Home / Romansa / Kembalinya Sang Pangeran / Kabanata 21 - Kabanata 30

Lahat ng Kabanata ng Kembalinya Sang Pangeran: Kabanata 21 - Kabanata 30

55 Kabanata

Bab 21. Selir Kesayanganmu.

Suara keributan dari luar tenda membuat Jiali penasaran. Ia menarik selimut hingga setinggi dada Xiumei lalu keluar dari tendanya. Beberapa prajurit sedang membawa seorang pelayan wanita dengan tangan terikat ke belakang.Pelayan itu tampak ketakutan, wajahnya pucat pasi. Tak lama setelah itu, Yuwen diikuti oleh Yu Yong keluar dari tenda dapur, keduanya berjalan dengan langkah tegas dan penuh kewaspadaan.Jiali menghampiri mereka, matanya penuh tanya. “Apa kau menemukan petunjuk?" tanyanya menahan cemas di dalam hatinya.Yuwen berhenti sejenak dan menatap Jiali. Tanpa berkata meraih kantong kecil yang masih terpegang di tangannya dan memperlihatkannya kepada Jiali. "Ini yang ditemukan dari pelayan itu," jawab Yuwen.Jiali memandangi kantong itu dengan teliti, lalu mengalihkan pandangannya ke Yuwen. "Apa ini?" tanyanya lagi.Yuwen membuka kantong itu dengan hati-hati, memperlihatkan isinya. Di dalamnya ada sedikit sisa-sisa serbuk agak kekuningan dan terlihat mirip dengan yang ada di g
last updateHuling Na-update : 2025-03-30
Magbasa pa

Bab 22. Jejak Racun.

Pagi itu, saat matahari masih enggan menampakkan diri, Yuwen sudah melangkahkan kaki keluar dari paviliunnya. Langit di timur baru saja memerah, dan udara dingin menyelinap melewati jubah tebalnya. Tempat yang ia tuju adalah sebuah bangunan kecil di sisi utara karesidenan, tersembunyi di balik pepohonan yang rimbun. Bangunan itu tampak seperti gudang tua dari luar, dengan dinding kayu yang mulai memudar warnanya. Namun, bagi Yuwen, tempat ini adalah ruang penyelidikan yang dirancang khusus untuk menahan orang-orang yang mencurigakan tanpa menarik perhatian. Pintu kayu berat itu berderit ketika Yuwen mendorongnya. Di dalam, udara terasa lembap dan pengap, diterangi hanya oleh cahaya redup dari lentera yang digantung di salah satu sudut. Pelayan wanita yang ditahan di dalam ruangan itu duduk di sudut, tangannya masih terikat. Wajahnya terlihat lelah dan pucat, tetapi matanya menatap Yuwen dengan campuran rasa takut dan putus asa. “Yang Mulia,” suara pelayan itu bergetar. Yuwen
last updateHuling Na-update : 2025-03-31
Magbasa pa

Bab 23. Pertaruhan Pangeran Mahkota.

“Serbuk racun ini berasal dari jamur langka yang hanya ditemukan di wilayah Zijian,” ucap Yu Yong.Yuwen mengangguk. “Itu tidak berarti Permaisuri Sun Li Wei terlibat. Meski harganya mahal, bubuk ini diperdagangkan bebas. Aku ragu jika Hui Fen mampu membeli sebanyak itu.”“Selir Hui Fen menghadap,” teriak penjaga, diikuti kedatangan Hui Fen bersama seorang pelayan yang membawa baki berisi poci dan cawan porselen.“Hamba menghadap,” ucap Hui Fen.Yuwen melirik Yu Yong, yang segera bangkit dan mundur dengan hormat.“Sajikan tehnya.”“Baik, Yang Mulia.”Pelayan itu meletakkan baki di meja dan mundur beberapa langkah, sejajar dengan Yu Yong.“Yu Yong, bagaimana keadaan luka di leher Xiumei? Syukurlah istriku tidak menjadi korban racun itu.”Tangan Hui Fen yang hendak menuangkan teh terhenti sejenak. Ia menunggu Yu Yong memberi komentar pada pernyataan Yuwen.“Kondisi Xiumei sudah membaik,” jawab Yu Yong.“Bagaimana dengan penyelidikan? Apakah pelayan itu sudah mau bicara?”“Iya, Yang Muli
last updateHuling Na-update : 2025-04-01
Magbasa pa

Bab 24. Di Ujung Kesetiaan.

