Home / Romansa / Dibeli Mafia Kejam / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Dibeli Mafia Kejam: Chapter 91 - Chapter 100

182 Chapters

Bab.91 Tiada ampunan

"Ampuni aku tuan Alex. Aku bersumpah tidak akan pernah mengusik ketenangan anda lagi.Dan kejadian ini aku anggap tidak akan pernah terjadi tuan. "Tuan Jerry kembali memohon kepada pemimpin Black Dragon itu. "Kamu tahu anggota Black Dragon tidak pernah memberikan ampunan. Terutama aku sebagai pemimpin. Tiada ampun bagi orang seperti mu.Dan satu hal lagi aku tidak akan pernah melupakan hal ini. "Ucap Alex tersenyum kecil. Tidak berselang lama kemudian,Anak buah Alex sudah menyerbu tempat itu. Hal itu semakin membuat tuan Jerry ketakutan.Bahkan anak buahnya tidak ada apa-apanya ketika berhadapan dengan anak buah Alex. "Lakukan tugas kalian."Perintah Alex kepada anak buahnya. "Baik tuan."Jawab mereka serentak. Pertikaian di antara dua kelompok itu tidak bisa terelakkan lagi.Tapi meskipun begitu kelompok Alex tetap saja lebih dominan dari pada anak buah tuan Jerry. Hanya sekitar tiga puluh menit saja,Anak buah Alex sudah melumpuhkan anak buah tuan Jerry. Kini hanya tinggal t
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab.92 Tidak meninggalkan jejak apa pun

Alex yang mendengar hal itu sedikit tersentak.Pria itu menoleh ke arah tangan kanannya yang sedang berdiri di belakangnya. "Makamkan Viona dengan layak."Ucap Alex kemudian berjalan keluar dari tempat itu. Louis menatap kepergian Alex. Louis sama sekali tidak mengerti jalan pikiran tuannya.Dia juga tidak tahu apa pun tentang apa yang terjadi barusan.Semua itu rencana Alex sendiri yang sama sekali tidak di ketahui olehnya. "Bawa mayat nona Viona. Kita akan memakamkannya.Setelah itu bakar tempat ini tanpa tersisa sedikit pun.Jangam sampai menimbulkan kecurigaan. "Perintah Louis kepada anak buahnya. "Baik tuan." Kini Alex dan Louis serta seluruh anak buahnya berada di depan gedung tersebut. Mereka menyaksikan si jago merah menghancurkan gedung tersebut tanpa tersisa sedikit pun. Hanya hitungan jam saja semua mayat tersebut hancur menjadi debu tanpa tersisa. Hanya debu yang bertebaran karena angin kencang yang menerpa tempat tersebut. Seolah olah alam pun mendukung perbuatan m
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab.93 Kembali ke kota kelahirannya

Lima belas menit kemudian,Kini pesawat mereka sudah lepas landas. Alex dan Louis memilih untuk memejamkan matanya. Pikiran pemimpin Black Dragon itu tertuju kepada wanita yang begitu penting di dalam hidupnya dan juga sang putra. Beberapa jam berlalu,Kini pesawat yang di tumpangi oleh Alex mendarat di kota kelahirannya. Pria itu turun dari pesawat bersama dengan Louis. "Tuan,mobil sudah siap. "Ucap Louis kepada Alex. "Kita segera kembali ke mansion. Jangan memberi tahu tentang kedatangan kita. Aku ingin memberikan kejutan kepada Alona. " "Baik tuan. " Alex dan Louis masuk ke dalam mobil. Louis duduk di kursi kemudi sedangkan Alex duduk di kursi penumpang.Mobil pun melaju dengan kecepatan penuh menuju ke mansion. Sementara itu,keadaan mansion begitu sepi.Semua penghuni mansion telah tidur.Termasuk dengan Alona yang terlihat begitu pulas. Di depan mansion,mobil Alex sudah tiba.Tidak ada yang tahu tentang kedatangan pria itu.Bahkan Alex juga tidak mengabari sang istri.
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab.94 Bibi Alice menolak untuk tinggal di mansion

