Home / Rumah Tangga / Jangan Pilih Aku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Jangan Pilih Aku: Chapter 11 - Chapter 20

36 Chapters

11. Saka VS Dimas

Tidak diberi ijin untuk cuti, karena baru beberapa minggu bergabung dengan perusahaan. Alia terpaksa meminta Saka untuk menjaga Ivan. Dia sudah menelepon Mira, dan menghubungi sekolah Ivan.Saka juga sedang libur, jadi dia tidak terlalu repot hari ini. Rasa terima kasih Alia kepada Saka kian meninggi. Alia terbiasa mandiri dan kini malah mendapatkan bala bantuan yang tak pernah ia bayangkan.Alia hanya berharap Saka tidak akan pernah meninggalkannya.Alia membuang rasa malu saat menerima tawaran Saka untuk menjaga Ivan. Dia tidak akan tenang kalau Ivan sendirian. Sebagai gantinya, dia berjanji akan pulang lebih awal.Sesampainya di kantor, Alia di kejutkan dengan rombongan yang memenuhi ruangan Dimas.“Oh jadi ini sekertaris baru kamu, Dimas?” celetuk Pak Darto yang duduk di kursi Dimas.Dimas menunduk dan mengangguk patuh. Melihat Dimas yang tidak berdaya, membuat Alia kehabisan kata-kata, dimana Dimas yang merasa semua isi dunia ini adalah miliknya.“Maaf, pak. Saya tidak tahu kalau
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

12. Jangan pilih aku

Saka kembali ke kamar Ivan dengan wajah tenang yang berbanding terbalik dengan Alia yang cemas.Jelas Alia cemas, di mata Alia, Dimas adalah pria yang serakah dan tak ingin melepaskannya meski sudah berbahagia dengan istri dan anaknya.Lebih dari hal itu, Alia tidak mau kalau sampai terjadi apa-apa dengan Saka.“Kamu nggak apa-apa, mas?” Alia mendekati Saka, menatap dari atas sampai bawah. Memastikan tidak ada lecet sedikit pun.Saka diam, mematung dengan mata yang tertuju pada bibir Alia yang sedari tadi mengap-mengap karena tak tahu harus berkata apa.Diamnya Saka membuat Alia semakin panik, dia meraih tangan Saka yang sedari tadi tersimpan di saku celananya “Mas?” tuntut Alia.“Dia sudah pergi, sepertinya dia cukup keras kepala.” Decak Saka, kini gantian dia yang meremas jemari Alia. Ingin sekali dia menerjang batasan untuk mencium gadis itu.Untung saja masih ada sisa kewarasan di otak Saka yang mencegah imajinasinya menjadi nyata. Ada Ivan yang menyaksikan keduanya bicara meski t
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

13. Aku Janji

Kadang Alia merasa tak berdaya. Di tengah kota yang ramai ini. Alia masih merasa kesepian. Dia tidak memliki tujuan kecuali Ivan.Setiap merasa lelah, dia akan selalu mengingat anaknya. Anak yang bergantung padanya.*** Padahal sudah ketahuan bersalah lewat CCTV yang menunjukan kalau Dimas yang mendatangi Alia. Dimas tetap menyalahkan Alia dan berjanji tidak akan mendekati gadis itu lagi.Dimas sudah berada di rumahnya. Hari ini dia terpaksa tidak bekerja karena masalah keluarga yang mendesak.Emily berkacak pinggang, rasa kecewa yang teramat besar kini tidak bisa ia sembunyikan lagi. Selama ini dia kira dia adalah wanita satu-satunya di hidup Dimas. Nyatanya, pria itu malah main gila di belakangnya.“Jelaskan sama aku, apa kamu masih sayang sama perempuan itu?” decak Emily, sekuat tenaga dia menahan teriakannya agar tidak menakuti anak-anaknya.Dimas menggeleng cepat, memastikan istrinya percaya pada penyesalan palsunya.“Aku seharusnya sadar kalau dia hanya ingin mencoba kembali p
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