"Yuwen! Kita harus bicara! Kau harus jelaskan padaku? Mengapa kau melibatkan Xiumei dalam penyelidikan sedangkan aku tidak?! Jelaskan! Semuanya!”Yuwen tersenyum, baru kali ini ia senang mendengar suara protes nyaring Jiali makin dekat, seolah ada harapan tipis ia akan selamat.Langkah kaki Jiali terdengar cepat, suara sepatu yang menghentak keras di lantai marmer ruangan itu menggema. Jiali masuk dan langsung dikejutkan oleh pemandangan yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya.Yuwen terkapar di lantai, tubuhnya terkulai lemah dengan darah menetes dari lengan kiri. Wajahnya pucat, napasnya terengah-engah, dan matanya sesekali terpejam, seolah ditelan rasa sakit yang luar biasa. Jiali terdiam sejenak kemudain berlari mendekat, terjatuh di sisi Yuwen, gemetar saat meraih tubuhnya yang mulai mendingin."Yuwen!" suaranya tercekat, gemetar saat menyentuh kulit Yuwen yang sudah semakin dingin. "Apa yang terjadi padamu?" tanyanya panik.“Aku akan segera menepati janjiku.”Jiali tersentak.
last updateHuling Na-update : 2025-04-02
Magbasa pa

Bab 25. Salahku.

Jiali duduk di sisi tempat tidur Yuwen, menggenggam tangan suaminya yang dingin dan lemah. Bekas luka di dada Yuwen masih segar, terlihat samar darah di bawah perban yang terikat dengan hati-hati. Hening malam terasa begitu pekat, hanya diiringi suara napas Yuwen yang berat dan perlahan. Jiali menatap wajah suaminya.Rasa penyesalan membola nyata. Mengisi tiap ruang dalam sanubari Jiali. Jiali takut, Yuwen tidak akan membuka matanya lagi.“Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Jiali pada dirinya sendiri. Tidak ada yang mendengarnya, tetapi pertanyaan itu seperti satu teriakan dalam telinga Jiali.“Nyonya.” Jiali menoleh, melihat Yu Yong memberi hormat dengan sopan. “Nyonya, silakan kembali. Saya akan tetap berjaga. Tuan Sanlao sudah mengobati Yang Mulia dan mengatakan bahwa Yang Mulia akan segera sadar,” lanjut Yu Yong, berusaha membujuk Jiali dengan lembut.Dengan hati-hati, Jiali berdiri dan merapikan selimut Yuwen. Sejenak Jiali terdiam menatap Yuwen. Ia harus berpikir cepat. Mengan
last updateHuling Na-update : 2025-04-03
Magbasa pa

Bab 26. Malam Mencekam.

Langkahnya jelas terburu-buru. Jiali ingin berlari, melepaskan dirinya dari kenyataan yang terus membebani. Berurusan dengan keluarga kerajaan memang tidak akan membuat hidupnya berada dalam satu kata tenang.Yuwen terluka oleh keluarganya sendiri. Orang yang berbuat membunuh Yuwen bukanlah orang asing. Orang itu adalah kakak Yuwen sendiri. Meski kakak tiri, tetap saja Yunqin adalah kakak Yuwen.Itu terlalu kejam dan Jiali menjadi penyebab Yunqin melakukan kekejaman itu. Setiap kali Jiali teringat bagaimana wajah Yuwen terbaring tak berdaya, darah yang mengalir di tubuhnya, hati Jiali semakin teriris. Seharusnya pernikahan ini tidak pernah terjadi. Seharusnya meski menengtang titah kaisar, Jiali bisa membatalkan perjodohannya dengan Yuwen.Yunqin ingin Jiali berada jauh dari Yuwen. Baik, ia akan mengabulkannya, tetapi untuk kembali ke sisi Yunqin … bagaimana Jiali bisa melupakan malam itu? Pertengkaran penuh darah itu? Bagaimana ia bisa melupakannya? Yunqin yang tidak pernah ia duga
last updateHuling Na-update : 2025-04-04
Magbasa pa

Bab 27. Dekapan Bahaya.

Jiali terus berlari, sekuat tenaga, meskipun kakinya terasa lemas dan gaunnya semakin membebani langkahnya. Setiap suara di hutan menjadi semakin mengerikan—ranting patah, daun bergesekan, dan napasnya yang terengah-engah seolah menjadi bagian dari kegelapan itu. Ia merasakan ada sesuatu yang mengikuti, mendekat, semakin dekat.Instingnya semakin tajam, dan tanpa disadari, ia berlari lebih cepat, menembus kegelapan dengan tubuh yang hampir terjatuh. Di tengah kebingungannya, pikirannya terus berputar. Wajah Yuwen adalah yang pertama kali tergambar dalam benaknya. Suara langkah berat terdengar semakin jelas.. Dada Jiali sesak, napasnya terputus-putus. Matanya terus melirik ke belakang, tetapi tidak bisa melihat jelas apa yang mengejarnya. Hanya bayangan besar yang bergerak cepat, semakin mendekat, dan semakin menekan rasa takutnya.Tiba-tiba, ada sebuah suara rendah mengerikan yang terdengar tepat sangat dekat di belakangnya. Sesuatu yang besar, seperti hewan buas. Terdengar mencakar
last updateHuling Na-update : 2025-04-04
Magbasa pa

Bab 28. Yang Seharusnya Tidak Terjadi.

