All Chapters of Terjebak Asmara dengan Calon Kakak Ipar: Chapter 11 - Chapter 20

50 Chapters

Bab 11

Elsy tercengang.Jantungnya berdebar kencang, dia pun terbata-bata."Bolehkah ditunda? Aku belum siap tinggal bersamamu."Seiring berbicara, suaranya menjadi makin pelan dan kepalanya pun tertunduk.Dari sudut pandang Louis, Louis melihat pipi dan ujung telinganya memerah serta bulu matanya yang lentik bergetar, seperti seekor kupu-kupu yang sedang mengepakkan sayap."Berapa lama?"Louis berbicara dengan suara berat.Elsy mengangkat kepalanya dengan heran. Dia tampak agak kebingungan.Louis menarik kerah bajunya, jakunnya berguling ke bawah."Mau tunda berapa lama?"Elsy menggigit bibirnya sehingga bibirnya pun memerah."Setidaknya sampai semester ini berakhir. Aku nggak mungkin tiba-tiba pindah dari asrama."Louis mengerti."Kamu berencana sembunyikan pernikahan kita?"Elsy segera menjelaskan."Nggak, aku cuma mau hindari masalah. Mahasiswa suka bergosip."Louis setuju."Kalau begitu, pindahlah dari asrama setelah semester ini berakhir. Tapi, setiap libur, aku berharap kamu pulang ke
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 12

Mata Louis berubah gelap."Kamu panggil apa?"Elsy tersadar, wajahnya sontak memerah."Maaf, sudah terbiasa."Louis mengiakan, matanya tertuju pada pipi Elsy yang memerah."Jangan salah panggil lagi."Setelah Louis melepaskannya, Elsy pun lega dan langsung melarikan diri.Hari ini, dia mengenakan gaun berwarna putih dan berkucir kuda. Dipadukan dengan buket bunga di tangannya, dia tampak seperti peri yang tersesat ke dunia.Louis mengetukkan jarinya ke arah jendela dengan penuh maksud, lalu mengalihkan pandangannya."Bagaimana keadaan Apartemen Nuansa?"Jeff Galio, asisten Louis yang duduk di kursi penumpang sedikit memiringkan kepalanya."Sudah beres, bisa ditempati kapan saja."Louis mengangguk."Siapkan kebutuhan wanita, termasuk pakaian musiman dan lain sebagainya."Jeff berpikir sejenak."Buat Nyonya?"Louis melepas kacamatanya dan mengusap pangkal hidungnya."Apa ada wanita lain di sekitarku?"Jeff mengalihkan pandangannya. Benar, Apartemen Nuansa terletak di dekat Universitas Ar
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 13

Saat ini, seseorang sedang marah-marah."Buk." Dia melemparkan ponselnya ke meja."Nggak mau main lagi, tim payah. Bukannya serang!"Javis Warsana mengejek Gavin."Gavin, hari ini kamu nggak fokus. Biasanya kamu nggak selemah ini."Gavin pun tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Sejak melihat Elsy kembali dengan membawa bunga, suasana hatinya sangat kacau.Wanita ini seperti tidak pernah mendapatkan bunga dari pria. Bisa-bisanya langsung memposting foto di Instagram."Javis, menurutmu, kenapa seorang pria kesal melihat seorang wanita menerima bunga dari pria lain?"Mendengar ucapan ini, Javis menarik kursi dan duduk di hadapan Gavin."Gavin, kamu diselingkuhi Cheryl?"Gavin menendang kursinya."Sialan, aku sudah lama putus dengan Cheryl, bagaimana mungkin diselingkuhi?"Javis kebingungan."Sudah putus? Kalau begitu, wanita cantik mana yang buat kamu cemburu?"Cemburu?Gavin agak tidak berdaya."Maksudmu, aku cemburu?""Ya. Kalau nggak cemburu, kenapa kamu marah melihat wanita itu m
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 14

