Semua Bab Hasrat Bersemi Pada Malam Hari: Bab 31 - Bab 40

50 Bab

Bab 31

"Kamu sudah kembali?"Pintu dapur terbuka, Livia berjalan keluar sambil membawakan dua jenis hidangan.Dia masih mengenakan jubah mandi semalam, bagian leher jubah mandi itu berbentuk V dan tampak longgar, samar-samar tulang selangka indahnya terlihat di balik kain tersebut. Wajah putihnya masih tampak sedikit merah dan membengkak, belum sepenuhnya hilang.Ya, tampak menyedihkan.Bagian lehernya tampak beberapa memar, itu ditinggalkan karena efek hasrat sesaat Archie ....Sorot mata Archie berubah menjadi sedikit gelap, pandangannya tertuju pada hidangan-hidangan di piring yang ditata rapi di atas meja. Sambil mengangkat alisnya, dia mengalihkan pandangannya ke arah wanita itu."Semua ini masakanmu?"Livia mengangguk dan berkata, "Aku harus berterima kasih padamu telah menyelamatkanku semalam. Sarapan ini sebagai bentuk rasa terima kasihku."Archie duduk, lalu berkata sambil tersenyum tipis, "Bukankah semalam kamu sudah menunjukkan rasa terima kasihmu padaku?"Wajah Livia langsung meme
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 32

"Dokter, sudah waktunya aku berangkat kerja, aku nggak akan mengganggumu lagi. Pinjam kamar tidurmu sebentar, ya. Aku berganti pakaian dulu."Livia menyela ucapan pria itu, tidak menunggunya selesai bicara. Kemudian, dia langsung bangkit dan berlari masuk ke dalam kamar tidur.Pagi ini, dia tidak hanya memesan sedikit makanan, dia juga memaksakan diri untuk memesan satu setelan pakaian. Pakaian tersebut tiba di apartemen Archie bersamaan dengan makanan-makanan yang dipesan.Waktunya sangat terbatas, dia juga tidak sempat mencuci pakaian itu lagi. Dia langsung membuka mereknya dan mengenakan pakaian itu. Kemudian, dia memakai sepatu kain yang paling murah itu, lalu bersiap untuk pergi dengan tergesa-gesa.Untungnya semalam dia makan bersama Daniel, kotak alatnya berada di mobil Daniel. Hari ini dia bisa langsung berangkat ke perusahaan saja.Hingga dia keluar dari pintu apartemen tersebut, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi pada Archie.Archie duduk di ruang tamu, pandangannya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 33

Di ujung telepon, Archie langsung menolaknya tanpa ragu. "Apartemenku nggak pernah disewakan."Daniel menghela napas dan berkata, "Aku juga terdesak oleh keadaan. Dengan mempertimbangkan hubungan pertemanan kita selama bertahun-tahun, bantulah aku, sewakan satu bulan juga boleh."Archie berkata, "Untuk apa kamu menyewa apartemen?"Daniel berkata, "Semalam seorang gadis muda perusahaan mengalami musibah, mau pindah. Lingkungan tempat tinggalnya itu sangat kacau, aku nggak tenang. Karena itulah, aku berpikir untuk menyediakan asrama karyawan, memintanya untuk pindah ke Baliom?""Livia?" tanya Archie dengan datar."Wah, kamu bisa menebaknya secepat itu? Sepertinya aku nggak bisa menyembunyikan apa pun darimu. Bagaimanapun juga, dia adalah muridku, aku selalu berpikir untuk sedikit menjaganya. Tapi, kalau kamu nggak bersedia menyewakannya padaku, ya sudah, aku akan cari yang lain."Daniel tahu kepribadian Archie, seorang dokter sedikit banyak pasti pembersih, tidak suka orang lain menyentu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 34

