Home / Romansa / Di Kejar Mantan Suami Arogan / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Di Kejar Mantan Suami Arogan: Chapter 11 - Chapter 20

55 Chapters

Karena Cemburu, Kan?

“Jelaskan padaku, kenapa kau mendadak mau kuliah ke Amerika?” todong Janus. Begitu Papa dan mamanya pulang, dia langsung menyusul Fey ke kamar dan minta kejelasan.“Jelaskan!” tanyanya sambil menekan Fey ke tempat tidur.Karena Fey sudah benar-benar ingin tidur, dia hanya mengenakan daster dan celana dalam saja. Tangan Janus yang menekan dadanya bisa merasakan kelembutan dadanya.“Aku sudah bilang kalau rencana ini sudah dari setahun lalu. Dan aku rasa…aku tidak harus menjelaskannya padamu, kan?” sahut Fey tanpa mau melihatnya.“Bohong!” serunya dengan ketus.“Kau membuat alasan ini karena Hawke datang, kan?”“Hey!”Tanpa diduga, Fey langsung mendorong tubuh Janus yang sudah menekannya dengan keras. Karena tidak siap dengan serangan Fey, Janus kaget dan tubuhnya nyaris terjeledak. Untung dia bisa memegang pinggiran tempat tidur, jadi hanya terhuyung sebentar sebenlum akhirnya bisa menguasai dirinya sendiri.“Benarkan? Kau melakukan itu karena marah?” Janus terus menuduhnya kare
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Aku tidak biasa dicampakkan

"Kita sudah sepakat, semua akan kembali seperti dulu tapi kamu tidak melakukannya. Kau terlalu terbawa oleh perasaan, Fey. Mengapa aku harus pura-pura baik pada orang yang tidak bisa memegang ucapannya?” Janus berkata sambil sambil membelai tubuhnya dengan nafsu.Segera, …. Fey yang sudah tidak mengenakan apapun jadi merinding dibuatnya.Janus menyentuh kulit Fey dengan lembut. Selama dia melakukan pemanasan, pori- pori yang mengembang menutup kembali.“Janus, aku rasa aku berhak menentukan apa yang harus aku lakukan setelah lulus kuliah. Aku tidak cemburu, aku sudah merencanakan ini sejak lama. Kalau kau tidak percaya, kau bisa cek ke kaprodi. Kapan beasiswa itu dibuka dan kapan aku mendaftarkan diri, semua terekam di sana. Kau bisa dengan mudah mengetahuinya. Aku tidak mengada-ada ,” Fey benar-benar ketakutan. Dia beringsut menjauhi Janus yang sudah kesetanan tapi tertahan oleh kepala tempat tidurnya.Fey akhirnya hanya bisa pasrah. Jika dia benar-benar memaksakan diri pa
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Sebuah Perhatian

Fey mengerutkan kening dan terus mengulurkan tangannya sebagai protesnya dalam diam."Hanya aku yang bisa membuat keputusan," Mata Janus dipenuhi dengan ketidakpercayaan.Fey yang begitu tergila-gila padanya, kini berani mencampakkannya. Bagaimana Janus yang terkenal sombong dan semaunya sendiri itu bisa dicampakkannya seorang gadis seperti Fey?Fey menarik tangan dan tersenyum pahit. “Aku benar-benar tidak tahu, manusia seperti apa yang sedang ada di depanku sekarang?"Setalah berkata seperti itu, Fey langsung menutup matanya, tidak ingin melihat Janus lagi.Janus juga tidak menyahuti. Setelah melihat Fey sebentar, dia berbalik dan pergi.Mendengar langkah Janus, Fey membuka matanya. Pada saat ini, suasana hatinya sedang sedih. Baik secara emosional atau fisik, dia berada di bawah penindasan pria itu dan menjadi serba salah untuk bertindak.Apakah dia benar-benar tidak bisa memilih jalan hidupnya?Fey menahan rasa lelahnya dan bangun untuk mandi.Setelah tubuhnya kembali sega
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Dua Orang Tidak Dikenal

