Semua Bab Hasrat Bersemi Pada Malam Hari: Bab 11 - Bab 20

50 Bab

Bab 11

Archie berdiri di luar pintu. Dengan balutan setelan jas mahal berwarna hitam, tubuhnya tampak tinggi dan tegap, memancarkan pesona yang luar biasa.Dia menyelipkan kedua tangannya di saku celananya, melirik Diego dan wanita yang tertutupi oleh tubuh keponakannya itu dengan malas. Keningnya tampak sedikit berkerut, suaranya terdengar dingin."Apa yang sedang kalian lakukan?"Begitu mendengar suara ini, Livia secara refleks mengangkat kepalanya, tatapannya bertemu dengan sorot mata dingin Archie. Dalam sekejap, detak jantungnya seolah melambat.'Dia!''Dia adalah paman ... Diego?'Diego merangkul bahu Livia secara paksa, lalu tersenyum sedikit bersalah dan berkata, "Nggak ngapa-ngapain. Dia adalah pacarku, aku sedang bersenang-senang bersamanya.""Pacar?"Archie mengucapkan satu kata itu, samar-samar sorot matanya tertuju pada wajah Livia.Hari ini, wanita itu merias wajahnya, kulitnya tampak putih dan lembut, wajahnya sedikit memerah, bulu matanya tipis tapi tebal berbentuk pola meleng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 12

Kepala Livia langsung berdengung-dengung, seakan-akan tidak menyangka pria itu akan mengajukan permintaan seperti ini.Jantungnya berdegup kencang dengan tak terkendali.Deg.Deg.Jantungnya seakan-akan sudah hampir melompat keluar dari dadanya.Wajah Archie makin mendekat, fitur wajah pria itu terukir dengan sempurna. Hidung mancung pria itu sudah hampir bersentuhan dengan hidungnya. Napas maskulin samar pria itu menyatu dengan napasnya, tidak cepat, juga tidak lambat.Livia mengalihkan pandangannya dengan sangat canggung, dia berkata dengan volume suara yang sangat kecil, "Aku nggak boleh melakukan aktivitas ranjang dalam seminggu."Hal ini adalah pesan dari pria itu sendiri."Seminggu sudah berlalu, sudah boleh.""Tapi ....""Aku adalah dokter, aku yang memutuskan."Tanpa menunggu Livia selesai berbicara, Archie langsung menciumnya, menahan bagian belakang kepalanya dengan kuat, tidak memberinya kesempatan untuk menolak.Aliran napas panas dari hidung, membuat wajahnya mulai terasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 13

Begitu melontarkan kata-kata itu, samar-samar wajah Livia terasa panas. Terakhir kali setelah meninggalkan tempat ini, perutnya terasa sakit selama dua hingga tiga hari. Setelah membaik, tadi malam dia kembali ditiduri oleh pria itu, pagi ini rasa sakit yang sudah familier baginya kembali menyelimuti dirinya.Pergerakan Archie terhenti sejenak, pandangannya tertuju pada posisi di antara kedua kaki wanita itu."Sakit lagi?"Livia mengangguk dengan malu, lalu menjawab dengan jujur sambil tergagap, "Rasa sakitnya sama seperti sebelumnya, sangat nggak nyaman."Archie mengatupkan bibirnya, kilatan gelap melintas di matanya. Dia meletakkan gelas airnya di atas meja sambil melontarkan satu kata."Tunggu."Beberapa menit kemudian, dia berjalan keluar dari kamar tidur dengan membawa dua kotak obat impor, lalu melemparkannya ke dalam pelukan Livia."Ini adalah pereda rasa sakit, satu kali sehari, sesudah makan. Kalau setelah dua hari masih terasa sakit, cari aku di rumah sakit."Livia segera mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 14

