Home / Romansa / Kembalinya Sang Pangeran / Kabanata 51 - Kabanata 55

Lahat ng Kabanata ng Kembalinya Sang Pangeran: Kabanata 51 - Kabanata 55

55 Kabanata

Bab 51. Menggantung Kesabaran.

Yuwen menatap para prajurit yang berlatih di aula. Semuanya harus disiapkan lebih serius. Hari-hari yang berlalu sejak kepulangan rombongan kekaisaran terasa makin menegangkan.Rumor tentang rencana gila Yunqin bisa terwujud bila didukung penuh oleh Wei Junsu. Ini berbahaya.“Yang Mulia.”Yuwen melirik Yu Yong yang datang kemudian memberi hormat padanya. “Katakan. Bagaimana kondisi di perbatasan?”“Sudah beberapa petang, tidak ada yang mencurigakan. Perompak yang beberapa waktu lalu terlihat mendekati perbatasan kembali ke pegunungan.”Yuwen diam sesaat. “Meski begitu, kita tidak boleh lengah. Terlebih Hangzi belum memiliki bupati baru.”“Yang Mulia, apa sebaiknya kita menambah penjagaan di sekitar karesidenan khususnya paviliun nyonya?”Kali ini Yuwen memberikan perhatian penuh pada Yu Yong dengan berbalik menatapnya. “Apa yang menjadi pertimbanganmu Yu Yong? Katakanlah.”“Beberapa waktu belakangan, kita tidak selalu bersama dengan Nyonya. Urusan pemerintahan masih berada di bawah ta
last updateHuling Na-update : 2025-04-16
Magbasa pa

Bab 52. Apa Kau Bisa Mencintaiku?

“Tidak ingin berurusan dengan istana? Hah! Apa dia lupa kalau dia adalah anak dari kaisar!” Jiali mengusap lehernya. Ia masih ingat dingin pedang yang Yuwen tempelkan di sana. “apa aku gila karena lupa kalau dia sangat menyebalkan?” gerutu Jiali sembari mondar-mandir.Xiumei menarik lengan Jiali, membimbingnya duduk lantas menuangkan air untuk majikan tersayangnya. “Tenang, Nyonya. Yang Mulia tidak begitu.”Cepat Jiali menusuk Xiumei dengan tatapannya. “Terus saja kau bela dia! Kau buta? Kau sendiri lihat apa yang sudah dia lakukan padaku!“Nyonya, tentu saja semua akan tersinggung bila menyebut ibu mereka begitu.”“Ya, aku tahu aku salah, tapi dia yang keterlaluan!”“Nyonya, bagi Yang Mulia, Nyonya adalah wanita satu-satunya, paling berharga, paling istimewa.”Mendengar Xiumei begitu menegaskan kata “paling” di setiap ucapannya, Jiali malah curiga. “Apa yang dia janjikan sampai kau terus membelanya?”Xiumei menggeleng. “Nyonya, meski Yang Mulia pernah mempunyai empat selir, tetapi h
last updateHuling Na-update : 2025-04-17
Magbasa pa

Bab 53. Pergi Tanpa Izin. Dikejar Tanpa Suara.

Yu Yong diam mengamati Yuwen yang sudah seminggu ini memiliki aktivitas baru, yaitu duduk diam sembari menatap jepit rambut logam. Yu Yong yakin pemilik jepit rambut logam itu tak lain adalah Han Jiali. Ekspresi aneh dari wajah Yuwen membuat Yu Yong penasaran.“Yang Mulia.” Yuwen mengangkat sedikit tatapannya. “Aula berlatih sudah siap. Apa kita bisa memulai pelatihan untuk para dayang?”Yuwen menyelipkan jepit rambut logam ke dalam kantung di balik pakaiannya lalu bangkit. “Lakukan apa yang ingin kau lakukan,” ucapnya yang kemudian pergi setelah menepuk pundak Yu Yong.Kaki Yuwen melangkah menuju gazebo yang berada tepat di depan paviliun Jiali. Langkahnya terhenti tepat di tengah jembatan yang melengkung. Yuwen menarik napas dalam-dalam lalu menatap puluhan bunga teratai yang merekah di bawah jembatan.Seharusnya Yuwen tidak terusik oleh ucapan Jiali. Cinta yang Jiali sebutkan memang tidak pernah Yuwen pikirkan. Baginya cinta adalah sebuah malapetaka. Penyebab kekacauan pada keluarg
last updateHuling Na-update : 2025-04-17
Magbasa pa

Bab 54. Ter(tipu).

Apa yang Jiali pikirkan?Apa yang sedang direncanakan Jiali?Tujuan Yuwen bukan hanya untuk menemukan Jiali, tetapi untuk menjawab dua pertanyaan besar itu. Yuwen yakin kalau Jiali adalah seorang wanita yang masih belum bisa dipercaya seutuhnya.Atau ….Mungkin Yuwen yang keliru? Setelah banyak yang dilalui dan perbincangan langsung dengan Han Dunrui, Yuwen tahu kalau ayah mertuanya jelas tidak berambisi atau belum berambisi.Kekuasaan jelas adalah satu hal yang lebih manis dari madu.Yuwen memacu kudanya lebih cepat. Angin menusuk wajahnya, tetapi kegelisahan jauh lebih tajam menghajarnya. Ia tidak peduli para pengawal kewalahan mengejar. Ia tidak peduli jalanan berbatu bisa membuat kudanya tergelincir. YangKereta kuda terlihat di ujung jalan. Dalam kepala Yuwen mulai menyusun kata-kata yang ingin ia lontarkan pada Jiali. Yuwen bergerak ke sisi kanan. Ia menarik tali kekang, melesat lebih dekat ke sisi kereta, hingga kudanya sejajar dengan kepala kuda-kuda penarik.Suara ringkikan
last updateHuling Na-update : 2025-04-18
Magbasa pa

Bab 55. Kegelapan Tanpa Ujung.

Udara malam di kaki gunung Fuxie menusuk tulang. Kabut tipis mulai turun, membungkus pepohonan yang menjulang rapat di sekeliling. Bulan telah berada di posisi puncak.Di antara aroma dedaunan basah dan tanah lembap, Yuwen duduk tegap di atas kudanya, pandangannya tajam menyapu jalan setapak yang nyaris tak terlihat. Matanya lebih jeli dari seekor serigala yang mengintai mangsa.Cahaya obor dari para penjaga lain menari-nari di dalam keremangan malam. Belum ada satu pun yang memberi kabar seolah Jiali lenyap ditelan bumi.Angin berembus pelan, membawa denging samar dari serangga malam bercampur suara dedaunan bergesekan. Sejak sore, Yuwen telah menelusuri jalur ini bahkan jalur lain yang tak lazim dilewati siapa pun kecuali para pencari kayu atau penyelundup barang kecil.Lagi-lagi Yuwen menatap langit yang sudah kehilangan rona birunya. Sudah lewat tengah malam. Belum ada kabar sama sekali.Tubuhnya tetap diam, tetapi rahangnya mengeras. Dada Yuwen turut merasa sesak ketika dua perta
last updateHuling Na-update : 2025-04-18
Magbasa pa
PREV
123456
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status