All Chapters of Sang CEO Menyesal Setelah Memilih Cinta Pertama: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

Bab 21

Sambil mengucapkan kata-kata ini, dia melirik sekilas ke arah Tiffany.Melalui tatapan ini, dia tidak bisa menyembunyikan kekagumannya.Dia sangat menyukai hasil desain Tiffany kali ini.Baginya, Tiffany barulah orang yang menerima peringkat pertama."Karena hasil desain peserta yang menerima peringkat kedua dan peringkat ketiga dalam kompetisi ini juga sangat bagus, setelah para petinggi perusahaan berdiskusi, Scarlett Jewelry memutuskan untuk menerima dua peserta ini untuk magang di perusahaan kami. Semoga tiga peserta ini bisa terus bekerja keras untuk menghasilkan desain yang lebih banyak dan lebih baik lagi."Begitu Jessie mengucapkan kata-kata ini, suasana di dalam aula menjadi rusuh.Bisa bergabung dengan Scarlett Jewelry adalah impian setiap desainer perhiasan, tentu saja termasuk Tiffany.Tiffany tidak bisa memercayai telinganya sendiri."Serius? Baguslah!"Namun, suara teriakan Winnie dan ekspresi Michelle yang masam sudah cukup untuk membuktikan bahwa Tiffany tidak salah den
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 22

Di sebuah restoran.Ivan menarikkan kursi untuk Tiffany."Terima kasih."Tiffany pun duduk sambil berterima kasih padanya.Dengar-dengar, Ivan beretika sangat baik dan merupakan seorang pria sejati. Ternyata rumor itu benar.Ivan juga duduk.Setelah memesan makanan, kedua orang ini tidak mengucapkan apa pun.Tiffany menunggu Ivan untuk memulai percakapan tentang hasil desainnya.Namun, Ivan malah hanya menatap Tiffany dalam diam.Tatapannya sangat lembut, tidak menyebalkan.Namun, Tiffany merasa agak tidak nyaman karena tatapan ini.Dia mengernyit sambil membalas tatapan itu.Ekspresinya agak dingin.Dia berpikir, 'Jangan-jangan pria ini lagi mempermainkanku, ya?''Jangan-jangan rumor itu salah dan dia sebenarnya adalah anak orang kaya yang hanya tahu main?'Saat Tiffany sedang diam-diam meragukan pria ini, Ivan bertanya dengan suaranya yang rendah dan menarik, "Kamu benar-benar nggak mengingatku?""Hah?"Tiffany seketika tercengang sambil menatap Ivan dengan tatapan kebingungan.Apa m
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 23

Tiffany tiba-tiba mengangkat kakinya dan menendang tulang kering Simon dengan kuat.Simon yang sedang lengah pun tersentak karena rasa sakit ini, sehingga dia bergerak mundur selangkah.Tiffany mendorong Simon dengan kuat, sehingga Simon terduduk di atas kloset.Dengan kesempatan ini, dia membuka pintu kamar mandi dan berlari ke luar dengan cepat.Kemudian, Simon juga berjalan ke luar.Dia berdiri di depan pintu sambil memandang punggung Tiffany layaknya seorang pemburu yang sedang mengamati mangsanya. Dia ingin sekali menelan Tiffany utuh-utuh.Tidak jauh dari tempat itu, Michelle berdiri di belakang tanaman hijau.Kedua tangannya terkepal dengan erat.Baik lima tahun yang lalu maupun sekarang, semua orang pun tahu bahwa Simon mencintainya dan sangat pilih kasih padanya.Namun, Simon sama sekali tidak pernah menatapnya dengan tatapan seperti itu....Saat Tiffany kembali, pesanan mereka sudah memenuhi meja.Ivan belum makan, dia sedang menunggu Tiffany."Maaf, Tuan Ivan," kata Tiffany
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 24

