All Chapters of Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila: Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

Bab 31

Mata Vivi tiba-tiba berkilau. "Hei, bocah ini mirip dengan pecundang dari Keluarga Ford dari sepuluh tahun yang lalu, deh.""Tapi, kalau pecundang itu masih hidup, kalau kamu berpacaran dengannya, situasimu akan lebih bagus dari sekarang. Bagaimanapun, Keluarga Ford jauh lebih kuat daripada keluargamu, jadi kamu beruntung, deh."Vivi seperti teringat akan hal-hal dari masa SMA mereka. Dia mengamati Julian dari atas ke bawah dan berkata dengan sedikit penyesalan, "Kalau dipikir-pikir, setelah pecundang itu meninggal, Chelsea kekurangan satu mainannya. Sayang sekali."Ekspresi Julian seketika menjadi masam. Dia pun hendak melakukan sesuatu untuk membuat Vivi berhenti berbicara.Namun, Rachel tiba-tiba berseru dengan penuh amarah, "Kalau kamu masih punya hati nurani, jangan hina teman SMA-mu yang sudah meninggal selama sepuluh tahun!""Selain itu, aku nggak kenal dekat denganmu, jadi nggak usah pamer-pamer di hadapanku!"Vivi tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Kamu cemburu, ya? Lucu sek
Read more

Bab 32

"Saat kamu memasangkan batu nisan untuk Keluarga Ford, bukannya kamu hanya mau memamerkan kesetiaanmu?""Kamu diterima di universitas ternama, tapi malah langsung putus kuliah dengan alasan untuk merawat adikmu yang sakit parah. Kenapa? Kamu takut orang nggak tahu kalau kamu menghargai keluargamu, ya?""Kamu pura-pura saja terus! Sudah lama sekali aku nggak menyukaimu! Dasar munafik! Kamu jelas-jelas sangat miskin, tapi masih mau hidup sukses! Konyol sekali!"Mata Rachel memerah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Vivi dengan penuh amarah. Dia ingin sekali menampar Vivi dengan kuat, tetapi dia berusaha untuk menahan diri.Dia tahu bahwa dia tidak boleh lepas kendali karena Vivi berhubungan dekat dengan Chelsea. Jika dia menyinggung Vivi, artinya dia menyinggung Chelsea.Di Kota Lahora, Keluarga Smith bisa dengan mudahnya membunuh dirinya. Kalaupun dia tidak memedulikan dirinya, dia tetap harus memikirkan adiknya dan keluarganya.Melihat Rachel tidak berani melakukan apa pun pa
Read more

Bab 33

Seperti dugaannya, Julian menyodorkan sebuah kartu pada pelayan toko sambil berkata, "Pakai kartu ini saja."Kartu itu adalah kartu yang diberikan Clara setelah Julian mengobati penyakit Marco. Kartu itu berisi sepuluh miliar, yang merupakan biaya pengobatan Marco.Melihat Julian mengeluarkan kartunya, Rachel terdiam.Dia berpikir, 'Dia bahkan membayar uang sewa dengan jaminan resep itu, dia sama sekali nggak punya uang. Dia mau ngapain, sih?'Vivi tertawa dengan sinis dan berkata, "Eh, kamu pandai akting juga, ya! Dari gayamu, kamu seperti benar-benar punya uang miliaran, deh!""Nak, kalau nggak ada uang, akui saja langsung. Sok kaya itu lebih memalukan," timpal Leo.Di tengah ejekan kedua orang ini, pelayan toko itu menerima kartunya Julian. Saat dia melihat kartu itu, ekspresinya sontak berubah.Kartu ini adalah kartu premium untuk nasabah khusus dari bank besar. Orang yang memiliki kartu seperti ini biasanya sangat kaya, semuanya adalah tamu khusus yang harus mereka layani dengan b
Read more

