All Chapters of Jiwa Lain di Raga Istri yang Tersakiti: Chapter 21 - Chapter 30

54 Chapters

Mertua Mata Duitan

Indah dalam jiwa Elvira masih duduk di ruang kerja usai Dimas mengatakan semua hal yang berkaitan dengan keuangan yang ada di rumah tersebut dan kantor. Ia masih memikirkan langkah selanjutnya untuk bisa mengendalikan semuanya sebelum melakukan gugatan cerai.Kemudian, Indah keluar dari ruang kerja menuju kamarnya. Sesampai di kamar, ia meraih ponselnya, mencari nomor Rara dalam buku telepon dan menghubunginya.“Pagi Rara,” sapa Indah dalam sambungan telepon.“Pagi Bu Indah. Ada yang bisa saya bantu?” Jawab Rara seraya bertanya pada Indah.“Begini. Nanti kamu bawa semua buku bilyet cek ke rumah. Sekalian minta data semua nama karyawan di kantor pusat. Untuk karyawan yang bekerja di bagian produksi, nggak usah kamu cari datanya. Mintakan juga laporan cash flow ke bagian accounting,” perintahnya.“Baik Bu!” jawabnya. “Tapi, saya tunggu pak Dimas datang dulu ya, Bu?”“Nggak usah kamu tunggu dia. Siapa tahu dia mampir ke apartemen pelacurnya,” pinta Indah kembali.“Baik Bu. Setelah saya d
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Kumpulkan Harta Indah

Rara tampak asyik melakukan tugasnya di ruang kerja Indah. Sedangkan Indah ke ruang bayi Elvino yang tengah diurus oleh pengasuh bayi. Ia ingin memastikan kalau bayi Elvino diasuh dengan baik. Terlebih, sejak pertama melahirkan bayi lelaki tampan tersebut, Indah sangat kesulitan memberikan ASI.Semua itu dikarenakan ASI nya keluar sangat sedikit. Maka, atas persetujuan rumah sakit bayi Elvino diberikan susu formula sebagai tambahannya. Jadi, bisa dikatakan Indah dalam raga Elvira hanya dua kali bisa menyusui bayi tersebut.Usai memastikan bayi Elvino baik-baik saja, Indah melangkah panjang ke kamarnya. Ia ingin membuka beberapa laci dan brangkas yang belum dibukanya. Maka, ia pun memanggil kedua pembantu untuk bisa mencari kunci dari satu lemari jati yang masih terkunci rapat dan satu buah brangkas yang juga tidak diketahui nomor sandinya.“Iis, Sri bantu cari kunci dari lemari ini,” tunjuk Indah saat kedua pembantunya masuk ke dalam kamarnya.“Baik Bu,” ucap kedua pembantu bersamaan.
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Amankan ASET

Atas saran Sri, akhirnya satu lemari kayu jati dan kunci atas sebuah brankas kecil berukuran sekitar delapan puluh centi meter dibuatkan kunci duplikatnya. Namun, tukang kunci duplikat itu berkata pada Indah. “Maaf Bu, untuk kuncinya sudah bisa saya buatkan. Hanya saja, untuk kode masuk yang menggunakan putaran jadi tidak berfungsi." .“Nggak apa-apa Bang. Yang penting bisa dibuka. Terima kasih banyak Bang,” ucap Indah saat brangkas yang berisi surat-surat berharga bisa dibuka.Usai membayar biaya pembuatan kunci duplikat, tukang kunci pun meninggalkan rumah Indah. Kemudian, Indah membuka brangkas yang berisi beberapa surat berharga. Seperti lima buah sertifikat. Namun, sertifikat kepemilikan gedung lantai 4 miliknya tidak ditemukan. Begitu juga dengan buku nikahnya. Ada 4 lembar bilyet deposito atas namanya dengan Bank berbeda dan masing-masing sebesar 2 Milyar.“Aku pikir, sebaiknya bilyet deposito dan sertifikat atas nama Indah dan almarhum Singgih, aku simpan di Bank pakai Save De
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

