Home / Romansa / Gairah yang Terlarang / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Gairah yang Terlarang: Chapter 31 - Chapter 40

41 Chapters

Pertemuan dengan Nikolai

Sienna dan Adrian meninggalkan kafe dengan hati-hati. Malam yang gelap menyelimuti kota, memberi mereka perlindungan sementara dari dunia yang sedang mengawasi setiap langkah mereka. Mereka tahu bahwa setiap detik yang mereka miliki sangat berharga, dan mereka harus menggunakan waktu itu sebaik mungkin.Adrian mengantarkan Sienna ke mobilnya. Sebelum Sienna masuk, Adrian menggenggam tangannya dengan erat. "Kamu yakin bisa melakukannya, Sienna? Aku tidak ingin membahayakanmu lebih dari ini."Sienna menatap Adrian dengan keyakinan yang muncul dari dalam dirinya. "Kita sudah terlalu jauh, Adrian. Aku tidak akan mundur sekarang. Kita harus melawan ini bersama-sama."Adrian mengangguk pelan, melepaskan tangannya dengan berat hati. "Baiklah. Aku akan mengatur pertemuan dengan Nikolai. Kamu akan mendengar kabar dariku secepatnya."Sienna mengangguk dan masuk ke dalam mobil. Dia menyalakan mesin dan melaju perlahan, meninggalkan Adrian yang masih berdiri di sana, menatap mobilnya hingga mengh
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Pergerakan Karpov

Sienna tetap duduk di kursinya, memandangi flash drive yang ada di tangannya. Cahaya lampu klub yang berkilauan di sekelilingnya tidak bisa menghapus perasaan tegang yang merayap di dadanya. Dia tahu bahwa dengan menerima informasi ini, dia telah melangkah lebih dalam ke dunia Adrian yang penuh bahaya. Tapi dia juga tahu bahwa tidak ada jalan kembali.Sienna bangkit dari kursi dan melangkah keluar dari klub dengan langkah cepat. Udara malam yang dingin menyapa kulitnya saat dia berjalan menuju mobilnya yang diparkir tidak jauh dari pintu masuk. Begitu masuk ke dalam mobil, Sienna mengambil ponsel dan segera menelepon Adrian."Sudah selesai," katanya tanpa basa-basi begitu Adrian mengangkat telepon. "Aku punya apa yang kita butuhkan."Adrian menarik napas lega di seberang telepon. "Bagus. Kita harus bertemu segera. Di tempat biasa?""Ya, aku akan ke sana sekarang," jawab Sienna sebelum menutup telepon. Dia menyalakan mesin mobil dan melaju menuju apartemen Adrian dengan perasaan campur
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Surat Penggeledahan Gudang Milik Karpov

Di tengah kesibukan mereka, Sienna tidak bisa mengabaikan perasaan bahwa mereka diawasi. Setiap suara kecil di apartemen Adrian membuatnya merasa waspada. Dia berusaha keras untuk tetap fokus, tetapi pikiran tentang ancaman Karpov yang terus menghantui mereka tidak pernah benar-benar meninggalkannya."Apa kau merasa seperti ada yang mengawasi kita?" tanya Sienna akhirnya, memecah keheningan.Adrian menatapnya dengan serius. "Aku merasakan hal yang sama. Itu sebabnya aku memasang beberapa alat pemantau di sekitar apartemen. Tapi sejauh ini, tidak ada yang mencurigakan."Meski jawaban Adrian menenangkan, Sienna tetap merasa gelisah. Dia tahu bahwa Karpov bukan tipe orang yang akan membiarkan mereka bergerak tanpa perlawanan. Karpov pasti akan menggunakan semua kekuatannya untuk memastikan bahwa mereka tidak bisa menjatuhkannya."Aku rasa kita perlu lebih waspada," lanjut Sienna. "Bukan hanya di sini, tapi juga di luar. Kita harus memperhatikan setiap langkah kita."Adrian mengangguk set
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Pertemuan dengan Jaksa Penuntut Hukum