14. Pertemuan

Pagi ini Alia menyiapkan Ivan untuk berangkat sekolah. Dia ada dua interview hari ini, salah satunya adalah tempat yang baru ia dengar. Sementara itu, Ivan sudah memakai sepatunya sendiri.“Ivan nanti kita makan malam sama om Saka, ya?” tanya Alia, ia mengambilkan tas milik anaknya.Ivan melompat kecil “Bener, bu?”Alia mengangguk, setelah itu keduanya pergi dari rumah.*** Ponsel Alia bergetar, wajah Alia sumringah saat pesan Saka memberikan pesan.Saka : Nanti malam aku jemput, jangan lupa pakai baju yang aku belikan.Ojek Alia datang sebelum ia sempat membalasnya. Suasana hati Alia langsung cerah, dia akan melaju satu langkah bersama Saka.Seperti ada kembang api di dalam dadanya, Alia tidak hanya bahagia, melainkan juga tak sabar dengan kelanjutan hubungannya dengan Saka.Sesampainya di kantor pertama, Alia langsung menuju ruangan direktur. Kantor ini lebih kecil dari kantornya sebelumnya, hanya ada tiga lantai. Bedanya, Alia malah merasa lebih senang dengan suasana kantor ini.S
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

15. Langkah maju

Makan malam berjalan lancar, setelah obrolan yang basa-basi itu Saka memutuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu. Setidaknya, Saka paham kalau Alia dan Ivan pasti haus karena di interogasi oleh orang tuanya.Mama Saka menatap Ivan yang duduk manis memakan hidangan penutup yang baru saja hadir.“Alia, apa anakmu selalu sependiam ini?” tanya Mama Saka penasaran.Alia menggeleng, tersenyum “Kadang dia juga jahil dan cerewet. Tapi kalau ada di tempat yang baru, Ivan sering menjadi pendiam.”Mama Saka mengangguk, dia kembali mentap Saka dengan tatapan yang heran. Kenapa anaknya yang tampan itu malah terpincut dengan wanita yang sudah memiliki anak?Mungkin karena Alia memiliki pesona yang luar biasa.Papa Saka terlihat selesai makan, dia lantas meremas serbet yang tadi ada di pahanya “Saka, kamu tahu kalau apa yang kamu lakukan sekarang ini sangat-sangat butuh komitmen tinggi?”“Tahu, Pa. Aku tidak pernah seyakin ini saat memiliki hubunnngan dengan orang lain.” Tegas Saka, dia menghela
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

16. Mau nikah?

Ciuman yang terasa semanis madu, dan selembut awan. Alia memejamkan matanya, tanpa penolakan sama sekali. Sayangnya, ciuman indah itu hanya bertahan dua menit.Saka melepaskan bibirnya “Belum waktunya, Alia. Kita harus bersabar.”Pipi Alia memerah, dia tak pernah menyangka akan menjadi wanita yang ingin terus merasakan ciuman dari seorang pria. Terlebih lagi, pria itu adalah calon suaminya sendiri yang belum pernah menyentuhnya.Padahal Alia tidak tahu, selama ini sangat sulit bagi Saka untuk mengubur hasrat bercintanya sampai waktu yang tepat tiba.“Kamu mandi dulu aja, kamar Ivan ada di lantai dua setelah tangga. Nanti kamu tidur sana, dan pastikan kunci kamarnya.” Perintah Saka, dia memberikan senyuman sejuta arti yang Alia pahami.Alia menggerutkan dahi “Iya, mas. Oh aku sampai lupa, aku sudah di terima kerja, besok aku bisa berangkat habis antar Ivan.”Saka hanya mengangguk, menepuk lengan Alia agar segera ke kamarnya, sejujurnya dia sudah tak tahan lagi. Ada yang sedang berdiri
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

17. Lamaran

Saka merasa momennya dicuri oleh Alia. Dia tidak marah hanya terkejut wanita itu bisa tahu apa yang ia maksud.Sebenarnya, Alia sudah merasakan kalau Saka akan melamarnya. Dia jadi tidak sabaran, dan malah keceplosan. Kan, sekarang malah seperti Alia yang melamar Saka.Namun setelah keduanya hanya diam dan saling pandang. Alia tertawa, dia mengigit bibirnya menutupi rasa bersalah.“Aku minta maaf, aku keceplosan, mas.” Alia melanjutkan tawanya.Saka gemas, dia segera memeluk Alia dan mencium pipinya. Dia mengeluarkan kota beludru tadi dan membukanya di depan wajah Alia.“Alia, mau menikah denganku?” ulang Saka, wajahnya merah padam. Kali ini dia tidak bisa menyembunyikan ketenangannya. Kakinya gemetar, bahkan cincin yang ia pegang ikut bergerak mengikuti tangannya.Alia mengangguk, dia tidak bisa menolak Saka. Saka membuktikan bahwa cinta bisa jadi tidak menyeramkan. Keluarga bisa membuat kita bahagia.Dengan latar belakangnya yang seperti ini, Saka masih saja menerimanya tanpa selal
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

