Samuel memasuki toko tas, bukan untuk tujuan lainnya. Ia benar-benar ingin membeli sebuah tas, bukan hanya pamer saja. Namun yang ia pertanyakan, kenapa hampir semua tempat menerima dengan buruk kedatangannya. Bahkan kini, ia harus beradu argumen dengan seorang pramuniaga perempuan."Aku yakin kau tidak akan bisa membelinya, kalau kau bisa membelinya. Menelan batu di jalanan pun akan aku lakukan." tantangannya."Baik, saya ingat itu. Kalau untukmu Damian? Kau juga begitu tidak yakin bukan? Kau mau ikut taruhan?" tanya Samuel."Cihh, taruhan dengan orang miskin sepertimu? Kau yakin kau bisa menang melawanku?" tanya Damian. Sedangkan respon dari Samuel hanya memiringkan kepalanya sebagai pertanyaan mengapa tidak di lakukan."Kau terlalu sombong, oke kita bertaruh. Jika aku bisa membelinya, aku akan memanggilmu ayah selamanya. Jika tidak, hhh. Kau harus berlutut dan menjilati sepatuku." tantang Damian."Hhh, kau terlalu yakin. Tuan, ku pegang kata-kata mu!" jawab Samuel. Begitu Sam
Last Updated : 2025-01-21 Read more