Home / Romansa / DERITA WAJAH JELEK / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of DERITA WAJAH JELEK: Chapter 31 - Chapter 40

42 Chapters

BAB 31 : Bentrok

“Hmm? Bukankah itu Alya? Mengapa dia ada di sini?” tanya seseorang yang baru saja lewat melihat sosok Alya.“Hush! Dia baru saja dipecat. Tidak perlu membicarakannya!” sahut yang lainnya berusaha menghindar.Beberapa orang lainnya juga menunjukkan sikap yang tidak terlalu berbeda dengan dua orang itu.Ada yang heran, penasaran, jijik, atau menghindari Alya. Sekitarnya yang seperti itu membuat Alya merasa tidak nyaman meski sudah berusaha untuk tetap tenang.Alhasil, Alya yang sudah tak tahan lagi langsung bangkit tanpa peduli lagi dengan lingkungan sekitarnya.Dia melirik ke arah penjaga yang memang sedari tadi sudah keluar dari posnya mencoba untuk menyapa semua orang.“Apakah sudah bisa saya masuk sekarang?” tanya Alya tiba-tiba mendekat ke arah penjaga.Penjaga itu hanya terdiam sejenak sebelum berkata, “Mohon maaf, Nyonya Alya. Dekan menghubungi saya kalau dia butuh istirahat saat ini. Tampaknya beliau tidak bisa menerima tamu lagi.”Alya langsung melotot mendengar itu. “Hmph! Suda
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

BAB 32 : Ancaman Tak Berarti

Alya tertegun sejenak dan langsung terbakar dengan amarah yang dengan cepat menyebar di seluruh urat nadinya.“Dekan! Anda tidak bisa memecat saya baik sekarang atau kapan pun juga! Apakah Anda tidak tahu kalau saya ini calon istri dari anak keluarga Harko? Jangan macam-macam dengan saya!” tegas Alya semakin tak terima dipermalukan seperti ini.Dekan sejenak berhenti dari menikmati secangkir teh dan diam-diam tersenyum tipis sebelum dengan santai melanjutkan meneguk tehnya.“Alya oh Alya! Apa kamu pikir saya takut dengan ancaman Anda ini? Tidak semua orang tunduk dengan omong kosong Anda!” Dekan tak terlalu peduli seakan ancaman Alya tidak ada artinya di hadapannya. Entah karena keyakinan mutlak atau sekadar keberanian, Dekan tampak tidak takut ketika Alya menyebutkan nama besar keluarga Harko.Alya yang mendengar jawaban Dekan merasa sangat terkejut dan bingung harus bersikap apalagi. Dia menatap Dekan seakan tak percaya kalau masih ada orang yang meremehkan keluarga Harko.“Pria tua
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

BAB 33 : Keluhan

“Tuan, Anda nakal sekali. Sudah waktunya Nyonya Alya pulang. Kita harus berpisah sekarang sebelum terlambat,” sahut sosok wanita cantik yang terbaring dalam pelukan mesra Diano dengan malu-malu.“Alya? Hmph, gadis aneh seperti itu tidak perlu kamu khawatirkan! Kita lanjutkan saja, he-he-he!” Diano melanjutkan aksinya dengan mesra bersama wanita cantik tak dikenal itu.Jika Alya mengetahui ini, entah apa yang akan terjadi dalam benaknya. Sosok yang begitu dicintainya hingga membuat dirinya rela bercerai malah diam-diam merajut kasih dengan wanita lain.Tentu saja, hal itu tidak akan terungkap dalam waktu dekat ini. Alya dan Diano, hubungan keduanya semakin terlihat kerumitannya tinggal menunggu waktu saja.***Bara yang menikmati kost barunya mulai sedikit tenang dengan perubahan besar dalam hidupnya itu.Pria tidak terlalu tampan itu perlahan mulai membiasakan dirinya dengan keadaannya saat ini.Meski sebenarnya dia sudah sangat siap menghadapi kesendirian dalam hidupnya, Bara tetap me
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