"Bam!"Livia yang lengah langsung mematung di tempat, pikirannya juga kosong seketika!Pintu kamar tidur terbuka, setengah bagian tubuh Diego sudah terjulur ke dalam. Seketika itu juga, Livia langsung panik setengah mati!Detik berikutnya, sosok bayangan seseorang langsung menerobos masuk ke dalam kamar tidur dengan cepat. Sosok bayangan seseorang yang tinggi dan tegap itu menghalangi di depannya, Livia langsung masuk ke dalam pelukan yang sudah familier baginya.Ekspresi Archie sangat muram, dia berteriak pada Diego dengan suara rendah, "Diego, keluar sana!""Paman, ternyata kamu benar-benar sudah punya wanita?"Saking terkejutnya, Diego membuka mulutnya dengan lebar. Dia tetap berdiri di tempat, enggan pergi, melemparkan sorot mata penasaran ke arah sosok di dalam pelukan pamannya itu.Wajah Livia menempel di pelukan Archie, dia sama sekali tidak berani bergerak.Makin lama, Diego makin merasa punggung wanita itu sedikit familier, seakan-akan dia sudah pernah melihat wanita itu di su
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 15

Setelah menghabiskan waktu cukup lama di koridor dan memastikan Diego sudah pergi, dia baru berjalan ke arah pulang dengan perlahan."Livia, mengapa kamu berada di sini?"Tiba-tiba, terdengar suara seorang pria dari arah depannya. Livia mendongak. Setelah melihat wajah pria itu dengan jelas, secara refleks dia langsung berdiri dengan tegak."Pak ... Daniel?"Pria yang dipanggil Pak Daniel oleh Livia ini, bukan hanya seorang dosen, tetapi juga dewan direksi Universitas Annora, Daniel Tandrian.Setiap tahunnya, pria ini akan menyumbangkan beasiswa dalam jumlah besar pada Universitas Annora. Sebagai mahasiswi yang mendapat beasiswa penuh selama empat tahun, hampir setiap tahun dia akan berfoto bersama Daniel.Jadi, mereka juga bisa mengobrol beberapa patah kata."Kebetulan sekali, bisa bertemu denganmu di sini. Apa kamu datang untuk menemui temanmu?"Daniel mengenakan setelan kasual berwarna abu-abu, satu tangannya diselipkan di sakunya, senyumannya terkesan santai dan ramah.Livia menang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 16

Mendengar pembahasan ini, Daniel langsung bersemangat. "Ya, dia adalah mahasiswi yang mendapatkan beasiswa penuh dari sekolah kami. Gadis ini sangat berpotensi, dia sangat unggul, bibit yang sangat bagus."Daniel mencondongkan tubuhnya ke depan dan bertanya, "Kamu ahli dalam menilai orang. Menurutmu dia bagaimana? Apakah dia cukup berkemampuan?"Archie berkata dengan nada bicara menyindir, "Lebih baik kalian membersihkan iklan-iklan yang tertempel di kamar kecil wanita sekolah kalian hingga bersih."...Setelah kembali ke asrama, Livia segera menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri, lalu membuka kotak obat yang diberikan oleh Archie padanya dan menelan pil obat tersebut."Ting!"Layar ponselnya menyala. Dia mengambil ponselnya, melihat adanya transfer dana sebesar dua juta, lalu terdengar suara Tiara, teman asramanya, dari arah belakang."Livia, bayaran kerja paruh waktu semalam sudah kutransfer padamu, ya. Tapi, kenapa kamu nggak pulang semalaman, bahkan pulang lebih telat diband
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 17

Beberapa hari berikutnya, Livia kembali menyibukkan dirinya dengan studinya.Waktu berlalu dengan sangat cepat, kehidupannya kembali tenang seperti sebelumnya. Saking tenangnya kehidupannya saat ini, dia bahkan sampai mengira kejadian-kejadian di luar nalar yang dialaminya sebelumnya, hanyalah sebuah mimpi.Dalam sekejap mata saja, sudah saatnya magang.Selama periode ini, Diego pernah bertemu Livia beberapa kali, tetapi pria yang satu ini sudah jauh lebih menjaga sikapnya beberapa kali. Selain mengucapkan beberapa patah kata godaan, pria itu sudah tidak berani main sentuh-sentuh lagi.Sepertinya aura mengintimidasi pamannya itu memang cukup kuat....Beberapa hari ini, Livia sedang mencari tempat tinggal.Tidak lama lagi, dia sudah mulai magang. Kebetulan sudah liburan, asrama sekolah akan ditutup. Jadi, dia perlu mencari sebuah tempat tinggal, lalu pindah.Awalnya Livia memang ingin menyewa tempat tinggal bersama Tiara. Namun, Tiara sudah resmi berpacaran dengan pria idamannya itu. K
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 18

