Home / Romansa / Tawanan Hasrat sang Penguasa / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Tawanan Hasrat sang Penguasa: Chapter 101 - Chapter 110

224 Chapters

101. Keberuntungan Robin

Robin selesai mandi dengan cepat hanya karena ingin segera mengetahui tujuan Poppy meneleponnya. Siapa tahu tamunya bertemu dengan Poppy dan mencurigai identitas aslinya, atau mungkin Poppy telah melakukan kesalahan besar dan akan meminta maaf padanya. Robin tak berpikir jika dia memang senang ditelepon istrinya. Dia juga enggan mengakui bahwa hati kecilnya sangat penasaran apakah Poppy merindukannya?Setelah ke ruang makan hanya melihat perempuan cantik yang adalah tamunya itu makan malam sendirian, Robin langsung menyuruh Antonio mencari keberadaan Poppy. Hanya dalam hitungan detik, Antonio segera memberi tahu keberadaan Poppy.Dan di sinilah dirinya sekarang. Menguping pembicaraan Poppy dari samping kediaman yang tak jauh dari tempat Poppy berada.“Antonio, apa pengawal kita selalu bersikap menjijikan seperti itu?”Antonio menelan ludah susah payah. “Saya akan menegur mereka, Tuan. Haruskah saya memanggil mereka kemari sekarang?”“Tidak. Biarkan mereka istirahat sesuai jadwal,” bal
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

102. Panas Membara

Mulut dan mata Antonio terbelalak ketika menyadari bahwa dirinya salah menyusun kata-kata hingga kalimat yang keluar dari mulutnya persis seperti isi hatinya. Dia ingin berhenti, namun tatapan bengis Robin Luciano membuat mulutnya bergerak dengan sendirinya. “Saya ingin melindungi Nyonya Poppy dari Anda ….” Suara Antonio semakin pelan. Mereka diam untuk beberapa saat, seakan-akan sedang mencoba untuk memercayai indra pendengaran mereka masing-masing. Hingga akhirnya, Robin berbalik meninggalkan Antonio yang tercengang pada dirinya sendiri. “Tuan …,” panggil Antonio lirih, tak berani menyusul Robin. Namun, dia tetap berjalan pelan di belakang Robin dengan jarak yang cukup jauh. Di lain sisi, Robin sangat kecewa kepada tangan kanannya. Antonio Russo bukan orang biasa yang asal dia percayai. Mereka sudah mengenal selama lima belas tahun! Akan tetapi, orang yang sangat Robin percaya telah mengkhianatinya. “Tuan, saya tidak bermaksud mengatakannya,” ucapan Antonio yang nyaris tak terde
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

103. Masih Merasakannya

“Tidak mungkin ada wanita yang melewatkan kesempatan emas untuk merayu Tuan Robin di saat dia diizinkan masuk di kediaman ini,” lanjut Lucia meyakinkan, “Dari penampilannya, wanita itu sepertinya adalah wanita penghibur. Anda tahu maksud saya, bukan? Anda harus segera melahirkan keturunan Tuan Robin.”“Kau jangan menakuti Nyonya Poppy, Lucia!” Dell menuangkan bir ke dalam gelas Poppy yang hampir kosong. “Minum dulu, Nyonya, supaya Anda tenang.”Poppy mengambil gelas itu, menenggak isinya hingga tandas. Kandung kemihnya terasa sangat penuh karena bir yang tidak begitu memabukkan, tetapi cukup membuat kepalanya sedikit berputar-putar. “Aku akan ke toilet, lalu kembali ke kamar. Kalian bisa melanjutkan berbincang tanpa aku.” Poppy berdiri, kemudian minum segelas bir lagi untuk meredakan keresahan.“Saya akan mengantar Anda, Nyonya.”Poppy menahan bahu Donna yang akan berdiri dari kursi. “Tidak perlu, Donna. Lagi pula, aku akan langsung tidur.”Setelah berpamitan, Poppy segera masuk ke b
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