BAB 34 : Tak Terkecuali

Kehadiran Citra selalu mengganggu kenyamanannya menjalani hidup barunya itu. Bara sudah tidak bisa mentolerirnya lagi.Brak!“Kalau wanita itu masih saja mencoba untuk datang lagi, aku pasti melaporkannya ke pihak kepolisian!” tegas Bara sambil memukul meja tak jauh darinya.Hari yang malam dan tenang mulai perlahan meredakan amarahnya. Bara butuh belasan menit untuk kembali tenang dan datar melupakan semua kejadian sebelumnya.“Saatnya menulis!” Bara bergumam dan mulai membuka laptop tercintanya itu.Pria itu melampiaskan amarahnya dengan terus menulis beberapa bait yang begitu emosional.Beberapa tema dan konsep novelnya akhir-akhir ini terkait dengan perselingkuhan dan balas dendam.Hal ini jelas ada kaitannya dengan kondisi hidupnya yang menyedihkan itu. Bara tetap menulis tidak peduli hal lainnya hingga beberapa jam berlalu dengan cepat.“Huuh…, akhirnya selesai juga!” gumam Bara merasa lelah menulis terlalu lama.Dia mencoba untuk membuka beberapa artikel terbaru dan dikejutkan d
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

BAB 35 : Darurat Laptop

“Dataku semuanya ada di sini! Aku harus segera memperbaikinya!” tegas Bara langsung berdiri tak ingin membuang waktu lagi.Laptop ditutupnya dan dimasukkan ke dalam tas ransel. Jaket segera Bara kenakan dan bersiap pergi menuju tempat servis laptop.“Servis laptop terdekat kayaknya di sekitar taman bunga. Aku harus naik motor!” gumam Bara sekalian mengambil kunci motor juga.Dengan itu, Bara bergegas pergi menuju lokasi yang ditujunya. Dia mengendarai motornya dengan gesit melewati berbagai rintangan.Banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang di sekitarnya. Hal itu membuat Bara sedikit merasa tak nyaman dalam perjalanan.“Ramai sekali hari ini. Apa ada acara perayaan?” gumam Bara yang tak sadar kalau hari itu sudah akhir tahun.“Entahlah! Aku harus cepat menservis laptopku.”Bara menancap gas motornya dengan sungguh-sungguh. Tak ingin berpikir panjang, Bara hanya fokus untuk segera sampai di tujuan.Pemandangan sekitar perlahan berubah seiring Bara yang semakin dekat dengan tujuan. B
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

BAB 36 : Jumpa Lagi

Bara tidak peduli dengan perkataan Alya itu dan terus mempercepat langkah kakinya meninggalkan tempat servis dengan hatinya yang membara penuh amarah.“Hih! Kenapa sih harus ketemu dia lagi?” gumam Bara begitu kesalnya.Dia menghampiri tempat motor parkir dan lekas ingin pergi dari tempat servis saat itu juga. Tiba-tiba, Alya keluar juga dari tempat servis dan menatap ke arah Bara.Bara yang sudah menaiki motornya sempat melirik Alya sebelum segera mengalihkan pandanganya.“Bara!” teriak Alya melihat kepergian Bara tanpa ada niatan untuk berbicara dengannya lagi.Tak ada jawaban yang perlu diutarakan lagi. Bara bergegas pergi dengan motornya tanpa menoleh lagi.Perjalanan yang begitu tenang kian diwarnai dengan gejolak amarah. Bara tidak habis pikir kalau akan bertemu Alya lagi setelah beberapa bulan berpisah.“Takdir macam apa ini? Jelas kalau semua ini pasti kebetulan saja! Wanita berhati kasar seperti Alya tidak mungkin menguntitku seperti si Citra itu!” gumam Bara berusaha membandi
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

BAB 37 : Hidup Kelam

“Saya akan bayar satunya nanti ketika Anda menyerahkan laptop tersebut kepada pria yang servis laptop ini sebelumnya. Katakan saja kalau dia dapat hadiah laptop baru sebagai promosi tempat servis ini. Nanti ambil fotonya saja sebagai bukti pemberian laptop barunya ke nomor saya ini dan pasti akan segera saya bayar.”Alya sedikit melirik laptop lamanya milik Bara sebelum menatap wajah pekerja di hadapannya.Pekerja yang paham dengan maksud Alya akhirnya menganggukkan kepala. Dia tahu kalau Nyonya Alya tidak mungkin menipu tempat servis mereka.Lagi pula, dia juga sudah bayar salah satu laptopnya. Menenangkan hatinya yang gembira karena mendapatkan penjualan dua laptop, pekerja itu segera memproses transaksi dan menyerahkan kwitansi.“Terima kasih, Nyonya! Semoga dapat belanja di tempat kami lagi!” seru pekerja dengan takjub.“Baik!” Alya mengangguk dan perlahan pergi begitu saja di tengah tatapan beberapa orang yang masih memperhatikan sosoknya dari tadi.“Orang kaya memang beda, ya? Se
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

