Alya terbangun di pagi hari dengan perasaan berat. Tidurnya semalam tidak nyenyak. Ingatan tentang pertemuan dengan pria misterius itu terus mengganggunya. Ia merasa seperti sedang bermain dalam permainan yang aturannya tidak ia pahami.Setelah mempersiapkan diri, Alya melangkah keluar dari apartemennya. Udara pagi terasa dingin, seolah-olah menyatu dengan kecemasan yang menghantui dirinya. Langkah kakinya menuju ke kantor Adrian terasa lebih lambat dari biasanya, seakan ada sesuatu yang menahannya.Ketika tiba di lobi gedung, senyum para resepsionis menyambutnya seperti biasa. Namun, di balik senyum itu, Alya merasa seperti ada bisikan-bisikan yang membicarakannya. Entah mengapa, ia merasa semua mata tertuju padanya.“Selamat pagi, Nona Alya,” sapa seorang resepsionis. “Tuan Adrian sudah menunggu Anda di ruangannya.”Alya mengangguk, membalas senyum tipis, lalu melangkah menuju lift. Di dalam lift, ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri.Setibanya di lantai kantor Adrian
Last Updated : 2025-01-14 Read more