104. Sekamar dengan Wanita Lain

Poppy takut statusnya sebagai istri Robin digantikan wanita lain. Dia tak ingin dibuang atau dibunuh setelah tak dibutuhkan. Dan yang pasti, dia tak sudi melihat Robin bersama wanita lain!‘Ya, aku cemburu! Aku ingin mencegah wanita itu berhubungan dengan suamiku. Walaupun menikah kontrak, tapi pernikahan kami tetap sah secara hukum!’“Nyonya, ada masalah apa?” tanya Antonio hati-hati. Antonio cukup terkejut saat Poppy bersuara keras dan akhirnya meneteskan air mata dari sebelah mata. “Saya berjanji akan membantu Anda. Bisakah Anda menceritakan kegelisahan Anda saat ini?”Poppy tiba-tiba mendekat dan menggenggam kedua lengan bawah Antonio. Tatapannya yang memohon, membuat hati Antonio bergetar sedih.“Aku mohon, panggilkan Tuan Robin sekarang.”Setelah berpikir sejenak, Antonio lantas menjawab, “Saya akan mengantarkan Anda ke lantai tiga.”“Tidak, tidak … Tuan Robin akan menghukumku kalau aku naik ke lantai tiga. Panggilkan saja Tuan Robin, Antonio, aku mohon.”Otak Poppy terasa membe
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

105. Wanita Genit

Poppy melepaskan genggamannya pada besi pengetuk pintu. Kakinya mundur dengan pelan, kemudian berbalik cepat ke arah elevator sambil menangis.‘Aku seharusnya tidak perlu merasakan ini.’Jari telunjuk Poppy menekan tombol elevator dengan gemetar. Pandangannya kabur oleh air mata ketika memasuki ruangan kecil yang akan membawanya kabur dari tempat yang begitu menyakitkan.‘Cepat atau lambat, kami akan berpisah pada akhirnya. Aku seharusnya tahu jika Tuan Robin berhak bersama dengan wanita lain.’Berulang kali Poppy meyakinkan diri sendiri bahwa dirinya tak perlu memikirkan Robin. Akan tetapi, dia tak dapat melakukannya dengan mudah.BRUK!Poppy tanpa sadar menabrak seseorang karena tak fokus melihat ke depan. Dia hampir terjatuh, namun orang yang ditabraknya langsung menangkap pinggangnya.“Poppy? Kenapa kau menangis lagi?”Mendengar suara Rafael, Poppy segera mengusap air matanya. Dia terkejut oleh kedatangan Rafael, tetapi sakit di hatinya lebih meng
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

106. Pria yang Membuatnya Menangis

Kedua alis Robin terangkat, bibirnya sedikit melengkung, membentuk senyuman tipis. “Dia mencariku? Ada masalah apa?”“Nyonya Poppy bersikeras ingin bicara langsung dengan Anda sampai membentak saya. Saya pikir, ada hal penting yang ingin disampaikannya.”“Perempuan penakut itu membentakmu?” Robin tak percaya.“Benar. Saya baru saja juga mendengar laporan dari pengawal jika Nyonya Poppy saat ini bersama Tuan Rafael. Saya menelepon Anda karena tidak bisa mengawasi mereka sekarang. Saya takut, Tuan Rafael berbuat buruk kepada Nyonya Poppy sehingga membuatnya menangis.”“Apa?!!” Robin sontak berdiri tegak dengan satu tangannya yang bebas mengepal erat. Beraninya Rafael membuat istrinya yang penakut menangis!Robin masih mendengar laporan Antonio lainnya selagi berjalan ke arah elevator. Langkahnya tampak terburu-buru, ingin segera menyelamatkan Poppy dari adiknya.“Mereka sedang di taman depan, Tuan.”Robin memutuskan sambungan telepon ketika dia sampai di lantai pertama. Dia melewati beb
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

107. Permintaan Poppy

Setelah mengusir Rafael, Robin membawa Poppy ke dalam kamar wanita itu. Mereka duduk berhadapan dengan jarak yang cukup jauh, sehingga Poppy menjadi lebih tenang. Robin terus menatap Poppy dalam diam, lalu akhirnya bertanya, “Apa yang kulakukan hingga membuatmu menangis?” “Tidak ada,” jawab Poppy lirih. “Perlukah aku mencari tahu sendiri?” Poppy tetap tak mau mengaku. “Baiklah kalau kau tidak mau menjawab dengan jujur. Lalu untuk apa kau datang menemuiku?” Poppy malah sibuk memilin jarinya sambil menunduk, enggan menatap Robin. Dia sedih dan muak kepada Robin sehingga tak mau bicara dan menganggap Robin tak ada di hadapannya. Robin yang diacuhkan, tampaknya mulai kehilangan kesabarannya. Dia kemudian berdiri dan akan meninggalkan Poppy. Sebelum membuka pintu kamar untuk keluar, dia berkata, “Aku hanya bertanya satu kali. Jangan harap aku akan mendengar keluhanmu setelah ini.” Ketika Robin pergi, Poppy baru mengalihkan perhatiannya ke arah pintu. Rasa sesak di dadanya
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

