Home / Fantasi / Legenda Dewa Racun / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Legenda Dewa Racun: Chapter 11 - Chapter 20

42 Chapters

Bab 11 - Kemaraha Murong Chen

Di kediaman keluarga Murong, suasana tegang menyelimuti ruang utama. Murong Chen, seorang pemuda dengan aura angkuh, duduk di atas kursi kayu berukir di samping meja bundar kecil. Matanya yang tajam memancarkan kemarahan, sementara urat-urat di pelipisnya tampak menonjol. Wajahnya kini terlihat mengeras, menyiratkan kekecewaan dan rasa frustrasi yang memuncak."Tabib bodoh! Bagaimana bisa kau gagal membuat Kepala Keluarga Hao sekarat, kau benar-benar merusak segalanya!" suaranya menggema tajam di ruangan itu, membuat seorang pria paruh baya yang berlutut di hadapannya gemetar ketakutan.Tabib Liu membungkukkan tubuhnya lebih dalam, keningnya menghantam lantai dengan bunyi pelan namun terdengar jelas. "T-tuan Muda! Mohon ampuni saya! Saya telah melakukan semua yang diperintahkan. Namun, jika bukan karena pemuda itu, rencana ini pasti sudah berhasil," katanya dengan nada penuh permohonan.Murong Chen menggeram, tangannya yang memegang cangkir teh bergetar hebat hingga cangkir itu retak
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Bab 12 - Ramuan Pemurnian Qi

Sementara Du Shen tetap tenang, ekspresinya tidak menunjukkan kesombongan sedikit pun. "Ramuan ini bukanlah sesuatu yang dapat ditemukan dengan mudah, bahkan di antara para alkemis terbaik sekalipun," lanjutnya. "Namun, seperti yang kubilang, dunia ini tidak sempurna. Ramuan ini memiliki batasnya sendiri."Hao Jifeng masih terpaku, pikirannya dipenuhi berbagai rencana. Ramuan ini tidak hanya berharga, tetapi juga bisa menjadi kartu as dalam upaya meningkatkan kekuatan keluarganya di antara klan-klan besar lainnya. Ia tahu, kesempatan seperti ini tidak datang dua kali.Dia, yang sejak tadi menatap ramuan itu dengan penuh kekaguman, akhirnya membuka mulut, suaranya sedikit bergetar karena antisipasi."Lalu, berapa harga jual untuk satu butir ramuan ini, Tuan Shen?" tanyanya, berusaha terdengar tenang, meskipun di dalam hatinya ia sudah bersiap mendengar angka yang akan membuat kantongnya menjerit.Peluh dingin mulai mengalir di pelipisnya. Harapan kecil terbesit dalam benaknya—semoga ha
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Bab 13 - Murong Chen Yang Seenaknya

Hao Jifeng mengangguk, matanya berbinar saat mengulang informasi yang ia dengar. "Ya. Dari apa yang kudengar, benda itu menjadi sorotan utama dalam pelelangan kali ini. Banyak pihak yang sudah mengincarnya, termasuk keluarga-keluarga besar."Ia bersandar di kursinya, mengusap dagu sejenak sebelum melanjutkan. "Detailnya masih belum jelas, tapi katanya benda itu memiliki kekuatan yang mampu meningkatkan kultivasi seseorang secara signifikan. Artefak seperti ini belum pernah ditemukan sebelumnya dan baru pertama kali muncul dalam pelelangan."Du Shen mendengarkan dengan tenang, tetapi ekspresinya tidak menunjukkan antusiasme yang sama. Ia merenung sejenak, membiarkan kata-kata itu bergema di benaknya. Namun, dalam hitungan detik, ketertarikannya mulai memudar. Bagi Du Shen, sebuah artefak hanya memiliki nilai jika benar-benar berguna baginya.‘Jika hanya sekadar meningkatkan kultivasi hingga batas tertentu, maka itu bukan sesuatu yang istimewa.’ pikirnya.Ia memiliki rencana tersendiri
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Bab 14 - Omong Kosong Murong Chen

