Wandi juga merasa sangat kecewa. Dia sangat mengagumi bakatnya Tiffany, juga sangat puas dengan hasil karya Tiffany kali ini. Dia pun berkata, "Tiffany, satu kegagalan itu nggak melambangkan apa pun."Namun, Wandi tidak memahami arti kompetisi kali ini bagi Tiffany.Tiffany hampir tidak bisa mengendalikan emosinya. Dia bertanya dengan suara bergetar, "Pak Wandi, apakah karena karyaku kurang bagus?""Tentu saja bukan!"Wandi langsung membantah."Kalau begitu, apa alasannya?" tanya Tiffany.Karena fluktuasi emosinya terlalu besar, suara Tiffany menjadi tajam."Tiffany, ke depannya, kalau kamu memasuki lingkaran ini, kamu akan mengerti. Sering sekali, kita nggak bisa melawan kekuatan kapitalisme. Tapi, jangan menyerah, ya. Bapak menyukai karyamu. Dengan bakat desainmu, masa depanmu akan sangat cerah," kata Wandi.Tiffany berusaha untuk menahan air matanya. Saat dia mendengar kata kapitalisme, dia teringat akan adegan yang dia lihat tadi siang.Pada saat ini, kegelisahannya tadi seperti me
Read more