18. Restu

Tiga hari setelah perbincangan serius antara keluarga Saka dan Alia. Gadis itu mengambil ijin di kantor untuk menemui ibunya. Dia berjanji akan tetap mengerjakan tugasnya semaksimal mungkin.Susan tidak mempermaslahkan hal itu. Selama ini Alia sudah bekerja keras di perusahaannya.Alia tidak pergi dengan Ivan, anak itu kini lebih lengket dengan kedua orang tua Saka. Bahkan sudah nyaman kalau di tinggal.Orang tua Saka juga tidak ingin Ivan jauh dari mereka. Ivan sangat di manja oleh keduanya. Untungnya Ivan tidak serta merta menerima semua mainan dari kedua orang tua Saka. Dia hanya mengambil yang ia suka.Saka lah yang akan menemani Alia, sekaligus akan meminta ijin pada ibu Alia kalau nanti bertemu.Mereka setuju untuk naik mobil, Alia berangkat pukul 6 pagi.Saka melihat kegelisahan Alia, dia menatap sekilas calon istrinya “Kamu pasti kangen ibumu? Kita bawakan buah, ya.” Tawar Saka.Alia mengangguk setuju, seingatnya sang ibu sangat menyukai anggur hijau dan pear.“Mas, kalau nant
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

19. Benci Dimas

Persiapan pernikahan.Alia mengundang beberapa teman kerjanya dan Mira yang ternyata tidak bisa datang karena kandungannya yang sudah membesar.Sementara Saka juga memilih untuk menyeleksi tamu dan memberi pengertian kepada beberapa koleganya. Mereka berdua masih ingin acara yang privat dan intimate.Mama Saka sudah pasrah, dia lebih memilih menyibukan diri dengan beramain bersama Ivan. Setelah mengerti bahwa Oma barunya juga mencintainya. Ivan tidak lagi menutup diri. Anak itu lebih terbuka dan ceria.Sebagian persiapan pernikahan di serahkan kepada WO. Sebab Saka dan Alia sama-sama bekerja. Saka sendiri hanya tinggal menurut pada Alia.Malam itu, saat Saka baru pulang ke rumah. Alia dan mamanya sedang mendiskuskan sesuatu di ruang makan. Rupanya, catering yang Alia mau tidak menyediakan makanan yang ia suka. Jadi Mama Saka mengeluarkan semua jurusnya agar calon menantunya tidak kalut.“Alia, mama pengen tahu. Kamu beneran nggak apa-apa kalau ibumu tidak hadir?” tatapan wanita paruh
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

20. SAH

“Mobil sudah siap, ayo kita pulang.” Ucap Dimas, dia hanya melirik Alia sekilas. Awalnya dia ingin bicara dengan Alia, tapi semuanya gagal. Istrinya lebih dulu mendatangi Alia.Demi menjaga nama baiknya, Dimas harus menurunkan egonya.Laki-laki itu menarik istrinya agar segera keluar.Akhirnya Alia bisa bernapas lega, dia meminta Saka untuk tidak menjemputnya karena dia ingin pulang ke kontrakan untuk mengambil barang.Saka : Aku bisa antar kamu, ini aku sudah selesai praktek.Alia hendak membalas pesan Saka namun harus tertunda karena tiba-tiba Susan meminta Alia untuk mengedit sesuatu. Pekerjaan mereka jadi banyak sekali, hampir separuh pekerjaan dari perusahaan Dimas yang tertunda dipindahkan ke kantor Alia.Rupanya Alia bekerja lebih lama, hampir pukul 8 dan dia belum bisa pulang. Sampai-sampai Saka harus meneleponnya.“Aku sudah di bawah.” Ucap Saka lembut, dia tidak marah pada Alia.Alia yang mendengar itu langsung kelabakan dan menatap jam dinding “Astaga, maaf mas. Aku turun s
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status