Hari itu, Damira sibuk mempersiapkan laporan proyek di kantor magangnya. Ia merasa puas karena hasil kerjanya mendapat banyak apresiasi dari tim. Namun, di tengah kesibukannya, sebuah panggilan telepon dari ibunya mengalihkan perhatian.“Damira, kapan kamu pulang ke rumah? Ibu ingin kita bicara soal rencana pernikahanmu lagi,” suara ibunya terdengar penuh harapan.Damira terdiam sejenak, mencoba mengatur emosi. “Bu, aku sedang banyak tugas dan tanggung jawab di sini. Apa tidak bisa nanti saja kita bicarakan?” tanyanya pelan.“Ibu mengerti kamu sibuk, tapi ini penting, Nak. Ibu ingin memastikan kamu tidak lupa dengan rencana keluarga,” jawab ibunya.Damira tahu, di balik nada lembut ibunya, ada tekanan yang sulit ia abaikan.Diskusi dengan RekanSetelah telepon itu, Damira merasa gundah. Ia memutuskan berbagi cerita dengan salah satu rekan magangnya, Kak Alia, yang sering memberinya nasihat.“Damira, aku tahu ini nggak mudah buat kamu. Tapi kalau kamu yakin dengan jalan yang kamu pilih
Terakhir Diperbarui : 2025-01-20 Baca selengkapnya