Dalam balutan jubah putihnya, Archie sedang duduk dengan santai di tangga. Jari-jarinya tengah mencengkeram ponselnya, cahaya layar ponselnya terpancar ke wajahnya.Dia mengalihkan pandangannya, menatap wanita itu dengan tatapan santai."Kamu mencariku?"Seperti biasanya, suaranya terdengar dingin sekaligus terkesan menjauh, disertai dengan nada bicara sedikit serak dan malas karena kelelahan. Biarpun bertemu dengan wanita itu di tempat seperti ini, sama sekali tidak ada keterkejutan yang terlihat di wajahnya.Livia segera menggelengkan kepalanya, dia hanya bisa memaksakan diri untuk menyapa pria itu dengan kaku, "Kebetulan sekali, Dokter. Aku datang bekerja. Kebetulan proyek magangku adalah rumah sakit ini."Takut pria itu tidak percaya, dia sengaja menggoyang-goyangkan alat ukur dalam genggamannya, menunjukkan dirinya bukan ingin mengganggu pria itu.Dalam benaknya, orang seperti pria ini seharusnya paling benci diganggu oleh wanita.Pandangan Archie tertuju pada alat ukur dalam geng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 19

Hingga dia samar-samar merasakan gejolak emosi wanita itu, dia baru tersadar kembali dan melepaskan tangan wanita itu dengan ekspresi tenang.Dia mengalihkan pandangannya ke arah wanita itu dan berkata, "Detak jantungmu sedikit cepat. Kenapa kamu gugup?"Telinga Livia langsung memerah. "Aku ... nggak."Ternyata memang benar, di hadapan seorang dokter tradisional, tidak ada yang bisa dirahasiakan. Pria itu bahkan bisa tahu detak jantungnya bertambah cepat."Defisiensi limpa, kelembapan tinggi, fungsi gastrointestinal lemah." Archie melanjutkan. "Makan makanan nggak sehat, nggak baik untuk lambung, terutama mi instan."'Apa?'Livia tidak menyangka pria itu bahkan bisa membaca dengan akurat makanan yang dimakannya."Daniel bertanya padanya, "Livia, apa biasanya kamu suka makan mi instan?"Livia malu untuk mengaku, dia berkata, "Saat terlalu sibuk belajar, aku makan seadanya. Mungkin aku sudah makan sedikit terlalu banyak.""Nggak bisa seperti ini, tubuh yang sehat adalah modal yang paling
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 20

Dia bertanya pada wanita itu dengan terus terang, "Untuk apa kamu gugup melihatku?""Aku nggak ...." Livia hanya merasa canggung.Hubungan mereka adalah hubungan transaksi, memang semacam "hubungan gelap". Kalau dia tidak menghindari pria itu, apa mungkin dia harus menyapa pria itu secara terang-terangan?Sangat jelas Archie tidak berniat untuk melepaskannya begitu saja. Pria itu berjalan selangkah demi selangkah mendekatinya. Sosok bayangan tubuh yang tinggi dan tegap itu, membuatnya mundur hingga ke wastafel.Secara naluriah, Livia melangkah mundur hingga pinggangnya membentur permukaan wastafel, dia sudah tidak bisa mundur lagi.Pria itu sedikit menundukkan kepala, mendekatkan wajahnya padanya. "Kamu menghindariku, karena kamu sudah berhasil memancing yang lain? Dia lebih bermurah hati dibandingkan aku, memberimu bayaran yang lebih tinggi?"Livia langsung membuka matanya lebar-lebar. Hanya dalam satu detik saja, dia sudah mengerti maksud pria itu.Livia tidak bisa menahan diri dan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status