'Eh ... ini ... seperti sihir saja!'Dia tidak hanya satu gedung dengan Archie, tetapi apartemen tempat tinggalnya hanya tepat di seberang apartemen pria itu?Di apartemen kelas atas seperti ini, hanya ada dua apartemen satu lantai. Kalau begitu, bukankah hanya ada dia dan Archie di seluruh lantai ini?Livia langsung merasa gelisah."Guru, apakah ini adalah asrama karyawan yang disiapkan oleh perusahaan?" tanyanya, masih enggan menyerah."Ya, untuk saat ini hanya tersisa yang satu ini. Tapi, tempat ini sudah sangat lama nggak ditinggali, mungkin kamu perlu membersihkannya."Daniel mengangkat lengannya, memasukkan kata sandi. Tak lama kemudian, pintu pun terbuka.Dekorasi di dalam apartemen itu terpampang nyata di hadapannya.Melihat dekorasi dan tatanan perabot di dalam apartemen tersebut, Livia kembali tercengang.'Sofa, meja, lemari, tempat tidur ... mengapa semuanya sama persis dengan apartemen Archie?'Kalau bukan karena arahnya berlawanan, dia pasti mengira dia salah masuk.Menyad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 35

Archie bersandar di depan pintu, seolah-olah sama sekali tidak terkejut melihat kemunculannya. Ekspresi pria itu sangat tenang."Sudah pindah?" tanya pria itu dengan tenang.Livia mengangguk, memaksakan seulas senyum dan berkata, "Ya, benar. Kebetulan sekali, Dokter. Kita bertetangga."Takut Archie merasa dirinya sengaja mendekati pria itu, Livia memberi penjelasan. "Ini adalah asrama karyawan yang disediakan oleh perusahaan. Sore hari ini aku baru mengajukannya, pembagiannya secara acak, benar-benar sangat kebetulan, ya."Archie mendengus dingin dan berkata, "Perusahaan kalian cukup baik, ya."Livia tidak berbicara lagi.Tidak tahu mengapa, dia selalu bisa mendengar nada bicara menyindir dalam ucapan pria itu.Dia berbalik, ingin pergi membuang sampah, tetapi pria itu memanggilnya dari arah belakangnya, "Tunggu."Secara naluriah, Livia menoleh dan bertanya, "Ada apa?""Ada sesuatu yang ingin kukembalikan padamu."Archie berbalik, masuk ke dalam apartemennya. Beberapa detik kemudian, d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 36

Dia langsung mengangkat kepalanya menatap Archie, matanya membelalak kaget.'Bisa-bisanya dia ... menggodaku dengan terang-terangan di hadapan Daniel?!'"Livia, ada apa?" tanya Daniel dengan refleks."Nggak apa-apa, tadi tanganku kram."Livia mengambil sendoknya, lalu mendongak, melemparkan sorot mata peringatan ke arah Archie.Namun, Archie sedang mengalihkan pandangannya ke bawah, meminum sup ikannya dengan santai. Tidak ada gejolak emosi apa pun di wajahnya, sorot matanya juga tampak tenang, berpenampilan layaknya orang yang tak berhasrat seperti biasanya.Seolah-olah kaki yang usil tadi bukanlah kakinya.'Pria ini benar-benar ... pandai berpura-pura.'Livia menggenggam sendoknya dengan erat, diam-diam dia menggeser kakinya ke belakang.Namun, detik berikutnya, pria itu berulah lagi, kaki pria itu melewati lututnya, lalu menjelajahi sela-sela kakinya sedikit demi sedikit ....Makin dia menjauh, pria itu makin menjadi-jadi.Dia tidak bisa menahan diri lagi dan mendongak, tatapannya b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 37

'Apa?'Livia langsung tercengang, dia mendongak dan menatap pria itu.Saat ini, pria itu sudah sangat dekat, tepat di hadapannya. Di bawah pencahayaan yang redup, sorot mata pria itu sedikit gelap. Tidak sulit untuk melihat hasrat di dalamnya.Pria itu sudah bersiap untuk "melahapnya".Livia membuka mulutnya, merasakan tenggorokannya agak kering dan serak."Ikut denganmu? Apa maksudmu?""Kamu nggak mengerti? Kalau begitu, aku katakan saja secara langsung. Aku ingin memeliharamu, bersifat jangka panjang. Selagi sekarang aku masih sedikit berminat padamu, kamu bisa meminta bayaran tinggi."Archie mencubit wajah wanita itu dan berkata dengan sangat santai, "Jadi, bukalah hargamu, Livia. Kamu boleh meminta bayaran berapa saja. Aku ingin memeliharamu.""Duar ...."Livia merasa seperti ada gemuruh petir yang baru saja menyambar telinganya.Dia membelalak kaget. Beberapa saat kemudian, akhirnya dia baru tersadar kembali. Dia merasakan ujung jari-jarinya bergetar dengan kencang.'Ternyata sera
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 38

