Home / Young Adult / Ternyata Tuan Muda / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Ternyata Tuan Muda : Chapter 21 - Chapter 30

35 Chapters

Bab 21 ( Hanya Karena Sebuah Tas )

Keributan terjadi di depan pintu gerbang mansion keluarga Bradford. Setelah Rosa menghempas hadiah Samuel yang akan di serahkan pada Alice. Alice berniat mengambil paper bag yang kini tergeletak di lantai, ketika mengambilnya. Sesuatu di dalam paper bag terjatuh keluar, bahkan masih terbungkus oleh plastik bening pelindung barang."Ini, ini adalah tas edisi terbatas dari merek terkenal?" tanya Rosa yang terkejut dengan apa yang di pegang oleh Alice."Coba ku lihat?" ujar Rosa langsung menyambar tas di tangan Alice lalu membolak-balikkan nya untuk mengamati."Samuel, dari mana kau dapatkan tas ini?" tanya Rosa pada Samuel."Tentu saja aku membelinya." jawab Samuel."Hhh, membelinya? Kau yakin membelinya. Ini dari merek terkenal yang baru keluar beberapa Minggu ini, apa jangan-jangan kau mencurinya. Atau jangan-jangan, ini palsu ya?" tanya Rosa."Yah, mungkin saja. Ada banyak produk tiruan beredar di kota Hozo kan? Tapi produk yang asli dari tas ini, hanya di jual di mall besar di p
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Bab 22 ( Lotre? )

Setelah memasuki wilayah halaman mansion keluarga Bradford. Di sanalah pesta ulang tahun Alice akan berjalan, beberapa keributan kecil terjadi karena hadiah ulang tahun dari Samuel yang akan di berikan pada Alice. Olive yang mengetahui tas mahal milik Samuel di buang begitu saja di tempat sampah langsung mengambilnya."Alice, jika kau tidak mau. Kau tidak perlu membuangnya, siapapun pasti mau dengan tas ini. Tas ini harganya sangat fantastis, kau tau 300 juta dolar. Itu nilai yang cukup tinggi, Kalau kau tidak mau, kau bisa meng uangkan nya kembali agar kau bisa menikmati uangnya." saran Olive sambil memeluk tas mewah tersebut erat-erat."Olive, kau tidak bercanda kan?" tanya Alice."Untuk apa aku bercanda, karena aku melihat dengan mata kepalaku sendiri saat Samuel membayarnya." ujar Olive membuat Rosa juga yang lainnya terkejut, mendengar itu. Alice langsung mendekati Olive dan meminta tas tengah ia peluk. Kemudian mendekati Samuel."Sam, ku rasa aku tidak pantas menerima hadiah
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Bab 23 ( Hozo Street Food House )

Manager yang mengantarkan Samuel saat itu seketika langsung terbelalak. Apa, Tuan muda? Mereka memanggil pemuda dengan pakaian lusuh ini tuan muda? Ini pasti ada sesuatu."Maaf, saya tidak memberi tahu anda jika kita akan bertemu di sini." ujar Michael sambil mengajak Samuel duduk, setelah membungkukkan badannya."Tidak bisakah paman memberitahu ku dulu sebelum memberitahukan sesuatu pada orang lain?" tanya Samuel membuat Michael terdiam. Ia tau ia salah, Evan hanya seorang sopir. Samuel seharusnya lebih berhak tau lebih dulu sebelum Evan tau."Mm, maafkan saya. Itu karena saya berusaha untuk menghubungi tuan muda sejak kemarin, tapi saya tidak memiliki nomor telepon tuan muda." ujar Michael, benar ia tidak bisa menghubungi Samuel sama sekali. Apa Samuel lupa, dia tidak memiliki telepon genggam saat ini? "Mmm, maaf. Aku akan segera mencari sebuah telepon genggam." ujar Samuel yang merasa malu saat ini, ini kesalahan nya kenapa ia menyalahkan orang lain."Tuan muda tidak memiliki
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Bab 24 ( Teka-teki )

