Share

Sisi Kemanusiannya.

Penulis: Sugianti Bisri
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 18:55:40

Selama ini, Janus tidak pernah ingin tahu tentang kehidupan pribadi Fey. Siapa teman dekatnya di sekolah, siapa sahabatnya di kampus, dia tidak pernah tahu. Baginya, jika dia butuh bantuan apapun sama Fay, Fey harus siap. Itu saja yang tertanam dalam otaknya.

Di taman, Fey sudah bertemu Prof. Gio. Setelah bicara sebentar, mereka langsung berpencar untuk mencari Zila.

“Zila!

"Zila!” Fey terus berteriak keras, suaranya yang jernih bergema di taman.

Janus melihat Fey berjongkok di tepi sungai dan melihat ke dalam. Karena air yang mengalir hanya pada bagian tengah saja. Dia sepertinya berpikir bahwa Zila mungkin bersembunyi di bagian sisi sungai agar tidak bisa ditemukan orang.

"Fey." Janus berjalan mendekat.

Melihat Janus ada di sini, Fey sangat terkejut. Dia melihat sepuluh pria berbadan tegap di belakangnya dan mengerti kalau Janus datang bersama karyawan papanya. Dia tahu karena seragam yang mereka gunakan sama, ada logonya JnF. Mereka tampaknya juga kenal dengan Fey karen
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Mempunyai Perasaan Yang lain

    "Sebentar, Pak. Bukan begitu maksud saya!" Fey mendorong tangannya ke depan untuk menahan ucapan penjaga pintu masuk sementara pandangannya tertanam di salah satu sudut ruang, di dalam sana."Apa yang kau lihat?" Janus jadi penasaran dan ikut memeriksa tapi dia tidak melihat apapun ke arah pandang yang sama.Untuk kesekian kalinya, Fey menarik Janus dan berjalan menuju ke samping gedung.Janus membiarkan Fey menariknya dan entah perasaan apa yang dia rasakan saat ini, dia merasa menikmati momen seperti ini.Keduanya berjalan menelusuri teras samping dan akhirnya Janus bisa melihat apa yang membawa Fey berjalan ke sini.Dia melihat sesosok gadis kecil yang menempelkan tubuhnya di dinding kaca. Entah apa yang dia lihat di dalam sana, karena begitu asiknya, dia tidak mendengar langkah kaki yang mendekatinya."Zila!" Panggil Fey ketika sudah berdiri di samping anak itu. Dia langsung menyentuh bahunya dan anak itu langsung mendongak.Saat dia melihat Fey, anak itu kaget dan hampir

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Aku akan tinggal bersama kalian

    Fey hanya mengangguk sebagai jawaban. Sepanjang jalan keduanya tidak berbicara. Baru ketika mereka sudah sampai di lobby kantor dan Janus baru akan turun, dia mengeluarkan ponselnya untuk melihatnya panggilan masuk. Panggilan yang sudah beberapa kali sepanjang jalan ke tempat ini.Notif panggilan juga menunjukkan bahwa ada 20 panggilan tak terjawab, itu dari nomer Hawke.Fey melihatnya. Saat Janus melepaskan sabuk pengamannya, dia berkata dengan tenang, “Jika kau mau, aku akan mengantarkan kau ke rumah sakit,"Janus menatap Fey dengan serius. Dia jadi ingat kalau dia berhutang penjelasan pada Fey. Karena dia pikir, Fey menawarkan bantuan agar dia mendapatkan penjelasan kenapa Hawke memintanya untuk merawatnya, Janus langsung menggelengkan kepala."Tidak usah. Aku masih ada urusan dengan Papa. Aku akan ke sana siang nanti,"Fey tidak menanggapi. Dia hanya sedikit mencibir.Tanpa diduga, Janus meraih lengannya dan tiba-tiba berkata, "Jika kau keberatan tinggal bersama Hawke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Apa Kau Ada Masalah?

    Fey datang lebih dulu ke apartemen Janus. Meskipun mereka sauadara tak sedarah dan secara diam-diam juga sudah sah menjadi pasangan suami istri, namun baru kali ini dia ke kamar Janus.Janus mengirim kode padanya hingga Fey bisa masuk tanpa harus menunggu pemiliknya.Apartemen yang lebih luas dari miliknya ini punya dua kamar. Fey memeriksa satu persatu. Satu kamar terkunci dan dia bisa menebak kalau itu adalah kamar yang biasa digunakan Janus. Sementara kamar yang ada di sampingnya, tampak tidak pernah terpakai.Kasur dibiarkan tanpa seprei dan banyak barang tidak terpakai tergeletak di beberapa sudut kamar. “Jadi ini maksud dia menyuruh aku datang lebih dulu?”“Heh….kurang ajar sekali,”Karena tidak mau ribut, dengan malas, Fey membersihkan kamar itu. Mulai dari menyapu dan mengepel ruangan, bersih-bersih kamar mandi hingga memasang seprei. Dia mengerjakan itu sampai satu jam lebih dan begitu selesai, Janus dan pacarnya itu belum juga datang.Fey melihat jam yang tergantung di rua