108. Ada yang Lebih Penting

Di lain pihak, Poppy sedang tertegun merasakan kehancuran hatinya. Perasaannya terluka ketika Robin malah acuh tak acuh meninggalkannya setelah dia memohon dengan menghabiskan hampir seluruh keberaniannya. “Tidak, ini bukan saatnya aku berpikir negatif,” gumam Poppy.Membayangkan Robin akan menemui wanita itu, Poppy langsung berlari ke arah tangga. Dia mengabaikan teguran pelayan yang menyapa dan terus berlari kencang, tak mau menyerah begitu saja.Selama empat tahun, hidupnya dibuat tak berdaya oleh Saul Martinez. Dia tak mau lagi hanya diam menunggu keberuntungan datang padanya.Robin mengatakan hanya memberinya satu kali kesempatan untuk mendengar keluhannya, juga tak akan memberinya kesempatan lagi untuk bicara. Dan pria itu jelas akan melakukannya!“Tuan Robin …,” panggil Poppy lirih.Robin sudah berada di tempat parkir samping depan bangunan utama. Dia sepertinya sedang bicara serius dengan Antonio, namun Poppy tak begitu memperhatikan raut wajah mereka.Sebelum Robin memasuki
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

109. Rahasia Kediaman Robin

Poppy duduk nelangsa di bangku taman bersama Donna. Sudah enam hari berlalu sejak dia mencegah kepergian Robin malam itu, tetapi Robin tak pernah menunjukkan batang hidungnya di kediaman.“Donna, mungkin setelah ini kita tidak akan bertemu lagi. Semoga kau selalu bahagia,” ujar Poppy lirih, namun mengandung begitu banyak ketulusan.“Jangan pesimis dulu, Nyonya.”Tak jauh berbeda dari Poppy, pelayan pribadinya itu juga tampak murung. Poppy sudah menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Robin kepada Donna, sehingga harapan Donna memanfaatkan Poppy semakin mustahil.Robin justru hilang tanpa jejak bagaikan ditelan bumi. Bahkan, para pengawal kediaman pun tak ada tahu di mana Robin berada. Tak ada yang diberi kabar keberadaan Robin. Antonio juga menghilang bersamanya. Bukan hanya tak pulang, mereka juga tak muncul di perusahaan.“Dia mungkin sedang bersenang-senang dengan wanita itu,” ucap Poppy sendu.“Mustahil! Pasti ada sesuatu yang sedang terjadi. Tidak mungkin mereka menghilang tan
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

110. Rindu?

Marcello, teman dekat Donna itu menggeleng pelan. Dia kecewa karena Donna mengatakan rahasia besar mereka pada orang lain. “Kau tahu akibatnya kalau berani membicarakan hal ini, bukan? Selama ini, kita bahkan tidak pernah saling berbagi cerita tentang masa lalu yang sudah dihapus oleh Tuan Robin,” ujar Marcello. “Jika Tuan Robin sampai tahu kau membongkar rahasia ini, dia akan menyingkirkanmu,” sambung Dell. “Dan kau membuatku terlihat menyedihkan di depan Nyonya Poppy. Tsk!” Poppy meraih tangan Donna yang gemetar, lalu menggenggamnya. Dia tak tahu perjanjian apa yang mereka sepakati dengan Robin. Namun, dia yakin jika perjanjian itu dapat membahayakan hidup mereka. “Aku akan merahasiakan ini dari siapa pun,” tegas Poppy. “Maaf, aku tidak bermaksud membuat kita semua terlibat masalah besar. Tapi, kalian juga tahu jika Tuan Robin tidak ada kabar hampir satu minggu ini.” Donna balas menggenggam tangan Poppy dengan erat. “Bagaimana kalau kita melarikan diri selagi Tuan Robin tidak ad
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more
PREV
1
...
910111213
...
23
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status