di tengah-tengah laut yang tenang, namun tahu bahwa badai bisa datang kapan saja.'Ada ketakutan dalam dirinya, bahwa hubungan mereka mungkin akan berakhir seperti ombak yang menghantam pantai, surut begitu saja. 'Pagi itu, Clara memutuskan untuk pergi ke kantor lebih awal.'Ia tidak tahu apakah itu akan membantu mengusir perasaan cemasnya atau malah semakin membenamkan dirinya dalam rutinitas yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

Bab 77

Clara duduk di meja kantornya, matanya terpaku pada layar komputer. 'Setiap ketikan terasa lebih berat dari biasanya,' seolah-olah dunia di sekitarnya berjalan dengan sangat lambat. 'Ia merasa kosong, terperangkap antara kewajiban dan perasaan yang semakin membebani hatinya.'Beberapa minggu telah berlalu sejak percakapan terakhir dengan Kieran, namun meskipun mereka sering berhubungan, ada sesuatu yang berubah. 'Keterbatasan waktu yang mereka miliki untuk saling bertemu semakin memperparah perasaan sepi yang menghinggapi Clara.' Terlebih lagi, pekerjaan yang terus menumpuk membuatnya merasa semakin terisolasi. Ia ingin berbicara dengan Kieran, tapi saat ini, tidak ada kata-kata yang cukup untuk menggambarkan apa yang ia rasakan.Ponselnya bergetar, dan Clara melihat nama Kieran muncul di layar.“Kieran…” gumam Clara pelan. Ia menatap nama itu sejenak sebelum akhirnya mengangkat teleponnya."Clara, aku ingin kamu tahu… aku merindukanmu. Aku tahu kita sudah jarang bicara belakanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 78

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan Clara merasa dirinya semakin terjebak dalam sebuah siklus yang sulit diputuskan. Setiap detik yang berlalu di kantor terasa semakin menekan, sementara perasaan yang ia rasakan terhadap Kieran semakin membingungkan. Terkadang, ia merasa begitu dekat dengan pria itu, namun di sisi lain, ada ketidakpastian yang selalu menghantui. 'Apakah hubungan mereka benar-benar bisa bertahan?'Kieran, yang biasanya selalu bisa membaca suasana hati Clara dengan mudah, kali ini tampak lebih tertutup. Mereka jarang berbicara seperti dulu, dan ketika mereka melakukannya, ada ruang kosong yang tak bisa diisi oleh kata-kata. 'Clara tahu ada sesuatu yang berubah, namun ia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengubahnya.'Hari itu, seperti biasa, mereka bertemu di sebuah kafe kecil di dekat kantor. 'Clara datang lebih awal dari Kieran, duduk di meja pojok sambil menatap keluar jendela.'Pikirannya melayang, merenung tentang hubungan yang semakin terasa berat. 'Mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 79

Keesokan harinya, Clara terbangun dengan perasaan yang sedikit lebih ringan. Semalam, setelah percakapan yang panjang dengan Kieran, ia merasa ada secercah harapan. Mereka memutuskan untuk memberi kesempatan pada hubungan ini untuk tumbuh, meskipun ada banyak hal yang harus diperbaiki. 'Tapi hari itu terasa berbeda.'Ada semangat baru dalam diri Clara yang tidak ada sebelumnya.Clara melihat jam di ponselnya—jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Ia bangun, merapikan tempat tidur, dan mulai menyiapkan sarapan ringan. 'Tapi, ada perasaan aneh yang menggelitik hatinya.'Sejak beberapa waktu lalu, ia merasa ada yang berbeda dalam dirinya. Mungkin inilah yang disebut sebagai perubahan kecil yang akhirnya membawanya pada kebebasan baru. 'Mungkin, mereka berdua benar-benar bisa kembali bersama, asalkan mereka siap untuk berkompromi dan mengerti satu sama lain.'Pagi itu, saat ia sedang menikmati secangkir teh di meja makan, ponselnya berdering. Itu adalah pesan dari Kieran.“Clara,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

Bab 80

Pagi itu terasa lebih berat bagi Clara. Pagi yang seharusnya dimulai dengan semangat baru kini dipenuhi dengan kegelisahan. Ada perasaan yang mengganjal di hatinya, sesuatu yang tak bisa dia ungkapkan begitu saja. Kieran memang sudah berusaha menunjukkan bahwa dia ingin hubungan mereka berhasil, tapi Clara merasa ada yang belum selesai—ada pertanyaan yang masih terpendam dalam dirinya. 'Apakah dia benar-benar siap?*' 'Apakah dia bisa melepaskan rasa takutnya dan percaya pada Kieran sepenuhnya?'Pertanyaan-pertanyaan itu terus mengisi benaknya, meskipun dia tahu bahwa jawabannya tak akan mudah didapatkan.Clara memandang dirinya di cermin, mencoba meyakinkan diri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ia menyentuh kalung pemberian Kieran yang masih tergantung di lehernya. Sebuah simbol, entah bagaimana, yang kini terasa berat, tapi juga penuh harapan.Ketika ia tiba di kantor, suasana terasa berbeda. Semua orang terlihat sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Clara berusaha untuk fo
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
18
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status