Home / Romansa / Di Kejar Mantan Suami Arogan / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Di Kejar Mantan Suami Arogan: Chapter 21 - Chapter 30

55 Chapters

Kau Tidak Punya Teman Pria

“Tidak, tidak ada apa-apa, kok,” sahutnya gugup.“Tidak ada apa-apa?” pertanyaan itu sudah seperti menyelidik, membuat Fey jadi menundukkan wajahnya karena malu.“Aku sudah mengenal kau sejak tiga tahun yang lalu. Wajah yang tidak bisa menyembunyikan kebohongan dan ekpresimu sekarang ini sudah sangat jelas sekali, Fey. Aku yakin kalau sedang terjadi sesuatu padamu,”“Tidak, Prof. Aku tidak apa-apa. Kenapa kita jadi serius begini, ya?”Pria itu tertawa hambar. Dia tahu, saking gugupnya, Fey memanggilnya dengan sebutan Prof. lagi.“Yang aku tahu, kau tidak punya teman pria,”“Eh….,”Fey sampai memberanikan mengangkat wajahnya kembali karena mendengar kata-kata yang sangat aneh menurutnya.“Ya, kau tidak punya pacar, kan? Tapi entah kenapa, aku melihat kalau kau sedang tidak sehat dengan hubungan asmaramu,”“Bagaimana maksudnya?” tanya Fey makin tidak faham“Aku melihat, antara kau dan Janus bukan hanya sekedar saudara. Kalian punya hubungan yang tersembunyi, kan?”Tebaknya dan k
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Tidak Ada Toleransi

Nenek Jenny langsung melihat Janus dan Fey secara bergantian. Keningnya yang sudah berkerut melihat Fey tergolek di sofa, makin rapat kerutannya.“Siapa?” tanyanya sambil menunjuk ke arah pintu sementara matanya melihat Janus.“Nek, duduk dulu,” Fey bangun dan mencoba menenangkan neneknya karena dia khawatir dengan tekanan darah tingginya.Dengan sabar dan penuh pengertian, dia membimbing Neneknya untuk duduk. Tapi sayang, perempuan tua itu malah menepis tangannya. “Duduk dulu, ya. Biar aku jelaskan! Bujuk Janus yang ketakutan. Dia tidak menduga kedatangan Nenek yang begitu tiba-tiba itu.Tanpa di duga, dia menepis tangan Janus. “Aku ke sini bukan untuk leyeh-leyeh,”Dengan langkah yang tertatih, dia memaksa berjalan ke kamar, di mana dia mendengar suara wanita yang masih asing di telinganya.“Nek!” Janus berusaha mencegahnya namun usahanya itu tidak berhasil. Nenek Janny sudah membuka pintu dan melihat Hawke tengah berbaring dengan tubuh yang setengah telanjang. Dia kaget melihat p
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Sebuah Pengakuan

“Urusan kita belum selesai!” seru Nenek ketika Hawke sudah dibawa pihak rumah sakit untuk kembali ke ruang perawatan.“Tujuan aku ke sini, harus kita bicarakan di sini. Tidak ada yang boleh pergi sebelum masalah ini selesai,” tegasnya lagi.“Janus, duduklah. Kita memang harus bicara!” Papanya menyahuti meskipun sebenarnya ada pekerjaan yang tidak bisa dia tinggalkan. Tapi apa boleh buat, sifat ibunya yang keras tidak bisa dilawan oleh siapapun.Tapi dia merasa bersyukur, karena sifat ibunya pula dia bisa menjadi seperti sekarang ini.“Fey, sekarang aku yang mau tanya denganmu. Kau bicara sejujur-jujurnya,”Fey yang awalnya duduk dengan tenang, dia langsung membenahi posisinya dan jadi tegang. Dia tidak menyangka kalau dia yang akan dihakimi oleh Nenek Jane kali ini.“Iya, Nek. Ada apa?” tanyanya memberanikan diri.Nenek membuka ponselnya dan tak lama, dia mengetuk-ngetuk di layar datar itu.“Buka Hp kalian, aku sudah membuat grup keluarga,”Jasper geleng-geleng kepala melihat kelakua
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Membuat Foto Pertunangan

