All Chapters of Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila: Chapter 11 - Chapter 20

50 Chapters

Bab 11

Di vila Keluarga William yang sangat mewah di Kompleks Waterfront, Kota Lahora.Harnold sedang berjalan bolak-balik sambil mengernyit. Ekspresi di wajahnya yang berwibawa berubah, dia terlihat gelisah.Carlsen duduk di sofa dengan kaki tersilang, ekspresinya acuh tak acuh.Melihat Harnold yang bergerak tanpa henti, Carlsen berkata dengan agak kesal, "Ayah, bisa nggak jangan gerak-gerak terus?"Mendengar ucapan ini, api amarah yang terus ditahan oleh Harnold akhirnya meledak.Dia tiba-tiba berhenti berjalan dan menampar Carlsen dengan kuat."Semuanya salahmu, dasar bajingan! Kamu selalu membuat masalah di luar! Kali ini, kamu bahkan terkena masalah, tapi nggak juga bertobat!""Paman Kevin sudah lumpuh, sedangkan Ayah berada jauh di Gunung Emerald! Kalau musuh datang pada saat seperti ini, Keluarga William akan celaka!"Carlsen memegang wajahnya dengan ekspresi kesal dan berkata, "Ayah, ini namanya khawatir berlebih. Kakek masih hidup, siapa yang berani balas dendam pada Keluarga William
Read more

Bab 12

"Jangan ...." Harnold merasa ketakutan, dia mengira bahwa dia akan langsung meninggal."Ahh ...." Tak disangka, dia tiba-tiba mendengar suara teriakan dari belakangnya.Harnold pun menoleh dan melihat Carlsen yang ingin diam-diam menyelinap pergi sudah terjatuh di lantai dengan ekspresi ketakutan. Kondisinya sudah sekarat."Kamu ... berani sekali kamu?!" Harnold membelalakkan matanya dengan ketakutan.Julian berkata dengan dingin, "Kalau aku mau membunuhmu, nggak akan ada yang bisa menahanku."Wajah Harnold tiba-tiba memucat. Dia berkata dengan enggan, "Beri tahu aku alasanmu membunuhku, supaya aku bisa meninggal dengan tenang!" Suaranya serak."Alasan?"Julian meletakkan cangkir teh dengan kuat di atas meja dan berdiri secara perlahan. Dia menatap Harnold dengan tatapan dominan, sehingga Harnold merasa sangat tertekan dan tidak bisa bernapas."Apakah kamu masih mengingat jamuan di Kediaman Chiria dari sepuluh tahun yang lalu?!""Apakah kamu masih mengingat pasangan dari Keluarga Ford
Read more

Bab 13

Rachel membuka pintu kamar dan berjalan masuk.Rachel yang mengenakan pakaian formal sudah kembali ke penampilannya yang dingin dan profesional seperti biasanya."Eh, apa ini?"Rachel hendak mengucapkan sesuatu, tetapi perhatiannya teralihkan oleh giok hitam bermotif ular di tangan Julian.Julian menjawab dengan ambigu, "Barang pemberian orang tuaku.""Oh." Rachel tidak banyak tanya.Dia hanya berkata, "Aku mau pergi kerja, ada sarapan di meja, jaga diri dengan baik, ya."Mendengar Rachel seperti menasihati anak kecil, Julian merasa konyol."Emm ...." Rachel berpikir sejenak sebelum bertanya, "Apa rencanamu ke depannya? Apakah kamu akan pulang ke desa atau akan cari pekerjaan di Kota Lahora?"Tanpa ragu-ragu, Julian menjawab, "Cari kerja. Selain itu, bisakah aku tinggal di sini?"Rachel sebenarnya sangat bersedia untuk membantu Julian, tetapi rasanya tidak terlalu bagus jika pria dan wanita tinggal bersama seperti ini.Dia ragu-ragu sejenak, lalu menjawab, "Bagaimana kalau aku bantu ka
Read more

