Semua Bab Menikah Setelah Kuat Berdiri Sendiri: Bab 11 - Bab 20

36 Bab

Bab 11: Tantangan dan Kesempatan Baru

Pagi yang cerah di kota Surakarta membawa semangat baru bagi Damira. Hari itu adalah awal semester baru, di mana ia tidak hanya menghadapi jadwal kuliah yang lebih padat, tetapi juga mendapatkan kabar tentang program magang yang akan diadakan kampusnya.Damira duduk di kelas saat dosen menyampaikan informasi tersebut.“Mahasiswa semester empat ke atas akan mendapat kesempatan untuk mengikuti program magang di berbagai instansi atau perusahaan mitra kampus. Ini adalah peluang bagus untuk meningkatkan pengalaman kalian sebelum lulus,” jelas dosen.Mendengar itu, hati Damira langsung berdebar. Ia tahu ini adalah kesempatan emas untuk belajar lebih banyak dan menambah pengalaman kerja.Diskusi dengan Teman-TemanSaat istirahat, Damira bergabung dengan Dinda dan teman-teman lainnya di kantin.“Damira, kamu mau ikut program magang itu?” tanya Dinda sambil menyeruput es teh.“Iya, aku pikir ini kesempatan bagus. Kalau dapat tempat magang yang cocok, bisa sekalian belajar dunia kerja,” jawab
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-19
Baca selengkapnya

Bab 12: Bekerja Keras untuk Masa Depan

Hari-hari magang Damira berlalu dengan cepat. Rutinitasnya menjadi lebih padat, tetapi ia menikmati setiap tantangan yang dihadapinya. Pagi hari dimulai dengan kelas di kampus, diikuti dengan pekerjaan magang di perusahaan hingga sore. Meski lelah, ia merasa puas karena setiap langkahnya mendekatkannya pada impian.Kesempatan BerhargaSuatu hari, supervisor di tempat magang memanggil Damira ke ruangannya.“Damira, saya melihat perkembanganmu selama beberapa minggu ini. Saya ingin menawarkanmu tugas yang lebih menantang,” ujar supervisor dengan senyum ramah.“Tugas apa, Pak?” tanya Damira dengan antusias.“Kami membutuhkan seseorang untuk membantu proyek baru. Kamu akan bekerja langsung dengan tim inti kami. Ini kesempatan bagus untuk belajar lebih banyak,” jelasnya.Damira merasa terhormat mendapat kepercayaan itu. Ia mengangguk mantap. “Terima kasih atas kesempatannya, Pak. Saya akan melakukan yang terbaik.”Diskusi dengan IbuDi malam hari, setelah selesai mengerjakan tugas kampus,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-19
Baca selengkapnya

Bab 13: Keteguhan Hati

Hari itu, Damira sibuk mempersiapkan laporan proyek di kantor magangnya. Ia merasa puas karena hasil kerjanya mendapat banyak apresiasi dari tim. Namun, di tengah kesibukannya, sebuah panggilan telepon dari ibunya mengalihkan perhatian.“Damira, kapan kamu pulang ke rumah? Ibu ingin kita bicara soal rencana pernikahanmu lagi,” suara ibunya terdengar penuh harapan.Damira terdiam sejenak, mencoba mengatur emosi. “Bu, aku sedang banyak tugas dan tanggung jawab di sini. Apa tidak bisa nanti saja kita bicarakan?” tanyanya pelan.“Ibu mengerti kamu sibuk, tapi ini penting, Nak. Ibu ingin memastikan kamu tidak lupa dengan rencana keluarga,” jawab ibunya.Damira tahu, di balik nada lembut ibunya, ada tekanan yang sulit ia abaikan.Diskusi dengan RekanSetelah telepon itu, Damira merasa gundah. Ia memutuskan berbagi cerita dengan salah satu rekan magangnya, Kak Alia, yang sering memberinya nasihat.“Damira, aku tahu ini nggak mudah buat kamu. Tapi kalau kamu yakin dengan jalan yang kamu pilih
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-20
Baca selengkapnya