Livia membuka keran air, membiarkan air panas mengalir dari kepalanya hingga ke bawah. Dia ingin menyingkirkan hal-hal yang tidak penting ini.Beberapa hari berikutnya, Livia tidak bertemu dengan Archie lagi.Biarpun tinggal di apartemen tepat di seberang apartemen pria itu, dia tidak pernah berpapasan dengan pria itu lagi.Setiap hari, dia pergi pagi pulang malam. Pagi hari hingga sore harinya, dia mengikuti Daniel ke lokasi, mempelajari desain. Pulang kerja malam harinya, dia mengulang kembali hal-hal yang telah dipelajarinya.Daniel memujinya bisa mempelajari sesuatu dengan cepat, perputaran otaknya cukup cepat. Karena itulah, dia harus lebih giat belajar lagi.Hanya dalam sekejap mata saja, satu minggu sudah berlalu.Livia mulai mengikuti Daniel mengunjungi rumah sakit setiap hari. Hari-harinya cukup sibuk, tetapi juga sangat bermakna.Saat menjelang jam pulang kerja, Livia membawa alat-alatnya ke garasi mobil. Sekarang dia sudah tinggal di kompleks yang sama dengan Daniel, jadi se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 39

Hanya menatap wajah itu saja, Diego sudah diliputi perasaan takut."Paman, kapan kamu datang ke sini? Mengapa kamu nggak bersuara?"Archie menatapnya dengan tatapan dingin dan berkata dengan datar, "Hal yang seharusnya kulihat dan seharusnya nggak kulihat, aku sudah melihat semuanya."Dalam sekejap, hawa dingin langsung merayapi punggung Diego."Aku ... aku hanya bercanda pada gadis itu. Aku nggak melakukan apa pun padanya. Jangan menatapku seperti itu."Archie mengalihkan pandangannya dari keponakannya itu, lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor seseorang. Suara terdengar sedingin es."Putramu hampir saja melakukan tindak pemerkosaan, dicurigai terlibat dalam penculikan, tindak kekerasan, melakukan tindak kejahatan berkelompok. Kalau hari ini kamu nggak bisa mengurus putramu lagi, aku nggak keberatan untuk melemparkannya ke kantor polisi."Diego gugup bukan main setelah mendengar ucapan pamannya!"Paman, kamu ...."Tidak tahu apa yang diucapkan oleh orang di ujung telepon,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 40

Malam pun tiba.Setelah makan bersama Daniel, Livia baru mengunjungi Vetom Internasional bersama pria itu.Pria itu tidak masuk melalui pintu utama, tetapi membawanya masuk melalui pintu samping. Kemudian, melewati sebuah koridor bawah tanah yang sangat panjang, hingga pada akhirnya menaiki lift menuju ke tempat observasi yang berlokasi lantai paling atas.Sambil tersenyum, Daniel berkata pada Livia, "Kalau melihat ke bawah dari sini, struktur dalam keseluruhan gedung ini sudah terpampang nyata di hadapanmu."Berdiri di tempat observasi itu, Livia terpana melihat pemandangan yang megah sekaligus rumit itu.Empat tahun sudah berlalu, akhirnya dia bisa melihat keseluruhan struktur internal bangunan ini. Biarpun di buku ada foto tempat ini, tetapi foto yang tampak agak buram ini tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan sensasi 3D yang terpampang nyata di hadapannya saat ini.Tempat ini adalah lokasi impian para pelajar desain arsitektur Kota Jenewa.Livia sedikit terpaku menyaksikan pema
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status