Gerakan Tiffany sangat cepat, sehingga Michelle tidak sempat bereaksi.Ekspresinya sontak berubah.Tanpa Simon di sekitar, ekspresi Michelle menjadi galak. Dia mengangkat tangannya dan hendak menampar Tiffany.Namun, Tiffany langsung menahan tangan Michelle dan melemparkannya dengan kuat, lalu berkata dengan nada dingin, "Michelle, kalau kamu punya waktu untuk mencari masalah denganku, sebaiknya kamu urus Simon dengan baik. Jangan biarkan dia datang menggangguku lagi!"Seusai berbicara, Tiffany langsung berbalik dan meninggalkan tempat ini....Setelah mengurus prosedur di rumah sakit, Tiffany berjalan ke arah lift.Saat dia berjalan melewati pos perawat, dua perawat sedang bergosip dengan suara rendah.Seorang perawat baru menyaksikan adegan antara Tiffany dengan Michelle. Dia kembali ke pos perawat dan mengeluh pada perawat lainnya. "Sudah kuduga! Mana mungkin ada orang sekejam ini? Rupanya mereka bersaing dalam hal percintaan."Perawat lainnya sedang merapikan barang, jadi dia hanya
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 25

Michelle jelas-jelas sudah tahu bahwa Sierra sudah meninggal.Namun, dia malah terus-menerus mengungkit tentang Sierra di hadapan Tiffany.Tiffany bahkan yakin bahwa Michelle sengaja menghubunginya!Michelle pasti sengaja memilih untuk merayakan kemenangan Aurora di hari pemakaman Sierra.Dia hanya ingin memamerkan pada Tiffany bahwa Simon sangat menyayangi Aurora, tetapi tidak menyayangi Sierra.Saat Sierra masih hidup, Michelle memanfaatkan rasa sayang Simon terhadap Michelle dan putrinya untuk membuat Sierra sedih. Sekarang, setelah Sierra meninggal pun mereka masih tidak mau melepaskan Sierra.Mereka masih terus menindas dan mempermalukan Sierra seperti ini!Michelle, dasar wanita kejam!"Tiffany, apakah kamu mendengar ucapanku?" tanya Michelle dengan lembut.Namun, Tiffany merasa sangat muak.Dia tersenyum dengan sinis sambil menjawab, "Baiklah."Seusai berbicara, dia langsung mengakhiri panggilan ini.Sebelum berdiri, Tiffany mencium pipi Sierra."Sierra, Ibu nggak akan membuatmu
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 26

Simon memperkuat pegangannya, sehingga Tiffany merasa kesakitan dan tangannya menjadi lemas.Michelle langsung berbalik dan melemparkan dirinya ke dalam pelukan Simon. Dia memegang pipinya yang membengkak sambil menatap Tiffany dan berkata dengan sedih, "Tiffany, Sierra putrimu. Kenapa kamu terus-menerus mengutuk anak itu? Apakah karena dia nggak bisa membantumu merebut kasih sayangnya Simon, ya?""Michelle, kalau kamu menyebut nama Sierra lagi, percayalah, aku akan mencabik-cabik mulutmu!" seru Tiffany dengan sangat dingin sambil memelototi Michelle dengan tatapan ganas.Sierra sudah meninggal, tetapi Michelle masih saja tidak melepaskannya dan masih terus mengatai Sierra."Kamu menindas ibuku, kamu bibi jahat! Kamu sama saja dengan Sierra, hanya bisa menindas aku dan ibuku!"Mendengar suara dari luar, Aurora yang mengenakan gaun tuan putri yang cantik berlari keluar dari dalam dan menerjang ke sisi Tiffany.Dia menarik tangan Tiffany dan menggigitnya dengan sangat kuat.Tiffany menar
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 27

Di antara suara teriakan Michelle, Tiffany langsung menarik kain itu dengan sekuat tenaga."Prang!"Kue-kue dan minuman di atas meja seketika terjatuh ke lantai dan berserak ke mana-mana."Tiffany, hentikan!" teriak Simon dengan tegas untuk menghentikan Tiffany.Hentikan?Tiffany tersenyum dengan sinis.Hari ini, dia datang untuk menghancurkan apa yang ingin Michelle dan Aurora pamerkan padanya.Saat Simon masih berteriak dengan penuh amarah, Tiffany beraksi lagi. Kali ini, dia mengacaukan hadiah yang tersusun dengan rapi.Semuanya menjadi berantakan, seperti sampah."Huwaaa!"Melihat Tiffany menghancurkan pesta perayaan yang direncanakan oleh ayah dan ibunya, Aurora menangis dengan makin keras.Padahal, dia ingin memamerkan hal-hal ini pada teman-teman TK-nya.Sekarang, semuanya sudah hancur."Tiffany, kamu benar-benar keterlaluan!"Mata Michelle memerah. Dia berdiri dengan murka dan berlari menghampiri Tiffany.Saat Tiffany berjalan ke menara sampanye, Michelle menarik tangannya dan
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 28