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Kau Tidak Punya Teman Pria

    “Tidak, tidak ada apa-apa, kok,” sahutnya gugup.“Tidak ada apa-apa?” pertanyaan itu sudah seperti menyelidik, membuat Fey jadi menundukkan wajahnya karena malu.“Aku sudah mengenal kau sejak tiga tahun yang lalu. Wajah yang tidak bisa menyembunyikan kebohongan dan ekpresimu sekarang ini sudah sangat jelas sekali, Fey. Aku yakin kalau sedang terjadi sesuatu padamu,”“Tidak, Prof. Aku tidak apa-apa. Kenapa kita jadi serius begini, ya?”Pria itu tertawa hambar. Dia tahu, saking gugupnya, Fey memanggilnya dengan sebutan Prof. lagi.“Yang aku tahu, kau tidak punya teman pria,”“Eh….,”Fey sampai memberanikan mengangkat wajahnya kembali karena mendengar kata-kata yang sangat aneh menurutnya.“Ya, kau tidak punya pacar, kan? Tapi entah kenapa, aku melihat kalau kau sedang tidak sehat dengan hubungan asmaramu,”“Bagaimana maksudnya?” tanya Fey makin tidak faham“Aku melihat, antara kau dan Janus bukan hanya sekedar saudara. Kalian punya hubungan yang tersembunyi, kan?”Tebaknya dan k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Tidak Ada Toleransi

    Nenek Jenny langsung melihat Janus dan Fey secara bergantian. Keningnya yang sudah berkerut melihat Fey tergolek di sofa, makin rapat kerutannya.“Siapa?” tanyanya sambil menunjuk ke arah pintu sementara matanya melihat Janus.“Nek, duduk dulu,” Fey bangun dan mencoba menenangkan neneknya karena dia khawatir dengan tekanan darah tingginya.Dengan sabar dan penuh pengertian, dia membimbing Neneknya untuk duduk. Tapi sayang, perempuan tua itu malah menepis tangannya. “Duduk dulu, ya. Biar aku jelaskan! Bujuk Janus yang ketakutan. Dia tidak menduga kedatangan Nenek yang begitu tiba-tiba itu.Tanpa di duga, dia menepis tangan Janus. “Aku ke sini bukan untuk leyeh-leyeh,”Dengan langkah yang tertatih, dia memaksa berjalan ke kamar, di mana dia mendengar suara wanita yang masih asing di telinganya.“Nek!” Janus berusaha mencegahnya namun usahanya itu tidak berhasil. Nenek Janny sudah membuka pintu dan melihat Hawke tengah berbaring dengan tubuh yang setengah telanjang. Dia kaget melihat p

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Sebuah Pengakuan

    “Urusan kita belum selesai!” seru Nenek ketika Hawke sudah dibawa pihak rumah sakit untuk kembali ke ruang perawatan.“Tujuan aku ke sini, harus kita bicarakan di sini. Tidak ada yang boleh pergi sebelum masalah ini selesai,” tegasnya lagi.“Janus, duduklah. Kita memang harus bicara!” Papanya menyahuti meskipun sebenarnya ada pekerjaan yang tidak bisa dia tinggalkan. Tapi apa boleh buat, sifat ibunya yang keras tidak bisa dilawan oleh siapapun.Tapi dia merasa bersyukur, karena sifat ibunya pula dia bisa menjadi seperti sekarang ini.“Fey, sekarang aku yang mau tanya denganmu. Kau bicara sejujur-jujurnya,”Fey yang awalnya duduk dengan tenang, dia langsung membenahi posisinya dan jadi tegang. Dia tidak menyangka kalau dia yang akan dihakimi oleh Nenek Jane kali ini.“Iya, Nek. Ada apa?” tanyanya memberanikan diri.Nenek membuka ponselnya dan tak lama, dia mengetuk-ngetuk di layar datar itu.“Buka Hp kalian, aku sudah membuat grup keluarga,”Jasper geleng-geleng kepala melihat kelakua

