Home / Romansa / Terjebak Permainan Sang Presdir / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Terjebak Permainan Sang Presdir: Chapter 101 - Chapter 110

186 Chapters

Bab 101. Intruder! Raffael SUS!

“Kenapa Pak Raffael?!” Manda segera mengganti celana pendeknya dengan yang panjang, sementara ponsel masih terjepit antara bahu dan telinga.“Sebaiknya Nona ke lobi dulu.”Panik, Manda segera keluar dari kamarnya. “Oke, oke. Saya ke sana.”Dengan langkah cepat ia mencapai lift dan turun menuju lobi. Pikirannya penuh dengan tebakan. ‘Duh! Kayaknya tadi sudah kalem, dia bisa bikin ulah apa ya? Apa dia ngajak berantem orang lewat? Atau menggoda resepsionis? Ah! Jangan-jangan dia mabuk dan naik ke lampu gantung!’Tebakan Manda sudah mulai tak masuk akal.“Argh! Kenapa ya dia nggak bisa tenang sedikit hidupnya. Bikin pusing. Aku kayak babysitter, jagain anak orang kaya yang bengal,” keluh Manda, kesal. Tak sabar menunggu lift menuruni tiap lantai, Manda menepukkan ujung sandalnya ke lantai lift. Ia sedang menimbang juga respon apa yang harus ia berikan kalau benar Raffael terlihat menggantung di atas lampu hotel. Namun, ia malah jadi tertawa membayangkan adegan itu. “Kurasa mending aku
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Bab 102. Kejutan!

Manda menatap pintu kamarnya. Ragu untuk menempelkan kartu dan membuka pintu.  ‘Bagaimana kalau bukan Raffael yang ada di dalam sana? Apa jangan-jangan pihak Soreim mengejarku sampai sini?’ Pertanyaan-pertanyaan serupa terus muncul dalam benak Manda. Namun, tiba-tiba ponselnya bergetar pendek. Sebuah pesan masuk untuknya. Raffael: Kenapa kau nggak masuk ke kamarmu? Melihat pesan itu, dengan segenap kekuatan Manda menempelkan kartu dan membuka pintu kamarnya. Bersiap untuk memarahi bos dan kaki tangannya itu.  “Pak—ha?! Apa ini?!” “Lama banget balik dari
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Bab 103. Rekaman Aib Masa Lalu

“Biarkan aku berpikir—”“Buat apa lagi berpikir, Manda.” Raffael mengulurkan tangan, menyentuh pipi Manda untuk membelainya. “Apa yang kau tunggu, kalau memang cinta nggak bertepuk sebelah tangan.”Manda merasa butuh Yuike untuk menamparnya saat ini. Ia perlu lepas dari jerat nikmat sesaat dan sadar akan kenyataan. Disetujui oleh keluarga Indradjaya sebagai pasangan putra satu-satunya adalah hal yang jauh dari logika. Manda sudah sadar ia akan selalu berjalan menapaki tali tipis yang membentang di atas jurang. Namun, air mata bahagia Manda malah mengingkari semua peringatan bahaya itu. Ia memeluk Raffael, tak lagi bisa membendung tangisnya. “Kamu nangis karena berlian di cincinmu, kan?” ledek Raffael membuat Manda terkekeh di sela tangisnya. Gadis itu mengangguk. “Kurang besar,” keluhnya bergurau.Tak tertebak, Raffael tiba-tiba memutar posisi mereka dan membuat Manda terbaring di atas tempat tidurnya. Saling menatap membuat wajah Manda terasa panas, tetapi kali ini ia tidak meno
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Bab 104. Honeymoon (?)

