Home / Romansa / Gairah Liar Mantan Suamiku / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Gairah Liar Mantan Suamiku: Chapter 191 - Chapter 200

205 Chapters

Mengorbankan Dirinya

Anna nyaris tidak percaya melihat Wijaya memukul Jeremy, tapi semuanya nyata. Air mata Anna meleleh makin deras saat ini. Jeremy terpelanting ke belakang, menabrak dinding dengan keras. Ia mengerang, memegangi rahangnya yang terasa retak."Kau pikir kau siapa? Kau membunuh istriku dan menyakiti anakku! Dasar brengsek!" Suara Wijaya rendah, penuh amarah. Untuk pertama kalinya, ia bertindak sebagai seorang ayah dan suami yang sesungguhnya. Jeremy mencoba bangkit, tapi Wijaya lebih cepat dan kembali menghajar pria itu. "Kau bahkan berniat menjadikanku kambing hitam malam ini! Kau bukan manusia, Jeremy! Aku menyesal pernah mengenalmu dan menyerahkan anakku padamu!" "Kau lihat pria di luar sana? Kau lihat Diego? Bahkan saat Diego masih miskin dulu pun kau tidak pantas bersanding dengan seujung kukunya!" Buk!Wijaya menghajar dan mendorong Jeremy ke pintu kayu. Brak!Pintu kayu di belakang Jeremy jebol oleh reruntuhan, membuat api langsung menyambar ke dalam ruangan. Kepulan asap sema
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

Saat Tangan Tuhan Bekerja

"Ayah ...." Suara Anna terdengar sangat lirih saat Diego menggendong Anna yang sudah lemas bersamanya. Reruntuhan makin berjatuhan dan api makin membesar. Diego menendang semua halangan di depannya dan menggunakan tubuhnya untuk melindungi Anna. Hingga entah bagaimana caranya, Diego pun berhasil menerobos api dan membawa Anna keluar. "Itu Pak Diego! Cepat selamatkan mereka!" seru pemadam kebakaran yang melihat punggung dan tangan Diego sudah terjilat api. Rasanya panas membara sampai Diego tidak bisa berpikir lagi. "Ambulans selamatkan Bu Anna!" Para polisi dan petugas ambulans membawa Anna untuk mendapatkan bantuan oksigen, sedangkan Diego masih berguling-guling di halaman. "Siram terus rumahnya, padamkan apinya!" teriak petugas yang lain. Diego sendiri masih terus terbatuk dan jalannya sudah tidak tegak, tapi ia masih bisa berlari menghampiri Anna di ambulans. "Anna! Anna!" Anna yang memakai masker oksigennya pun meraih tangan Diego dan mencengkeramnya asal sampai kukunya
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

Semua Sudah Berakhir

"Diego, bagaimana kondisimu? Kau tidak apa kan? Wajahmu penuh luka!" Joyce berlari masuk ke ruang UGD tempat Diego dirawat di sana. Tubuh Diego dipenuhi luka bakar sedang yang butuh perawatan, tapi tidak dalam kondisi bahaya sekarang.Joyce pun langsung meluncur begitu ia mendapat kabar dari Pak Rusli. Dan Joyce begitu cemas melihat Diego. "Aku tidak apa, Joyce." "Tapi semuanya luka, Diego!" "Ini tidak masalah, walaupun jujur aku sempat mengira aku akan mati di sana. Tapi Tuhan menjagaku. Semua baik-baik saja!" Joyce menggeram gemas. "Kau selalu bilang baik-baik saja! Berkali-kali kau bermain dengan nyawamu, Diego! Tapi bagaimana Anna? Apa yang terjadi padanya?" Diego tersenyum lemah. "Anna masih dirawat di ICU. Aku belum melihatnya, tapi kondisinya berangsur stabil dan dia sedang dalam pemulihan." Joyce bernapas lega mendengarnya. "Syukurlah, Diego! Jeremy brengsek itu benar-benar pantas mati. Dia ...." "Jeremy sudah meninggal terpanggang di dalam rumah bersama Bram. Polisi j
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

