Beranda / Rumah Tangga / I'm The Queen / Bab 71 - Bab 74

Semua Bab I'm The Queen: Bab 71 - Bab 74

74 Bab

Bayang-bayang Ancaman di Selatan

Bab 71 - Bayang-bayang Ancaman di Selatan Pagi tiba dengan kabut tipis yang menyelimuti tempat peristirahatan mereka. Lionel sudah bangun lebih awal untuk memeriksa jalur perjalanan, sementara Edith masih tertidur di balok kayu dengan selimut yang disediakan Kaelen. Pemuda itu duduk tak jauh darinya, menjaganya dengan penuh perhatian. Lionel kembali dengan wajah serius, menyeka embun dari pelindung lengannya. "Ada sesuatu yang aneh di sepanjang jalan menuju daerah selatan. Jejak kaki terlalu banyak untuk ukuran desa kecil." Kaelen mengangkat alis. "Jejak kaki? Kau pikir itu kelompok perampok?" Lionel mengangguk pelan. "Kemungkinan besar. Tapi jumlah mereka lebih dari sekadar kelompok kecil. Kita harus berhati-hati." Kaelen menoleh pada Edith yang perlahan terbangun. Wajahnya masih terlihat pucat, tetapi ia berusaha duduk tegak. "Ada apa?" tanyanya dengan suara lemah.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya

Ketidak Adilan dan Rencana Jahat

Keesokan harinya, Edith, Lionel, dan Kaelen mengadakan pertemuan di balai desa untuk mendengarkan keluhan para warga tentang pajak. Balai desa yang sederhana dipenuhi oleh para petani, pedagang, dan warga lainnya yang berharap suara mereka didengar.Edith berdiri di depan, didampingi oleh Lionel dan Kaelen. Wajahnya serius namun lembut, memberikan kesan bahwa ia benar-benar peduli pada masalah yang dihadapi rakyat.Seorang petani tua, Tuan Harlen, berdiri dari kursinya. “Nona Edith, kami sudah berusaha sebaik mungkin, tapi cuaca yang tidak menentu telah merusak hasil panen kami. Pajak yang ditetapkan terlalu tinggi untuk kami bayar. Bahkan beberapa dari kami terpaksa menjual ternak hanya untuk memenuhi kewajiban pajak.”Seorang wanita lain ikut bersuara. “Kami tidak keberatan membayar pajak, Nona. Tapi sistemnya terlalu kaku. Tahun ini panen kami menurun, sementara pajak tetap sama seperti saat panen melimpah. Apakah tidak ada cara untuk men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

Keputusan Grand Duke

Ruangan kerja Grand Duke Elvenhart dipenuhi dengan aroma kayu pinus dari perapian yang menyala. Di atas meja, setumpuk dokumen tersusun rapi, termasuk dokumen yang berisi keputusan penting mengenai daerah selatan. Grand Duke dengan tenang membaca setiap baris dokumen, menandatanganinya dengan ekspresi mantap.  Saat pintu ruangan terbuka dengan kasar, Lady Aveline masuk dengan langkah cepat, wajahnya merah padam oleh amarah. "Ayah!" serunya, suaranya menggema di ruangan.  Grand Duke mendongak dengan tenang, menatap putrinya. "Aveline, ada apa? Kau tampak marah sekali."  Lady Aveline berjalan mendekat, menunjuk dokumen di meja. "Apa maksud semua ini? Aku mendengar kau berniat memberikan daerah selatan kepada Edith! Bagaimana mungkin kau memberikan wilayah penting kepada seorang pelayan rendahan?!"  Grand Duke menghela napas, menutup dokumen di depannya dengan tenang. "Aveline, duduklah. Aku tidak akan membahas ini dengan nada
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

Festival Cahaya Kerajaan

Langit malam di Kerajaan Veridion dipenuhi cahaya lentera yang melayang, menciptakan pemandangan menakjubkan di atas istana dan jalanan kota. Malam ini adalah Festival Cahaya, perayaan tahunan untuk menghormati dewa pelindung kerajaan. Jalanan dipenuhi tenda-tenda berwarna-warni yang menjual makanan khas, pertunjukan musik rakyat, dan berbagai permainan tradisional.  Di dalam istana, suasana meriah tak kalah menawan. Taman kerajaan telah dihias dengan ribuan lampion yang menggantung di setiap sudut, sementara air mancur berkilauan di bawah cahaya lilin. Para bangsawan dan tamu kehormatan berkumpul dalam balutan busana terbaik mereka.  Di tengah keramaian, Edith berdiri dengan tenang di sisi Grand Duke Elvenhart. Malam ini, ia mengenakan gaun hijau zamrud dengan bordiran perak yang sederhana namun anggun. Grand Duke, yang mengenakan mantel hitam dengan sulaman emas, menatap sekeliling dengan tatapan penuh wibawa.  "Ini pertama kalinya kau
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status