All Chapters of Sang CEO Menyesal Setelah Memilih Cinta Pertama: Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

Bab 31

"Dimakamkan? Tiffany, kamu nggak bisa nggak mengutuk putrimu satu hari saja, ya?"Ekspresi Simon sangat dingin, begitu pula dengan suaranya.Tubuh Tiffany terhuyung-huyung. Dia menatap foto putrinya yang terletak di meja di samping ranjang dengan matanya yang berkaca-kaca.Di foto tersebut, putrinya sedang menatap ke arah Simon.Sejak Sierra dilahirkan, seburuk apa pun Simon memperlakukannya, dia tetap sangat mencintai ayahnya.Pada saat ini, Tiffany seperti melihat harapan di tatapan putrinya.Dia berharap agar ayahnya bisa mengantarkannya pergi, supaya dia bisa terlahir kembali tanpa penyesalan apa pun.Tiffany merangkul lengan Simon dan menatap pria ini.Demi Sierra, dia berkata, "Simon, aku serius, Sierra benar-benar ...."Simon menatap mata Tiffany yang berlinang air mata. Rasa sedih di tatapan Tiffany sangat nyata, membuat Simon teringat lagi akan hari acara pemberian penghargaan diadakan.Hari itu, Simon tertipu oleh sepasang mata ini."Tiffany, kamu benar-benar nggak tertolong
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 32

Michelle pura-pura tenang.Sejak dia pulang negeri, Simon memberinya dan Aurora biaya hidup sebanyak dua miliar setiap bulan.Saat Aurora jatuh sakit, Simon menanggung semua biaya pengobatan Aurora.Bagi Michelle, uang dua miliar bukanlah apa-apa."Sebaiknya kamu nggak macam-macam!"Charlie menatap Michelle dengan tatapan penuh peringatan.Sebelum Simon datang, Charlie bergegas berjalan ke belokan di depan dan meninggalkan tempat ini."Ada apa?" tanya Simon sambil melihat ke arah Charlie menghilang."Nggak apa-apa, hanya tanya jalan," jawab Michelle dengan tenang.Simon tidak banyak tanya. Kedua orang ini pun meninggalkan rumah sakit bersama....Di Maple Garden.Tiffany tidur seharian.Saat dia bangun tidur, hari sudah menjelang malam.Setelah tidak makan seharian, dia merasa kelaparan.Dia bangun dari ranjang, lalu berganti pakaian. Dia pergi ke sebuah kedai mi di seberang rumah dan memesan semangkuk mi ayam.Setelah menghabiskan mi ini, dia mulai merasa lebih hangat.Kemudian, Tiffa
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 33

"Baik!"Michelle tidak mengucapkan apa pun. Dia hanya berdiri di sisi Simon. Sebelum masuk, dia menoleh dan melirik sekilas ke arah Tiffany sambil tersenyum.Tiffany mengepalkan kedua tangannya.Dengan perintah Simon, Tiffany sama sekali tidak bisa masuk.Tiffany mencari tempat yang menghadap ke arah pintu dan berdiri di samping tiang untuk menunggu Ivan keluar.Namun, hujan turun terlalu deras, sehingga payungnya tidak bisa melindunginya.Punggungnya kehujanan dan tubuhnya segera menjadi basah.Dia pun menggigil kedinginan.Dia terlihat sangat menyedihkan.Namun, dia tetap berdiri di tempat itu sambil menatap lekat-lekat ke arah pintu hotel.Pada saat ini, Vincent menghampiri Tiffany dengan payung di tangannya."Nona Tiffany, Pak Simon menyuruhku untuk mengantarkanmu pulang," kata Vincent."Nggak usah," kata Tiffany dengan dingin.Kemudian, dia tidak lagi menghiraukan Vincent dan terus menunggu Ivan dalam diam.Vincent tidak bisa membujuk Tiffany, jadi dia menghubungi Simon."Pak Simo
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 34