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Membuat Foto Pertunangan

    Janus menemui Hawke di rumah sakit. Dia sedikit lega karena Papanya sudah memberikan kamar yang bagus dan juga dua orang yang menjaga di pintu depan kamarnya.“Aku sudah seperti tahanan saja,” protes Hawke. Dia tahu kalau yang di depan sana bukan polisi tapi orang yang dipekerjakan oleh Papanya Janus.“Bukannya ini untuk kebaikanmu juga. Papa melakukan ini karena aku bilang kalau ada yang sedang mengaicarmu. Kau dalam keadaan tidak aman,” hiburnya. Dia buru-buru duduk di sisi tempat tidur dan memeriksa keadaan Hawke.“Aku mau pulang saja. Tolong telpon Papaku!”Ini permintaan yang berat bagi Janus. Dia baru saja bertemu lagi dengan orang yang selama ini menjadi tujuan hidupnya dan mereka belum banyak bicara. Jika dia membiarkan Hawke pulang, bagaimana mereka bisa bertemu lagi.“Aku tidak bisa menahanmu di apartemen aku karena apa yang dikatakan Nenek itu benar,”“Bukan itu masalahnya,”“Lalu apa?”“Kenapa Nenek dan orang tuamu sampai datang tepat ketika aku menginap di sana. Aneh se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Janus Mulai Ragu Dengan Keputusannya

    Hawke telah menyelidiki. Janus dan Fey benar-benar merahasiakan pernikahannya. Bahkan, mereka tidak punya foto saat melakukan akad nikah.Sekarang Janus setuju untuk mengambil foto pertunangan dengannya, itu berarti dia masih menempati posisi yang spesial di hati Janus"Apa aku boleh tanya sesuatu padamu?” Ekspresi Janus makin serius."Apa?" Kegembiraannya langsung menghilang saat dia menatap Janus yang melihatnya dengan serius.Janus belum pernah memandangnya seperti ini."Kenapa anak buahnya Ember mencarimu? Bukankah urusan Papamu dengannya sudah selesai?"Pertanyaan Janus begitu sederhana tapi langsung membuat jantung Hawke ingi lepas dari tubuhnya.Hawke tertegun sesaat. Dia tidak menyangka kalau Janus akan menanyakan hal ini. "Apa dia mencari tahu orang yang dia ceritakan malam itu? Gawat kalau dia sampai tahu apa yang sebenarnya terjadi sebelum aku menikah dengannya,""Jadi dia mencari kebenaran atas ucapannya? Dia juga sampai mencari tau siapa orang itu? Itu artinya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14

Bab terbaru

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Gara-Gara Si Otak Mesum

    Fey tidak ingin membahas kehamilannya sekarang. Dia belum siap dengan tanggapan Janus dan dia juga belum tahu apa yang akan terjadi kedepannya karena ada perasaan yang mengganjal dihatinya tapi dia sendiri tidak bisa menerka.“Tidak usah. Aku cukup nyaman kok mengenakannya.Tidak usah dilonggarkan lagi,”“Oke,"Nahlah langsung mengangguk. Janus pun merasa lega. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto mereka di cermin. Fey kaget, ini untuk pertama kalinya Janus melakukan selfi dengannya. Janus memperlihatkan hasilnya pada Fey, "Serasi, kan?”Dalam foto itu, Fey meletakkan tangannya di punggung karena dia ingin membuka gaunnya sedangkan Janus tersenyum melihat ke arah kamera. Fey hanya tersenyum. Pada saat itu mereka punya pikiran sendiri-sendiri tentang itu.*****Setelah mencoba gaun pengantin, Janus mengantar Fey kembali ke rumah. Fey tidak ada kegiatan apapun selain melakukan revisi skripsi Janus yang sudah dia selesaikan semalam.Perbaikannya sudah dia kirim dan men

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menjawab Keraguanmu

    Keduanya segera membantu Fey mengenakan gaun. Janus tersenyum dan menundukkan kepalanya. Dia mencium punggung Fey dengan penuh cinta. “Jangan kau pikirkan apa yang dikatakan Terra. Yang paling penting saat ini, aku sedang mencoba gaun pengantin bersama orang yang paling aku cintai,”Fey tersenyum. Meskipun dia tahu kalau Janus hanya menghiburnya, dia merasa bahagia. Setidaknya Janus menunjukkan pada kedua staf itu kalau tidak ada yang salah dengan apa yang mereka lakukan saat ini.Fey sudah melepas bluesnya, ketika dia minta staf yang memegang gaun pengantin untuk membantunya, Janus menghentikannya. Tubuhnya yang tinggi dia gunakan untuk mengurung Fey hingga tak tersentuh oleh siapapun. “Aku sudah bilang kalau aku yang akan membantu kau mencoba gaun ini, kau tidak membutuhkan orang lain,”Janus sangat tidak berdaya melihat punggung Fey yang terbuka. Dari pantulan kaca, dia juga melihat dada Fey yang membusung. Dia sering melihat pemandangan seperti ini, bahkan dia juga kerap melihat F

