Pov AbianAbian tidak fokus melakukan apapun setelah Arsya memintanya mengiklaskan Natasya untuk bercerai darinya. Ia terus diam di ruangan, enggan makan dan bergabung saat dokter Farhan melakukan syukuran ulang tahun di ruang piket.Ceklek.Kepala Abian mendongak, “Ma?”Mama tersenyum, “Bi, mama bawa kabar baik.”“Kabar apa, ma?”Mama duduk di sofa, “Si perempuan ular itu keguguran.”Abian tersenyum kecil.Mama menatap Abian yang tidak memberikan respon apapun, “Kamu—kok kayak gak seneng sih, Bi?”“Seneng, ma, dengan gitu dia—gak bisa terus angkuh kayak kemarin. Tapi Aca bukan urusan kita lagi, ma. Mama mantap bercerai dari papa ‘kan?”“Iya dong, Bi. Gugatan mama udah masuk kok ke pengadilan. Jadwal sidang pertama juga udah ada.”Abian manggut-manggut, “Aku ikut seneng, ma, kalo prosesnya secepat itu.”“Kamu—kenapa? Apa ada masalah sama—Natasya?” selidik mama.Abian menunduk. Ia menekan sudut matanya.“Bi?”
Last Updated : 2025-03-21 Read more