Bab 34

Dengan ekspresi masam, pelayan toko itu berkata dengan dingin, "Toko kami adalah merek mewah yang sudah terkenal di seluruh dunia. Nona, kalau kamu memfitnah kami tanpa bukti apa pun, kami hanya bisa memasukkanmu ke daftar hitam merek kami."Vivi seketika terdiam. Dia tiba-tiba berbalik dan berkata pada Leo dengan sedih, "Sayang ... mereka menindasku, cepat bantu aku, dong ...."Melihat Vivi yang mengubah ekspresinya secepat ini, sudut bibir Julian berkedut.Leo berjalan maju dan menyodorkan kartu namanya pada pelayan toko, dengan gaya seorang elite di bidang hukum."Aku direktur hukum di Grup Wright. Ucapanmu tadi dituduh mengancam pelanggan. Sebagai seorang penegak keadilan, aku meminta agar kamu minta maaf pada Nona Vivi," kata Leo.Melihat ekspresi pelayan yang agak berubah, Leo berkata lagi, "Tahun ini, Grup Wright baru menjalin hubungan kerja sama dengan toko kalian. Aku nggak berharap ada masalah pada kerja sama ini karena kamu."Wajah pelayan itu seketika memucat. Dia hanya pel
Read more

Bab 35

Ekspresi Leo seketika berubah.Suara ini sangat familier baginya, yaitu suara Marco, bosnya.Ada apa ini? Bukankah Marco sudah hampir meninggal, ya? Mana mungkin dia datang jalan-jalan?' pikir Leo.Leo pun menoleh dan benar-benar melihat Marco.Marco tampak bersemangat, wajahnya juga berseri-seri, sama sekali tidak seperti orang yang sudah hampir meninggal. Di sisi Marco, ada juga Marvin dengan ekspresi canggung dan masam.Leo menyeka keringat dinginnya sambil bergegas menyimpan kembali ekspresinya yang bangga dan sombong. Dengan ekspresi menyanjung, dia berkata pada Marco, "Pak Marco, kenapa Anda datang ke sini? Bukankah Anda sedang sakit, ya ...."Marco memelototi Leo dengan tatapan dingin sambil berseru, "Kalau aku nggak datang, ada yang akan merusak rencanaku!"Setelah Marco menerima panggilan dari bawahannya, dia bergegas menuju ke Skyview Apartment secepat mungkin, tetapi dia tidak bertemu dengan Julian di tempat itu.Dengan relasinya yang luas, dia melacak keberadaan Julian, hin
Read more

Bab 36

Sebagai petinggi di Grup Wright, Leo mengetahui sifat Marvin dengan jelas.Dia berpikir, 'Marvin adalah anak dari keluarga kaya yang nggak memedulikan apa pun, yang merasa bahwa dialah orang terhebat di seluruh dunia. Tapi, orang seperti ini malah berlutut di lantai dan meminta maaf pada orang bernama Julian itu?!'Siapa Julian sebenarnya? Aku nggak pernah mendengar nama ini di Provinsi Greenlake!'Jangan-jangan dia dari keluarga kaya di provinsi luar?'Leo merasa sangat menyesal. Dia sudah bersikap terlalu percaya diri dan memanfaatkan kekuasaannya tanpa mengetahui keadaannya dengan jelas. Hari ini, dia sepertinya sedang jatuh sial!Tanpa disadari, Leo melirik sekilas ke arah Vivi dengan penuh amarah.Semuanya salah wanita bodoh itu! Nggak ada kerjaan, malah terus mencari masalah dengan Rachel, sehingga masalahnya jadi seperti ini! Dasar bodoh!'Julian tentu saja tidak mengetahui gejolak emosi dalam hati Leo. Kalaupun dia mengetahui hal itu, dia juga tidak akan peduli.Tanpa melihat k
Read more

Bab 37

Vivi jelas-jelas tahu bahwa Chelsea tidak melihatnya, tetapi Vivi tetap tersenyum dengan sangat menyanjung sambil berkata, "Chelsea, ada hal penting yang harus kukatakan padamu, penting sekali!"Di ujung telepon lainnya, Chelsea mengernyit dan berkata dengan kesal, "Katakan saja, nggak usah basa-basi lagi!"Vivi bergegas berkata, "Julian Ford ... sepertinya sudah kembali ke Kota Lahora!"Tiba-tiba, terdengar suara yang nyaring dari ujung telepon lainnya, seakan-akan ada sesuatu yang terjatuh di lantai.Sesaat kemudian, Chelsea bertanya dengan terkejut dan curiga, "Kamu yakin kamu nggak salah lihat? Benar-benar si pecundang Keluarga Ford dari sepuluh tahun yang lalu? Bukannya dia sudah lama mati, ya?"Mendengar pertanyaan Chelsea, Vivi tiba-tiba meragukan tebakannya.Benar, sepuluh tahun yang lalu, pecundang itu sudah mati. Dia jatuh ke danau dan badannya nggak ditemukan. Jangan-jangan aku salah lihat, ya?'Vivi ragu-ragu sejenak, lalu tetap menjawab, "Aku juga nggak sepenuhnya yakin, a
Read more