“Aku sudah hapus lah!” seru Raffael tiba-tiba penuh percaya diri. Jelas sekali kalau ia baru saja menemukan jawaban yang tepat agar keluar dari masalah. Tidak mungkin ia mengatakan kalau semua itu hanya bualan. Sejak awal, Raffael tidak menyimpan foto apalagi video mengenai pertemuan pertama mereka.Mencoba mengalihkan perhatian, Raffael kembali menunjukkan satu video lagi yang dikirim oleh George. “Hon, ini video penampakan korban kamu.”Dahi Manda berkerut lagi. “Korban aku? Korban apa?”“Korban dipermalukan,” balasnya sambil terkekeh singkat.Tak lama, Manda mendengar suara tawa memenuhi video tersebut. “Oi, Raffa! Kau dicampakkan setelah malam pertama?”“Ini yang namanya George. Sialan kan orang ini,” protes Raffael. Manda mengangguk. Kemarin orang itu juga ada mengantar Raffael saat atasannya mabuk. Ia kemudian melihat kamera mendekat ke arah kasur besar di mana Raffael masih tertidur. Ada beberapa lembar uang Rp 100 ribu di pinggir tempat tidur. Tak sadar, ia terkesiap. “Ah!
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Bab 105. Persistent Soreim

“Honeymoon itu ke Maldives kek!”Manda menyesap martini-nya dengan wajah judes. Yang disebut Raffael sebagai honeymoon adalah mereka naik pesawat ke Bali, lalu menetap di salah satu hotel mewah yang ada di sana. Raffael terkekeh mendengarnya. “Kalau kau mau ke Maldives, kupastikan kita punya anak sepulang dari sana.”Wajah Manda langsung memerah. Ia belum pernah membayangkan dirinya memiliki keturunan dengan Raffael. Bisa menjadi kekasih seorang Raffael saja sudah di luar logika manusia normal. “Jangan gila!” keluh Manda sambil mengangkat tangan, meminta perhatian staf bar. “Saya mau cheesecake-nya 2 potong.”Raffael memperhatikan Manda. Ini kedua kalinya ia melihat wajah sang kekasih bersinar cerah ketika melihat dan memesan cheese cake. “Tapi ini juga mirip Maldives, Manda.” Raffael beralasan. “At least ada laut.”Manda mendengus. “Ya, ya, ya. Laki-laki dan pemikiran logisnya!”Raffael meraih pinggang Manda dan mendekatkan tubuhnya agar sang gadis bersandar. “Tenang saja. Lain ka
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Bab 106. Tersangka Utama

“Hah?!” Manda terkesiap. Matanya langsung menyalak terbuka seolah kesadarannya tersentil sesuatu. Ia terbangun dan melihat sekeliling hanya untuk menemukan kondisi ruang kamar temaram. Tirai jendela tertutup tetapi masih ada sedikit sinar matahari di baliknya.‘Ini sudah jam berapa? Bos gila itu malah bikin aku—tunggu dulu! Aku cuma minum segelas martini. Nggak mungkin bikin aku mabuk!’Netra Manda memicing menatap pria yang memenuhi tempat tidur di sebelah kirinya. Pria itu bahkan tidur tanpa mengenakan pakaian. ‘Dia … apa dia kasih aku obat tidur?’Manda terkejut sendiri dengan kesimpulan yang ia buat. Ia menyibakkan selimutnya dan mengecek kalau-kalau terjadi sesuatu yang pura-pura tak diinginkan.Pakaiannya lengkap. ‘Nggak ada yang aneh juga sih rasa-rasanya. Tapi kenapa harus kasih obat tidur? Ada yang nggak beres.’Menepikan sejenak pikirannya yang ruwet itu, Manda memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan selagi sempat. ‘Masih jam 4 sore. Bu Elena pasti belum pulang.’ Ia membu
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 107. Hukum Sebab Akibat

“Apa kau bisa serahkan semua padaku dan nggak perlu ikut mikirin itu, Manda?” Raffael malah balik bertanya. Namun, Manda bukan gadis yang diam saja dan tak peduli. Ia menggelengkan kepalanya. “Mana bisa. Aku dibawa kamu ke sana ke sini, ternyata buat menghindari tunanganmu. Aku jadi kayak pelakor.”“Nggak! Kita kan duluan pacaran. Dia lah yang pelakor!” tukas Raffael tak setuju Manda merendahkan dirinya sendiri. “Aku nggak suka kamu jelek-jelekin pacarku.”Manda mengerutkan dahi, mencoba mencerna kalimat pria itu. Kemudian tergelak sendiri ketika sadar apa artinya. “Malah ketawa!” tukas Raffael yang terlihat kesal. Seharusnya Manda marah. Bahkan ia belum mendapat pengakuan soal si pelaku yang memasukkan obat tidur dalam minumannya. Sayang, sepertinya ia takkan bisa marah. Gadis itu melemparkan tubuhnya ke arah Raffael. “Iya, iya. Aku nggak ngata-ngatain pacar kamu deh. Puas?”“Puas lah!” jawab Raffael masih dengan wajah kesalnya. Pria pemegang jabatan presdir itu kemudian mengan
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 108. Si Dingin, Raffael