Tiffany bergegas turun dari mobil. Ivan mengikutinya, mengambil payung yang disodorkan asistennya dan memayungi Tiffany.Waktu terus berlalu.Waktu pertemuan mereka sudah tiba, tetapi orangnya tidak kunjung datang.Tiffany merasa sangat gelisah, sehingga dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Charlie.Pada saat ini, terdengar nada dering dari gang di belakangnya.Awalnya, Tiffany tidak memedulikannya.Namun, pada panggilan ketiga, saat panggilannya mati secara otomatis, nada dering dari gang itu juga berhenti berbunyi, sehingga Tiffany menyadari kejanggalan ini.Dia pun bertatapan dengan Ivan yang juga menyadari hal aneh ini.Keduanya berjalan bersama ke dalam gang itu.Baru saja mereka memasuki gang itu, mereka melihat seorang pria yang terbaring dalam genangan darah.Pria itu tidak bergerak, entah masih hidup atau sudah meninggal.Darah terus mengalir, hingga tanah yang mereka langkahi pun sudah berwarna merah.Saat Tiffany melihat hal ini, dia benar-benar terkejut, sehingga dia
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 35

"Maaf, kami sudah berusaha," jawab dokter itu.Tiffany merasa seakan-akan dia baru disambar petir. Kakinya melemas, sehingga tubuhnya terhuyung-huyung.Ivan pun menahan tubuhnya.Dia merangkul bahu Tiffany sambil memberi Tiffany dukungan dalam diam."Apakah kamu Nona Tiffany?" tanya dokter itu."Benar ...."Suara Tiffany sangat lemah, seakan-akan seluruh energinya sudah terkuras.Kebenarannya sudah berada di depan mata, tetapi pria itu malah meninggal."Dia ingin bertemu denganmu."Ucapan dokter itu membuat Tiffany seketika mengangkat kepalanya. Setelah memastikan bahwa dia tidak salah dengar, Tiffany menerjang ke dalam.Dokter dan perawat di dalam sudah pergi, meninggalkannya dengan Charlie.Tiffany menerjang ke sisi Charlie dan bertanya dengan cemas, "Charlie, aku sudah mengirimkan uang dua miliar itu ke kamu. Beri tahu aku, siapa orang itu?"Pandangan Charlie sudah agak kabur. Dia menjawab dengan terbata-bata, "Musuhmu ... Mi ... Michelle ...."Mendengar nama Michelle, Tiffany seket
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 36

Baru saja Tiffany masuk ke sebuah taksi, dia menerima panggilan dari Wanda Frank, bibinya Simon."Hari ini, ada pesta keluarga di Kediaman Frank, datang bantu-bantu."Seusai berbicara, Wanda langsung mengakhiri panggilan.Dia sedang memberi perintah pada Tiffany.Bagi Wanda, Tiffany adalah pembantu Keluarga Frank.Setelah ibu angkatnya Tiffany meninggal, Isabella memang pernah mengatakan bahwa Tiffany adalah nona muda kedua di Keluarga Frank. Namun, di belakang Isabella, tidak ada yang mengakui Tiffany sebagai anggota keluarga mereka.Setelah Isabella pergi menerima perawatan di luar negeri, Tiffany tinggal dengan Simon selama lima tahun dan melahirkan seorang putri. Namun, Simon, apalagi Keluarga Frank, tidak mengakui identitas Tiffany dan bahkan Sierra.Tiffany hanyalah pembantu bagi mereka, yang bisa dipanggil dan diusir sesuka mereka.Tadi, dia mendengar suara Michelle dari ujung telepon lainnya.Tiffany pun tersenyum dengan sinis.Sesaat kemudian, dia berkata pada sopir taksi, "Ke
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 37

Simon merasa seakan-akan dia berhenti bernapas untuk sejenak.Tatapannya terhadap Tiffany juga jelas-jelas mendalam.Sedangkan Michelle yang menyaksikan segalanya terus menggertakkan giginya.'Dasar wanita jalang!' pikirnya."Siapa yang menyuruhmu duduk? Sudah jam berapa ini? Cepat pergi masak!" kata Wanda dengan dingin."Baik, Bibi," kata Tiffany.Dia pun berdiri secara perlahan. Sebelum dia berdiri, dia melepaskan tangan Simon dan mengelus punggung tangan Simon dengan ujung jarinya.Tubuh Simon menegang, napasnya juga terhenti."Bibi, aku juga ikut bantu, deh."Michelle berpura-pura hendak berdiri.Namun, Hannah langsung menariknya sambil berkata, "Kak Michelle, kamu nggak usah pergi. Itu kerjaan pembantu. Kamu calon nyonya muda di Keluarga Frank, mana mungkin Keluarga Frank membiarkanmu melakukan hal seperti ini. Benar, 'kan, Kak?"Simon terus menatap Tiffany lekat-lekat sambil menjawab dengan tidak fokus, "Ya."Mendengar jawaban Simon, Tiffany yang baru berjalan sampai ke pintu dap
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 38