Bab 38

Rachel menggigit bibirnya dengan ekspresi malu.Setelah ragu-ragu sesaat, ketika dia hendak menolak lagi, Julian yang dari tadi hanya diam akhirnya berbicara."Kalau Pak Marco berniat seperti itu, terima saja. Kalau kamu mengembalikan pakaian itu padanya, dia juga nggak bisa pakai pakaian wanita."Mendengar ucapan Julian, Rachel baru menerima kantongan itu.Marco merasa sangat senang. Dia memilih Rachel sebagai titik terobosan untuk membuat Julian berhenti menolak dirinya. Dengan begitu, dia akhirnya mendapatkan harapan untuk perawatan lanjutannya.Melihat Marco yang wajahnya penuh akan harapan dan permohonan, Julian berkata pada Rachel, "Rachel, simpan dulu pakaian itu dan nyalakan mesin mobilnya. Biar aku bicara sebentar dengan Pak Marco."Rachel mengiakan ucapan Julian dan pergi dengan patuh.Julian menatap Marco dengan tatapan acuh tak acuh dan berkata, "Karena kamu begitu tekun, aku akan memberimu kesempatan. Jam delapan besok pagi, aku akan pergi ke Kediaman Wright. Sebelum itu,
Read more

Bab 39

Saat Vivi melihat Chelsea, dia langsung memuji Chelsea. "Chelsea, setelah satu tahun nggak bertemu, kamu makin cantik saja, ya!"Chelsea yang tiba-tiba tersadar dari lamunannya hanya melirik sekilas ke arah Vivi dengan dingin, dia malas mendengarkan basa-basi seperti ini."Beri tahu aku detail pertemuanmu dengan Julian," kata Chelsea.Dia ingin memastikan apakah orang yang ditemui Vivi benar-benar Julian atau bukan.Vivi tidak berani bersikap gegabah. Setelah mengingat kembali pertemuan tadi dengan saksama, dia menceritakan kejadian di toko itu pada Chelsea.Vivi bahkan tidak berbohong tentang sikapnya sendiri karena dia tahu bahwa wanita di hadapannya ini bukanlah seseorang yang bisa ditipu dengan mudah, jadi tidak ada gunanya memainkan trik di hadapan wanita ini.Mendengar penjelasan Vivi, Chelsea merasa kebingungan.Bagaimana mungkin orang terkenal di dunia bisnis dan politik seperti Marco menunduk pada seorang pemuda berusia 20-an tahun?Bahkan jika pemuda ini berasal dari keluarga
Read more

Bab 40

"Aku nggak bohong, aku benar-benar berharap bisa makan masakanmu setiap hari," kata Julian.Melihat ekspresi Julian yang serius, Rachel tersipu malu. Dia mendengus dan berkata, "Huh, jangan mimpi. Aku direktur Grup Stellar yang berwibawa, elite di dunia bisnis, mana mungkin aku bisa masak untuk kamu tiap hari?"Julian tersenyum sambil berkata, "Aku pengawal dari ribuan musuh dan dokter ajaib yang bisa menghidupkan orang mati. Hari ini, aku bahkan jadi kuli angkut untuk seorang nona muda yang cantik."Dia tentu saja merujuk pada perihal dia membantu Rachel mengangkat tumpukan baju itu.Rachel menjulingkan matanya dan berkata, "Hah, dia mulai membual lagi. Pengawal ribuan musuh? Menghidupkan kembali orang mati? Kebiasaan menggombal di hadapan wanita itu nggak bagus!""Aku hanya menggombal di hadapanmu. Di hadapan orang lain, aku sangat dingin," kata Julian.Mendengar ucapan yang ambigu ini, wajah Rachel memerah.Dia menghindari tatapan Julian dan mengubah topik pembicaraan ini dengan mal
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status