Bekas Luka yang Membanggakan

Satu minggu berlalu dan Anna yang sempat dirawat di ICU pun akhirnya dipindahkan ke kamar rawat inap biasa karena kondisinya sudah stabil. Tadinya dokter takut hati baru Anna akan terinfeksi berat akibat terkurung dalam rumah terbakar. Begitu juga dengan Diego yang harus membutuhkan perawatan lebih lanjut. Namun, campur tangan Tuhan membuat keduanya tetap aman dan akan segera pulih. "Terima kasih banyak, Dokter! Akhirnya aku bisa pindah juga ke kamar biasa," seru Anna dengan senyuman sumringahnya melihat semua anggota keluarganya berkumpul di kamar itu. "Terima kasih untuk Anda juga yang mau berjuang, Bu Anna. Dokter tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya keinginan yang kuat dari pasien untuk sembuh. Dan tentunya tanpa adanya pertolongan Tuhan. Ini salah satu keajaiban karena tidak ada yang serius. Syukurlah!" Diego yang terus berdiri di samping Anna pun membelai bahu Anna dengan sayang. Kaki Diego sempat terpincang-pincang beberapa hari kemarin, tapi sekarang semuanya sudah mem
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Menerima Hukumannya

"Menetapkan terdakwa Wijaya bersalah dan dijatuhi hukuman penjara selama lima belas tahun." Wijaya langsung bernapas lega mendengar vonis akhirnya dijatuhkan atas dirinya. Setelah dirawat di rumah sakit dua bulan lamanya, Wijaya pun dengan suka rela menyerahkan dirinya ke polisi. Wijaya mengakui semua kesalahannya mulai dari kesalahan masa lalunya sampai kesalahan terbarunya yaitu menculik Anna. Namun, apa yang dilakukan Wijaya untuk menyelamatkan Anna tentu saja membuat hukumannya menjadi lebih ringan. Dan di sinilah dirinya, setelah menjalani persidangan satu bulan lamanya, akhirnya vonis atas dirinya dijatuhkan. Tidak ada pembelaan, Wijaya hanya bekerja sama dengan polisi agar kasusnya cepat selesai. "Terima kasih semuanya! Terima kasih!" Wijaya mengatupkan tangan kepada semua orang di sana dan ia tetap tersenyum. Kali ini, saat ia berjalan di jalan yang benar, ia tidak takut apa pun. Ia juga tidak takut pada para pembencinya yang ingin ia hancur, ia hanya takut pada Tuhann
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Melamarmu dengan Benar

"Selamat ulang tahun, Sayang!" Anna mengerjapkan matanya saat ia terbangun di tengah malam itu. Jam sudah menunjukkan jam dua belas malam dan ia berulang tahun hari ini.Anna bahkan sudah lupa rasanya dibangunkan tengah malam hanya untuk meniup lilin. Sudah lama sekali sejak Anna tidak melakukannya lagi. Pernikahan dengan Jeremy hambar. Jeremy tidak pernah mengingat ulang tahunnya. Hanya Bik Nim yang selalu mengingatkan Darren. Diam-diam Bik Nim akan selalu menyisihkan gajinya untuk membelikan Anna kue kecil dan Anna akan meniupnya bersama Darren. Namun, ulang tahunnya kali ini berbeda karena ada Diego di hadapannya. Diego dan Darren sedang tertawa sambil membawa kue tart besar di hadapannya. "Selamat ulang tahun, Mama!" Anna sampai menitikkan air matanya. "Ya ampun, apa Mama berulang tahun hari ini? Mama tidak ingat lagi." "Haha, kau tidur lelap sekali, Sayang! Darren sampai lelah membangunkanmu barusan." "Benarkah? Maafkan Mama ya!" "Hehe, ayo tiup lilin, Mama!" Darren pun
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

Menyerahkannya ke Tangan yang Tepat

"Kau gagah sekali, Diego!" Retha tersenyum sambil merapikan jas yang dipakai Diego pagi itu. Setelah dua bulan mempersiapkan pernikahan, akhirnya hari yang ditunggu pun tiba. Hari ini Diego dan Anna akan menikah lagi. Semua orang begitu antusias menantikan hari ini, termasuk Retha, seorang ibu yang sudah melihat bagaimana anaknya jatuh bangun mencintai wanita yang sama. "Terima kasih, Ibu! Aku bahagia sekali, akhirnya aku mendapatkannya lagi," ucap Diego penuh kesungguhan. Retha mengangguk. "Kau pantas mendapatkannya, Diego. Dan kali ini, Ibu yakin kalian akan bahagia selamanya." "Amin, Ibu!" Diego berpelukan dengan Retha. Hanya dengan restu ibunya itu, Diego bisa berdiri sampai detik ini. Tidak lama kemudian, Diego pun dipanggil memasuki venue acara dan Retha mengantar anaknya itu dengan penuh kebahagiaan. Diego menyapa semua orang yang hadir di acara mereka. Tidak banyak, Diego dan Anna hanya mengundang tidak lebih dari 50 undangan, hanya teman dan klien dekat, termasuk ay
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

