All Chapters of Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder: Chapter 81 - Chapter 90

100 Chapters

Bab 81 Balasan dari Burhan

Mendengar percakapan antara Maria dan Clara, Beni merasa bersalah. Dia teringat bahwa semua ini adalah kesalahannya. Beni yang mengejar Clara dan mengambil keperawanannya. Dia yang membuatnya hamil, tetapi kini dia malah meragukan Clara karena pamannya.'Betapa egoisnya aku karena sudah meragukan Clara,' pikir Beni.Beni melangkah masuk dan menyela, "Ibu benar. Segalanya akan sia-sia kalau kamu meninggalkanku."Beni memeluk Clara dan berkata, "Maaf sudah membuatmu khawatir dengan pikiranku, tapi jangan khawatir. Aku bisa menangani masalah ini dengan Riana. Clara, kita akan menikah hari Sabtu ini. Berhentilah mengatakan hal-hal seperti itu. Aku ingin membesarkan anakku. Kamu tahu bahwa aku selalu ingin menjadi seorang ayah.""Maaf, Sayang. Maaf." Clara menangis dalam pelukannya. "Aku nggak tahu apa yang merasukiku.""Itu karena hormon kehamilan, Beni. Kami para wanita memang seperti ini. Jangan terlalu diambil hati. Clara benar-benar mencintaimu," kata Maria. "Bicaralah dengannya sebent
Read more

Bab 82 Jumat Tiba

"Pak." Kris memanggil sebelum berbisik di telinga Adrian.Asisten Adrian melaporkan apa yang terjadi dalam hidup Beni. Mendengar ceritanya, Adrian mengernyitkan kening, lalu tertawa."Beni menikah, ya?" gumamnya sambil menggeleng. "Sudahlah. Kalau dia cukup pintar untuk berpikir dengan otaknya, bukan dengan kelaminnya, dia nggak akan berada dalam situasi ini sejak awal."Sebetulnya, Adrian ingin segera menyelesaikan urusan dengan Beni dan Clara, tetapi pekerjaannya sedang menumpuk. Karena itu, dia menjadwalkan pertemuan dengan Beni di hari yang sama dengan Reuni Alumni Aruna.Adrian tahu Beni akan datang ke acara itu. Dia juga tahu bahwa Beni memiliki lingkaran pertemanan yang sama dengan Riana. Ini adalah kesempatan sempurna untuk mempublikasikan hubungannya dengan Riana di depan teman-teman kuliah mereka."Ada satu hal lagi, Pak." Kris menambahkan. "Pak Burhan menemukan detektif swasta yang disewa Beni dan ... dia membayarnya untuk tutup mulut. Itu mungkin alasan kenapa Beni nggak pe
Read more

Bab 83 Adrian Sudah Menikah

Riana dan Adrian tiba lebih awal di Reuni Akbar Universitas Aruna. Pasangan itu mengenakan pakaian serasi. Adrian mengenakan setelan biru muda, sementara Riana mengenakan busana bisnis berwarna biru yang lebih gelap.Kris juga datang untuk membantu mereka, berjalan di belakang Adrian.Adrian dijadwalkan untuk memberikan pidato, jadi dia harus bertemu dengan para profesor lamanya sebelum itu.Lapangan segi lima universitas telah diubah dengan elegan menjadi tempat acara yang menyerupai ruang dansa. Sebuah panggung, tenda besar, lampu gantung, dan dekorasi lainnya menambah sentuhan kemegahan. Lantai sementara dan karpet menutupi beton, sementara meja dan kursi yang tertata indah tersebar di seluruh area."Pak Adrian, kami sangat senang kamu datang!" Seorang wanita paruh baya mendekati mereka dengan gembira. Bahkan dari kejauhan, Riana mengenali guru pemasaran mereka, orang yang tanpa sadar telah mempertemukannya dengan Adrian."Bu Selly, aku senang bisa hadir." Adrian menyapa.Bu Selly k
Read more