TEGAS

Rara dan Indah yang sedang mengobrol usai makan siang terkejut bukan main mendengar suara Dimas yang berdiri memandang ke arah mereka di ruang makan. Wanita cantik yang saat ini masih menjadi sekretaris Dimas terlihat pucat pasi dan ia seakan melihat setan ketika melihat kehadiran Dimas di rumah itu.Tetapi, tidak demikian dengan Indah. Wanita cantik itu justru memegang tangan Rara untuk tetap diam di meja makan saat melihat wajah ketakutan pada sekretaris suaminya dengan berdiri usai memandang Dimas.“Udah kamu tenang dan diam saja,” ucap pelan Indah pada Rara yang dilihat pucat pasi.Rara yang mendengar kejelasan dari Indah merasa lebih tenang dan berbisik dalam hatinya, ‘Baiklah, apa pun yang terjadi aku yakin, Ibu Indah akan bantu aku.’“Kenapa kamu nggak jawab teleponku? Mana cek yang ada di kamu? Hah!” tanya Dimas marah.Indah memberikan instruksi dengan tangannya untuk meminta Rara tenang dan diam di tempat duduknya. Sementara dia berdiri dari meja makan dan menjawab tegas sera
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Siapkan Bukti

Jaya selaku pengacara yang dipakai oleh keluarga almarhum Singgih waktu itu, tetap melaksanakan tugas sebagai pengacara perusahaan keluarga almarhum Singgih baik dalam urusan perusahaan yang telah diwariskan ke Indah ataupun dalam permasalahan keluarga Indah.Karena itu, ketika Indah menghubunginya untuk meminta bantuan hukum dan solusi atas persoalan perusahaannya dan kisruh rumah tangganya, Jaya dengan senang hati memberikan wejangan dan saran atas permasalahan yang timbul dalam keluarga Indah dan pastinya berimbas pula pada perusahaannya juga.“Indah, Om Jaya hanya ingin mengingatkan kamu, perihal Dimas. Kamu harus cari minimal dua kesalahan suamimu saat memimpin perusahaan itu. Karena, saat kamu memecat dia jadi direktur utama, harus ada alasan tepat kenapa dia harus keluar dari perusahaan milik kamu."Jaya memandang wajah Indah, kemudian kembali berbicara."Seingat Om, waktu buat perjanjian untuk kamu dan Dimas. Om mencantumkan bait atas pemecatan jika dia tertangkap basah melaku
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Kecurigaan Dimas

Sekitar pukul 5 sore, Rara berpamitan pada Indah setelah menyelesaikan pekerjaannya dengan menyerahkan beberapa pengeluaran yang mencurigakan. Namun, karena hal tersebut belum di konfirmasi dengan bagian kepala accounting, maka Rara hanya bisa menandai cetakan laporan tersebut dengan spidol merah.“Ibu, ini laporannya,” ucap Rara menyerahkan beberapa lembar kertas. “Untuk transaksi mencurigakan saya tandai dengan spidol merah.”“Ok! Makasih Rara. Rencananya besok akan saya lakukan serah terima jabatan. Siapkan saja sepatah dua patah kata sebagai ucapan kepemimpinan kamu,” pinta Indah.“Besok Bu?!” terkejut Indah memandang ke arah Indahtak percaya.“Iya, kenapa? Kamu bisa kan?” tanya Indah tersenyum kecil melihat Rara yang tampak terkejut bercampur bahagia.“Bisa Bu! Bisa! Ya Allah terima kasih. Terima kasih Bu Indah,” ucapnya parau menahan tangis bahagia.“Sama-sama. Itu buah dari kesetiaan kamu dengan perusahaan. Tolong jaga juga kepercayaan ini dan bekerjalah dengan giat,” ujar Inda
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Usir Angel Dalam Rapat

Usai menunaikan sholat subuh, Indah duduk pada selembar sejadah berwarna hitam dan terdengar lantunan ayat-ayat dalam kitab suci Alquran dilantunkan bait demi bait dari bibirnya.Sejak peristiwa yang hampir merengut jiwanya, Elvira dalam raga Indah selalu melakukan sholat lima waktu tepat waktu. Terlebih saat melihat kedua anak Indah yang memerlukan dirinya untuk bisa menjaga dan menjadi benteng atas tindakan orang-orang yang ingin menguasai harta kekayaan Indah.Ia menjadi wanita yang taat dengan selalu mendoakan kedua anak itu. Belum lagi, ia juga ingin meminta maaf pada ibundanya yang telah begitu banyak disakiti hatinya. Jadi, setiap bersujud ia selalu meminta waktu pada Sang Maha Kuasa.Sekitar jam enam pagi lewat lima belas menit, Indah mengusap wajahnya usai melantunkan ayat-ayat indah dari Sang Khalik. Kemudian, wanita cantik itu mengangkat tangan dan menundukkan kepalanya khusuk.“Ya Allah, ampunilah dosa-dosa hamba. Kasihanilah ibu saya dan kedua anak Indah. Berikan kekuatan
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Penolakan Dimas