BAB 38 : Rumah Tangga

Alya memelankan mobilnya seakan tak ingin sampai tujuan lebih cepat. Namun, jarak yang memang sudah cukup dekat tidak membutuhkan waktu terlalu lama baginya untuk tiba di sana.Tin, tin!Alya membunyikan klakson dan perlahan gerbang rumah mewah itu terbuka lebar. Ada penjaga yang memang selalu siap di sana.“Selamat siang, Nyonya! Silahkan masuk!” Penjaga itu menyapa kedatangan Alya.Alya tak begitu menghiraukannya, dia langsung menancap gas untuk masuk ke dalam rumah mewah.Ada halaman yang cukup luas untuk parkir tiga hingga lima mobil. Alya yang sudah terbiasa dengan cepat memarkirkan mobilnya.“Haah! Semoga tidak ada masalah lagi!” gumam Alya menguatkan dirinya keluar dari mobilnya dengan wajah senyum.Dia melirik ke arah penjaga sebelum tersenyum tipis dan langsung pergi masuk ke dalam rumah.“Nyonya Alya memang terbaik!” batin penjaga melihat Alya menyapanya dengan senyuman manis.Alya masuk ke dalam rumah beberapa langkah sebelum melihat sosok Diano menatapnya dengan mengerutkan
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

BAB 39 : Grup Penulis Nyelekit

“Hmm? Kayaknya alur ceritaku kurang konfliknya. Harus diperbaiki segera!” Bara mengoreksi hasil tulisannya sendiri.Sudah menjadi kebiasaannya untuk tetap menjaga intensitas setiap babnya dalam novel hasil karyanya.Meski tidak yakin dengan kualitas tulisannya, Bara merasa tetap harus fokus menyajikan cerita yang dramatis dengan intensitas tinggi.Dampaknya tentu saja membuat beberapa novelnya sering kali terasa sangat ekstrim karena fokusnya akan penekanan konflik yang terlalu berlebihan rasanya.Bara tetap puas dengan tulisannya sendiri. Beberapa pembaca setianya juga memuji penyajian babnya yang begitu lugas.Tik, tik, tik!Suara memburu hasil ketikannya secara bertahap semakin intens. Beberapa orang di sekitarnya tidak terlalu peduli dengan itu.Mereka merasa kalau Bara pasti sedang bermain game yang memang sudah menjadi ciri khas tempat warnet pada umumnya.Jika saja mereka tahu kalau Bara tidak bermain game, bola mata mereka semua pasti menggelinding seperti telur yang baru kelua
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

BAB 40 : Keluh Kesah

Berlebihan? Tentu saja tidak! Bara sudah berulang kali merasa kedatangan mobil itu benar-benar menjadi sumber membawa malapetaka dalam kehidupannya.Sebagai contoh terjadi kemarin malam. Mobil mewah yang sama juga datang dan keesokan harinya laptopnya bermasalah hingga harus bertemu dengan mantan istrinya.Sampai sini sudah jelas dampaknya. Entah sekadar kebetulan atau memang sudah takdirnya. Satu hal yang pasti, semua masalah akan bergiliran menyapanya ketika mobil mewah itu ada didekatnya.Bara juga tahu betul kalau sosok Citra adalah orang yang berada di dalam mobil mewah terkutuk itu di mana dia dengan tenang menunggu kedatangan Bara.Meski kesal sekali melihat kedatangan Citra, sebenarnya dalam hatinya ada secuil kebahagiaan karena ada orang yang mau mendatanginya.Bagi Bara yang memang sudah kesepian sejak diceraikan oleh istrinya itu, kehadiran Citra seakan seperti cahaya lilin yang menyala dan menyinari hatinya yang gelap gulita.Namun, hatinya yang memang sudah tertutup rapat
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status