Alfan nampak senang bisa makan lagi di sini. Beberapa kali aku pernah mengajaknya ke sini. Sejak punya penghasilan dari butik, sesekali aku mengajak Alfan dan Delia makan di tempat seperti ini. "Jadi, maksudnya kamu kerja apa?" Mas Dika mengulang lagi pertanyaannya. "Aku menjahit untuk Sandra Butik, lumayan lah buat mengganjal perut," jawabku seraya tersenyum tipis. "Wah, benarkah?" tanya Mas Dika kaget. Aku mengangguk, lucu juga melihat ekspresi dia yang kaget seperti itu. "Aku sering ke Sandra butik. Tapi, kok, belum pernah bertemu, ya, sebelum ini? Tadi juga kalau Alfan tidak memanggilku, Aku nggak bakalan pada kalian." "Aku cuma sebentar di butik, paling kalau ngambil bahan dan nganterin yang sudah selesai." Obrolan kami mengalir, meski ini pertemuan yang kedua kalinya tapi entah kenapa kami seperti yang sudah kenal lama. Mas Dika orangnya enak diajak ngobrol. Alfan juga asik berbicara apa saja. "Aku permisi pulang dulu, Mas. Terima kasih sudah ditraktir." Aku mengambil
Terakhir Diperbarui : 2025-02-24 Baca selengkapnya