Bab 14: Merancang Masa Depan

Setelah obrolan mendalam dengan ibunya, Damira kembali ke kota tempatnya kuliah dengan semangat yang baru. Meskipun ia tahu ibunya masih ragu dengan keputusannya, dukungan kecil yang diberikan sudah cukup untuk memacu tekadnya.Di kamar kosnya yang sederhana, Damira mulai merancang rencana untuk masa depan. Ia membuka buku catatan dan menuliskan hal-hal yang ingin ia capai dalam dua tahun ke depan.1. Menyelesaikan kuliah tepat waktu dengan nilai terbaik.2. Mengikuti pelatihan tambahan untuk memperkaya keterampilan.3. Mendapatkan pekerjaan yang mapan dan mulai menabung.4. Memberi bukti kepada keluarga bahwa ia bisa hidup mandiri.Kegiatan Kampus yang PadatHari-hari Damira diisi dengan aktivitas yang sibuk. Selain menghadiri kuliah, ia mulai bergabung dengan organisasi kampus. Ia sadar bahwa pengalaman organisasi akan membantunya mengembangkan kemampuan sosial dan kepemimpinan.Dalam sebuah rapat organisasi, salah satu teman seangkatannya, Andin, bertanya, “Damira, kamu nggak capek
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-20
Baca selengkapnya

Bab 15: Awal dari Tantangan Baru

Damira memulai magang di sebuah perusahaan ternama yang terletak di pusat kota. Lingkungan kerja yang profesional dan penuh dinamika memberikan pengalaman baru yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya.Hari pertamanya diisi dengan orientasi dan pengenalan tugas. Supervisor magangnya, seorang wanita bernama Bu Maya, menjelaskan tanggung jawabnya.“Damira, tugas utama kamu adalah membantu tim kami mengelola data dan membuat laporan. Tapi jangan khawatir, saya akan membimbingmu,” kata Bu Maya dengan senyum hangat.Damira merasa gugup, tetapi juga antusias. Baginya, ini adalah langkah pertama untuk membuktikan bahwa ia mampu bersaing di dunia kerja.Rutinitas yang PadatHari-hari Damira kini semakin padat. Pagi hingga sore ia sibuk di kantor, sedangkan malam harinya ia tetap harus menyelesaikan tugas kuliah. Meski lelah, ia tidak pernah mengeluh.Di tengah kesibukannya, Damira tetap membantu bibinya menjaga toko saat ada waktu luang. Ia merasa bertanggung jawab karena selama ini bibinya s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-20
Baca selengkapnya

Bab 16: Titik Balik

Pagi itu, Damira bangun dengan semangat baru. Ia merasa bahwa segala kerja kerasnya selama ini mulai menunjukkan hasil. Di semester akhir, ia berhasil mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan yang diadakan oleh kampusnya bekerja sama dengan perusahaan internasional.“Ibu, Damira dapat kesempatan magang di perusahaan luar negeri!” katanya dengan antusias melalui telepon.Ibunya terdiam sesaat sebelum menjawab. “Kamu mau ke luar negeri? Nanti siapa yang menjaga Ibu di sini?”Damira merasa bersalah, tetapi ia mencoba menjelaskan. “Bu, ini kesempatan besar. Kalau Damira sukses, bukankah itu juga akan membantu kita berdua?”Ibunya akhirnya mengangguk pelan, meski raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran.Persiapan KeberangkatanMengurus keberangkatan ke luar negeri bukanlah hal yang mudah. Damira harus memenuhi berbagai persyaratan, termasuk paspor, visa, dan dokumen lainnya. Untungnya, pihak kampus memberikan bantuan penuh kepada para mahasiswa yang terpilih.Saat ia membere
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya

Bab 17: Menapaki Jalur yang Berbeda

Hari-hari Damira di negara baru dipenuhi dengan aktivitas yang padat. Selain bekerja dan belajar di perusahaan internasional tempat ia magang, Damira juga memanfaatkan waktu luangnya untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar. Kota itu menawarkan banyak hal baru yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya—budaya, makanan, dan kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.Namun, di tengah kesibukan itu, Damira sering merasa rindu pada kampung halamannya. Terutama saat ia mengingat senyum ibunya, suara riuh di sekitar rumah, atau aroma khas masakan bibinya. Meski begitu, ia terus meyakinkan dirinya bahwa ini semua adalah bagian dari proses menuju kesuksesan.Perbincangan dengan Mr. RobertsSuatu hari, Mr. Roberts, supervisor Damira, mengundangnya untuk makan siang bersama. Ini adalah kesempatan langka, dan Damira merasa gugup tetapi juga antusias.“Damira, saya ingin mengucapkan selamat atas kemajuan yang kamu tunjukkan selama magang ini. Kamu memiliki potensi besar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya

Bab 18: Menyongsong Tantangan Baru

Setelah hampir dua tahun berada di negeri asing, Damira mulai merasa semakin terbiasa dengan rutinitasnya. Kehidupannya kini penuh dengan pekerjaan, pelatihan, dan belajar. Meskipun demikian, ada kalanya ia merasa beban itu begitu berat, terutama ketika rindu pada keluarga semakin menyesakkan dada.Namun, Damira tetap bertahan. Ia tahu, setiap langkah yang diambil adalah bentuk perjuangan untuk masa depannya.Proyek Kolaborasi InternasionalDi tempat kerja, Damira mendapatkan tugas baru yang sangat menantang: menjadi bagian dari tim kolaborasi internasional. Proyek ini melibatkan rekan-rekan dari berbagai negara dan membutuhkan koordinasi yang sangat baik.“Damira, aku tahu ini proyek besar, tapi aku percaya kamu bisa melakukannya,” ujar supervisor-nya.Dengan semangat, Damira menerima tantangan itu. Ia mulai berkomunikasi dengan tim menggunakan bahasa Inggris dan mencoba menyelesaikan setiap tugas dengan cermat. Meski sempat merasa gugup, ia akhirnya menyadari bahwa kemampuan dan pen
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya

Bab 19: Menata Kehidupan di Negeri Orang

Damira semakin menyesuaikan diri dengan kehidupannya di luar negeri. Setiap pagi, ia memulai hari dengan rutinitas yang sama: bangun lebih awal, menyiapkan sarapan, lalu berangkat bekerja. Rutinitas ini mengajarinya tentang pentingnya kedisiplinan dan tanggung jawab, hal-hal yang semakin menguatkan karakternya.Mencari KeseimbanganMeski pekerjaan menyita sebagian besar waktunya, Damira tidak melupakan keseimbangan dalam hidup. Ia mulai mencari aktivitas lain untuk mengisi waktu luang, seperti bergabung dalam komunitas pekerja migran Indonesia dan mengikuti kelas yoga di akhir pekan.“Kamu harus menjaga kesehatan fisik dan mentalmu, Damira,” kata salah satu teman komunitasnya.Damira mengangguk. “Aku akan mencoba. Kadang sulit membagi waktu, tapi aku tahu itu penting.”Pelajaran dari Teman BaruMelalui komunitas tersebut, Damira bertemu banyak orang dengan latar belakang berbeda, termasuk para pekerja yang sudah lebih dulu menetap di negara itu. Salah satu yang paling berkesan adalah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya

Bab 20: Tekad yang Semakin Kuat

Hari-hari Damira di negeri orang semakin dipenuhi dengan rutinitas yang padat, namun ia tetap fokus pada tujuan utamanya: menjadi sukses dan membuktikan bahwa pilihannya benar. Setiap tantangan yang ia hadapi, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupannya sehari-hari, hanya memperkuat tekadnya untuk tidak menyerah.Mendapatkan Kesempatan BaruSuatu hari, Damira mendapat kabar baik dari atasannya. Ia dipilih untuk mengikuti pelatihan khusus yang diadakan oleh rumah sakit, sebuah program yang hanya diberikan kepada pekerja dengan performa terbaik.“Damira, ini kesempatan besar. Jika kamu berhasil menyelesaikan pelatihan ini, peluangmu untuk mendapatkan promosi akan semakin besar,” kata atasannya.Mendengar kabar itu, Damira merasa semangatnya semakin membara. Pelatihan ini bukan hanya akan meningkatkan keterampilannya, tetapi juga menjadi bukti bahwa ia mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi.Tekanan dari KeluargaDi sisi lain, tekanan dari keluarganya di kampung halaman tidak ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status