Setelah menyusuri tempat yang terlihat seperti jembatan di atas awan itu, mereka akhirnya tiba di depan sebuah pintu besar berlapis emas. Hampir seluruh bagian pintu di lengkapi dengan kristal yang tersusun dengan pola tertentu. Bahkan ketika akan memasuki ruangan, di butuhkan scan wajah ataupun sidik jari untuk bisa masuk ke dalamnya. Saat itu, Samuel juga bingung. Mengapa mereka justru berdiam di depan pintu, sedangkan Michael justru melihatnya "Ada apa?" tanya Samuel. "Di pintu masuk ruangan ini, telah terdaftar id anda. Sebenarnya saya bisa membukanya, namun kali ini. Saya ingin memberi tuan muda kesempatan untuk membukanya." ujar Michael, membuat Samuel menuding dirinya sendiri. Karena Michael mengiyakan nya, Samuel akhirnya mendekati pintu. Mendekatkan wajahnya pada sensor wajah di samping pintu. Sinar berwarna biru pada sensor wajah berubah menjadi hijau dan pintu berbunyi di ikuti suara anomatope sebagai tanda pintu telah terbuka. Yah seperti yang di katakan sebelumnya, p
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Bab 25 ( Kembali di Ragukan )

Keesokan harinya, Samuel menghela nafas sebelum memasuki mobil dan siap pergi ke Hozo Street Food House. Namun di dalam mobil tampaknya telah ada seseorang yang menunggunya. Yang menunggu Samuel adalah orang yang Samuel kenal, ia sangat tau wajah itu."Maaf, Tuan muda. Saya datang tanpa memberitahu anda." ujarnya membungkukkan kepalanya pada Samuel yang melanjutkan acara masuk ke dalam mobil lalu menutup pintu mobil."Tidak ada yang melihat kak Theo kemari kan?" tanya Samuel di jawab gelengan oleh Theodore. Pemuda yang hampir seumuran dengan Evan dan Samuel itu sedikit irit bicara."Ada perlu apa?" tanya Samuel, tanpa menjawabnya Theodore mengeluarkan sebuah kotak hitam kemudian menyerahkannya pada Samuel. Setelah menerimanya, Samuel membukanya dan menemukan sebuah telepon genggam dengan desain mewah."Tuan Michael meminta saya memberikan telepon genggam ini pada anda. Beliau berkata jika kesulitan untuk menghubungi anda jika ada sesuatu. Jadi saya harap Tuan muda bisa menerimanya
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Bab 26 ( Fungsi Sebuah Kekuasaan )

Mendengar penjelasan Natasha, Nigel hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Kemudian melihat ke arah pintu masuk, segerombolan orang hadir di sana. "Oh, lihat teman-teman ku sudah datang. Kenapa Nona Natasha tidak mampir ke tempat kami saja dan ikut bersenang-senang?" tanya Nigel. "Saya pasti akan mampir jika saya memiliki waktu senggang Tuan Bailey. Dengan senang hati." ujar Natasha sambil tersenyum. Sedangkan Nigel melirik Natasha dengan wajah mesumnya. "Baiklah, saya tunggu ya." ujar Nigel kemudian melangkah pergi mendekati resepsionis dan mengeluarkan dompetnya untuk membayar kamar yang ia pesan. Ketika itu gadis-gadis yang bersama Natasha mendekatinya sambil tersenyum. "Kak Tasha, kau mengenal tuan Bailey ya." tanyanya. "Tentu saja, kami dulu dari universitas dan akademi yang sama juga angkatan yang sama. Lagi pula siapa yang tidak mengenal keluarga Bailey. Keluarga peringkat empat di kota Hozo, kekayaan keluarganya sudah lebih dari 6 milyar dolar. Untuk apa kita bekerja d
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 27 ( Merayakan Ulangtahun Alice )

Kedatangan Michael di lobi manor dengan sangat tergesa-gesa dan tiba-tiba menunduk hormat pada pria yang berusaha untuk mereka usir itu sudah cukup untuk mengejutkan mereka. Namun, semua orang kembali terkejut bercampur takut ketika Michael bertanya dengan serius."Katakan padaku! Siapa yang berusaha untuk mengusir tuan Samuel dari sini?" tanya Michael membuat semua orang seketika kicep, tidak ada yang berani berkata apapun. Bahkan suara jangkrik di luar lobi terdengar. Bahkan Nigel yang menjadi provokator di sini hanya diam."Usir orang ini keluar dari sini!" pinta Michael agar para petugas keamanan mengusir Nigel dengan paksa."Maaf atas ketidak nyamanan ini Tuan muda, mari!" ajak Michael pada Samuel kemudian mereka berjalan beriringan."Tidak perlu di perpanjang, bisa minta tolong antarkan saya ke kamar yang saya pesan." tanya Samuel di iyakan oleh Michael. Beberapa setelah berjalan menyusuri beberapa lorong, mereka berdua akhirnya tiba di depan sebuah ruangan. Ruangan bertul
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