"Ketahui tempatmu, Murong Chen!" suara Hao Jifeng bergema, penuh dengan kemarahan yang ditekan. "Sikapmu benar-benar kurang ajar! Kau menerobos masuk ke kediaman keluarga Hao tanpa izin, dan lebih buruk lagi, kau berani memukuli penjaga gerbang kami!"Nada suaranya tajam seperti bilah pedang yang menusuk harga diri Murong Chen. Beberapa pelayan dan penjaga yang menyaksikan kejadian ini menahan napas mereka, tak ada yang berani bergerak sedikit pun.Murong Chen, yang awalnya penuh percaya diri, berdiri sedikit kaku mendengar kata-kata itu. Ia tahu bahwa apa yang dikatakan Hao Jifeng memang benar. Namun, bukankah dia adalah Tuan Muda keluarga Murong, keluarga yang paling berpengaruh di Kota Danau Hitam?Siapa yang berani menentangnya? Siapa yang berani mengomentari tindakannya?Jika ada orang yang cukup bodoh untuk melawan kehendaknya, maka orang itu hanya akan mencari mati dengan menantang keluarga Murong. Bahkan jika itu adalah Kepala keluarga Hao sendiri.Murong Chen menarik napas, m
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 15 - Ancaman

"Kau benar-benar menganggapku bodoh, ya, Murong Chen?" suaranya rendah, namun mengandung tekanan yang membuat beberapa bawahan Murong Chen tanpa sadar mundur selangkah. Murong Chen merasakan hawa dingin merayap di punggungnya, tetapi ia tetap berdiri tegak, mempertahankan sikapnya yang angkuh. "Kau pikir aku tidak bisa melihat tipu dayamu? Kau datang ke sini dengan dalih mengkhawatirkan keluargaku, tetapi maksud sebenarnya adalah menyingkirkan seseorang yang tidak kau sukai," lanjut Hao Jifeng dengan nada mencemooh. Alis Murong Chen berkedut. Ia tidak menyangka bahwa Hao Jifeng akan langsung menelanjangi niatnya di hadapan begitu banyak orang. Hao Jifeng melangkah lebih dekat, hanya beberapa jengkal dari Murong Chen, membuat pemuda itu untuk pertama kalinya merasa sedikit terpojok. "Tuan Shen menyelamatkanku, sesuatu yang bahkan Tabib Liu, kepercayaan keluargamu, tidak mampu lakukan. Sementara kau?" Nada suaranya penuh ejekan. "Kau datang ke kediamanku, menghina penyelamatku, dan
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bab 16 - Kegelisahan Tetua Zhang

Murong Chen menggertakkan giginya, matanya berkilat penuh amarah. Ia tak bisa menerima penghinaan ini terus-menerus—terutama di hadapan orang-orangnya."Itu kau, bajingan lusuh sialan!" suaranya menggelegar, memecah keheningan di halaman kediaman keluarga Hao. "Beraninya kau muncul dan berlagak sok hebat di depanku!"Darah Murong Chen mendidih. Penghinaan yang ia dapatkan dari pemuda lusuh ini beberapa hari lalu masih terasa membakar harga dirinya. Ia menahan diri untuk tidak langsung menyerang, tetapi kepalan tangannya semakin erat, menunjukkan betapa ia ingin meremukkan sosok di hadapannya.Tanpa ragu, ia menoleh ke para bawahannya yang berdiri di belakangnya, mata mereka menyala siap menerima perintah apapun itu dari bos mereka."Cepat! Tangkap dia!" seru Murong ChenBegitu perintah itu keluar, pria-pria kekar yang mengikutinya segera bergerak maju. Langkah berat mereka menggema di tanah berbatu, wajah mereka penuh niat jahat.Namun, sebelum mereka bisa bergerak lebih dari dua lang
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bab 17 - Keyakinan Kepala Keluarga Hao

Tetua Zhang menggeram, wajahnya memerah oleh amarah yang mendidih. "Lancang! Siapa kau berani mengajariku, seorang tetua keluarga Hao!?" serunya, tatapannya tajam menusuk ke arah Du Shen. Tangan keriputnya mengepal, memperlihatkan urat-urat biru yang menonjol di kulitnya. "Jangan kira hanya karena kau kebetulan berhasil menyembuhkan Kepala Keluarga, kau bisa bersikap sombong dan menentangku di sini!" lanjutnya, suaranya bergetar penuh kemarahan. Kerutan di wajahnya semakin dalam, matanya berkilat dengan emosi yang meluap-luap. Namun, yang membuatnya semakin geram adalah ekspresi Du Shen yang tetap tenang—tidak ada sedikit pun ketakutan atau rasa bersalah di wajah pemuda itu. Sementara Tetua Zhang masih sibuk melampiaskan amarahnya, suara berat dan penuh tekanan tiba-tiba menggema di halaman. "Cukup, Tetua Zhang." ujarnya. Suara itu rendah, tetapi getaran yang menyertainya membuat semua orang di tempat itu menegang. Tetua Zhang merasakan hawa dingin menjalar di punggungnya. Ia
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 18 - Harta Karun di Tumpukan Harta Karun!

