หน้าหลัก / Fantasi / PENDEKAR PEWARIS SISTEM / บทที่ 41 - บทที่ 50

บททั้งหมดของ PENDEKAR PEWARIS SISTEM: บทที่ 41 - บทที่ 50

140

BAB 41

Bab 41: Misi Rahasia ke Distrik Hiburan Langit sore mulai meredup, semburat jingga keemasan mewarnai cakrawala di atas Lembah Babi. Desa ini terus berkembang pesat setelah kemenangan melawan Raven dan Tujuh Bayangan. Pembangunan infrastruktur berjalan sesuai rencana, dan perekrutan tenaga kerja baru mulai menunjukkan hasil. Namun, di tengah semua itu, Kenta tahu bahwa masih ada satu urusan penting yang harus ia selesaikan—misi penyelamatan Asami.Kenta duduk di ruang strateginya, menghadap meja besar yang penuh dengan dokumen serta peta wilayah sekitar. Ia menghela napas panjang. Misi ini tidak bisa diketahui oleh para pemimpin desa. Jika mereka tahu ia akan mempertaruhkan nyawanya demi seorang wanita dari Distrik Hiburan, pertanyaan akan bermunculan. Apalagi, tak ada alasan logis mengapa desa membu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-18
อ่านเพิ่มเติม

BAB 42

Bab 42: Jantung Kota KekaisaranLangit malam di kekaisaran bersinar dengan kemilau lampion merah dan emas yang menggantung di setiap sudut kota. Distrik Hiburan, jantung dari kesenangan dan intrik politik, dipenuhi dengan kehidupan. Jalanan berbatu yang sempit dipadati oleh orang-orang dari berbagai latar belakang, pedagang kaya, bangsawan yang mencari hiburan, dan para wanita penghibur yang tersenyum menggoda di depan paviliun mewah.Namun di antara keramaian itu, empat sosok menyelinap masuk tanpa menarik perhatian lebih.Kenta berjalan dengan langkah mantap di tengah kelompoknya. Ia mengenakan jubah pedagang sederhana, wajahnya sebagian tertutup oleh tudung kain. Di sebelahnya, Ichiro, yang bertindak sebagai wajah depan tim, membawa sebuah gulungan dokumen dagang sebagai alat alibi mereka. Tsubaki, dengan pakaian yang
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-18
อ่านเพิ่มเติม

BAB 43

Bab 43: Jejak Asami dan Akar di Kota Kekaisaran Lampion-lampion merah bergoyang tertiup angin malam, menerangi gang-gang sempit Distrik Hiburan dengan cahaya temaram. Suasana di distrik ini selalu terasa hidup, namun di balik gelak tawa, dentingan gelas, dan alunan musik, tersembunyi lapisan lain dari kehidupan yang jauh lebih kelam.Di sebuah penginapan sederhana yang mereka jadikan markas sementara, Kenta dan timnya berkumpul di dalam kamar yang remang-remang. Sebuah peta terbentang di atas meja kayu, ditandai dengan beberapa titik merah dan catatan kecil."Jadi, kita punya waktu dua hari sebelum turnamen," Kenta membuka diskusi dengan nada serius. "Sebelum itu, kita harus mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang Asami dan situasi di sekitar Lord Ryoji."
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-19
อ่านเพิ่มเติม

BAB 44

Bab 44: Bayangan di Balik Tirai Sutra Malam semakin larut di Distrik Hiburan, tetapi suasananya tetap semarak. Lentera merah menggantung di sepanjang jalan, menerangi gang-gang yang dipenuhi orang-orang dari berbagai lapisan. Para pedagang menjajakan barang dagangan mereka, para samurai dan pejabat tinggi keluar masuk rumah teh, sementara alunan musik mengalir dari rumah hiburan yang berjejer di sepanjang distrik.Namun, di balik gemerlapnya, ada sesuatu yang mengintai. Bayangan di sudut gelap, percakapan yang terhenti begitu seseorang lewat, dan tatapan mencurigakan yang mengikuti pergerakan orang asing.Kenta berjalan perlahan melewati jalan-jalan sempit distrik, pikirannya masih dipenuhi kejadian tadi siang. Serangan mendadak dari orang-orang yang mengaku seba
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-19
อ่านเพิ่มเติม

BAB 45

Bab 45: Di Balik Mata yang Tajam Kenta berdiri tegap, menatap pria berotot yang menghalangi jalannya. Mata tajam pria itu mengawasi setiap gerak-geriknya, seolah mencari tanda-tanda ancaman sekecil apa pun."Tidak ada yang diizinkan masuk ke sini," ulang pria itu, suaranya dalam dan berat seperti batu yang menggelinding.Kenta menghela napas. Sepertinya tidak ada cara mudah untuk masuk ke belakang panggung tanpa menarik perhatian. Namun, dia juga tidak punya banyak waktu. Jika dia kehilangan kesempatan ini, dia mungkin tidak akan bisa mendekati Asami lagi dalam waktu dekat."Aku tidak mencari masalah," kata Kenta, mengangkat kedua tangannya perlahan, menunjukkan bahwa dia tidak bersenjata. "Aku hanya ingin berbicara deng
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-20
อ่านเพิ่มเติม