Selama ini, Tiffany selalu bersikap sangat dingin padanya.Tiffany tiba-tiba menjadi sangat bersemangat dan berinisiatif untuk menerima Simon, membuat Simon tidak bisa menahan diri dari memperdalam ciuman ini.Suasana di dalam dapur menjadi sangat panas.Michelle yang tidak menemukan Simon di luar melihat pembantu dapur di luar. Dia tiba-tiba berpikir, Wanda pasti sengaja memindahkan pembantu di dapur ke tempat lainnya.Oleh karena itu, sekarang, hanya ada Tiffany di dalam dapur.Tatapan Michelle seketika menjadi jahat.Dia melangkah ke dapur.Saat Hannah melihatnya, Hannah berkata, "Kak Michelle, Kak Simon nggak mungkin ada di dapur."Tanpa menjawab, Michelle tetap berjalan ke arah dapur.Simon mendengar percakapan di luar, tatapannya menjadi sedikit lebih jernih, tetapi dia tidak melepaskan Tiffany dan terus mencium Tiffany dengan ganas.Dia tidak bisa menahan diri.Pada saat ini, terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah dapur.Simon baru melepaskan bibir Tiffany dan berger
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 39

Tidak ada juga yang mengajaknya untuk makan bersama.Tiffany pun pergi ke halamannya Isabella untuk merapikan taman bunga Isabella.Meskipun Keluarga Frank memiliki tukang kebun mereka sendiri, Tiffany tetap akan datang dalam jangka waktu tertentu untuk membantu Isabella merawat tanaman bunganya.Isabella sedang menerima perawatan di luar negeri, jadi hanya pembantu yang bersih-bersih di pagi hari yang masuk ke halamannya.Oleh karena itu, tempat ini sangat sepi.Tiffany mulai merapikan tanaman di halaman dengan hati-hati.Kemudian, saat dia hendak pergi, dia dihalangi oleh Michelle.Karena tidak ada orang lain di sekitar, Michelle tidak bersandiwara. Dia langsung berseru, "Tiffany, kamu bilang kamu mau putus dengan Simon. Sekarang, kamu malah menempel dengan Simon. Dasar wanita jalang ...."Sebelum Michelle bisa menyelesaikan caci makinya, Tiffany langsung mengangkat tangannya dan menampar Michelle. "Michelle, jaga ucapanmu."Dia menatap Michelle dengan tatapan yang dingin dan juga ga
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 40

Aurora langsung mencebur ke dalam danau yang dingin."Rora!"Saat Aurora jatuh ke dalam danau, terdengar suara teriakan Michelle yang panik dari belakang.Michelle berteriak dengan histeris, "Tolong! Rora jatuh ke dalam danau!"Suaranya sangat keras dan langsung menarik perhatian pembantu di luar.Begitu mereka mendengar bahwa Aurora jatuh ke danau, ada yang datang membantu, ada juga yang pergi memanggil Simon.Hari ini, Aurora baru datang ke Kediaman Frank setengah hari, tetapi semua pembantu di kediaman sudah tahu bahwa Simon sangat memedulikan Aurora, tidak seperti putri yang dilahirkan oleh Tiffany.Setiap Sierra datang ke Kediaman Frank, mereka sama sekali tidak menganggap keberadaannya.Meskipun Aurora belum menjadi anggota Keluarga Frank secara resmi, mereka sudah memperlakukannya layaknya seorang nona muda.Wanda dan Hannah juga mendengar keributan ini, mereka pun langsung datang dari seberang danau.Melihat Aurora yang terjatuh di danau ...."Kenapa kalian diam saja? Cepat sel
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status