Takut padanya?Elsy menggigit bibirnya."Aku cuma nggak terbiasa."Dua orang yang tidak terlalu akrab harus menghabiskan banyak waktu bersama.Membayangkan dirinya harus tidur bersama Louis di malam hari, entah mengapa dia merasa gugup. Bahkan jantungnya pun berdebar kencang, seolah-olah akan meledak kapan saja.Louis memahami ketakutannya.Dia mundur beberapa langkah untuk memberikan ruang pada Elsy."Elsy, aku suamimu. Kalau kamu nggak mau, aku nggak bakal memaksamu."Mendengar ucapan ini, Elsy mengembuskan napas lega, seolah-olah diberi amnesti.Kemudian, suasana menjadi canggung.Dia bertanya dengan ragu-ragu, "Kalau begitu, bolehkah aku tidur di kamar lain?"Louis mengusap alisnya dengan tertekan. Elsy tampak seperti gadis penakut, tetapi sebenarnya dia terus menguji kesabaran Louis.Dia tidak akan menuruti keinginan Elsy."Nggak. Bukannya aku sudah bilang aku cari pasangan hidup?"Elsy tertekan. Suami istri memang tidak seharusnya pisah kamar.Namun, Louis berjanji tidak akan men
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 15

Dia menatap sekeliling."Malam ini, kamu mau masak sendiri?"Louis mengiakan."Ada yang ingin kamu makan? Biar kumasakkan.""Semuanya boleh?"Louis tersenyum."Asalkan nggak terlalu sulit."Elsy memikirkan dengan serius."Aku mau makan iga asam manis, kol gurih dan udang sambal matah."Louis tersenyum."Tunggulah di luar."Reaksinya begitu tenang, sepertinya dia memang bisa memasak.Elsy pergi ke ruang tamu dan langsung memainkan ponselnya.Setengah jam kemudian, Helen mengirimkannya pesan. "Elsy, ada yang mau kukatakan padamu. Aku disuap."Setelah membaca pesan itu, Elsy membelalakkan matanya. "Helen, ada apa?"Helen membalas, "Jason memberiku sekotak coklat merek kesukaanku. Aku nggak sanggup menolaknya."Elsy mengembuskan napas lega. "Apa hubungannya dengan suap?"Helen membalas, "Tentu ada hubungan! Aku menerima hadiah darinya, berarti aku harus membantunya mendekatimu. Elsy, maafkan aku ...."Elsy membalas, "..."Helen kebingungan. "Elsy, kenapa nggak katakan sesuatu? Kamu kecewa
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 16

Bagaimanapun, Elsy harus membalas kebaikan Louis.Elsy menyantap udang yang dikupaskan oleh Louis sambil menceritakan kisah Helen dengan Jason.Pada akhirnya, dia bertanya pada Louis."Menurutmu, apa aku harus beri tahu Helen?""Nggak usah."Louis memberikan potongan udang terakhir pada Elsy."Bukankah seperti ini sangat menarik? Dia susah payah jodohkan orang, ternyata dialah sasaran utamanya. Mungkin bakal ada kejutan lain."Elsy mengangguk."Awalnya, aku juga berpikir seperti itu. Tapi, Helen bilang, dia nggak suka pria lugu, dia suka ...."Elsy berhenti berbicara. Dia menggigit sendoknya dengan ekspresi tertekan.Louis mengerutkan kening."Kok berhenti ngomong?"Pipi Elsy memerah."Dia bilang, dia suka pria sepertimu."Mendengar ucapan ini, Elsy tertegun sejenak dan mengalihkan pandangannya dari meja makan. Matanya tertuju pada wajah Elsy."Elsy, kamu suka pria seperti apa?"Elsy tidak pernah memikirkan hal ini. Dulu, dia mengira dirinya sangat menyukai Gavin. Ketika dia mendengar
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 17

...Pukul sembilan lewat, Elsy pergi ke kamar utama.Di dalam kamar, terdapat ruang ganti yang berisikan sederet pakaian. Mulai dari pakaian dalam hingga pakaian sehari-hari. Sebelumnya, Louis sudah memberitahunya bahwa pakaian ini disiapkan untuknya dan boleh dikenakan sesuka hati.Elsy mengambil baju tidur paling tertutup. Baju tidur itu berbahan katun, bagian kerahnya dihiasi dengan renda tipis.Setelah mandi dan berganti pakaian, dia berkaca. Baju tidur ini sangat manis, cocok dengannya.Louis masih berada di ruang kerja. Elsy menyentuh kasur besar itu, lalu perlahan-lahan naik ke atasnya.Selimut yang terletak di atas kasur masih baru, tidak terdapat aroma aneh. Elsy berbaring lurus, jantungnya berdebar kencang.Ketika pikirannya mengembara, pintu kamar terbuka. Elsy segera memejamkan matanya.Seseorang berjalan ke arahnya, disertai dengan aroma kayu cendana. Seketika, Elsy merasa dirinya diselimuti dengan sebuah bayangan.Dia menahan napas dan tidak berani bergerak. Tak lama kemu
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 18