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Fitting

    Gaun pengantin itu sangat cantik, model terbaru yang baru saja dikerjakan oleh perancang terkenal di negeri ini. Ini serasa mimpi, Fey hanya bisa memandanginya, seakan itu adalah barang berharga yang takut untuk di sentuhnya.Gaun itu berlengan pendek yang mengikuti bordir bunga pada ujungnya hingga membentuk lengan yang cantik pada manakin itu. Leher yang berbentuk V dikelilingi berlian yang berkilau, “Cantik sekali,” Fey tidak tahan untuk tidak memujinya.Pada bagian pinggangnya dirancang sangat ketat dan pasti akan menampilkan sosok yang bagus bagi siapapun yang memakainya. Rok panjang yang menjuntai hingga ke lantai dibuat mengembang seperti payung.Saat dikenakan, pasti akan bergoyang-goyang karena bahannya yang halus dan lembut.Bagian ujung gaun itu tertutup payet dan memantulkan kemilau yang indah di bawah cahaya ruang yang sangat terang pada saat itu. “Ini pasti sangat mahal,” Fey menafsir harganya ketika seorang staf datang mengagetkannya.“Gaun ini dipesan oleh Pak Janus d

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Tanyakan Dulu

    “Nenek ada apa?” tanyanya begitu mengangkat panggilan. Suara Janus terdengar sedikit tidak ramah.“Ada apa?” balas Nenek dengan suara yang terheran-heran. “Janus… Bisa-bisanya kau bilang begitu pada Nenekmu?” sergahnya. Suaranya dipenuhi amarah. Bagaimana tidak, ini sudah malam. Dia dan anak mantunya sudah berkumpul di rumah, berharap Janus datang untuk menjelaskan ini semua tapi pikirannya itu salah.Tanpa merasa bersalah sedikit pun, Janus malah tidak pulang. Tidak memberi kabar apapun tentang rencana besarnya itu. Siapa yang tidak emosi kalau punya cucu yang kelewatan begini.“Apa kau merasa terganggu kalau nenek menelponmu? Apa kau sangat sibuk hingga….,”“Iya, Nek. Ada apa? Apa nenek tidak salah bertanya begitu? Bukan sekarang saja Nenek menelpon aku dan tidak pernah mau tahu aku sedang apa, kan?”“Apa kau masih menganggap wanita tua ini sebagai nenekmu?”“Heh…ada apa lagi ini?” Janus sudah bisa menebak apa yang ingin ditanyakan Neneknya makanya tiba-tiba menelpon, marah-marah

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Ingin Kunikmati Perasaan ini

    Suaranya terdengar sangat menyenangkan, seperti seorang bapak yang tengah membujuk anaknya untuk makan. Magnetis dan dalam. Membuat Fey terhipnotis.Tanpa diminta lagi, Fey membuka mulutnya, Janus menyuapkan makanan itu dengan sangat hati-hati. Perasaan yang tidak bisa Fey gambarkan segera merayap dalam pikirannya. Andai Janus semanis ini memperlakukannya, dia pasti akan mencintai pria ini lebih dalam lagi. "Tapi apakah dia melakukan ini hanya karena aku sedang kesal dengannya. Apa karena dia ingin menebus rasa bersalahnya?” tanya Fey pada dirinya sendiri.Apapun yang Janus pikirkan sampai dia mau melakukan ini, Fey ingin menutup mata dan telinganya. Dia ingin menikmati perhatian Janus yang mungkin akan dia lakukan sekali ini saja. Dia ingin bahagia, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai. Menikmati bagaimana rasanya dimanjakan oleh orang yang dicintai walaupun dia tidak yakin kalau Janus melakukannya dengan hati.Saat dia memikirkan itu, tanpa terasa air mata jatuh dari sudut

