Ciuman yang terasa semanis madu, dan selembut awan. Alia memejamkan matanya, tanpa penolakan sama sekali. Sayangnya, ciuman indah itu hanya bertahan dua menit.Saka melepaskan bibirnya “Belum waktunya, Alia. Kita harus bersabar.”Pipi Alia memerah, dia tak pernah menyangka akan menjadi wanita yang ingin terus merasakan ciuman dari seorang pria. Terlebih lagi, pria itu adalah calon suaminya sendiri yang belum pernah menyentuhnya.Padahal Alia tidak tahu, selama ini sangat sulit bagi Saka untuk mengubur hasrat bercintanya sampai waktu yang tepat tiba.“Kamu mandi dulu aja, kamar Ivan ada di lantai dua setelah tangga. Nanti kamu tidur sana, dan pastikan kunci kamarnya.” Perintah Saka, dia memberikan senyuman sejuta arti yang Alia pahami.Alia menggerutkan dahi “Iya, mas. Oh aku sampai lupa, aku sudah di terima kerja, besok aku bisa berangkat habis antar Ivan.”Saka hanya mengangguk, menepuk lengan Alia agar segera ke kamarnya, sejujurnya dia sudah tak tahan lagi. Ada yang sedang berdiri
Last Updated : 2024-12-18 Read more