Home / Romansa / Dia Milikku / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Dia Milikku: Chapter 91 - Chapter 100

106 Chapters

Suatu kesabaran

"Sudahlah semuanya jangan malah berdebat aku jadi tidak enakan seperti ini semua gara-gara aku kalau aku tidak makan di sini bersama mbak Sinta semuanya juga tidak akan seperti ini," ujar Sari kepada Feri dan juga Sinta selaku pemilik rumah."Tidak kamu tidak mempunyai salah apapun aku punya hati nurani dan aku juga bisa tahu kok orang yang baik dan mana orang yang tidak baik," ujar Sinta kepada Sari"Kamu berani berbicara seperti itu di depanku sekarang," ucap Feri kepada Sinta.Sinta pun terkejut ketika mendengarkan perkataan suaminya itu yang sangat kasar kepada dirinya."Aku memangnya kenapa mas? kok sampai kamu berbicara seperti itu, kenapa kamu tidak berbicara seperti itu dengan aku mas?" tanya Sinta kepada Feri."Iya karena dulu memang kamu tidak pernah berani berbicara keras di depanku, yang aku tahu kamu itu sangat takut ketika berbicara kasar depanku," ucap Feri kepada Sinta."Mas kamu akan membela perempuan ini ya karena itu kamu berbicara seperti ini kepadaku, aku jauh sih
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Membatasi

Tetapi ketika Feri keluar dari kamarnya Feri pun teringat Sinta berbicara seperti orang yang benar-benar sakit dan dia tiba-tiba takut jika istrinya itu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan."Apa benar ya sinta sakit aku Makin khawatir dengan dia, kalau dia berbicara tentang penyakit seperti ini yang belum pernah sakit dan dia juga jauh dari orang tuanya tidak mungkin aku tidak mengurusinya," ujar Feri.Akhirnya Feri pun kembali ke kamarnya untuk mengecek suhu badan istrinya itu."Kamu beneran sakit?" tanya Feri kepada Sinta."Untuk apa aku berbohong dengan kamu mas aku sangat pusing dan lemas sekali sepertinya aku demam," ujar Sinta dengan lirih."Sudah lah kamu istirahat dulu aku mau tidur dulu maaf ya aku pegang," ucap Feri.Akhirnya Feri pun mengecek suhu badan Sinta dan berharap kalau Sinta tidak sakit, tetapi ternyata Sinta demam dan sangat lemah keadaannya."Kamu tadi malam makan banyak?" tanya Feri lepada Sari."Aku makan bersama Sari kenapa memangnya?" ucap Sinta."Aku hanya
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Selalu bertingkah

Tetapi ketika Feri keluar dari kamarnya Feri pun teringat Sinta berbicara seperti orang yang benar-benar sakit dan dia tiba-tiba takut jika istrinya itu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan."Apa benar ya sinta sakit aku Makin khawatir dengan dia, kalau dia berbicara tentang penyakit seperti ini yang belum pernah sakit dan dia juga jauh dari orang tuanya tidak mungkin aku tidak mengurusinya," ujar Feri.Akhirnya Feri pun kembali ke kamarnya untuk mengecek suhu badan istrinya itu."Kamu beneran sakit?" tanya Feri kepada Sinta."Untuk apa aku berbohong dengan kamu mas aku sangat pusing dan lemas sekali sepertinya aku demam," ujar Sinta dengan lirih."Sudah lah kamu istirahat dulu aku mau tidur dulu maaf ya aku pegang," ucap Feri.Akhirnya Feri pun mengecek suhu badan Sinta dan berharap kalau Sinta tidak sakit, tetapi ternyata Sinta demam dan sangat lemah keadaannya."Kamu tadi malam makan banyak?" tanya Feri lepada Sari."Aku makan bersama Sari kenapa memangnya?" ucap Sinta."Aku hanya
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Entah mengapa