Dia berusaha untuk meronta, tetapi dia sama sekali tidak bisa melepaskan dirinya dari orang-orang ini.Dia pun melihat potongan besi itu menghantam ke tangannya.Pada masa kritis ini ....Pintu ruangan dibuka dari luar.Tiga wanita itu tidak menyangka bahwa akan ada orang yang datang, mereka jelas-jelas tercengang sejenak.Tiffany langsung menarik kembali tangannya sendiri.Pada saat ini, wanita yang memimpin itu juga bereaksi. Tanpa ragu-ragu, dia langsung menghantamkan potongan besi itu ke bawah.Potongan besi itu menghantam lantai dan mengeluarkan suara yang memekakkan telinga.Saat Willy, kepala kepolisian di tempat ini, melihat situasi di dalam dengan jelas, ekspresinya berubah, dia pun berteriak, "Kalian lagi ngapain?!"Sebelum dia bisa memasuki ruangan, seseorang langsung melangkah memasuki ruangan terlebih dahulu.Dia langsung menghampiri keempat orang di dalam ruangan. Pria yang paling terpelajar dan terhormat ini kehilangan ketenangannya.Dengan ekspresi gelap, dia mengangkat
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 29

Ekspresi Simon yang awalnya dingin menjadi lebih lembut.Dia menunduk dan menatap Tiffany.Pada saat ini, Tiffany tidak lagi sekasar dan seliar biasanya, melainkan menjadi sangat lembut.Seperti sedang bertingkah imut, dia terus menggosokkan keningnya di telapak tangan Simon yang kering.Namun, dia tidak sengaja menggosok bagian pipinya yang terluka."Ahh ...."Tiffany merasa kesakitan, sehingga dia menciut ke belakang.Simon menyalakan lampu di kepala ranjang.Kamar ini langsung menjadi terang.Simon pun melihat pipi Tiffany yang merah dan bengkak.Melihat bekas tamparan yang jelas di pipinya, tatapan Simon menjadi dingin.Simon berdiri dan berjalan ke luar.Sambil mencari obat pereda demam di kotak obat di bawah meja, dia menghubungi Vincent."Ada apa, Pak Simon?" tanya Vincent."Coba cari tahu dengan jelas siapa yang menyentuh Tiffany di ruang tahanan itu. Cari orang untuk awasi mereka dengan baik di sana dan balaskan apa yang mereka lakukan berkali lipat," kata Simon dengan suara y
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 30

Saat Tiffany bangun tidur keesokan harinya, dia juga mencium aroma ini di rumah sakit.Melihat Tiffany membuka matanya, Simon bertanya dengan suara rendah, "Susah sekali, ya, untuk memohon padaku?"Jika Tiffany menunduk pada Simon, dia tidak akan dibawa pergi oleh polisi.Tatapan Tiffany menjadi dingin.Setelah dia mandi dan mengobati pipinya, pipinya sudah tidak terlalu sakit lagi. Namun, segalanya yang terjadi di ruang tahanan itu tetap membekas dalam benaknya.'Maksudnya, karena aku nggak memohon padanya, aku pantas mendapatkan segalanya yang terjadi di tempat itu?' pikir Tiffany.Tiffany mengangkat tangannya dan menepis tangan Simon dengan kuat. Ekspresinya sangat dingin. "Simon, aku nggak akan memohon padamu. Jadi, jangan bersikap munafik di sini, aku nggak memerlukannya.""Tiffany, kamu harus bisa membedakan antara yang baik dari yang buruk!"Ekspresi Simon seketika menggelap."Huh, begitu, ya?"Tiffany tertawa dengan sinis."Simon, setelah menyiksaku seperti itu, kamu baru membe
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status