Setibanya di kamar, Yuwen membuka pintu dengan kakinya. Xiumei dan Yu Yong menyambut dengan cemas. Yuwen membaringkan Jiali di atas pembaringan.Yuwen coba mengatur deru napasnya sementara matanya terus mengamati wajah pucat Jiali. Dahi Jiali tampak memar dengan bekas darah kering yang tampak jelas. Noda darah di pakaiannya yang robek membuat Yuwen mengepalkan tangan. "Yu Yong!" Yuwen memanggil dengan nada mendesak. “segera panggil Wang Sanlao!”"Baik, Yang Mulia,” jawab Yu Yong yang segera berlari keluar.Yuwen kembali menatap Jiali. Tangannya dengan lembut menyelipkan rambut yang berantakan dari wajah Jiali.Tangisan Xiumei membuat Yuwen menoleh. “Xiumei, cepat bawakan pakaian untuk Jiali.”Xiumei menyeka air matanya. “Baik, Yang Mulia.”Beberapa saat kemudian, Wang Sanlao tiba, membawa kotak obatnya. Ia melangkah dengan cepat ke arah Yuwen dan langsung memeriksa Jiali tanpa banyak berkata-kata.Yuwen berdiri di sisi tempat tidur, memperhatikan setiap gerakan tabib itu. "Bagaimana
last updateHuling Na-update : 2025-04-05
Magbasa pa

Bab 29. Bupati Lu Nan.

Kaki Yuwen melangkah mantap menuju taman utama, melewati paviliun utama dan paviliun Jiali. Di tengah perjalanan, ia berhenti sejenak dan duduk di bangku panjang gajebo berubin hijau, atap merahnya membingkai langit biru yang cerah. Di bawahnya, kolam tenang lotus membentang. Aroma bunga yang menyegarkan itu, bahkan tak mampu mengusir pikirannya. Ucapan Jiali yang didengarnya terus terngiang di telinga.Aku tidak menginginkan pernikahan ini karena bagaimanapun Yuwen adalah adik dari Kakak Yunqin, aku yakin kalau aku akan menyusahkan semuanya.Yuwen menarik napas panjang. Berbagai pertanyaan menghampirinya dan yang paling mengganggu adalah satu pertanyaan. Apakah Jiali akan menerima pernikahan mereka bila Yuwen bukanlah adik Yunqin?Ia tahu betul bahwa Jiali juga bukanlah pilihan yang diinginkannya, tetapi mengapa hati ini terasa nyeri? Perjodohan ini adalah keputusan yang diambil semata-mata karena perintah Kaisar, bukan keinginannya. Tak ada emosi yang melibatkan hati, hanya kewajib
last updateHuling Na-update : 2025-04-05
Magbasa pa

Bab 30. Langkah Yang Diawasi.

Setelah Lu Nan pergi, Yuwen tetap berdiri di sana, matanya terfokus pada tempat kosong yang ditinggalkan oleh bupati itu. Tak lama setelahnya, ia mendorong cawan yang ada di meja dengan ujung jarinya. Cawan itu terguling, jatuh ke lantai dan pecah. Suara pecahnya porselen itu mengisi ruang taman yang sunyi.Ia tahu, kondisi dirinya sama dengan Lu Nan. Setiap gerakannya diawasi. Bahkan, sekarang tak hanya oleh Wei Junsu, tetapi juga oleh Yunqin. Semua langkahnya harus penuh perhitungan. Bila sedikit saja ada kesalahan, maka setiap keputusan yang ia buat, setiap kata yang diucapkan, pasti akan berbalik menekan dirinya.Pandangan matanya tanpa sengaja tertuju pada paviliun Jiali. Entah kebetulan atau Dewa sengaja merancangnya. Mata Jiali juga balas menatapnya dari jauh. Sejak kejadian kemarin, Jiali memang sudah kembali ke paviliunnya dan, mereka belum bertemu. Jiali tampak tersenyum ceria sembari melambaikan tangan lalu keluar dari paviliunnya.“Yang Mulia, Tuan Lu Nan sudah meninggalka
last updateHuling Na-update : 2025-04-06
Magbasa pa
PREV
123456
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status