Janus menemui Hawke di rumah sakit. Dia sedikit lega karena Papanya sudah memberikan kamar yang bagus dan juga dua orang yang menjaga di pintu depan kamarnya.“Aku sudah seperti tahanan saja,” protes Hawke. Dia tahu kalau yang di depan sana bukan polisi tapi orang yang dipekerjakan oleh Papanya Janus.“Bukannya ini untuk kebaikanmu juga. Papa melakukan ini karena aku bilang kalau ada yang sedang mengaicarmu. Kau dalam keadaan tidak aman,” hiburnya. Dia buru-buru duduk di sisi tempat tidur dan memeriksa keadaan Hawke.“Aku mau pulang saja. Tolong telpon Papaku!”Ini permintaan yang berat bagi Janus. Dia baru saja bertemu lagi dengan orang yang selama ini menjadi tujuan hidupnya dan mereka belum banyak bicara. Jika dia membiarkan Hawke pulang, bagaimana mereka bisa bertemu lagi.“Aku tidak bisa menahanmu di apartemen aku karena apa yang dikatakan Nenek itu benar,”“Bukan itu masalahnya,”“Lalu apa?”“Kenapa Nenek dan orang tuamu sampai datang tepat ketika aku menginap di sana. Aneh se
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Janus Mulai Ragu Dengan Keputusannya

Hawke telah menyelidiki. Janus dan Fey benar-benar merahasiakan pernikahannya. Bahkan, mereka tidak punya foto saat melakukan akad nikah.Sekarang Janus setuju untuk mengambil foto pertunangan dengannya, itu berarti dia masih menempati posisi yang spesial di hati Janus"Apa aku boleh tanya sesuatu padamu?” Ekspresi Janus makin serius."Apa?" Kegembiraannya langsung menghilang saat dia menatap Janus yang melihatnya dengan serius.Janus belum pernah memandangnya seperti ini."Kenapa anak buahnya Ember mencarimu? Bukankah urusan Papamu dengannya sudah selesai?"Pertanyaan Janus begitu sederhana tapi langsung membuat jantung Hawke ingi lepas dari tubuhnya.Hawke tertegun sesaat. Dia tidak menyangka kalau Janus akan menanyakan hal ini. "Apa dia mencari tahu orang yang dia ceritakan malam itu? Gawat kalau dia sampai tahu apa yang sebenarnya terjadi sebelum aku menikah dengannya,""Jadi dia mencari kebenaran atas ucapannya? Dia juga sampai mencari tau siapa orang itu? Itu artinya
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Tapi Kita Belum Bercerai

Fey merasakan seluruh tubuhnya menegang. Mungkinkah bajingan ini memikirkan hal semacam itu lagi?Betapa tak tahu malu!Dia sudah bisa merasakan kalau Janus masih menginginkan dia kemarin malam, mereka hanya bermain sekali saja. Kebutuhan sex nya sangat tinggi, dan ini adalah musim dingin,musim dimana hewan berada dalam periode estrus! Fey mengingatkan Janus dengan marah, "Janus, kita sepakat untuk berakhir!""Aku tahu. Tapi kita belum bercerai.” Janus menghela nafas, tapi suaranya di buat tenang."Cabul!"Fey menggertakkan giginya karena marah, tapi dia tidak bisa melawannya ketika Janus membantunya mencuci tangannya.Dia benar-benar ingin membantu Fey mencuci tangannya untuk menunjukkan perhatiannya.Janus meraih tangannya dan membawanya ke bawah keran. Suaranya yang menawan terdengar di telinganya. “Tidak ada salahnya seorang suami memanjakan istrinya, kan? Apalagi hanya membantunya mencuci tangan. Ini adalah sikap romantis yang wajar,”Mendengar kata-kata itu, hatinya
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Siapa Yang Kau Pilih?

"Janus, aku tidak bisa berbagi cinta dengan wanita lain. Pria yang aku cintai, harus jadi milikku. Aku tidak bisa menerima kalau suamiku memikirkan wanita lain. Aku rasa kau juga berpikir begitu. Kau tidak mungkin membiarkan Hawke bersama pria lain ketika kalian sudah bersama, kan?" jelasnya menggebu-gebu.“Kau belum menjawab pertanyaanku. Apa menurutmu aku sudah tidur dengan Hawke?” pernyataan itu sengaja dipertegas Janus karena dia ingin melihat bagimana perasaan wanita yang ada di depannya saat ini. Fey tidak menjawab, dia malah mengalihkan pembicaraan."Janus, ayo kita sudahi saja. Biarkan aku pergi dari kehidupan kamu. Selama Hawke ada di antara kita, kita tidak akan pernah memiliki akhir yang baik.” Fey berdiri dan tidak ingin mengatakan apa-apa lagi.Janus segera meraih lengan Fey dan menahannya. “Kalau kau benar-benar mencintai aku, kenapa kau melepaskan aku?”"Mengapa kamu tidak berbicara tentang bagaimana kamu mempertahankan aku dari wanita yang akan merebut aku?"Fey
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Tuduhan Yang Kejam