28 ( Tidak Tau Diri )

Hari ini, baik Damian, Gerald maupun semua orang terkejut bukan main. Kenapa Samuel bisa memesan tempat ini, seberapa banyak uang lotre yang dia menangkan? Namun keterkejutan itu segera hilang dari pikiran Gerald. Ia berniat membuatnya menghabiskan semua uang yang Samuel miliki. Setelah cukup dengan terkejutnya, mereka semua masuk ke dalam. Para gadis langsung duduk di sofa dan menampilkan kaki jenjangnya. Bagaimanapun, Alice dan teman-temannya adalah primadona kampus. Siapa pria yang tidak memuja mereka, bahkan Gerald adalah seorang yang memuja Alice. Tidak lama setelah semua orang duduk, segerombol pria datang. Dan salah satu dari mereka sangat Samuel kenal. Itu adalah pria yang ia temui di lobi tadi, Nigel Bailey. Melihat kedatangan Nigel, Damian langsung berdiri dan menyambut kedatangan Nigel dengan teman-temannya itu."Tuan Bailey, terima kasih karena sudah datang." ujar Damian."Seharunya aku yang berterima kasih padamu Tuan Damian, terima kasih karena sudah mencarikan
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 29 ( Semakin Tidak Tau Diri )

Sejenak setelah Nigel berucap meminta sekotak bir terbaik, Natasha terkejut. Namun ia mengingat isyarat Samuel padanya, akhirnya ia mengiyakan dan meminta pelayan untuk mengambil sekotak bir terbaik. Untuk Samuel dan teman-temannya apa yang tidak akan mereka berikan bukan? Namun bagi Natasha, sikap Nigel bukankah terlalu tidak tau diri? Setelah meminta para pelayan yang di bawanya menyajikan makanan, mereka pergi dari sana. Dan beberapa saat kemudian makanan pesanan mereka semua juga di antarkan. Bahkan dengan tidak tau malunya, Nigel hanya memberikan makanan ringan untuk Samuel."Samuel, bukankah kau hanya menumpang kali ini di sini. Kamu mendapatkan makanan-makanan mewah karena menggunakan nama keluargaku. Jadi jangan salah paham jika kentang goreng saja sudah cukup untukmu. Untuk makanan yang kau pesan jangan lupa kau bayar dan jangan di ambil lagi ya!" ujar Nigel dengan nada menghina."Yah, aku tidak akan lupa. Ini saja sudah cukup bagiku." ujar Samuel menikmati makananny
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 30 ( Melampaui Batas )

Samuel mengernyit mendengar penuturan Nigel, namun ia tetap bersikap biasa saja. Dia tau pasti siapa yang di maksud oleh penjaga keamanan tersebut, namun dengan tidak tau dirinya Nigel mengakui hak miliknya."Tuan Bailey, maafkan kelancangan saya tadi. Anda bisa menghukum saya sesuka hati tuan Bailey, asal jangan membuat saya di pecat dari sini." ujar penjaga keamanan."Hhh, itu mudah. Asal kau bisa membawanya keluar untuk semua ganti rugi yang harus dia lakukan." ujar Nigel, penjaga keamanan tersebut langsung melihat Samuel."Karena bukan kami penyebab ini semua, tapi dia. Jika dia tidak lebih dulu menyerang temanku, temanku tidak akan menyakitinya juga. Apalagi hingga semua keributan ini terjadi di sini." Jelas Nigel pada penjaga keamanan tersebut dan ia percaya. Namun di sisi lainnya, Samuel merasa kasihan dengan penjaga keamanan tersebut yang telah di bodohi oleh Nigel."Sekarang, bawa dia keluar dan paksa dia membayar semuanya!" perintah Nigel, penjaga keamanan tersebut menuru
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status