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Sindiran Halus

    Karena Janus sudah berjanji tidak akan menyentuhnya, dia cukup tahu apa maksud dari ucapan Fey itu. Dia menahan langkahnya, sampai Fey benar-benar masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya, barulah Janus berbalik. Dia tidak meninggalkan kamar itu tapi memilih duduk di sisi tempat tidur dan mengeluarkan ponselnya. Janus memesan makan malam untuk mereka berdua.Dia hanya tersenyum getir ketika mendengar suara gemercik air. Dia tahu kalau Fey sudah membohonginya. Dia sebenarnya tidak ingin buang air besar tapi mandi.Ya, wajar dia melakukan itu. Selama mereka menikah, Janus tidak pernah sepeduli ini padanya. Dia datang ke kamar ini ketika dia membutuhkan tubuhnya, dia akan pergi setelah mendapatkan apa yang dia inginkan.Dia tidak pernah bertanya, apakah Fey capek atau tidak karena banyak tugas-tugas dari dosen yang harus diselesaikan, bukan hanya tugasnya sendiri tapi harus menyelesaikan semua tugasnya.“Apa pernah dia memperhatikan apa yang Fey lakukan setelah mereka bercinta. Berdiam

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Jangan Merasa Tidak Enak

    Lo juga ikut menyahuti, “Fey, aku yakin Janus membuat rencana ini tanpa persetujuan kamu, kan? Anak itu memang keterlaluan. Dia tetap saja memaksakan kehendaknya. Untuk masalah sebesar ini, bahkan dia tidak meminta pendapat kami. Kita ini keluarga. Janus memang salah, tapi benar kata Nenek. Jika kau merasa keberatan, kau tidak harus mengikuti maunya. Ini tentang masa depanmu, sayang,""Aku tidak pernah merasa terpaksa atas semua ini. Tiga tahun kami bersama, aku melakukan ini karena aku memang menyukai Janus. Maafkan aku,""Oh....," Keduanya terkaget."Ya....kalau kalian menang saling suka. Tidak ada masalah. Nenek akan panggil anak itu. Dia harus tahu bagaimana menghargai orang yang begitu tulus seperti kamu,"Nenek berkata begitu karena dia tahu, Janus memikirkan wanita lain saat dia terikat sebuah hubungan yang sakral dengan Fey.Dia bisa merasakan bagaimana tersiksanya gadis ini jika perasaannya itu memang benar. Mencintai seseorang yang sebenarnya tidak bisa menghargai perasaann

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Masih Ada Waktu

    Fey duduk di samping neneknya. Karena dia punya pikiran kalau Nenek datang untuk membahas hal yang paling menakutkan baginya, dia hanya tertunduk.Fey tidak berani menatap Nenek yang mengelus punggungnya dengan penuh kasih sayang.“Kau sudah membuat kami khawatir karena tidak satu pun dari kami yang bisa menghubungi kamu. Begitu mendengar Hawke sampai melakukan itu padamu, ini yang tidak termaafkan. Berani-beraninya dia mengganggu cucu kesayangan nenek,”“Nek, jangan khawatirkan aku. Aku tidak apa-apa. Aku hanya ingin istirahat saja, sebentar juga akan pulih dan aku bisa kembali ke kampus,”Bagaimana bisa pulih dengan mudah? Nenek mengela nafas panjang. Tapi apa yang dia lakukan padamu, tidak akan termaafkan oleh siapapun,” “Ini semua salah Janus. Jika dia mendengar kami, semua ini tidak akan terjadi,”Fey hanya terdiam.“Kalian berteman sejak SMA, dia cukup dekat denganmu juga Janus,” ucap Nenek. Entah apa maksudnya dia membuka ingatan Fey tentang masa tiga tahun yang lalu. “Entah ap

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Tanpa Bisa Diduga.

    Pada waktu itu, di matanya, Hawke adalah sosok gadis yang sangat mahal. Citranya sebagai gadis yang sempurna meninggalkan kesan mendalam pada diri Janus.Tanpa sadar, pikirannya terus dipenuhi oleh segala hal tentang gadis itu. Dia tidak pernah melihat hal yang mengecewakan darinya.Kebetulan selama kurun waktu itu juga, Janus juga tidak memikirkan wanita mana pun selain Hawke. Tak peduli bagaimana cewek-cewek di seolah itu juga mengincarnya, selama Hawke ada di sisinya, dia tidak membutuhkan siapa pun. Dia selalu bersama gadis itu, seberapa dalam hubungan mereka, Janus juga tidak tahu. Dia pikir, itu adalah hubungan yang luar biasa hanya bisa membicarakan banyak hal, jajan di kanti bareng, mengerjakan tugas bareng walaupun sebenarnya Fey yang mengerjakan tugas mereka dan mereka hanya ngobrol.Kesempatan itu hanya di dapat oleh Janus. Dia benar-benar menjadi cowok yang paling beruntung di sekolah itu. Tiga tahun berlalu, Hawke menjadikan Janus satu-satunya teman laki-lakinya. Bahka

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status