"Kamu tidak ingin membersihkan diri sayang sebelum sarapan?"Alona bertanya kepada suaminya begitu ia keluar dari kamar mandi. "Setelah kamu mengenakan pakaian sayang. "Jawab Alex tersenyum ke arah sang istri. Alona yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum kecil. Wanita itu segera masuk ke dalam walk in closet. Dalam lima belas menit saja,Alona keluar dengan mengenakan dres selutut. Alona berjalan keluar dari walk in closet dan menghampiri suami dan putranya.Alona menggantikan suaminya menggendong putra mereka.Sedangkan Alex berjalan menuju ke kamar mandi. Alona mengecup pipi gembul putra kecilnya yang begitu menggemaskan di matanya. Sementara itu Alex keluar dari kamar mandi dalam hitungan beberapa menit saja. Lima belas menit kemudian,kini mereka sudah berada di meja makan. "Pagi nona. Apa kedatangan tuan mengejutkan anda?"Louis yang selalu bersikap ramah kepada Alona,membuat Alex menatap tajam ke arah dirinya. Tapi sepertinya pria itu tidak peduli dengan hal itu.
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab.95 perjanjian

"Perjanjian apa yang ibu maksud?"Alex menatap ke arah wanita paruh baya itu. Dia sama sekali tidak tahu menahu tentang Perjanjian yang di maksud oleh bibi Alice. "Sebenarnya itu bukan sepenuhnya kesalahan ayah mu nak.Kami memiliki Perjanjian tapi semakin lama ibu mulai serakah karena memiliki keinginan untuk memiliki mu.Padahal ayahmu sudah membayar semua biaya pengobatan ayah ku tapi sepertinya takdir berkata lain. Ayah ku meninggal setelah di nyatakan sembuh.Dari situlah ibu mulai tidak berpikir jernih."Bibi Alice mulai menceritakan semuanya kepada Alex dan Alona. Wanita paruh baya itu tidak melewatkan apa pun.Bibi Alice menceritakan semuanya kepada Alex dan Alona. "Wajar saja jika bibi merasakan hal itu. Dulu juga aku memikirkan hal itu ketika kabur.Aku berpikir jika aku bisa memiliki putra ku maka aku pasti hidup dengan bahagia."Ucap Alona tersenyum kecil. Alona diam diam melirik ke arah Alex setelah mengatakan hal itu. Tapi pria yang dia lirik hanya diam dan tidak menga
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab.96 Tuan Mahendra menyusul

Kini Mobil mereka sudah siap.Tuan Mahendra dan tangan kanannya masuk ke dalam mobil.Mobil mereka pun melaju dengan kecepatan penuh menuju ke kediaman Bibi Alice. Tuan Mahendra tidak bisa tenang sebelum mengetahui apa Yang terjadi di sana.Sepanjang perjalanan,pria paruh baya itu hanya diam dengan pikiran yang berkecamuk. Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam lamanya,kini tuan Mahendra tiba di depan rumah bibi Alice. Sejenak pria itu merasa gugup tapi setelah beberapa menit kemudian. Pria paruh baya itu turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam rumah bibi Alice. Begitu tiba di ambang pintu,semua orang tengah menatap ke arah dirinya. Mereka Sepertinya tampak terkejut dengan kedatangan dirinya ke tempat itu. "Ayah!"Alona tersenyum kecil kepada mertuanya. Dia tahu jika ayahnya pasti tidak bisa tenang. Itu sebabnya dia menyusul mereka. "Kenapa ayah datang?"Alex bertanya dengan nada yang tidak terlihat senang. "Sayang,kenapa bertanya seperti itu?Biarkan ayah datang.
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab.97 Bersedia kembali

"Maafkan aku!"Setelah cukup lama diam akhirnya tuan Mahendra membuka suara terlebih dahulu. "Kamu sudah sering mengatakan hal itu. Aku tidak ingin anak anak tidak nyaman tuan Mahendra. Kamu tahu jika aku menyayangi mereka. "Ucap bibi Alice tersenyum kecil tapi wanita itu tidak berani menatap wajah tuan Mahendra. Sejak dulu bibi Alice memang tidak pernah berani menatap wajah pria paruh baya itu. Bibi Alice terus menundukkan pandangannya hingga sebuah tangan yang menggenggam tangannya membuatnya mendongak hingga tatapan mereka berdua bertemu. Tapi dengan cepat wanita paruh baya itu membuang muka.Dia tidak ingin menatap pria baya itu dengan waktu yang lama.Mereka berdua sudah tua untuk merasakan hati yang berbunga-bunga. "Apa hanya aku?"Tuan Mahendra menatap ke arah Bibi Alice. Pria paruh baya itu merasakan hal yang sama dengan apa yang di rasakan oleh bibi Alice. Tidak beda jauh kenapa bibi Alice,pria paruh baya itu juga merasa malu untuk mengatakannya.Merwka berdua bukan ana
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab.98 Kembali berkumpul bersama