Langkah kaki Murong Chen menghentak jalanan berbatu, meninggalkan kediaman keluarga Hao dengan wajah yang kesal dan penuh amarah.Giginya terkatup rapat, rahangnya mengeras, dan matanya menyiratkan dendam yang mendalam. Setelah kejadian itu, Murong Chen tak sedikitpun berniat melupakan penghinaan yang begitu besar."Hao Jifeng... Du Shen... Kalian benar-benar berani mempermalukanku seperti ini!" batinnya penuh kebencian.Di belakangnya, para bawahannya berjalan dalam mulut yang bungkam. Tak seorang pun berani membuka mulut untuk menenangkan pemuda itu. Mereka tahu persis seperti apa sifat Murong Chen—pemuda yang angkuh, keji, dan tak pernah membiarkan siapa pun merendahkannya.Namun, seorang pria bertubuh tegap bernama Gao He akhirnya memberanikan diri berbicara."Tuan Muda, tolong tenangkan diri Anda," ucapnya dengan suara pelan dan hati-hati.Sekejap, Murong Chen menghentikan langkahnya. Matanya menyipit, lalu perlahan beralih menatap tajam ke arah Gao He."Kau bilang apa?" tanyanya
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 19 - Beberapa Botol Untuk Pelelangan

Beberapa waktu lalu, ia sudah dikejutkan dengan ramuan Pemurnian Qi yang dibuat oleh Du Shen, yang bahkan memiliki khasiat hampir mencapai seratus persen. Namun, kini pemuda itu kembali menunjukkan sesuatu yang lebih menakjubkan. Seberapa jauh batas kemampuan anak muda ini?Hao Jifeng terdiam, pikirannya melayang jauh. 'Jika keluarga Hao benar-benar bisa mendapatkan suplai ramuan berkualitas tinggi seperti ini dalam jumlah besar, maka tak ada yang bisa menghentikan kebangkitan keluarga kami.' batin Hao Jifeng. Dengan sumber daya seperti ini, mereka bahkan bisa melampaui keluarga Murong! Tidak, keluarga Murong mungkin tak akan lagi bisa bersaing dengan mereka. Bahkan, mereka bisa menjadi kekuatan utama di Kota Danau Hitam! Namun, di balik segala antusiasmenya, ia tetap mencoba mengendalikan diri. Setelah menarik napas dalam-dalam, ia menatap Du Shen dengan tatapan tajam dan penuh kehati-hatian. "Sebetulnya, seberapa hebat Tuan Shen dalam alkimia?" tanyanya dengan nada serius. "Ramu
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 20 - Tamu Terhormat Keluarga Hao

Tak butuh waktu lama bagi Hao Jifeng untuk mengangguk setuju. Wajahnya dipenuhi kegembiraan yang sulit disembunyikan, seperti seorang pedagang yang baru saja menemukan tambang emas tersembunyi. "Jangan khawatir, Tuan Muda Shen. Serahkan semua masalah ini padaku!" serunya penuh semangat. Matanya berbinar seolah sudah bisa melihat gambaran masa depan keluarga Hao yang akan melonjak ke puncak kejayaan. "Walaupun ini hanya ramuan Pemurnian Qi, tapi dengan kualitas dan khasiatnya yang luar biasa tinggi, aku yakin seluruh kota Danau Hitam akan gempar!" lanjutnya dengan penuh keyakinan. Di sampingnya, Hao Jiang, sang Tetua pertama keluarga Hao, ikut terhanyut dalam euforia. Tangannya mengepal erat, wajahnya penuh semangat yang membara. "Tentu saja! Ramuan ini bagaikan artefak suci yang turun dari surga! Jangankan seisi kota ini, bahkan seluruh dunia pun akan gempar!" sambungnya tak kalah antusias. Ia menatap butiran ramuan keemasan itu dengan penuh kagum, seakan melihat benda yang bahk
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status