Semua Bab Transmigrasi Sang Kritikus Seni Menyelamatkan Dunia: Bab 71 - Bab 80

87 Bab

Bab 71: Firma Hukum Eden

Setelah insiden mengintimidasi Clara di apartemen, Teo tidak membuang waktu untuk bertindak. Ia segera memerintahkan tim hukumnya dari Firma Hukum Eden, salah satu firma paling terkemuka di negara itu, untuk menangani kasus ini dengan serius. Teo tahu bahwa Raaz Code Music tidak hanya masalah kecil dalam dunia industri hiburan; mereka adalah salah satu cabang dari Steven Group, dan ini bisa menjadi celah besar untuk melemahkan konglomerat tersebut.Di ruang rapat Eden yang modern dan berkilauan, Teo berdiri di depan lima pengacara handalnya. Di layar besar terpampang skema operasi Raaz Code Music yang telah disusun Aarav dan tim investigasi mereka. Setiap detail manipulasi keuangan dan tekanan psikologis terhadap artis dicatat dengan teliti.“Prioritas pertama kalian adalah mendapatkan kesaksian,” kata Teo sambil menunjuk ke layar. “Masih banyak artis yang takut bersuara. Kalian harus bisa membuat mereka merasa aman. Clara sudah membuka jalan dengan artikelnya. Sekarang giliran kita m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

Bab 72: Saksi Kunci

Di sebuah kafe kecil yang terletak di sudut kota, Aarav duduk berhadapan dengan seorang pria berambut kelabu, mantan seniornya di kepolisian, Komisaris Veer. Kopi panas tersaji di meja di antara mereka, tetapi pembicaraan yang berlangsung lebih dingin dari cuaca malam itu.“Aku butuh bantuanmu,” kata Aarav tegas, tatapannya serius. “Bara harus dihentikan. Apa pun caranya.”Veer, yang dulu dikenal sebagai salah satu polisi paling berintegritas di masanya, menyandarkan tubuhnya ke kursi. “Kau yakin ini tentang keadilan, Aarav? Atau ini tentang balas dendam untuk Clara?”Aarav mendesah, tapi tidak menyangkal. “Bisa jadi keduanya. Tapi kau tahu aku tidak akan mengorbankan hukum demi itu.”Alih-alih menjawab, Veer meraih sebuah kardus yang tergeletak di lantai dekat meja mereka. Ia mendorong kardus itu ke arah Aarav dengan ekspresi penuh arti. Aarav mengerutkan kening.“Apa ini?” tanyanya sambil membuka kardus tersebut. Di dalamnya, ia menemukan sejumlah dokumen tua, beberapa amplop berisi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

Bab 73: Skandal di Balik Investigasi

Teo melangkah masuk ke kamar rumah sakit dengan hati-hati. Ruangan itu sunyi, hanya terdengar suara alat medis yang berbunyi pelan. Mira Elora berbaring di ranjang dengan wajah letih. Tatapannya kosong menatap langit-langit, seakan pikirannya masih terperangkap di masa lalu yang menyakitkan.“Boleh aku duduk?” tanya Teo lembut.Mira menoleh perlahan dan mengangguk. Teo menarik kursi ke samping ranjangnya dan duduk dengan posisi santai, berusaha membuat suasana lebih nyaman.“Aku tidak akan membahas kasus ini,” kata Teo. “Aku hanya ingin mendengar apa pun yang ingin kau ceritakan.”Mira menghela napas pelan, lalu menatap Teo penuh keraguan. “Apa gunanya? Tidak ada yang pernah mendengar suaraku sebelumnya. Aku sudah mencoba berbicara… tapi yang kudapat hanyalah ancaman.”Teo mengangguk. “Aku mengerti. Aku juga pernah mengalami situasi di mana dunia seakan-akan menolak mendengar kebenaran. Tapi aku ingin kau tahu, kali ini berbeda. Kami mendengar, Mira. Aku mendengar.”Mata Mira mulai be
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 74: Robin Calibson