Hawke ditinggalkan sendirian di bangsal. Seluruh tubuhnya terasa dingin, seolah-olah dia telah jatuh ke dalam rumah es.Meskipun dia merasa melayang karena bentuk perhatian yang diberikan Janus tapi Janus sepertinya masih meragukan dengan keberadaan dua pria itu. Dia keecewa karena Janus tidak seperti yang dipikirkannya.Setelah kejutan yang dia berikan dengan mendatangi kantornya secara tiba-tiba gagal, pertemuan yang seharusnya haru karena tiga tahun mereka tak bertemu, tapi terasa hambar rasanya. Janus malah melihatnya tidak seperti Hawke yang selalu dia rindukan. Kini usaha keduanya pun tak jauh beda.Hawke terpaksa harus mencari cara yang lain untuk membuatnya percaya.Dia harus bisa menyakinkan Janus kalau tempat ini benar-benar tidak aman untuknya dan Janus akan segera membawanya pergi dari sini. Bagaimana pun caranya, dia harus melakukan itu karena uang yang dia punya hanya bisa untuk menyewa tempat ini satu minggu saja.Hawke mengepalkan tinjunya. "Dia sampai begini mal
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bawa Aku Ke Apartemenmu!

Janus baru saja dari X5FLY dan menuju ke apartemennya tapi sebuah panggilan dari rumah sakit segera membuatnya berbelok. Dia pergi ke ruang di mana Hawke sedang mendapatkan penanganan.Hawke sedang berbaring tidak berdaya dengan kaki yang ditutupi perban dari dengkul hingga ke mata kaki. Dari tatapannya yang kosong dan tertuju pada langit-langit kamar, dia terlihat sangat ketakutan.Mendengar suara pintu yang dibuka dan langkah kaki, dia segera mengalihkan pandangan menuju ke pintu. Sosok Janus muncul, dan langsung mendekat.Hawke dengan panik menyembunyikan lengannya yang memar di balik selimut tapi sudah terlambat.Janus sudah duduk di sisi tempat tidur dan meraih tangannya. “Apa yang terjadi?” tanya Janus antara kaget dan khawatir.Hawke langsung menangis. “Janus, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi denganku. Kenapa aku tidak bisa tenang di apartemenku sendiri. Tak lama kau pergi, ada yang membunyikan bel. Aku kira kau yang datang jadi aku tidak memeriksanya lagi. Te
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Rasa Itu Nyaris Hilang

Fey sudah mengirim berkas kelengkapan ujiannya via email dan mengantar sebagiannya lagi untuk diserahkan ke staf prodi-nya. Dia sudah janjian akan bertemu pembimbing akademik-nya pagi ini untuk membahas persiapan ke Amerika dan membantu dosennya dalam seminar yang di selenggarakan di kampusnya.Dalam perjalanan, Fey menelpon Prof. Giorgino“Hallo Fey, kau sudah jalan?” suara yang terdengar pelan menjawab panggilan itu"Prof Gio, ada apa?" Fey segera merasakan ada yang tidak beres dan bertanya. Tidak seperti biasa dosen pembimbingnya itu tidak bersemangat seperti itu.“Zila berangkat sekolah dengan sopir tadi pagi tapi aku baru mendapat kabar dari sekolahnya kalau dia tidak ada di kelas. Kami sedang mencarinya tapi aku masih belum menemukannya, Fey” Suara laki-laki itu dipenuhi kecemasan dan kesedihan.Fey langsung menghentikan kemudinya "Apa? Zila hilang? Share lokasinya, Prof. Aku akan membantu menemukannya!”Terdengar suara laki-laki itu menghela nafas. “Tidak perlu, a
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Sisi Kemanusiannya.

Selama ini, Janus tidak pernah ingin tahu tentang kehidupan pribadi Fey. Siapa teman dekatnya di sekolah, siapa sahabatnya di kampus, dia tidak pernah tahu. Baginya, jika dia butuh bantuan apapun sama Fay, Fey harus siap. Itu saja yang tertanam dalam otaknya.Di taman, Fey sudah bertemu Prof. Gio. Setelah bicara sebentar, mereka langsung berpencar untuk mencari Zila.“Zila! "Zila!” Fey terus berteriak keras, suaranya yang jernih bergema di taman.Janus melihat Fey berjongkok di tepi sungai dan melihat ke dalam. Karena air yang mengalir hanya pada bagian tengah saja. Dia sepertinya berpikir bahwa Zila mungkin bersembunyi di bagian sisi sungai agar tidak bisa ditemukan orang."Fey." Janus berjalan mendekat.Melihat Janus ada di sini, Fey sangat terkejut. Dia melihat sepuluh pria berbadan tegap di belakangnya dan mengerti kalau Janus datang bersama karyawan papanya. Dia tahu karena seragam yang mereka gunakan sama, ada logonya JnF. Mereka tampaknya juga kenal dengan Fey karen
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Mempunyai Perasaan Yang lain