"Terima kasih bu."Ucap Alex yang terlihat begitu bahagia. Alona mengambil putranya dari gendongan suaminya dan berjalan keluar.Dia tahu bagaimana perasaan suaminya. Alona ingin memberikan mereka waktu untuk meluapkan perasaan mereka masing-masing. Kini Alona sudah berada di teras bersama dengan putranya yang tertidur pulas. Terkadang Alona hanya bisa tersenyum kecil ketika melihat putranya yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur. "Apa kamu begitu senang tidur nak?Mommy tidak sabar melihat mu tersenyum ketika melihat kami."Ucap Alona tersenyum kecil. "Kenapa kamu keluar sayang?"Alex menghampiri istrinya dan tersenyum kecil. "Aku ingin memberi waktu kepada kalian. Aku tahu jika kamu merindukan sosok nya dari dulu. " "Aku tahu niat mu itu sayang."Alex menggenggam erat tangan istrinya. Satu jam berlalu... Semua orang tengah berdiri dan bersiap meninggalkan rumah tersebut.Bibi Alice yang sedang mengunci rumah miliknya tampak begitu berkaca-kaca. Wanita paruh
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab.99 Teman Curhat

"Apa yang terjadi?"Alex yang sudah tidak tahan bertanya.Dia tidak tahu jika ibunya dekat dengan Paman Jack. "Biarkan saja. "Tuan Mahendra yang memahami apa yang di pikirkan oleh putranya,angkat bicara. Dia tidak ingin putranya salah paham melihat mereka. Alex yang mendengar ucapan ayahnya akhirnya diam dan menunggu. Beberapa menit kemudian bibi Alice melerai pelukannya. Terlihat jelas jika wanita paruh baya itu menyenangkan air matanya. "Selamat datang kembali nyonya.Aku sampai terkejut melihat penampilan anda yang tidak seperti sebelumnya. Tapi anda masih terlihat begitu cantik dan anggun."Lagi-lagi Paman Jack mengatakan sesuatu yang memmbuat Alex menatap heran ke arahnya. "Kamu sama sekali tidak berubah Jack.Terimah kasih atas bantuan mu."Ucapan bibi Alice membuat Alex dan tuan Mahendra mengerutkan keningnya. Kedua pria itu seketika menatap tajam ke arah Paman Jack. Sepertinya ayah dan anak itu memahami situasi yang terjadi saat ini. "Apa ada yang tidak kami ketahui Pa
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab.100 Bibi adalah nyonya di sini

Hanya lima belas menit saja,Lily telah kembali dengan membawa cemilan dan juga teh panas di tangan nya. "Selamat menikmati bibi."Bersamaan dengan Lily meletakkan nampan di atas meja,Alex dan juga Paman Jack masuk kedalam. "Lily,Bibi Alice adalah ibu kandung Alex."Akhirnya Alona mengatakan hal itu juga kepada Lily tapi reaksi wanita itu sedikit berlebihan. "A...apa nona bilang?"Lily berteriak saking syoknya mendengar apanyang di katakan oleh Alona. "Apa yang terjadi?"Paman Jack bertanya setelah mendengar teriakan Lily. "Bukan apa-apa Paman Jack. Lily sepertinya hanya sedikit syok saja."Jawab Alona tersenyum kecil ketika melihat Lily yang masih tampak syok. "Syok kenapa?"Paman Jack sepertinya masih penasaran apa yang membuat Lily syok. "Bukan apa-apa Paman. Mari bergabung!Lily tolong di tambah. "Alona menyenggol lengan Lily setelah mengatakan hal itu. "Oh iya nona.Maaf dengan reaksi ku yang sedikit berlebihan."Bisik Lily tersenyum kecil. "Tidak masalah. Cepatlah. "
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more
PREV
1
...
89101112
...
19
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status