Bab 84 Wanita Impian Adrian

"Boleh aku bergabung dengan kalian?" Krista tiba-tiba muncul entah dari mana, ingin menjadi bagian dari kelompok mereka.Beni teringat bagaimana Krista dulu dekat dengan Riana. Namun, Krista berubah setelah Riana menjadi pacarnya di masa kuliah."Ah, tentu," jawab Lukas dengan enggan. Krista langsung duduk dengan penuh semangat."Jadi, di mana Riana? Siapa yang bersamamu, Beni? Apakah dia sepupumu?" tanya Krista penasaran."Bukan, ini Clara, istriku. Aku dan Riana sudah bercerai," jawab Beni. Dia melihat kilatan di mata Krista ketika mengetahui kebenarannya. Krista bertanya bagaimana semuanya terjadi dan Beni menceritakan segalanya. Clara juga ikut menjawab beberapa pertanyaannya.Beni dulunya tidak menyukai Krista, tetapi sekarang dia tidak lagi keberatan dengan kehadirannya karena rasa iri Krista ditujukan pada Riana. Namun, dia tidak menyangka Krista akan mengundang Riana ke meja mereka. "Riana Arjasa? Kemari. Aku sudah menyiapkan kursi untukmu!"Ketika Beni melihat Riana berjalan m
Read more

Bab 85 Istriku, Riana

'Wanita impian Adrian?' Beni menegang di kursinya ketika mendengar Adrian mengucapkan itu di atas panggung. Kata-kata itu bergema di kepalanya, 'Dia menikahi wanita impiannya?'Beni merasa seakan kehilangan semua akal sehatnya. Otaknya tidak mampu memproses apa pun."Siapa, Beni?" Krista bertanya penasaran. "Kalau Adrian menikahi Leni, kenapa tadi kamu bilang Erika adalah wanita yang dia cintai?""Aku ...." Tatapan Beni tertuju pada Riana. Dahinya berkerut. Dia bisa merasakan jantungnya berdegup kencang. 'Adrian dan Riana? Mungkinkah?''Nggak, itu nggak mungkin.' Dia buru-buru menepis pikirannya, melihat ekspresi Riana yang tenang.Karena Riana tetap tidak terpengaruh, Beni pun berkata pada Krista, "Aku benar-benar mengira itu Leni. Mungkin dia memang menikahi Erika. Setelah kecelakaannya, aku dan Adrian kehilangan kontak. Jadi, kami sudah nggak sedekat dulu.""Untuk istriku, yang hadir di sini malam ini." Adrian melanjutkan. "Terima kasih karena telah bersamaku."Sementara Adrian berb
Read more

Bab 86 Riana Tidak Bisa Hamil

"Kamu ...." Alis Beni berkerut. Dia bertanya, "Kamu nggak sedang membicarakan Clara, 'kan?""Oh, aku memang sedang membicarakannya." Adrian mengonfirmasi tanpa ragu sedikit pun, perhatiannya kembali tertuju pada Beni."Oke, Adrian. Aku mengerti. Kamu marah padaku, tapi kamu nggak perlu melibatkan Clara," kata Beni dengan gigi terkatup. "Clara nggak bersalah! Apa yang terjadi antara aku dan Riana adalah kesalahanku!""Nggak bersalah, ya?" Adrian menoleh ke Clara. "Kita lihat saja nanti.""Kris?" Adrian memanggil. Asistennya telah berdiri di belakangnya dari tadi.Sepertinya mereka sudah punya kesepakatan diam-diam, karena sang asisten pergi tanpa sepatah kata pun."Pak Adrian, aku nggak tahu bahwa Beni sudah menikah saat ia mendekatiku. Aku ... aku hanya jatuh cinta," ujar Clara dengan ekspresi terluka. "Lalu, aku hamil ....""Simpan pidatomu untuk nanti. Kamu akan sangat membutuhkannya," sela Adrian.Suasana di sekitar mereka semakin tegang. Beni dan teman-temannya tetap diam selama be
Read more

Bab 87 Jahat

Beni merasakan beban berat di dadanya. Tentu saja, dia ingat bagaimana dia telah menampar Riana hari itu. Jadi, ternyata Riana memang sedang hamil dan dialah penyebab kegugurannya!"Kamu membunuh anakmu sendiri, Beni." Adrian mengungkapkan. "Bagaimana rasanya?"Beni menatap Adrian. Sebuah helaan napas berat lolos dari bibirnya. Dia mulai gelisah, tangannya bergetar, tanda jelas dari pergulatan batin dan penyesalan."Aku benar-benar menderita, Beni." Riana mengungkapkan dengan marah. Rahangnya mengeras saat dia berkata, "Aku berdarah saat mengemudi keluar dari lingkungan rumah orang tuamu!""Tapi, Sayang, kamu hanya mencoba membelaku. Ingat 'kan kalau Riana mendorongku?" kata Clara kepada Beni.Butuh beberapa saat, tetapi akhirnya Beni menemukan alasan yang membenarkan tindakannya. Dia berkata, "Aku hanya bereaksi karena Riana menyakiti Clara ....""Seperti yang sudah kukatakan, aku nggak menyakitinya, Beni." Riana menegaskan. "Dia menjatuhkan dirinya sendiri! Sadarlah! Aku adalah istri
Read more