Aarav duduk di depan meja kerjanya, dikelilingi tumpukan dokumen keuangan yang ia dapatkan dari berbagai sumber—beberapa legal, beberapa didapat dengan cara yang lebih… kreatif. Laptopnya menampilkan serangkaian angka, rekening bank, dan nama perusahaan cangkang yang tampak tidak memiliki keterkaitan satu sama lain. Namun, instingnya berkata bahwa ada pola di balik semua ini.Ia mengaktifkan program analisis forensik keuangan yang digunakan oleh kepolisian untuk melacak pencucian uang. Satu demi satu, ia memasukkan nama perusahaan yang terkait dengan Raaz Code Music. Grafik mulai muncul di layar—jejaring kompleks aliran dana yang tampaknya sengaja dibuat berlapis-lapis agar sulit dilacak."Kalian pikir bisa menutupi jejak dengan cara ini?" gumam Aarav seraya mendengus kecil.Ia mulai mencocokkan dokumen yang diberikan oleh seniornya di kepolisian dengan data transaksi yang ia akses dari jaringan internal perbankan. Sebagian besar transaksi Raaz Code Music tampak normal—pembayaran roya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 75: Air Mata dalam Keheningan

Teo berdiri di dalam ruangannya yang penuh dengan aroma kayu cendana, menghadapi Samuel yang sedang menatapnya dengan ekspresi marah. Sang manajer, yang biasanya tenang dan penuh perhitungan, kini tampak benar-benar kehilangan kesabaran."Apa yang kau pikirkan, Teo?" Samuel bertanya dengan nada dingin. "Aku sudah cukup baik dengan membiarkanmu bermain dengan duo detektif itu, Aarav dan Tarwin. Aku tidak pernah mencampuri urusan gilamu dengan mereka, hanya karena aku iba melihat keadaan Julia. Tapi ini? Kau sudah melewati batas."Teo mengepalkan tangannya. "Aku tidak berselingkuh dengan Mira, Sam. Ini hanya skandal yang dibuat-buat untuk menghancurkanku."Samuel tertawa pendek, tapi tidak ada humor di dalamnya. "Lalu kenapa semua media sibuk membahasmu dan Mira? Kenapa ada foto-foto kalian bersama di rumah sakit? Apa kau pikir publik akan percaya kalau kau hanya 'menghiburnya'?"Teo menggeleng, mencoba tetap tenang. "Aku tidak peduli dengan opini publik. Yang aku pedulikan adalah keben
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 76: Keinginan Julia

Pagi itu, Teo menatap layar ponselnya dengan perasaan campur aduk. Sebuah pesan dari Julia muncul di layar:“Teo, bisakah kita bertemu? Aku ingin minum kopi di kedai biasa.”Tangannya mencengkeram ponsel lebih erat. Ini adalah pertama kalinya Julia menghubunginya sejak skandal itu merebak. Ia seharusnya merasa lega, tetapi yang ada justru kekhawatiran.Julia bukan orang yang mudah keluar ke tempat umum, terutama setelah penculikan yang hampir merenggut nyawanya setahun lalu. Rasa cemasnya sering muncul di tengah keramaian, dan Teo tahu betapa besar usaha yang diperlukan Julia untuk mengajak pertemuan ini.Tanpa berpikir panjang, Teo segera membalas:“Tentu. Aku akan datang. Tapi kau yakin baik-baik saja di tempat umum?”Tak lama, Julia membalas:“Aku harus mencoba, Teo.”Jawaban singkat itu cukup untuk membuat dada Teo terasa sesak. Julia berusaha menghadapi ketakutannya, dan ia ingin ada di sana untuknya.***Satu jam kemudian, Teo memasuki kedai kopi kecil yang telah menjadi tempat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Bab 77: Konflik dengan Samuel

Teo duduk di samping ranjang rumah sakit, menggenggam tangan Julia yang masih lemah. Napasnya mulai teratur, meski sorot matanya masih menyiratkan kecemasan yang belum sepenuhnya reda. Teo mengusap punggung tangan istrinya dengan lembut, mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa Julia akan baik-baik saja. Namun, keheningan itu tidak bertahan lama.Pintu kamar rumah sakit terbuka dengan kasar."Teo!" Suara Samuel menggema, penuh kemarahan. Manajernya itu berjalan cepat ke arahnya, wajahnya merah padam dan matanya menyala penuh emosi.Teo menoleh dengan wajah datar, sudah bisa menebak apa yang akan terjadi. Ia tetap duduk, berusaha untuk tidak terpancing emosi. Samuel menghampirinya dengan langkah tegas, lalu berdiri tepat di depannya, menatapnya dengan tajam."Apa yang kau lakukan?!" bentak Samuel. "Aku sudah cukup bersabar, Teo! Aku bilang, selesaikan skandalmu, tapi apa yang kau lakukan? Berkencan di taman hiburan?! Dikejar wartawan?! Membiarkan dirimu terlibat lebih dalam dengan para
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Bab 78: Embargo Nick