Malam semakin larut, tetapi Sienna dan Adrian masih terjaga. Mereka duduk di ruang tamu, dikelilingi oleh dokumen-dokumen yang mereka bawa dari penggeledahan gudang Karpov. Pikiran mereka berputar-putar, memikirkan langkah selanjutnya."Kita harus menyusun strategi untuk menyampaikan ini ke pengadilan," kata Sienna sambil membaca salah satu dokumen. "Bukannya aku tidak percaya pada sistem hukum, tapi kita tahu Karpov punya cara untuk mempengaruhi keputusan."Adrian mengangguk. "Aku setuju. Kita harus memastikan bahwa bukti ini cukup kuat dan tidak bisa dibantah. Dan yang lebih penting, kita harus menjaga keamanan kita sendiri. Karpov pasti akan melakukan apa saja untuk menghentikan kita."Sienna menarik napas dalam-dalam. "Aku akan menyusun laporan lengkap dan menghubungi jaksa penuntut. Kita perlu memastikan bahwa mereka memahami betapa pentingnya kasus ini dan seberapa besar ancaman yang ditimbulkan oleh Karpov."Adrian menatap Sienna dengan kekaguman. "Kau benar-benar luar biasa, S
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Transaksi Mencurigakan Perusahaan Karpov

Malam semakin larut, tetapi pikiran Sienna dan Adrian terus bekerja. Mereka duduk bersebelahan di balkon, berbagi momen tenang sebelum badai yang mereka tahu akan datang. Kota di bawah mereka terus berdengung dengan kehidupan, tetapi di dunia mereka, keheningan malam adalah satu-satunya pelarian.Sienna merasakan kegelisahan merayap di benaknya. Meskipun mereka telah membuat kemajuan signifikan dengan mengamankan dukungan dari jaksa penuntut, ada ketidakpastian yang menggantung di udara. "Adrian, menurutmu apa yang akan dilakukan Karpov setelah dia tahu kita membawa kasus ini ke pengadilan?"Adrian menghela napas panjang, menatap jauh ke dalam malam. "Karpov tidak akan diam. Dia tahu cara bermain kotor. Kita harus siap untuk segala hal—serangan pribadi, ancaman, bahkan mungkin mencoba memanipulasi bukti."Sienna menggigit bibir bawahnya, memikirkan kemungkinan-kemungkinan itu. "Kita harus berhati-hati, Adrian. Kita tidak bisa membiarkan dia menjatuhkan kita."Adrian meraih tangan Sien
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Kedamaian Sebelum Badai

Malam itu, setelah mereka selesai meneliti dokumen, Sienna duduk di balkon apartemen Adrian, menikmati angin malam yang sejuk. Dia merasa lebih lega, tetapi juga sadar bahwa perjuangan mereka belum selesai. Adrian menyusulnya dengan dua cangkir teh di tangan.“Ini untukmu,” katanya sambil menyerahkan cangkir itu kepada Sienna.“Terima kasih,” jawab Sienna, tersenyum lemah. “Hari ini benar-benar melelahkan.”Adrian duduk di sampingnya, menatap pemandangan kota yang berkilauan. “Aku tahu. Tapi kita sudah membuat kemajuan besar. Dengan bukti ini, kita bisa memojokkan Karpov.”Sienna menyesap tehnya, menikmati kehangatan yang mengalir di tubuhnya. “Ya, tapi aku tidak bisa berhenti berpikir tentang apa yang akan Karpov lakukan selanjutnya. Dia pasti akan mencoba sesuatu yang lebih berbahaya.”Adrian menatap Sienna, ekspresi serius di wajahnya. “Itulah yang membuatku khawatir. Karpov tidak akan tinggal diam. Dia akan melawan, mungkin dengan cara yang tidak kita duga.”Sienna mengangguk, mer
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bukti untuk menjatuhkan Marcus

Sienna memejamkan mata, meresapi momen langka ini, di mana dunia seolah berhenti berputar. Hembusan angin malam yang lembut membawa kehangatan yang tak biasa, menciptakan perasaan aman yang melingkupi mereka berdua.Adrian, masih menggenggam tangan Sienna, berbicara dengan suara pelan, hampir seperti bisikan. "Aku tahu segalanya sulit sekarang, tapi aku melihat masa depan yang lebih cerah bersama. Aku ingin kau menjadi bagian dari hidupku, lebih dari sekadar pengacara."Sienna membuka matanya perlahan, menatap Adrian dengan campuran emosi yang mendalam. "Adrian, aku juga merasakan hal yang sama. Tapi aku takut... dengan semua yang sedang terjadi, apakah kita bisa benar-benar memiliki masa depan itu?"Adrian menatap Sienna dengan penuh keyakinan. "Kita bisa, Sienna. Aku percaya pada kita. Tidak peduli seberapa berat jalannya, aku tahu kita bisa melalui ini bersama."Kata-katanya menggema dalam hati Sienna, memberikan kekuatan yang ia butuhkan. Dia mengangguk pelan, membiarkan kepercaya
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Konfrontasi yant tak terhindarkan