Dalam perjalanan menuju rumah tua, Elsy masih memikirkan ucapan Louis.Louis mengatakan ingin menikmati dunia berdua dengannya ....Telapak tangan Elsy berkeringat.Elsy melirik Louis yang sedang fokus membaca dokumen. Bisa dibilang, tampak samping pria ini sempurna. Bulu matanya yang lentik sedikit terkulai, hidungnya mancung dan bibirnya mulus.Elsy merasa Louis memiliki dua sisi. Dia tampak seperti pria dingin yang berwibawa dan sulit diraih.Namun, dia juga memiliki sisi lembut, perhatian dan terus terang.Dia sering mengucapkan kata-kata ambigu yang membuat Elsy salah tingkah."Kenapa? Bosan?"Louis tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap Elsy yang sedang meliriknya.Suatu cahaya melintasi mata Elsy, pipinya sontak memerah."Nggak, aku mau tanya. Ada siapa saja di rumah tua? Apa aku perlu membeli hadiah?"Mendengar pertanyaan ini, Louis menutup dokumen di tangannya."Aku sudah siapkan hadiah, kamu nggak usah pikirkan soal ini.""Mengenai orang-orang di rumah tua, ada keluarga P
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 19

Elsy merasa hadiah itu terlalu berharga, dia tidak berani menerima hadiah itu. Dia menatap Louis yang berada di sampingnya. Melihat Louis menganggukkan kepala, dia pun menerima hadiah itu."Terima kasih, Kakek."Louis memperkenalkan setiap orang pada Elsy.Timo dan Hanna memiliki sepasang anak.Anak laki-laki bernama Andrew Harson. Dia beberapa tahun lebih muda dari Louis, dia memiliki paras yang tampan dan sangat berwibawa.Anak perempuan bernama Alice Harson, berusia enam belas tahun. Dia memiliki sepasang mata indah dan sifat yang ceria.Orang-orang lainnya adalah kerabat jauh, Elsy menyapa semua orang dengan sopan.Setelah berkenalan dengan semua kerabat, Elsy tidak melihat ibu Louis. Elsy pun menarik lengan baju Louis dengan penasaran."Kok nggak lihat ibumu?"Ekspresi Louis berubah muram."Seharusnya dia berada di aula leluhur, nanti kubawa kamu pergi menemuinya."Setelah Louis berkata demikian, Adzar angkat bicara."Bawalah istrimu pergi membakar dupa buat ayahmu."Louis mengang
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 20

Ini adalah pertama kalinya Elsy dipanggil kakak ipar, dia agak malu.Dia memeluk anak kucing itu dengan canggung.Alice berlari mendekat."Kak Elsy, kamu juga menyukai anak kucing? Namanya Roro, hadiah ulang tahun yang kuberikan pada Kak Louis.""Roro?"Elsy merasa nama ini sungguh manis."Aku punya kucing Ragdoll di rumah, namanya Tara, sedikit lebih besar dari Roro.""Ragdoll? Kamu punya fotonya? Tunjukkan padaku!"Karena seumuran dan sama-sama menyukai kucing, mereka langsung akrab.Ketika Elsy hendak meninggalkan rumah tua, mereka sudah bertukar kontak dan tidak rela untuk berpisah.Melihat Alice tidak ingin melepaskan Elsy, ekspresi Louis berubah muram."Aku dan Elsy masih ada urusan. Kalau kamu merindukannya, datanglah ke Apartemen Nuansa."Sebenarnya, Alice agak takut dengan Louis. Biasanya, dia jarang berbicara dengan Louis. Hari ini, berkat Elsy, mereka banyak berkomunikasi.Mendengar ucapan ini, dia memanyunkan bibir dan melepaskan tangannya dengan patuh."Baiklah kalau begit
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status