Adam Indradjaya: Pulanglah hari ini ke rumah, Raff. Adam Indradjaya: Ada yang perlu kita diskusikan.Raffael menatap layar ponsel yang menunjukkan isi pesan dari sang ayah siang ini. Ia tak langsung menjawab permintaan Adam. Sejujurnya tidak ada sedikitpun niatnya untuk mendiskusikan sesuatu dengan kepala keluarga IndradjayaHari ini, ia dan Manda sudah kembali bekerja seperti biasa. Manda juga sudah semakin sibuk mengingat acara perayaan ulang tahun perusahaan mereka sudah semakin dekat.Yang paling melegakan adalah CEO mereka sudah menambahkan peraturan bagi Catherine agar bersikap layak di kantor Djaya Tambang. Ia tak lagi diperbolehkan mendatangkan banyak bodyguard, hanya demi bertemu dengan Raffael.Karena peraturan itu, Catherine jadi tak diperbolehkan keluar tanpa pengawalan. Raffael bisa bebas di kantor.“Jadi, Mom bakal mempercepat pernikahanku dengan si pelakor itu?” Raffael mengkonfirmasi lagi cerita yang baru saja Camelia utarakan. Sang CEO yang memilih duduk di sofa, be
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 109. Rencana Raffael

“Duh, kenapa lagi itu ya?” bisik Melly pada Elena. Netra para staf sekretaris itu saling tatap, setelah melihat Camelia keluar dari ruang kerja sang presdir. “Ada aja mereka itu yang diributin,” keluh Elena. Mereka tak lagi merasa harus menjaga omongan di depan Manda setelah tahu kalau kondisi hubungan rekan mereka dengan atasannya tidak seperti yang dibayangkan. Namun sekarang, keadaan telah berubah. Manda sudah resmi menjadi kekasih Raffael dan mereka belum mengetahui hal itu sama sekali. Kali ini, Manda tak berniat memberitahu rekan kerjanya, termasuk Elena. Ia tak suka kalau mereka jadi terlalu berhati-hati dengannya.‘Toh, aku nggak bakal jadi mata-mata dan laporin semua tindak-tanduk mereka.’Tiba-tiba pintu ruang kerja Raffael terbuka. Keempat staf sekretariat langsung fokus pada layar laptop masing-masing. Tak mereka tahu, semua menebak kalau Raffael akan memanggil Manda masuk ke ruangannya. Termasuk Manda.“El, tolong ke ruangan saya sebentar.” Sontak, semua kepala men
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bab 110. Hati yang Tak Tenang

“Manda, tolong ambilkan pai buah untuk Bu Diandra,” bisik Elena dengan wajah kesal. Diandra masih akan bekerja sampai rapat pemegang saham luar biasa nanti. Hanya jajaran direksi dan para sekretaris yang mengetahui rencana pemecatan direktur purchasing tersebut.Manda sedikit terkekeh melihat wajah seniornya itu. Ia mengangguk lalu keluar dari aula besar kantor untuk membawakan permintaan tadi.Siang ini, Manda masih diperbantukan untuk acara perayaan ulang tahun perusahaan di dalam kantor. Acara pertama ini dihadiri oleh para karyawan perusahaan dari level terendah sampai tertinggi. Ada juga komisaris yang ikut meramaikan. Dan malam nanti adalah acara formal yang memang digelar secara mewah di hotel dan mengundang banyak pemegang saham besar.Tengah menyatroni meja yang berisi kue-kue kecil, seseorang memanggilnya dengan nada yang manis. “Manda.”Mengenali suara itu, Manda langsung mendongak dan tersenyum. “Ya, Pak? Mau makan kue juga?”Raffael terkekeh. Ia mendekatkan jarak antara
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more
PREV
1
...
910111213
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status