Bab 14

Melihat Julian hendak pergi, Rachel merasa marah, tetapi juga menyesal. Dia merasa bahwa ucapannya sepertinya sudah melewati batas.Rachel menggertakkan giginya dan hendak mengucapkan sesuatu.Namun, Julian sudah berjalan keluar sambil berkata, "Aku juga ingin menghadapi mereka, tapi hal itu sudah nggak mungkin terjadi lagi selamanya."Mendengar ucapan yang menyedihkan ini, Rachel tercengang sejenak. Kemudian, dia langsung menyadari bahwa dia sudah salah bicara.Dia seketika merasa sangat bersalah.Rachel teringat akan teman sebangkunya dari sepuluh tahun yang lalu, yang bernama Julian Ford.Keluarga temannya hancur dalam waktu satu malam. Orang tuanya meninggal, sedangkan dia jatuh ke danau dan tubuhnya bahkan tidak ditemukan.Karena perasaan dan perhatian rahasia yang Rachel pendam dalam hatinya, dia juga merasakan kesedihan teman sebangkunya itu.Justru karena dia bisa merasakan kesedihan ini, sepuluh tahun yang lalu, dia mengabaikan pertentangan keluarganya dan pergi mengambil abu
Read more

Bab 15

Salah satu gadis itu tinggi dan satunya lagi pendek. Gadis yang lebih pendek memiliki penampilan yang jernih. Dia terlihat lemah lembut, dengan aura yang segar.Sedangkan gadis yang lebih tinggi memiliki tampang yang cerah, bentuk tubuh yang menggoda dan gaya yang penuh semangat. Dia terlihat seperti orang dengan kepribadian ramah dan aktif.Saat gadis yang lebih pendek melihat spanduk Julian, matanya seketika berkilau.Dia bergegas berkata, "Permisi, Kak, apakah kamu benar-benar bisa menyembuhkan segala jenis penyakit?" Suaranya sangat mendesak, tetapi tetap terdengar lembut.Julian menatap gadis itu dan menganggukkan kepalanya sambil menjawab, "Benar."Gadis itu sepertinya sangat buru-buru, dia mengulurkan tangannya dan menarik Julian sambil berkata, "Kalau begitu, ayo ikut aku."Gadis yang lebih tinggi mengamati Julian untuk sesaat, lalu mengernyit sambil berkata, "Melissa, pemuda ini jelas-jelas seorang penipu. Meskipun kondisi Paman sangat berbahaya, kamu juga nggak bisa asal cari
Read more

Bab 16

Clara berseru dengan sedih dan putus asa, "Marco, biar aku temani kamu! Aku nggak akan membiarkanmu pergi sendiri!""Ibu! Jangan ...." Melissa dan Luna membelalakkan mata mereka dengan panik. Mereka berada jauh dari Clara, jadi mereka tidak sempat menahan aksi itu.Marvin berada lebih dekat dengan Clara, tetapi dia malah sama sekali tidak berniat untuk menghentikan Clara.Tatapan Melissa penuh akan keputusasaan.Saat dia membayangkan nasib Keluarga Wright setelah orang tuanya meninggal, dia merasa sangat tidak berdaya.Pada saat ini, Julian beraksi secepat kilat.Semua orang hanya merasa silau, lalu Julian sudah berdiri di sisi Clara dan mengambil pisau buah itu dari tangan Clara. Kemudian, ucapannya membuat semua orang di dalam kamar terdiam."Masih ada waktu beberapa menit, aku bisa menyelamatkan orangnya."Ekspresi Melissa penuh akan rasa terima kasih. Saat dia hendak berterima kasih pada Julian karena sudah menghentikan upaya ibunya, dia malah terdiam setelah mendengar ucapan Julia
Read more

Bab 17

Melihat ekspresi Marvin yang ganas, Julian berkata dengan cuek, "Ini uangku, jangan sentuh."Setelah merebut kartu dari tangan Marvin, dia sudah malas berurusan dengan orang-orang ini, jadi dia langsung pergi.Saat Julian berjalan melewati Melissa, dia melirik Melissa sekilas dan berkata, "Ayahmu bisa hidup selama tiga hari. Hanya aku yang bisa menyembuhkan penyakitnya sepenuhnya, jadi pikirkanlah dengan baik."Melihat kepergian Julian, Marvin baru tersadar. Dia pun berseru, "Sialan! Penipu sialan itu menipu uang kita! Aku akan lapor polisi!"Adam juga memarahi Julian dengan tegas. "Kamu bahkan menipu uang keluarga pasien! Cepat atau lambat, orang seperti ini akan disambar petir!"Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara seruan Clara yang terkejut dan senang dari kamar. "Marco!"Semua orang terkejut. Mereka bergegas memasuki ruangan. Melihat keadaan di dalam kamar, semuanya seketika tercengang.Marco sudah siuman. Selain itu, kondisinya terlihat sangat baik.Melihat Marco yang menyingk
Read more