"Sebentar, Pak. Bukan begitu maksud saya!" Fey mendorong tangannya ke depan untuk menahan ucapan penjaga pintu masuk sementara pandangannya tertanam di salah satu sudut ruang, di dalam sana."Apa yang kau lihat?" Janus jadi penasaran dan ikut memeriksa tapi dia tidak melihat apapun ke arah pandang yang sama.Untuk kesekian kalinya, Fey menarik Janus dan berjalan menuju ke samping gedung.Janus membiarkan Fey menariknya dan entah perasaan apa yang dia rasakan saat ini, dia merasa menikmati momen seperti ini.Keduanya berjalan menelusuri teras samping dan akhirnya Janus bisa melihat apa yang membawa Fey berjalan ke sini.Dia melihat sesosok gadis kecil yang menempelkan tubuhnya di dinding kaca. Entah apa yang dia lihat di dalam sana, karena begitu asiknya, dia tidak mendengar langkah kaki yang mendekatinya."Zila!" Panggil Fey ketika sudah berdiri di samping anak itu. Dia langsung menyentuh bahunya dan anak itu langsung mendongak.Saat dia melihat Fey, anak itu kaget dan hampir
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Aku akan tinggal bersama kalian

Fey hanya mengangguk sebagai jawaban. Sepanjang jalan keduanya tidak berbicara. Baru ketika mereka sudah sampai di lobby kantor dan Janus baru akan turun, dia mengeluarkan ponselnya untuk melihatnya panggilan masuk. Panggilan yang sudah beberapa kali sepanjang jalan ke tempat ini.Notif panggilan juga menunjukkan bahwa ada 20 panggilan tak terjawab, itu dari nomer Hawke.Fey melihatnya. Saat Janus melepaskan sabuk pengamannya, dia berkata dengan tenang, “Jika kau mau, aku akan mengantarkan kau ke rumah sakit,"Janus menatap Fey dengan serius. Dia jadi ingat kalau dia berhutang penjelasan pada Fey. Karena dia pikir, Fey menawarkan bantuan agar dia mendapatkan penjelasan kenapa Hawke memintanya untuk merawatnya, Janus langsung menggelengkan kepala."Tidak usah. Aku masih ada urusan dengan Papa. Aku akan ke sana siang nanti,"Fey tidak menanggapi. Dia hanya sedikit mencibir.Tanpa diduga, Janus meraih lengannya dan tiba-tiba berkata, "Jika kau keberatan tinggal bersama Hawke
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Apa Kau Ada Masalah?

Fey datang lebih dulu ke apartemen Janus. Meskipun mereka sauadara tak sedarah dan secara diam-diam juga sudah sah menjadi pasangan suami istri, namun baru kali ini dia ke kamar Janus.Janus mengirim kode padanya hingga Fey bisa masuk tanpa harus menunggu pemiliknya.Apartemen yang lebih luas dari miliknya ini punya dua kamar. Fey memeriksa satu persatu. Satu kamar terkunci dan dia bisa menebak kalau itu adalah kamar yang biasa digunakan Janus. Sementara kamar yang ada di sampingnya, tampak tidak pernah terpakai.Kasur dibiarkan tanpa seprei dan banyak barang tidak terpakai tergeletak di beberapa sudut kamar. “Jadi ini maksud dia menyuruh aku datang lebih dulu?”“Heh….kurang ajar sekali,”Karena tidak mau ribut, dengan malas, Fey membersihkan kamar itu. Mulai dari menyapu dan mengepel ruangan, bersih-bersih kamar mandi hingga memasang seprei. Dia mengerjakan itu sampai satu jam lebih dan begitu selesai, Janus dan pacarnya itu belum juga datang.Fey melihat jam yang tergantung di rua
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
PREV
123456
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status