Pagi menjelang dengan langit yang cerah, namun suasana di sekitar Sienna dan Adrian terasa berat. Hari ini adalah hari yang mereka tunggu—hari di mana mereka akan menghadapi Marcus di pengadilan. Sienna mengenakan setelan formalnya dengan sempurna, rambutnya disanggul rapi, memberikan kesan profesional yang tegas. Adrian, dengan setelan hitamnya yang elegan, terlihat tenang namun penuh dengan determinasi.Di perjalanan menuju pengadilan, Sienna mempersiapkan dirinya dengan mempelajari kembali poin-poin penting dari kasus mereka. Dia tahu bahwa setiap kata yang akan diucapkannya di ruang sidang harus tepat dan meyakinkan. Adrian duduk di sebelahnya, memberikan dukungan moral yang diam-diam tapi kuat.Saat mereka tiba di pengadilan, suasana tegang sudah terasa. Wartawan dan media berkumpul di luar, mencoba mendapatkan berita terbaru tentang kasus ini. Sienna dan Adrian melangkah masuk dengan kepala tegak, tidak tergoyahkan oleh sorotan kamera.Di dalam ruang sidang, suasana menjadi sema
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Detektif Morris

Sienna memejamkan mata sejenak, merasakan angin malam yang sejuk menyapu wajahnya. Dia tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir. Meski sidang hari ini berjalan sesuai rencana, Marcus bukan tipe orang yang menyerah begitu saja. Ada kemungkinan besar dia akan melakukan sesuatu yang lebih berbahaya untuk melindungi dirinya sendiri."Adrian," suara Sienna lembut namun serius. "Aku tidak bisa berhenti berpikir bahwa Marcus mungkin mencoba sesuatu yang ekstrem. Dia tahu dia hampir kalah."Adrian menarik napas dalam-dalam, tatapannya mengeras. "Aku juga memikirkan hal yang sama. Marcus bukan orang yang mudah menyerah. Dia punya banyak koneksi di dunia bawah, dan kita harus waspada.""Kita harus memperketat keamanan," Sienna menyarankan, memikirkan langkah-langkah pencegahan yang bisa mereka ambil. "Aku bisa menghubungi beberapa kontakku di kepolisian, meminta perlindungan tambahan."Adrian mengangguk setuju. "Itu ide yang bagus. Aku juga akan berbicara dengan tim keamananku. Kita tidak bo
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Pria tidak dikenal

Keesokan paginya, Sienna terbangun lebih awal dari biasanya. Pikirannya dipenuhi berbagai skenario tentang bagaimana Marcus mungkin mencoba menyerang mereka. Dia memutuskan untuk melakukan pemeriksaan tambahan di kantor sebelum hari kerja dimulai. Dia ingin memastikan bahwa semua dokumen dan bukti yang mereka miliki terkait kasus Adrian aman.Setibanya di kantor, Sienna langsung menuju ruang arsip tempat semua dokumen penting disimpan. Dia memeriksa kembali setiap folder, memastikan tidak ada yang hilang atau rusak. Rasa lega menyelimutinya saat semua tampak baik-baik saja.Namun, saat dia hendak keluar dari ruangan itu, dia mendengar suara langkah kaki di lorong. Langkah itu berhenti tepat di depan pintu ruang arsip. Sienna menahan napas, mendengarkan dengan saksama. Siapa pun itu, dia tidak ingin ketahuan di sini sendirian.Pintu terbuka perlahan, dan seorang pria yang tidak dikenalnya masuk. Dia mengenakan setelan hitam dan tampak seperti seseorang yang bukan pegawai kantor. Sienna
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status