Menjadi Suami Istri Lagi

Cinta habis di orang lama. Mungkin ungkapan itu adalah kalimat yang paling tepat menunjukkan apa yang Diego dan Anna rasakan. Saat kehilangan Anna, Diego tidak pernah memikirkan cinta lagi. Di hatinya hanya ada hasrat untuk balas dendam, tapi hanya ada satu nama yang menjadi benci dan cintanya, Anna. Saat Diego kehilangan Anna lagi untuk kedua kalinya, Diego seperti mayat hidup. Cintanya sudah dihabiskan pada Anna dan sisanya hanya melanjutkan hidup. Begitu juga dengan Anna. Setelah kehilangan Diego, tidak ada lagi cinta dan ia hanya hidup untuk Darren. Saat Anna harus meninggalkan Diego untuk kedua kalinya, Anna menyimpan cinta di hatinya tetap untuk satu nama, Diego. Dan sekarang Tuhan mempersatukan mereka kembali. Cinta mereka memang habis di orang lama, tapi mereka saling menemukan dan kembali bersama. Kali ini untuk selamanya. Diego dan Anna bertatapan dengan penuh cinta. Senyum dan air mata bercampur menjadi satu, pancaran kebahagiaan tidak bisa ditutupi dari wajah kedua
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

Bersatu dengan Indah

"Akhirnya pesta usai juga!" Diego dan Anna akhirnya masuk ke kamar hotel mereka malam itu setelah serangkaian pesta yang panjang. Setelah melakukann pemberkatan nikah di pagi hari dan jamuan makan, mereka kembali menjamu undangan lain di malam hari. Pesta tanpa henti dan kebahagiaan tanpa henti juga. Dan setelah semuanya berakhir, Anna merasa sangat lelah. Anna pun langsung duduk di sofa yang nyaman, sedangkan Diego langsung menghampiri istrinya itu. "Aku akan membuatmu nyaman, Sayang." Dengan cekatan, Diego berjongkok untuk membukakan kedua sepatu Anna, lalu Diego membuka jasnya sendiri, sebelum ia duduk dan mengangkat kaki Anna ke pangkuannya. Diego memijati kaki Anna dengan lembut mulai dari tungkai sampai ke telapak kakinya. "Bagaimana rasanya?" "Hmm, enak sekali." "Bagian mana lagi yang pegal, Sayang? Aku akan memijatinya. Apa punggungmu pegal?" "Hmm, punggungku juga pegal, tapi aku harus melepaskan gaun ini dulu agar lebih nyaman." "Tentu saja, Sayang!" Diego memban
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

Bulan Madu

"Mama, ayo foto!" Dua minggu setelah pernikahan, Diego dan Anna pun lanjut berbulan madu. Tidak lupa mereka membawa Darren dan Bik Nim. Sebenarnya Retha sudah menawarkan diri untuk menjaga cucunya itu agar Diego dan Anna bisa menikmati bulan madu, tapi mereka tidak mau meninggalkan putranya itu. Retha sendiri sudah diajak, tapi ia menolak dan lebih memilih liburan di kampung halamannya saja. Dan di sinilah mereka, bulan madu sekaligus liburan di Bali, pulau yang begitu eksotis dan sangat cocok untuk berlibur. Diego sendiri sebenarnya ingin mengajak Anna ke luar negeri, tapi mati-matian Anna menolak. "Kita sedang merintis karir lagi, untuk apa membuang uang hanya demi liburan? Kemarin pesta nikah saja sudah menghabiskan uang!" omel Anna waktu itu. "Tapi bisnis baru kita sudah mulai jalan, Sayang! Rejeki pengantin itu tidak akan ada habisnya, jadi tidak usah dipikirkan tentang uangnya, kita bisa mencarinya lagi!" "Tetap tidak, Diego! Jangan boros! Kita harus berhemat! Liburan di
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more
PREV
1
...
161718192021
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status