"Saya lihat kau menguntit tamu kami. Jangan buat masalah di sini kalau tidak ingin saya berbuat tegas,"Fey sudah tertangkap basah sebelum memergoki Hawke. Karena dia yakin kalau itu Hawke meskipun orang itu malah membelakangi dirinya. Jadi, untuk menyelamatkan diri, dia mencari alasan yang lebih jitu."Aku tidak mengikuti siapapun. Aku ke sini karena seseorang yang ingin aku temui masuk ke sini. Kalau anda tidak percaya, aku telpon orangnya,"Fey mengeluarkan hp dari sakunya dan langsung melakukan panggilan. Dia membuat suara panggilan menjadi terdengar oleh pria yang di sebelahnya. "Saya janjian dengan Janus, dia saudara sepupuku,"Fey memperlihatkan tampilan layar yang sedang melakukan dengan nomor kontak Janus. Fey sebenarnya sudah menghapus nama kontak itu karena kesal , tadi itu hanya iseng saja dia mengetik J pada daftar kontaknya dan muncul.Dalam hal ini, jadi merasa beruntung karena secara diam-diam Janus menyimpan kembali nomernya di HP-nya. "Aku tidak tahu apakah Ja
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Fey Memang Keterlaluan

“Uke, kau kenapa?”Janus kaget melihat setengah badan gadis itu tergantung di tempat tidur sementara wajahnya meringis, tanpak begitu kesakitan.“Aku mau ambil minum tapi aku tidak bisa menggeser tubuhku sedikit saja,” dia menjawab dengan suara yang bergetar.“Sini, aku bantu,”Janus baru akan mengambil bahunya dan meminta penjaga yang sudah didekatnya untuk membereskan pecahan gelas yang berserakan di lantai.“Pergi!”Hawke menolak bantuan Janus dengan kasar. “Tidak usah dibantu. Biarkan aku sendiri,”Dia berteriak yang membuat suaranya terdengar hingga ke ruang jaga dan menyebabkan suster yang berjaga malam itu juga datang ke kamarnya.“Mbak, ada apa?”Wanita berseragam putih itu langsung memeriksa Hawke yang tampak pucat.“Dia mau mengambil minum tapi tidak bisa,” Janus membantu menjelaskan dengan suara yang lebut.“Oh…..kenapa tidak minta bantuan,” balasnya. Dia mengecek tombol yang ada di sisi tempat tidur dan ternyata masih berfungsi derngan baik.“Aku hanya ingin megambil min
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Tidak Ada yang Kenal Hawke

Pagi itu, nenek sarapan di temani oleh anak dan menantunya. Kebetulan, malam tadi keduanya datang menjenguk orang tuanya sekaligus bermalam di rumah besar keluarga J.“Jasper, apa kau sudah mencari tahu keluarganya Hawke sekarang ini? Kita harus tahu bagaimana mereka setelah meninggalkan kampungnya, jangan percaya saja dengan omongan gadis itu,” tegur Nenek saat mereka mulai menyantap bubur buatan Bik Nur.“Sudah, Ma,”“Lalu?” tanya Nenek bersemangat. Dia sampai menahan sendoknya yang sudah menyentuh ujung bibirnya karena mendengar jawaban dari anaknya, yang sesuai dengan maunya.“Aku minta asistenku mencari tahu,”“Iya, apapun itu, kita harus cari tahu bagaimana mereka. Kita perlu tahu karena tampaknya Janus tergila-gila dengan teman masa SMA-nya itu.“Mereka masih menjalankan usaha tambang pasir dan punya beberapa toko material juga di sana tapi yang tidak di dapat oleh asistenku, kabar tentang Hawke,”“Heh…bagaimana bisa?”“Iya, Ma. Orang sana tidak ada yang kenal Hawke. Beberapa
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more
PREV
123456
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status