Bab 18

Marco yang amarahnya menggebu-gebu berseru, "Cepat cari dokter ajaib itu! Kalau nggak ketemu, kalian nggak usah pulang!"Semua orang bergegas pergi mengaturkan pencarian ini.Kali ini, tidak ada yang melawan, juga tidak ada yang mengeluh bahwa biaya pengobatan Julian terlalu tinggi.Jika kanker lambung yang diderita Marco bisa disembuhkan dengan biaya 200 miliar, mereka rela mengeluarkan uang sebanyak itu....Di ruang rapat eksekutif di Grup Stellar.Hadirin rapat belum lengkap, tetapi para petinggi yang sudah tiba terlihat serius.Tidak ada yang berbicara, sehingga suasana di dalam ruang rapat yang luas ini sangat berat.Hari ini, Grup Crysjade, saingan utama Grup Stellar, mengeluarkan masker kecantikan yang hasilnya sangat mengejutkan. Hanya dengan sekali perawatan, kondisi kulit wajah akan membaik secara drastis, hasilnya bisa terlihat dengan jelas.Setelah konferensi pers Grup Crysjade berakhir, semua orang di industri ini menduga bahwa pangsa pasar Grup Stellar, dengan masker kec
Read more

Bab 19

Setelah mereka berebutan untuk sejenak, Rachel akhirnya berhasil merebut kertas itu.Lebih tepatnya, sebagian besar kertas itu, karena sebagian kecil kertas itu dipegang erat oleh Cherria.Cherria membaca isi dari potongan kecil kertas di tangannya, lalu langsung tertawa terbahak-bahak."Resep Pil Kecantikan Level Dasar? Apa-apaan ini? Hahahaha! Kenapa kamu membaca hal seperti ini di rapat? Bu Rachel, kamu lucu sekali, deh!" seru Cherria.Dia membuang kertas itu ke lantai dan pura-pura tidak sengaja menginjaknya."Awas ...." Rachel mendorong Cherria dengan penuh amarah dan memungut kertas itu. Saat dia hendak mengucapkan sesuatu, Winnie berjalan masuk dengan ekspresi gelap.Sebagai presiden direktur Grup Stellar dan juga nona muda dari Keluarga Sanders, keluarga ternama di seluruh provinsi, Winnie bukan hanya memiliki tampang dan bentuk tubuh yang sangat indah.Keanggunan dan martabat yang sudah tertanam pada dirinya sejak kecil, bergabung dengan wibawanya sebagai presiden direktur seb
Read more

Bab 20

Winnie menatap Rachel dengan penuh semangat sambil bertanya, "Rachel, resep apa itu? Coba tunjukkan pada Departemen Penelitian dan Pengembangan.""Emm ...." Rachel ragu-ragu sejenak. Winnie mengira bahwa Rachel merasa enggan karena harga resep itu terlalu mahal, jadi dia berkata, "Tenang saja. Kalau resep itu benar-benar berguna, kamu akan mendapatkan banyak keuntungan. Baik itu dividen maupun saham, apa pun itu bisa dibahas."Rachel menyadari bahwa hal ini tidak bisa disembunyikan lagi. Dia pun mau tidak mau mengeluarkan kertas yang sudah kotor dan robek, bahkan kekurangan sebagian kecil itu dan menyerahkannya pada beberapa doktor di bidang farmasi Departemen Penelitian dan Pengembangan.Rachel tahu bahwa tulisan di kertas itu akan segera dilihat sebagai tipuan. Dia takut disalahpahami sebagai penipu, jadi dia bergegas berkata dengan suara rendah, "Sebenarnya, ini hanya lelucon temanku. Nggak ... nggak tentu berguna ...." Rachel merasa canggung dan bersalah.Begitu dia mengucapkan kat
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status