Entah apa yang ada dipikiran Dafa tetapi Dafa ketika melihat Sinta diperlakukan seperti itu dengan adiknya.Selalu saja Dafa apa tidak terima karena dia merasa dia masih menyayangi Sinta, maka itu selalu saja Dafa memantau ketika Feri dan juga Sinta berbicara.Sementara itu setelah berbicara dengan Sinta akhirnya Feri meninggalkan Sinta.Dan Sinta pun pergi ke kamar dan duduk, dia tidak ingin banyak pikiran Sinta berusaha sabar untuk mengatasi kelakuan Feri terhadapnya dan dia selalu saja terlihat baik-baik saja karena dia harus mengurus ibu mertuanya yang sedang sakit.Sinta harus mengurus Ibu mertuanya itu karena Feri sedang bekerja di kantor dan sedangkan yang berada di rumah hanya Sinta.Sinta sering kali di anggap remeh dengan Feri padahal Sinta yang selalu saja mengurus Ibu mertuanya.Tetapi adik dari Dafa tetap saja masih mencintai mantannya."Aku salah tidak sih mempunyai rasa seperti ini," batin Dafa ketika melihat Sinta.Sinta yang sedang mengurus Ibu mertuanya itu Dafa tida
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Sangatlah sabar

"Mas Dafa boleh tidak aku minta tolong kepada mas Dafa untuk menjaga Ibu dulu aku mau ke kamar mas Feri mau berbicara dengan mas Feri," ujar Sinta kepada Dafa."Ya sudah kalau begitu kamu ke kamar saja kamu selesaikan permasalahan kamu nanti aku mencoba untuk bertanya kepada Ibu sebenarnya apa yang terjadi," ucao Dafa.Sinta pun bergegas pergi ke kamarnya untuk menemui suaminya itu untuk berbicara dari hati ke hati kepada suaminya.Sesampainya di depan kamar Sinta pun ragu untuk masuk ke dalam kamar karena dia takut jika Feri marah besar kepadanya."Tok tok tok ..."Suara ketukan pintu yang diketuk oleh Sinta.Sinta pun langsung masuk ke dalam kamar suaminya itu dan Sinta melihat suaminya itu sedang berbaring dan Sinta pun menghampiri dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada suami itu."Mas kamu kenapa sih malah salah paham jangan marah mas aku salah apa sih mas?l tanya Sinta kepada Feri."Kamu pikir aku ini apa tidak bisa marah! sedangkan Ibu aku tidak kamu jaga dengan baik gila kam
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Memberanikan diri

"Kenapa kamu berdiam diri seperti itu, Feri aku ingin bertanya kepada kamu memangnya kamu percaya kalau Sinta melakukan hal itu kepada Ibu? ingat bagaimana sikap dia kepada kamu?" tanya Dafa kepada adiknya itu."Aku bukannya menyalahkan siapapun di sini Kak Tapi aku hanya langsung terketuk hatiku melihat Ibu menangis seperti itu dan yang aku tahu yang menjaga Ibu adalah Sinta, sedangkan kemarin posisinya sakit dan Sinta menawarkan diri untuk menjaga Ibu," ucap Feri.Dafa pun selalu saja berupaya untuk membuat adiknya itu berpikir karena sifat Sinta adalah orang yang sangat baik begini."Ya kalau kamu berpikir terlalu ringan seperti itu kamu akan menyalahkan orang terus tapi kamu cek lah dulu mungkinkah Sinta mau melakukan hal seperti itu?" tanya Dafa kepada Fer."Sudah lah kenapa sih kok malah berbicara seperti itu mungkin aku yang salah memang aku yang salah," ucap Feri.Tiba-tiba Sinta datang ke ruang tamu."Aku tidak menyalahkan kamu Sinta memang aku dari tadi juga lihat kok kamu m
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bagai tak punya hati

"Sudahlah semuanya jangan malah berdebat aku jadi tidak enakan seperti ini semua gara-gara aku kalau aku tidak makan di sini bersama mbak Sinta semuanya juga tidak akan seperti ini," ujar Sari kepada Feri dan juga Sinta selaku pemilik rumah."Tidak kamu tidak mempunyai salah apapun aku punya hati nurani dan aku juga bisa tahu kok orang yang baik dan mana orang yang tidak baik," ujar Sinta kepada Sari"Kamu berani berbicara seperti itu di depanku sekarang," ucap Feri kepada Sinta.Sinta pun terkejut ketika mendengarkan perkataan suaminya itu yang sangat kasar kepada dirinya."Aku memangnya kenapa mas? kok sampai kamu berbicara seperti itu, kenapa kamu tidak berbicara seperti itu dengan aku mas?" tanya Sinta kepada Feri."Iya karena dulu memang kamu tidak pernah berani berbicara keras di depanku, yang aku tahu kamu itu sangat takut ketika berbicara kasar depanku," ucap Feri kepada Sinta."Mas kamu akan membela perempuan ini ya karena itu kamu berbicara seperti ini kepadaku, aku jauh sih
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Suatu perasaan