Bab 88 Aku adalah Tuan Bhima

"Apa?" Beni sudah berbalik ketika Adrian membuat pernyataan itu. Dia menelan ludah dan kembali memperhatikan pria di kursi roda itu. Dia mengklarifikasi. "Apa yang barusan kamu katakan?""Aku adalah Tuan Bhima." Adrian mengulang dengan dagu terangkat. "Akulah yang membeli banyak desain Riana. Akulah yang membuat perusahaanmu mencapai target penjualan bulanan. Akulah yang merekomendasikan klien baru ke PT Pusaka Jaya. Tanpaku, perusahaanmu nggak akan berkembang.""Aku yang melakukan semua itu!" Suara Adrian menggema, mengungkapkan, "Aku melakukan semua itu secara diam-diam untuk mendukung Riana. Bahkan, ketika dia nggak bersamaku, aku tetap melakukannya demi dia."Beni melihat ekspresi Adrian mengeras saat dia melanjutkan, "Jadi, jangan berani-berani menuduhnya mencari klien dengan cara yang nggak benar. Dukungan dariku selalu diberikan untuknya, bukan untukmu!""Jangan salahkan Riana karena kamu kehilangan klien dan kehilangan penjualan, karena pada akhirnya, kamu sendirilah yang memec
Read more

Bab 89 Budak

Sudah satu jam sejak Adrian menjatuhkan "bom" pada Beni. Makanan sudah terhidang di meja mereka dan semua orang menikmati santapan mereka. Namun, Riana masih merasa marah.Adrian sudah memijatnya dan Riana sudah minum beberapa gelas air. Namun, dia tetap tidak bisa menerima kenyataan bahwa Beni menghancurkan segalanya demi seorang pelacur!"Maaf, Adrian. Aku benar-benar nggak mengerti." Akhirnya dia mengungkapkan. "Semua amarah yang dia tujukan padaku hanya karena seorang wanita yang benar-benar sampah? Penuh kepalsuan dan jelas-jelas menipu!""Riana, kami turut menyesali apa yang terjadi padamu dan Beni, tapi ketika pria berselingkuh, mereka menjadi berani dan merasa benar karena perasaan mereka." Jihan menyampaikan pendapatnya. "Kami selalu berpikir kalau Beni bodoh karena terlibat dengan Clara.""Penilaian Beni menjadi kabur karena apa yang disebutnya cinta untuk Clara," ujar Marko. "Dia nggak melihat segalanya dengan benar.""Di sisi lain, kamu bahagia dengan Adrian, 'kan?" tanya J
Read more

Bab 90 Camilan Sehat

Riana duduk di tepi tempat tidur. Kedua tangannya bertumpu di belakang, menopang tubuhnya yang sedikit bersandar, sementara kakinya terbuka lebar. Matanya tertutup dan napasnya terdengar putus-putus."Mmmm." Dia mendesah ketika lidah Adrian menelusuri bagian bawahnya sampai menuju klitorisnya, memberikan sensasi menggetarkan yang membuatnya merinding.Adrian berlutut di depannya, memegang kakinya lebih dekat ke wajahnya. Dia menjilatinya tanpa ampun, mengikuti setiap permintaan Riana tanpa ragu."Ya, di situ," Riana mengarahkan. "Ah ... teruskan ... Sayang? Aku bilang teruskan!"Suaminya suka menggodanya. Adrian tahu Riana hampir mencapai puncak, tetapi dia sengaja memperlambat gerakannya untuk memperpanjang ketegangan.Adrian menyeringai sebelum kembali mengeksplorasi tubuh Riana, tangannya bergerak naik ke atas, memijat payudaranya dengan lembut.Sentuhan Adrian mengirimkan gelombang kenikmatan lain, membuat tubuh Riana semakin sensitif. Dia mencubit puting Riana yang sudah mengeras
Read more
PREV
1
...
5678910
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status