Samuel tidak pernah bermaksud membuat situasi ini lepas kendali, tetapi ketika informasi yang ia bocorkan kepada wartawan sampai ke tangan yang salah, segalanya menjadi jauh lebih buruk dari yang ia duga. Wartawan yang menerima informasi itu bukan hanya sekadar pencari berita, tetapi seseorang yang memiliki kesetiaan penuh kepada Jake Arthur, pria yang saat ini mendekam di penjara karena penculikan Julia.Di balik jeruji, Jake menerima informasi itu dengan senyum tipis di wajahnya. Ia memang tidak memiliki kebebasan, tetapi kekuatannya masih terasa di luar sana. Ia memandang wartawan itu dengan tatapan tajam, lalu berbisik, "Kita harus menjatuhkan Nick Rayson lebih dulu."Wartawan itu mengangguk. "Bagaimana caranya?"Jake menyandarkan punggungnya ke dinding selnya. "Nick Rayson adalah mantan agen rahasia negara. Fakta itu sendiri sudah cukup berbahaya. Jika dia terlalu dalam terlibat dalam penyelidikan ini, kita bisa membuatnya terlihat seperti seseorang yang melampaui batas kewenanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Bab 79: Kecelakaan yang Mengubah Segalanya

Mobil Teo melaju dengan kecepatan stabil di jalanan Eldorisia yang masih basah oleh hujan semalam. Di kursi belakang, Nick duduk diam, wajahnya muram memandangi layar ponselnya yang dipenuhi notifikasi dari berbagai media yang memberitakan tentang dirinya. Di sampingnya, Aarav memeriksa beberapa dokumen yang akan mereka diskusikan dengan tim hukum dari Firma Hukum Eden. Situasi semakin rumit, dan satu-satunya cara untuk menyelamatkan Nick adalah dengan strategi hukum yang tepat.Namun, di tengah perjalanan menuju kantor polisi, tiba-tiba sebuah mobil hitam melaju kencang dari arah berlawanan dan berhenti mendadak di depan mobil Teo. Pengemudi mobil Teo menginjak rem dengan keras, membuat mobil berhenti mendadak. Belum sempat mereka menyadari apa yang terjadi, pintu mobil bagian Teo terbuka dengan kasar, dan seseorang menariknya keluar."Teo!" seru Nick dan Aarav hampir bersamaan.Teo tersentak ketika melihat siapa yang menyerangnya—Samuel. Manajernya berdiri di depannya dengan wajah m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Bab 80: Penyelidikan Detektif Aarav

Aarav berdiri di tengah jalan yang sepi, tatapannya tajam menyapu setiap detail yang ada di sekitar TKP. Udara malam terasa dingin, tetapi otaknya terus bekerja dengan panas, menyusun potongan-potongan teka-teki yang baru saja ia temukan. Lampu-lampu jalan remang-remang, memberikan penerangan yang nyaris tidak berguna. Senter di tangannya menjadi satu-satunya alat yang bisa membantunya menemukan jejak lebih lanjut.Ia berjongkok dan kembali mengamati bekas ban di aspal. Hanya ada satu jejak pengereman, jelas berasal dari mobil Teo yang berusaha menghindari tabrakan. Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa mobil pelaku mencoba mengerem sebelum benturan terjadi. Ini semakin menguatkan dugaannya bahwa kejadian ini bukan kecelakaan biasa.Aarav berdiri dan mengamati lebih jauh. Tidak ada kamera CCTV di sekitar, yang berarti pelaku sudah memperhitungkan lokasi ini sebagai tempat yang aman untuk melakukan aksinya. Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Tarwin.“Tarwin, aku di TKP sekarang. In
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status