"Eh Dek, ngapain kamu tidur di situ?” Guncangan tangan Mas Halid membuatku terjaga.Mataku mengerjap. Suara adzan dari desa terdengar sayup. Kuurut kepalaku yang berdenyut. Aku mencoba mengingat apa yang terjadi semalam, hingga bisa tidur di depan pintu.“Dek, kok malah bengong, kamu tidur sambil jalan? Perasaan nggak pernah kamu tidur sambil jalan.”“A–anu, Mas, semalam aku kebangun, terus dengan ada suara orang baca Yasin, aku bangunin kamu, tapi kamu nggak bangun, bangun. Terus aku turun dari ran—”Belum aku selesai cerita, tiba-tiba suara genset di samping rumah tersendat-sendat. Lampu di ruang tengah pun berkedip-kedip.“Kayaknya habis bahan bakar, Dek, mas matikan dulu ya. Senternya ada di dekat tas.”“Iya, Mas.” Sebelum lampu benar-benar mati, aku perhatikan ruangan tengah ini. Kosong, tidak ada apa pun di sini, hanya ada sofa, lemari hias, meja TV dan ada karpet yang digulung dan disandarkan di sudut ruangan.Tak berapa lama, lampu benar-benar mati. Hanya kegelapan tersisa di
Last Updated : 2024-11-27 Read more