Tetapi ketika Feri keluar dari kamarnya Feri pun teringat Sinta berbicara seperti orang yang benar-benar sakit dan dia tiba-tiba takut jika istrinya itu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan."Apa benar ya sinta sakit aku Makin khawatir dengan dia, kalau dia berbicara tentang penyakit seperti ini yang belum pernah sakit dan dia juga jauh dari orang tuanya tidak mungkin aku tidak mengurusinya," ujar Feri.Akhirnya Feri pun kembali ke kamarnya untuk mengecek suhu badan istrinya itu."Kamu beneran sakit?" tanya Feri kepada Sinta."Untuk apa aku berbohong dengan kamu mas aku sangat pusing dan lemas sekali sepertinya aku demam," ujar Sinta dengan lirih."Sudah lah kamu istirahat dulu aku mau tidur dulu maaf ya aku pegang," ucap Feri.Akhirnya Feri pun mengecek suhu badan Sinta dan berharap kalau Sinta tidak sakit, tetapi ternyata Sinta demam dan sangat lemah keadaannya."Kamu tadi malam makan banyak?" tanya Feri lepada Sari."Aku makan bersama Sari kenapa memangnya?" ucap Sinta."Aku hanya
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Berhasilnya rencana lita

Akhirnya Feri dan juga Lita pun bergegas untuk pergi ke kantor bersama-sama.Sementara itu Dafa yang melihat Lita dan juga Feri satu mobil pun Dafa bertanya kepada Sinta."Sudah berapa lama Lita tinggal di sini?" tanya Dafa kepada istri dari adiknya itu."Ya cukup lama sih mas memangnya ada apa ya?" tanya Lita."Ya aku hanya mau bertanya saja kenapa sih Lita ada disini siapa yang menyuruh dia datang ke rumah ini?" ucap Dafa."Aku mas yang suruh dia tinggal di sini karena aku merasa kasihan dengan dia, dia terlantarkan dan tidak mempunyai tempat tinggal waktu itu," ujar Sinta.Sinta menjelaskan semua apa yang terjadi ketika pertama kali dirinya bertemu dengan Lita dan sampai membawanya ke rumah Feri."Aku hanya mengingatkan dengan kamu mungkin kamu sudah tahu siapa Lita tanpa aku kasih tahu, kamu kan mengerti apa yang ada du pikiranku iya kan," tanya Dafa kepada Sinta."Ya aku tahu mas kamu pasti mau memberitahu aku kan kalau Lita adalah mantan kekasih dari Mas Feri, tapi aku juga tida
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Memandangi

"Terimakasih banyak ya mas, kamu sudah mempercayai aku buat pegang ATM kamu," ucap Lita kepada Feri."Kenapa sih kamu berterima kasih kepadaku itu juga hak kamu kan aku mencintai kamu dan menyayangi kamu, jadi apa salahnya kalau aku berbagi juga denganmu," ujar Feri kepada Lita.Lita tersenyum bahagia ketika melihat Feri yang bisa dibodohi seperti anak kecil dan Feri tampak bahagia ketika di dekat Lita.Dia merasa beban pikirannya hilang ketika bersama Lita dia sama sekali tidak memikirkan istrinya yang sedang di rumah dan tidak pernah memikirkan perasaannya."Untuk pin nya nanti kamu bisa chat aku saja ya biar aku tidak lupa," ujar Lita."Apa sih yang tidak buat kamu sayang," ucap Feri.Lita pun berhasil untuk mengambil hati Feri yang sempat dingin karena dia telah meninggalkan Feri pada masa lalu."Kamu ini semakin hari semakin cantik ya," ucap Feri sambil menatap Lita dan memegang rambutnya."Lah tumben kamu berbicara seperti itu kepadaku coba saja kamu berani berbicara seperti itu
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more
PREV
1
...
67891011
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status