BAB 46

Bab 46: Pengkhianatan dan Pertempuran Satu Lawan Sepuluh Ribu Lorong rahasia yang sempit membawa mereka semakin jauh dari panggung utama Kanzanro. Setiap langkah terdengar jelas di tengah keheningan yang menyesakkan. Asami berjalan di depan, langkahnya mantap meski ada sedikit ketegangan yang tak bisa disembunyikan. Kenta mengikuti di belakangnya, sementara Ichiro menutup barisan, sesekali melirik ke belakang untuk memastikan mereka tidak diikuti.Mereka telah mencapai sebuah ruangan kecil yang tersembunyi di belakang dinding kayu, tempat yang jelas disiapkan untuk pelarian mendadak. Di dalamnya, terdapat beberapa perlengkapan perjalanan, jubah hitam untuk menyamarkan diri, dan pedang pendek yang tergantung di dinding.Asami menatap Kenta dengan mata tajam. "Kita
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-20
อ่านเพิ่มเติม

BAB 47

Bab 47: Satu Lawan Sepuluh Ribu Angin malam berhembus kencang di tengah distrik hiburan. Langit yang awalnya cerah kini terasa menekan, seolah ikut menjadi saksi atas pertempuran yang akan segera pecah.Di hadapan Kenta, puluhan ribu pasukan Ryoji telah mengepungnya dari segala penjuru. Jalanan sempit dan atap rumah-rumah bertingkat penuh dengan prajurit bersenjata lengkap, masing-masing siap menghabisinya dalam sekejap.Namun, di tengah kepungan itu, Kenta hanya berdiri diam. Mata emasnya menatap ke sekeliling, menghafalkan posisi lawan, mengukur celah-celah kecil di antara gerakan mereka.Di atas balkon paviliun utama, Kaede berdiri dengan tangan terlipat. Senyum meremehkan terlukis di wajahnya. “Lihatlah dirimu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-21
อ่านเพิ่มเติม

BAB 48

Bab 48 : Sang Tahanan Eksekusi Mati Gelap. Itulah yang pertama kali dirasakan Kenta begitu kesadarannya mulai kembali. Seluruh tubuhnya terasa berat, seolah beban raksasa menekan dari segala arah. Rasa nyeri menjalar di sekujur tubuhnya, dari luka-luka terbuka hingga memar akibat pertempuran sebelumnya. Ia mencoba menggerakkan tangan, namun bunyi gemeretak besi segera menyadarkannya bahwa ia tengah dirantai. Ketika matanya terbuka sepenuhnya, ia langsung disambut oleh pemandangan dinding batu kasar yang lembap, udara dingin yang menusuk, dan cahaya obor yang berkedip redup. Ruang bawah tanah.Kenta menghela napas, berusaha menenangkan pikirannya yang masih berat. "Jadi begini rasanya kalah..." gumamnya, setengah mengejek dirinya sendiri."Aku penasaran berapa lama
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-21
อ่านเพิ่มเติม

BAB 49

Bab 49 : Di Ambang Kematian Angin dingin berembus pelan di atas ibu kota kekaisaran. Langit yang biasanya cerah tampak kelabu, seolah menyatu dengan suasana tegang yang menyelimuti seluruh kota. Hari ini, ada eksekusi besar yang akan dilakukan di alun-alun utama dan nama yang akan dihapus dari dunia ini adalah Kenta, pemimpin Desa Lembah Babi.Di bawah menara eksekusi yang menjulang di tengah alun-alun, ribuan penduduk telah berkumpul. Mereka datang bukan hanya karena rasa penasaran, tetapi juga karena ketakutan. Kekaisaran jarang melakukan eksekusi di tempat terbuka seperti ini, apalagi terhadap seseorang yang berasal dari desa kecil yang hampir tidak memiliki nama di peta politik kekaisaran.“Jadi ini orangnya…?”
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-22
อ่านเพิ่มเติม

BAB 50

Bab 50 : Pertempuran di Jantung Kekaisaran Langit kelabu menaungi ibu kota kekaisaran, memberikan atmosfer mencekam bagi mereka yang telah bersiap bertarung. Hujan turun perlahan, membasahi tanah berbatu dan bangunan-bangunan megah yang menjulang di sekitar alun-alun. Namun, di balik ketenangan itu, peperangan besar telah pecah."Majuuu!"Suara lantang Jenderal Batu menggema di tengah suara dentingan senjata dan pekikan prajurit. Prajurit Baja, yang dipimpinnya, bergerak maju dalam formasi perisai rapat, menciptakan benteng manusia yang sulit ditembus. Serangan pedang musuh yang bertubi-tubi dipantulkan oleh zirah baja mereka, sementara tombak panjang yang mereka pegang menusuk tanpa ampun ke arah pasukan kekaisaran yang mendekat.Di sisi lain, Rengga dan Pasukan Berkuda Besi menerjang seperti badai. Derap kuda yang kuat mengguncang tanah, dan tombak panjan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-22
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
34567
...
14
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status