Rapat yang dilakukan oleh Indah pada saat untuk pertama kalinya memimpin perusahaan tersebut dilakukan selama tiga puluh menit. Lima menit pada sesi akhir, wanita yang kini tampil beda dari Indah yang sesungguhnya langsung mengumumkan nama-nama yang menjadi kepala bagian pada perusahaan tersebut dengan berdiri dan meminta nama-nama yang disebutkan untuk berdiri dan maju ke depan.“Silakan Bapak Rafli, masih tetap sebagai kepala accounting. Bapak Rizal sebagai kepala HRD menggantikan Ibu Cintya. Kepala Marketing masih di pegang oleh Ibu Cecilia dan untuk semua staf lainnya masih dalam posisi yang sama. Kecuali Ibu Rara. Silakan maju ke depan,” perintah Indah memandang ke arah Rara.Tepuk tangan dan suara-suara celoteh dari beberapa suara terdengar saling bersahutan. Sementara Cintya yang digantikan oleh Rizal memandang kesal ke arah Indah dan tampak berbisik pada Dimas yang duduk disebelahnya. Sampai akhirnya, Indah menghentikan sedikit kegaduhan dalam ruang rapat tersebut.“Ok! Tolong
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

KARMA

Bersamaan dengan teriakan Indah, Rara dan dua orang sekuriti masuk ke dalam ruang kerja Dimas. Seketika, Dimas melepaskan tangannya dari Indah. Kemudian, Indah memerintahkan kedua sekuriti untuk menghubungi kantor polisi.“Tolong kamu hubungi polisi! Dia hampir mencelakai aku!” perintah Indah tegas usai melepaskan diri dari cengkeraman Dimas.“Kamu jangan fitnah aku! Sama sekali aku tidak mencelakai kamu, Indah!” sangkal Dimas dan memberikan bahasa isyarat pada sekuriti yang diperintah Indah.Sekuriti yang mendapat perintah kedua atasan mereka yang berlainan pun, memandang ke arah Indah dan Dimas bergantian.Lalu, Indah yang tahu kalau sekuritinya ragu, kembali meminta pada sekuriti tersebut untuk melakukan apa yang diperintahkannya.“Kenapa kamu diam saja? Cepat panggil polisi! Apa kamu mau kejadian yang hampir merengut nyawaku sama wanita brengsek ini kembali terulang?!” bentak Indah seraya menunjuk ke arah Angel yang masih duduk di sofa panjang.Mendengar tuduhan atas dirinya, Ange
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Sertifikat digadai Angel?

Indah kembali menaiki tangga darurat ke lantai 4 tanpa memedulikan teriakan Dimas meminta tolong dan rintihan Angel yang merasakan kesakitan. Indah mendengus dan berucap. “Syukur!”Sampai di lantai 4, Indah bergegas masuk ke dalam lift menuju lantai 3 untuk menemui Rara yang diminta untuk mencari sertifikat dan buku nikahnya di ruang kerja Angel. Beberapa detik kemudian, Indah keluar dari lift dan menuju ruang accounting di lantai 3.Beberapa staf di lantai tiga yang bertemu dengannya memberikan salam dan hormat. Terlebih saat Indah menanyakan ruang kerja accounting pada salah seorang staf, ia langsung mengantarkan Indah ke ruang tersebut.“Ibu, silakan masuk,” ajak Rara telah memegang tas kerja Angel.“Ini tas nya?” tanya Indah menatap lurus Rara.“Iya Bu. Ini tas Angel,” jawabnya.“Rara, panggil beberapa saksi untuk bisa melihat barang apa saja yang ada di dalam tas nya,” pinta Indah saat Rara menempatkan tas tersebut di meja kerja Indah.Rara pun, memanggil bagian lain dan dua oran
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status