“Tidak ingin berurusan dengan istana? Hah! Apa dia lupa kalau dia adalah anak dari kaisar!” Jiali mengusap lehernya. Ia masih ingat dingin pedang yang Yuwen tempelkan di sana. “apa aku gila karena lupa kalau dia sangat menyebalkan?” gerutu Jiali sembari mondar-mandir.Xiumei menarik lengan Jiali, membimbingnya duduk lantas menuangkan air untuk majikan tersayangnya. “Tenang, Nyonya. Yang Mulia tidak begitu.”Cepat Jiali menusuk Xiumei dengan tatapannya. “Terus saja kau bela dia! Kau buta? Kau sendiri lihat apa yang sudah dia lakukan padaku!“Nyonya, tentu saja semua akan tersinggung bila menyebut ibu mereka begitu.”“Ya, aku tahu aku salah, tapi dia yang keterlaluan!”“Nyonya, bagi Yang Mulia, Nyonya adalah wanita satu-satunya, paling berharga, paling istimewa.”Mendengar Xiumei begitu menegaskan kata “paling” di setiap ucapannya, Jiali malah curiga. “Apa yang dia janjikan sampai kau terus membelanya?”Xiumei menggeleng. “Nyonya, meski Yang Mulia pernah mempunyai empat selir, tetapi h
Huling Na-update : 2025-04-17 Magbasa pa